Kekuatan Impak Kekuatan impak adalah ukuran bagi kekuatan suatu bahan ketika bahan

memanjangkan bahan dengan uji kekuatan tarik satu sumbu. Kekuatan fatik adalah patahnya bahan yang disebabkan beban berulang di bawah batas tahanan bahan. Kekuatan impak adalah energi yang diperlukan untuk mematahkan suatu bahan dengan gaya benturan. Kekuatan transversal adalah uji kekuatan bahan resin akrilik yang terdukung pada kedua ujungnya kemudian diberi beban secara beraturan dan berhenti ketika batang uji patah. 2,6,14,15

2.3 Kekuatan Impak Kekuatan impak adalah ukuran bagi kekuatan suatu bahan ketika bahan

tersebut patah akibat benturan yang terjadi secara tiba-tiba. 21 Kekuatan impak yaitu energi dibagi lebar dan tebal bahan dengan satuan Jmm 2 , yang menunjukkan deformitas plastis sehingga terjadinya fraktur. 2,6 Kekuatan impak didapat menggunakan sampel dengan ukuran tertentu diletakkan pada alat penguji kekuatan impak dengan lengan pemukul yang dapat diayun. Pemukul tersebut kemudian diayun dan membentur sampel hingga patah selanjutnya energi yang tertera pada alat penguji dibaca dan dicatat lalu dilakukan perhitungan kekuatan impak. 6 Perhitungan kekuatan impak menggunakan rumus 21 : Kekuatan Impak = E b x d Keterangan: E = Energi Joule b = Lebar batang uji mm Universitas Sumatera Utara d = Tebal batang uji mm Terdapat dua tipe alat penguji kekuatan impak yaitu Izod dan Charpy. Pada alat penguji Izod sampel dijepit secara vertikal pada salah satu ujungnya sedangkan alat penguji Charpy kedua ujung sampel diletakkan pada posisi horizontal. Alat yang digunakan untuk uji kekuatan impak pada penelitian ini adalah alat uji Charpy yaitu Amslerotto Walpret Werke GMBH, Germany Gambar 1. Gambar 1: A. Alat uji kekuatan impak Amslerotto Walpret Werke GMBH Germany. B. Alat uji kekuatan impak tampak samping dan sampel uji 2.4 Kekuatan Transversal Kekuatan transversal atau fleksural yaitu beban yang diberikan pada bagian tengah sebuah benda berbentuk batang yang bertumpu pada kedua ujungnya. Selama batang ditekan maka beban akan meningkat secara beraturan dan berhenti ketika batang uji patah. Hasil yang diperoleh kemudian dimasukkan dalam rumus untuk mengetahui nilai kekuatan transversalnya. 32 A B Universitas Sumatera Utara Menurut Craig 1997 bahwa kekuatan transversal resin akrilik polimerisasi panas untuk gigitiruan tidak boleh kurang dari 50 N. 16 Perhitungan kekuatan transversal adalah sebagai berikut: 2 Philips,2003 S = 3 �� 2 �� 2 Keterangan: S = Kekuatan transversal MPa P = Beban maksimum diterapkan N I = Jarak antara kedua mendukung mm b = Lebar batang uji mm d = Ketebalan spesimen mm Alat yang digunakan untuk uji kekuatan transversal adalah Torsee’s Electronic System Universal Testing Machine, Japan Gambar 2. Gambar 2. A. Alat uji kekuatan transversal Torsee’s Electroni System Universal Testing Machine, Japan. B. Sampel diletakkan pada alat uji A B Universitas Sumatera Utara Kekuatan transversal merupakan salah satu parameter fisik untuk mengetahui ketahanan gigitiruan dalam menerima beban pada waktu terjadi pengunyahan. Uji kekuatan transversal berguna untuk mengetahui kekuatan basis gigitiruan resin akrilik, karena tipe kekuatan ini lebih mewakili kekuatan yang dijumpai pada basis gigitiruan selama proses pengunyahan. Pengukuran kekuatan transversal sebenarnya merupakan pengukuran gabungan antara kekuatan tarik, tekan dan geser, tetapi untuk lempeng uji yang tipis biasanya didominasi oleh kekuatan tarik yang terjadi sepanjang permukaan lempeng. Jika diberikan beban, lempeng akan melengkung, akibatnya terjadi pengurangan panjang pada lempeng permukaan atas dan perpanjangan pada permukaan bawah. 13 Uji kekuatan transversal untuk basis gigitiruan dijelaskan pada spesifikasi American Dental Association no.12. 32

2.5 Penguat Beberapa pendekatan untuk memperkuat resin akrilik diantaranya dengan