f. Team work, manajer harus menciptakan team work yang terkoordinasi
baik yang bisa mencapai tujuan perusahaan.
2.2.2.3 Aspek dan Bentuk atau Pola Motivasi
Mennurut Hasibuan 2003:97, aspek motivasi dikenal aspek aktif atau dinamis dan aspek pasif statis. Aspek aktif atau dinamis yaitu motivasi
tampak sebagai suatu usaha positif dalam menggerakkan dan mengarahkan sumber daya manusia agar secara produktif berhasil mencapai tujuan yang
diinginkan. Aspek pasif atau statis yaitu motivasi akan tampak sebagai kebutuhan dan juga sekaligus sebagai perangsang untuk dapat mengarahkan
dan menggerakkan potensi sumber daya manusia kearah tujuan yang diinginkan.
Keinginan dan kegairahan kerja ini dapat ditingkatkan berdasarkan pertimbangan tentang adanya dua aspek motivasi yang bersifat statis, yaitu:
a. Aspek motivasi statis tampak sebagai keinginan dan kebutuhan pokok
manusia yang menjadi dasar dan harapan yang akan diperolehnya dengan tercapainya tujuan organisasi.
b. Aspek motivasi statis adalah berupa alat perangsang atau insentif yang
diharapkan akan dapat memenuhi apa yang yang menjadi keinginan dan kebutuhan pokok yang diharapkannya tersebut.
Menurut Clelland yang dikutip oleh Hasibuan 2003:98, mengemukakan bentuk atau pola yang menentukan motivasi kerja sebagai berikut:
a. Achievement motivation adalah keinginan untuk mengatasi atau
mengalahkan suatu tantangan untuk kemajuan dan pertumbuhan. b.
Affiliation motivation adalah dorongan untuk bekerjasama dengan orang lain.
c. Copetence motivation adalah dorongan untuk berprestasi baik
dengan melakukan pekerjaan yang bermutu tinggi. d.
Power motivation adalah dorongan untuk dapat mengendalikan suatu keadaan dan adanya kecenderungan mengambil resiko dalam
menghancurkan rintangan-rintangan yang terjadi.
2.2.2.4 Kendala dan Faktor Pendukung Motivasi
Menurut Hasibuan 2003:102, kendala-kendala dalam motivasi pada karyawan menyangkut:
a. Untuk menentukan motivasi yang paling tepat, sulit karena
keinginan setiap individu karyawan tidak sama. b.
Kemampuan perusahaan terbatas dalam menyediakan fasilitas dan insentif
c. Manajer sulit mengetahui motivasi kerja setiap individu karyawan.
d. Manajer sulit memberikan insentif yang adil dan layak
Menurut Hasibuan 2003:102, faktor pendukung pemberian motivasi adalah kesamaan dalam kebutuhannya yaitu setiap manusia ingin hidup dan untuk
hidup perlu makan dan manusia normal mempunyai harga diri. Jadi setiap manusia atau karyawan mengharapkan kompensasi dari prestasi yang
diberikannya serta ingin memperoleh pujian, perlakuan yang baik dari atasannya.
2.2.2.5 Keinginan khusus