Kerangka berpikir kerangka berfikir Gambar 1. Kerangka berpikir Jenis Penelitian

melaksanakan berbagai pekerjaan, tetapi di sekolah sebagian besar tugas sekolah harus dilakukan sendiri dengan penuh rasa tanggung jawab. d. Media Massa Yang termasuk kelompok media massa di sini adalah media cetak surat kabar, majalah tabloid, media elektronik radio, televise,video.film. besarnya pengaruh media sangat tergantung pada kualitas dan frekuensi pesan yang disampaikan. Menurut M. Dahlan Y.A Barry, L Lya Sofyan Yacub di dalam kamusnya 2003 : 154, sosialisasi adalah suatu proses atau usaha memasyarakatkan sesuatu, proses dimana seorang anak atau seorang individu beradaptasi dengan lingkungan sosialnya dan usaha untuk mengubah milik perseorangan menjadi milik umum. Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa sosialisasi melaui media massa adalah untuk memasyarakatkan sesuatu baik berupa media cetak maupun media elektronik untuk menjadi milik masyarakat umum.

2.4 Kerangka berpikir

Pemerintah mengeluarkan UU No.23 Tahun 2007 tentang perkeretaapian yang mengatur perkeretaapian di Indonesia. Dengan adanya undang-undang tersebut digunakan untuk kenyamanan penyelenggaraan perkeretaapian. Sejalan dengan adanya UU No.23 tahun 2007 maka PT KAI Daop VIII berupaya agar terbentuk tujuan yang diharapkan. Adapun upaya yang dilakukan yaitu dengan memperbaiki, memelihara sarana dan prasarana agar pelanggan, pengendara juga merasa nyaman dan aman tentunya. Selain itu, PT KAI Persero Daop VIII juga mengadakan sosialisasi kepada pegawai tentang pintu perlintasan. Diharapkan dengan adanya sosialisasi tersebut akan meningkatkan kinerja pegawai tentang keselamatan di pintu perlintasan sehingga mengurangi pengendara yang menerobos. Dengan upaya yang dilakukan diharapkan dapat menekan angka kecelakaan yang terjadi.

2.3 kerangka berfikir Gambar 1. Kerangka berpikir

Undang-undang no. 23 tahun 2007 Tentang Perkeretaapian Kenyamanan Penyelenggaraan Kereta Api Upaya PT KAI persero Daop VIII Surabaya Sarana dan Prasarana Sosialisasi Menekan angka kecelakaan Sumber: teori yang diolah BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Untuk memperoleh metode yang tepat dalam penelitian maka tergantung dari maksud dan tujuan penelitian. Karena penelitian ini merupakan penelitian yang dilakukan terhadap variabel mandiri, yaitu tanpa membuat perbandingan atau menghubungkan dengan variabel lain maka penelitian ini menggunakan metode penelitian yang bersifat deskriptif. Penelitian ini termasuk penelitian Deskriptif Kualitatif, penulis bermaksud memperoleh gambaran yang mendalam tentang bagaimana “Bagaimana upaya PT. KAI persero Daop VIII Surabaya dalam mengurangi kecelakaan” Hal tersebut sesuai dengan kutipan oleh dalam bukunya “metodologi penelitian Kualitatif” Milles dan Huberman 1992:15. Penelitian kualitatif merupakan data yang muncul berwujud kata-kata dan bukan merupakan angka. Data itu mungkin telah dikumpulkan dengan aneka macam cara observasi, wawancara, intisari, dokumentasi, pita rekaman, yang biasanya “diproses” kira-kira sebelum siap digunakan. Milles dan Huberman 1992:12. Mendefinisikan data kualitatif sebagai sumber dari deskriptif yang luas dan berlandaskan kokoh serta memuat penjelasan tentang proses-proses yang terjadi dalam lingkup setempat 30 31 Dengan data kualitatif kita dapat mengikuti dan memahami alur peristiwa secara kronologis, menilai sebab akibat dalam lingkup pikiran orang setempat dan memperoleh penjelasan yang banyak dan bermanfaat. Dan akhirnya seperti yang telah dikemukakan oleh Smith dalam Milles dan Huberman 1992:02. Bahwa penemuan-penemuan dari penelitian kualitatif mempunyai mute yang tidak disangkal kata-kata khususnya bila mana disusun dalam bentuk cerita atau peristiwa, mempunyai kesan yang lebih nyata, hidup dan penuh makna Barang kali jauh lebih meyakinkan pembacanya, peneliti lainya, pembuat kebijakan, praktisi daripada halaman- halaman yang penuh dengan angka-angka. Selama ini kecelakaan yang terjadi lebih banyak di pintu perlintasan yang tidak terjaga, dikarenakan masyarakat tidak tahu jika ada kereta yang mau melintas karena tidak adanya sarana sedangkan kecelakaan yang terjadi di pintu perlintasan terjaga disebabkan karena kerusakan pada alat atau sarana serta masyarakat yang menerobos pintu. Maka dari itu dalam penelitian ini, penulis berusaha untuk mendeskripsikan, menganalisa serta menginterprestasikan mengenai bagaimana upaya PT. KAI persero Daop VIII Surabaya dalam mengurangi kecelakaan.

3.2 Fokus Penelitian