BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1 Sejarah berdirinya PT. Kereta Api Persero
Sesuai dengan Perundang-undangan yang berlaku di Indonesia, PT Kereta Api Persero, sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara adalah merupakan
badan penyelenggaraan yang oleh Pemerintah Republik Indonesia selaku penyelenggara perkereta-apian, diberi wewenang dan tanggung jawab untuk
menyelenggarakan perkeretaapian Indonesia. Perkeretaapian di Indonesia mulai berkembang sejak masa penjajahan
Belanda hingga kini dengan melalui berbagai tahapan. Tahapan-tahapannya adalah sebagai berikut:
1. Masa Pemerintahan Belanda
Jalan kereta api pertama di Indonesia dibangun oleh NIS Nederlans Indisch Masstchapij antara Semarang, Kemijen, Tanggung
sejauh kira-kira 28 KM, dengan kereta 1435mm. Pembangunan dilakukan mulai tahun 1864, selesai dan dibuka untuk umum pada tanggal10 agustus
1867. Kemudian dilanjutkan pembangunan jalan baja ke jalur-jalur
lainnya, serta diikuti oleh perusahaan-perusahaan swasta lainnya yang kemudian merambat keseluruh bagian pulau jawa. Adapun perusahaan-
perusahaan yang mendapat konsensi pembangunan jalan baja selengkapnya antara lain:
46
a. NIS Nederlands Indische Spoor Wegwn Maatschaappij
b. SCS Semarang Cirebon Stomtram Maatschaappij
c. SJS Semarang Juana Stomtram Maatschaappij
d. SDS Seyerudal Stromtram Maatschaappij
e. Sad SB Madura Stromtram Maatschaappij
f. OJS Oast Java Stromtram Maatschaappij
g. MSM Mapang Stromtram Maatschaappij
h. KMS Kediri Stromtram Maatschaappij
i. Md. SM Mojokerto Stromtram Maatschaappij
j. Ps. SM Pasuruan Stromtram Maatschaappij
k. Pb. SM Probolinggo Stromtram Maatschaappij
l. NIT Nederlands Indische Traweg Maatschaappij
m. BET Batavia Electicche Maatschaappij
Sedangkan pembuatan jalan baja yang sekarang di pulau jawa ini menjadi lintas raya pada umumnya dibuat oleh SS Staatspoor Wagwn.
Dengan demikian pula pembuatan jalan baja Sumatra, Sumatra Barat dan Aceh dikerjakan ole SS, sedangkan di Sumatra Utara dibangun oleh
perusahaan swasta yaitu DSM Deli Spoorwagwn Maatschaappij.
2. Masa Pemerintahan Nippon
Pada bulan maret 1942 Jepang berhasil mengalahkan kolonial Belanda dalam rangka pelaksanaan politik asia timur raya. Perkereta-apian
di Indonesia oleh tentara Jepang dibagi menjadi dua wilayah, yaitu: a.
Daerah Sumatra Utara dibawah pimpinan angkatan laut atau Kaigun
b. Daerah Jawa dan Madura dibawah Pimpinan angkatan darat atau
Riyuku. Lebar kerata api diseluruh jaringan jalan baja di pulau Jawa diubah
seluruhnya menjadi sama yaitu 1067mm. banyaknya penerimaan- penerimaan tenaga bangsa Indonesia menjadi pegawai berpedidikan
tinggi adalah hal yang menyolok pada masa pendudukan Jepang, mereka semua dibina dalam kursus-kursus yang kelak sangat
bermanfaat bagi kelestarian dan kemajuan perkeretaapian.
3. Masa Proklamasi Kemerdekaan
Jepang menyerah pada sekutu pada bulan Agustus 1945 setelah kota Hirosima dan Nagasaki di bom atom oleh sekutu. Tiba saatnya bagi
Negara Republik Indonesia yaitu dengan diproklamasikannya kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus disusul dengan berbagai pengambil
alihan atas obyek vital dari tangan Jepang, diantaranya termasuk pimpinan pusat perkereta-apian pada tanggal 28 September 1945, yang kemudian
dijadikan sejarah berdirinya perkereta-apian di Indonesia, dengan nama DKJRI Djawatan Kereta Api Republik Indonesia.
Di masa ini kereta api menjadi alat angkutan yang paling vital, baik angkutan penumpang maupun angkutan barang. Peran kereta api pada
masa proklamasi sangat penting bagi pengangkutan peralatan barang serta keperluan lainnya dari satu daerah ke daerah lain.
4. Masa Perang Kemerdekaan
Pada tahun 1947 sampai 1948 Belanda ingin melakukan penjajahan kembali di Indonesia. Bersamaan dengan ini DKJRI siubah SS oleh
Belanda tanggal 17 Maret 1975. Perihal kedudukan tugas pokok, susunan organisasi dan tata kerja perusahaan jawatan kereat api.
Adapun perkembangan terakhir yang terjadi di PJKA, dalam rangka yang mengarah pada PERUMNISASI kerata api, maka untuk
menjadi PERUMKA Perusahaan Umum Kereta Api, antara lain dipersiapkan struktur organisasi yang sesuai dengan PERUMKA tersebut.
Dengan perubahan-perubahan dalam PJKA menjadi PERUMKA, sedikit demi sedikit mulai berbenah diri. Khususnya mengenai struktur organisasi
yang lama dimana dulunya terbagi atas beberapa eksploitasi terbagi lagi menjadi beberapa inspeksi maka sejak tanggal 1 Juli 1989 melalui
keputusan menteri perhubungan No. KM 42 Tahun 1988 mulai berlaku dalam struktur organisasi yang baru, dimana PJKA ini terbagi atas
beberapa KAWILU Kepala Wilayah Usaha dan wilayah usaha tersebut terbagi menjadi beberapa daerah operasi. Dengan terjadi perubahan-
perubahan pada struktur organisasi ini, maka luas dan kekuasaan organisasi akan semkain sempit.
Perkembangan terakhir, perusahaan kerata api ini dirubah bentuknya menjadi PERUMKA Perusahaan Umum Kereta Api yaitu
sejak tanggal 1 Januari 1991 berdasarkan peraturan pemerintah No. 57 Tahun 1990 dan selanjutnya terhitung sejak tanggal 1 Juni 1999
berdasarkan peraturan pemerintah No. 19 Tahun 1999 tentang pengalihan bentuk Perusahaan Umum PERUM kereta api menjadi PT. Kereta Api
Persero hingga sekarang.
4.1.2 Lokasi dan Luas Wilayah PT Kereta Api Persero Daerah Operasi VIII Stasiun Besar Surabaya Gubeng
Stasiun Besar Surabaya Gubeng berada di Jl. Gubeng Masjid No.1 Surabaya, dibangun diatas lahan seluas 13.671m, dengan luas bangunan
2.635m dengan halaman selebar 11.036m, jumlah jalur rel sebanyak 6 dengan jumlah frekuensi kereta per hari sebanyak 60 kereta penumpang
dan 32 kereta barang.
4.1.3 Fungsi Stasiun Besar Surabaya Gubeng
Fungsi Stasiun Besar Surabaya Gubeng adalah tempat naik turunnya para penumpang dan paket barang hantaran.
4.1.4 Visi dan Misi PT. Kereta Api Persero Stasiun Besar Surabaya Gubeng
1. Visi :
Menjadi penyedia jasa perkeretaapian terbaik yang memenuhi harapan stakeholders.
2. Misi :
Menyelenggarakan prasarana dan sarana perkeretaapian untuk memberikan nilai tambah yang tinggi bagi stakeholders dan
kelestarian lingkungan.
4.1.5 Lingkup Operasional PT. KAI Persero Daop VIII Surabaya
Lingkup atau batasan operasional PT. KAI Persero Daop VIII Surabaya sangat luas, untuk batasan operasional meliputi untuk jalur selatan Blitar
sedangkan untuk jalur utara sampai kapas, Lamongan.
4.1.6 Kepegawaian
Jumlah pegawai yang bekerja di PT. KAI Persero Daop VIII Surabaya dapat diklasifikasikan berdasarkan Pangkatgolongan dan pendidikan adalah:
Tabel 3. Karakteristik Pegawai PT. KAI Persero Daop VIII Surabaya
Berdasarkan Pangkat Golongan
No Pangkat Golongan
Jumlah Pegawai
Prosentase 1
IV-e Pembina Utama -
- 2
IV-d Pembina Utama Madya -
- 3
IV-c Pembina Utama Muda 1
0,2 4
IV-b Pembina Tingkat I -
5 IV-a Pembina
4 0,6
6 III-d Penata Tingkat I
18 0,9
7 III-c Penata
48 1,7
8 III-b Penata Muda Tingkat I
32 1,5
9 III-a Penata Muda
210 7,6
10 II-d Pengatur Tingkat I
1326 46,1
11 II-c Pengatur
346 12
12 II-b Pengatur Muda Tingkat I
154 5,7
13 II-a Pengatur Muda
84 2,9
14 I-d Juru Tingkat I
487 16,9
15 I-c Juru
112 3,9
16 I-b Juru Muda Tingkat I
- -
17 I-a Juru Muda
- -
2882 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa pegawai dengan golongan paling banyak yaitu golongan II –d yaitu sebanyak 1326 orang atau dengan prosentase
46,1 , karena banyak perekrutan untuk tenaga operasional.
Tabel 4. Karakteristik Pegawai PT. KAI Persero Daop VIII Surabaya
Berdasarkan Pendidikan
No Pendidikan
Jumlah Pegawai Prosentase
1 S.2 2
0,4 2 S.1
20 0,9
3 D3 12
0,7 4 SLTA
1231 43
5 SLTP 869
31 6 SD
688 24
2882 100
Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa pegawai dengan pendidikan paling banyak yaitu SLTA sebanyak 1231 orang atau dengan
prosentase sebesar 43 karena perekrutannya dilakukan secara bersama-sama. Diantara pegawai tersebut terdapat pegawai yang berada di
lapangan yaitu penjaga pintu perlintasan. Untuk mengetahui karakteristik dari pegawai pelintasan menurut pangkat golongan dan pendidikan dapat dilihat pada
tabel di bawah ini:
Tabel 5. Karakteristik Pegawai Pintu Perlintasan PT. KAI Persero
Daop VIII Surabaya Berdasarkan Pangkat Golongan
No Golongan Jumlah Pegawai
Prosentase 1
III-a Penata Muda 1
0,2 2
II-d Pengatur Tingkat I 3
0,7 3 II-c
Pengatur 3
0,7 4
II-b Pengatur Muda Tingkat I 19
4,5 5
II-a Pengatur Muda 204
48,2 6
I-d Juru Tingkat I 51
12,1 7 I-c
Juru 30
7,1 8
I-b Juru Muda Tingkat I 111
26,3 9
I-a Juru Muda 1
0,2 Jumlah 423
100
Berdasar tabel di atas dapat diketahui bahwa penjaga yang paling banyak yaitu golongan IIa sebanyak 204 48,2 orang, karena untuk menjaga pintu
pengangkatannya banyak dilakukan terhadap lulusan SMP.
Tabel 6. Karakteristik Pegawai Pintu Perlintasan PT. KAI Persero
Daop VIII Surabaya Berdasarkan Pendidikan
No Pendidikan
Jumlah Pegawai Prosentase
1 SMA 4
1 2 SMP
226 53,4
3 SD 193
45,6 Jumlah
423 100
Dari tabel diatas dapat disimpulkan bahwa yang paling banyak menjaga pintu perlintasan adalah pegawai dengan pendidikan SMP yaitu sebanyak 226
orang, karena pengangkatannya dilakukan secara bersama-sama.
4.1.7 Struktur dan Uraian Tugas Organisasi
Struktur organisasi merupakan suatu kerangka yang menunjukkan tugas seseorang dalam organisasi atau perusahaan sehingga jelas batasan, hubungan,
wewenang dan tanggung jawabnya dalam usaha untuk mencapai tujuan perusahaan yang telah ditetapkan. Adapun struktur organisasi yang dimiliki oleh
PT. KAI Persero Daop VIII Surabaya adalah sebagai berikut: 4.6.1 Struktur Organisasi
Gambar 3 Struktur Organsasi PT. Kereta Api Persero
Stasiun Besar Surabaya Gubeng Kepala Stasiun
Prajitno, SH
Wakil Kepala Stasiun Drs. Budi Setiono
Tata usaha Sutjipto
Kasir Sujono
Kepala Kantor Barang
Hantaran NurhilManto
Kepala Loket Sutarto
Bendahara Musmin
Pemimpin Perjalanan KA
Yoyok A, Spd Staff TU
1. Nugroho WB, SE 2. Rahmad Zaini,SE
Keamanan Pembina Polda
Struktur organnisasi merupakan kerangka pertanggung jawaban fungsional kepada unti-unit organisasi yang dibentuk untuk melakukan kegiatan-kegiatan
pokok perusahaan. Penjelasan struktur organisasi PT Kereta Api Persero Daerah Operasi VIII Stasiun Besar Surabaya Gubeng adalah sebagai berikut:
1. Seksi Sumber Daya Manusia dan Umum
a. Seksi Sumber Daya Manusia dan Umum adalah satuan organisasi di
lingkungan PT Kereta Api Persero yang berada di bawah Daerah Operasi VIII.
b. Seksi Sumber Daya Manusia dan Umum dipimpin oleh seorang Kepala
Seksi yang bertanggung jawab kepada Kepala Daerah Operasi VIII Surabaya.
Seksi Sumber Daya Manusia dan Umum mempunyai tugas pokok menyusun program pengelolaan dan evaluasi kinerja sumber daya manusia
SDM, melaksanakan kegiatan kerumahtanggaan dan umum, memberikan pertimbangan dan bantuan hukum, melaksanakan pembinaan hygiene perusahaan,
kesehatan lingkungan kerja, keselamatan kerja dan kesehatan SDM, serta melaksanakan pembinaan dan evaluasi kinerja Unit Pelayanan Kesehatan UPK
di wilayah Daerah Operasi. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana tersebut diatas, Seksi
Sumber Daya Manusia dan Umum mempunyai fungsi: a.
Pelaksanaan pengelolaan dan evaluasi kinerja SDM. b.
Pelaksanaan administrasi kerumahtanggaan dan umum. c.
Pelaksanaan pertimbangan dan bantuan hukum.
d. Pelaksanaan penelitian, pengujian dan pembinaan hygiene perusahaan,
kesehatan lingkungan kerja dan keselamatan kerja, serta melaksanakan pembinaan dan pengujian kesehatan SDM.
e. Pembinaan dan Pelayanan kesehatan.
2. Seksi Keuangan
a. Seksi keuangan adalah satuan organnisasi di lingkungan PT Kereta Api
Persero yang berada di bawah Daerah Operasi VIII Surabaya. b.
Seksi keuangan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang bertanggung jawab kepada Kepala Daerah Operasi VIII Surabaya.
Seksi keuangan mempunyai tugas pokok melaksanakan pendayagunaan dan pengadministrasian keuangan, mengkoordinasi penyusunan Rencana Kerja
Anggaran Tahunan Daerah Operasi dan Laporan Keuangan serta membina pelaksanaan akuntansi. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana tersebut
pada diatas pasal 11, Seksi Keuangan mempunyai fungsi: a.
Pelaksanaan pengelolaan administrasi keuangan dan pengesahan pembayaran.
b. Pelaksanaan administrasi anggaran dan akuntansi.
3. Pemeriksaan kas daerah
Pemeriksaan Kas Daerah mempunyai tugas pokok melaksanakan pengaturan jadwal dan mekanisme kerja para pemeriksa kas, memimpin
pemeriksaan kas stasiun perbendaharaan kas stasiun perhentian, kas restorka dan kas besar, serta melaksanakan pemeriksaan di atas kereta api.
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana tersebut diatas pada pasal 16, Pemeriksaan Kas Daerah mempunyai fungsi:
a. Penyusunan jadwal dan mekanisme kerja pemeriksaan kas stasiun
perbendaharaan kas stasiun perhentian, kas retorka dan kas besar, pemeriksaan di atas kereta api, melaksanakan penatausahaan pemeriksaan
kebenaran setoran pendapatan ke Bank Koordinator Daerah BKD. b.
Pelaksanaan pemeriksaan kas stasiun perbendaharaan kas stasiun perhentian, kas restorka, kas besar dan pemeriksaan dia atas kereta api,
pemeriksaan kebenaran setoran pendapatan ke Bank Koordinasi Daerah, serta membuat Laporan Hasil Pemeriksaan LHP sesuai dengan wilayah
kerjanya. 4.
Hubungan Masyarakat Daerah a.
Hubungan Masyarakat Daerah HUMASDA adalah satuan organisasi lingkungan PT Kereta Api Persero yang berada di bawah Daerah Operasi
VIII Surabaya. b.
HUMASDA dipimpin oleh seorang Kepala HUMASDA yang bertanggung jawab kepada Kepala Daerah Operasi VIII Surabaya.
HUMASDA mempunyai tugas pokok melaksanakan hubungan masyarakat, penyuluhan di lingkungan perusahaan internal dan dengan
media massa di luar perusahaan eksternal.
5. Seksi Jalan Rel dan Jembatan
a. Seksi Jalan Rel dan Jembatan adalah satuan organisasi di lingkungan PT.
Kereta Api Persero yang berada di bawah Kepala Daerah Operasi VIII Surabaya.
b. Seksi Jalan Rel dan Jembatan dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang
bertanggung jawab kepada Kepala Daerah Operasi VIII Surabaya. Seksi Jalan Rel dan Jembatan mempunyai tugas pokok
merumuskan, menyusun dan melaksanakan program pemeliharaan jalan rel, sepur simpang dan jembatan, serta mengevaluasi kinerja pemeliharaan
jalan rel, sepur simpang dan jembatan di wilayah Daerah Operasi. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana tersebut diatas pada
Pasal 23, Seksi Jalan Rel dan Jembatan mempunyai fungsi: a.
Pemantauan, pengawasan, pemeriksaan dan pembinaan mutu pekerjaan teknis jalan rel dan jembatan seluruh wilayah Daerah
Operasi 8 Surabaya. b.
Penyusunan program anggaran dan evaluasi kinerja pemeliharaan jalan rel, sepur simpang dan jembatan.
c. Penyusunan perencanaan teknik pemeliharaan jalan rel dan sepur
simpang. d.
Penyusunan perencanaan teknik pemeliharaan jembatan. e.
Pelaksanaan pemeliharaan dan menjamin kelayakan jalan rel dan sepur simpang.
f. Pelaksanaan pemeliharaan dan menjamin kelayakan jembatan.
6. Seksi Operasi
a. Seksi Operasi satuan adalah satuan organisasi di lingkungan PT. Kereta
Api Persero yang berada di bawah Daerah Operasi VIII Surabaya. b.
Seksi Operasi dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang bertanggung jawab kepada Kepala Daerah Operasi VIII Surabaya.
Seksi Operasi mempunyai tugas pokok pelaksanaan pembinaan, pengendalian, pelaksanaan dan evaluasi kinerja operasi angkutan kereta api
penumpang dan barang. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana tersebut di atas, Seksi
Operasi mempunyai fungsi: a.
Pemantauan, pengawasan, pemeriksaan dan pembinaan mutu pekerjaan teknis operasi di Stasiun dan diatas kereta api, administrasi teknis
operasional dan keuangan di seluruh UPT Stasiun, UPT Pelayanan Operasi Sarana Telekomunikasi dan UPT Pengendali Operasi Kereta Api pada
wilayah Daerah Operasi VIII Surabaya. b.
Pemantauan dan pengelolaan kereta dan gerbong yang siap operasi, merumuskan pemanfaatan dan pembagian kereta dan gerbong, pengaturan
dan evaluasi kinerja pelaksanaan program perjalanan kereta api, serta melaksanakan tata usaha telekomunikasi telegram maklumat TEM.
c. Pemantauan dan pengendalian keamanan dan ketertiban operasi di atas
kereta api dan di stasiun dan di lingkungan Daerah Operasi.
d. Pelaksanaan pengendalian operasi kereta api secara terpusat dan terpadu di
wilayah Daerah Operasi. e.
Pelayanan operasi sarana telekomunikasi dan pemberian informasi telegram.
f. Pelaksanaan kegiatan angkutan penumpang dan atau barang, serta
menjamin keamanan, ketertiban dan kelancaran kegiatan angkutan kereta api.
7. Seksi Pemasaran
a. Seksi Pemasaran adalah satuan organisasi di lingkungan PT. Kereta Api
Persero yang berada di bawah Daerah Operasi VIII Surabaya. b.
Seksi Pemasaran dipimpin oleh seorang Kepala Seksi yang bertanggung jawab kepada Kepala Daerah Operasi VIII Surabaya.
Seksi Pemasaran mempunyai tugas pokok melaksanakan pembinaan, pengendalian, pelaksanaan dan evealuasi kinerja pemasaran jasa
angkutan penumpang barang, koordinasi dengan Seksi Operasi dan UPT Stasiun.
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana tersebut diatas, Seksi Pemasaran mempunyai fungsi:
a. Penyusunan program dan evaluasi kinerja pemasaran angkutan
penumpang, serta pemantauan persediaan dan penggunaan karcis di UPT Reservasi dan UPT Stasiun.
b. Penyusunan program dan evaluasi kinerja pemasaran angkutan barang.
c. Pelayanan reservasi karcis.
8. Seksi Sinyal, Telekomunikasi dan Listrik
a. Seksi Sinyal, Telekomunikasi dan Listrik adalah satuan organisasi di
lingkungan PT. Kereta Api Persero yang berada di bawah Daerah Operasi VIII Surabaya.
b. Seksi Sinyal, Telekomunikasi dan Listrik dipimpin oleh seorang kepala
seksi yang bertanggung jawab kepada Kepala Daerah Operasi VIII Surabaya.
Seksi Sinyal, Telekomunikasi dan Listrik mempunyai tugas pokok merumuskan, menyusun dan melaksanakan program, serta mengevaluasi
pemeliharaan sinyal, telekomunikasi dan listrik umum. Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana diatas, Seksi
Sinyal, Telekomunikasi dan Listrik mempunyai fungsi: a.
Pemantauan, pengawasan, pemeriksaan dan pembinaan mutu pekerjaan teknis sinyal, telekomunikasi dan listrik di seluruh wilayah Daerah
Operasi. b.
Penyusunan program anggaran dan evaluasi kinerja pemeliharaan sinyal, telekomunikasi dan listrik.
c. Penyusunan program pemeliharaan sinyal.
d. Penyusunan program pemeliharaan telekomunikasi dan listrik.
e. Pelaksanaan pemeliharaan dan menjamin kelaikan peralatan sinyal.
f. Pelaksanaan pemeliharaan dan menjamin kelaikan peralatan
telekomunikasi. g.
Pelaksanaan pemeliharaan dan menjamin kelaikan instalasi listrik.
4.2 Hasil Penelitian
4.2.1 Upaya PT. KAI Persero mengurangi angka kecelakaan di Daop VIII
Surabaya
Era globalisasi saat ini telah mempertinggi arus kompetisi di segala bidang, salah satu bidang adalah usaha jasa seperti jasa pelayanan
transportasi. Jasa transportasi saat ini banyak digunakan oleh masyarakat dan yang menjadi moda andalan masyarakat adalah kereta api. Selain
karena tidak terkena macet, ramah lingkungan juga karena harga yang yang relatif lebih murah dibanding dengan jasa transportasi lain.
http: ardianto.blogsome.com20080107kereta-api-kendaraan-ramah- lingkungan
Namun akhir-akhir ini kita sering mendengar atau melihat seringnya terjadi kecelakaan kereta api. Kecelakaan yang sering terjadi di
pintu perlintasan dimana pintu perlintasan bersinggungan dengan jalan umun, apalagi pintu perlintasan yang berada di jalan yang ramai atau jalan
yang frekuensi kendaraan yang banyak sehingga rawan terjadi kecelakaan.
Tabel 7. Data korban kecelakaan kereta api di pintu perlintasan Daop VIII Surabaya tahun 2005-2010
No Tahun Jumlah kecelakaan
Korban luka-luka
Luka parah
Koban meninggal
1 2005 18
15 3
- 2 2006
15 4
11 -
3 2007 6
1 5
- 4 2008
4 2
6 -
5 2009 17
6 11
- 6 2010
47 9
38 -
Sumber: PLPLH PT. KAI Persero daop VIII Surabaya,2010
Data kecelakaan kereta api tersebut menyebutkan bahwa terjadi 36 kasus kecelakaan di pintu perlintasan di tahunn 2005 baik pintu yang di
jaga maupun yang tidak terjaga. Mengalami penurunan di tahun 2006 dengan 15 kasus dan turun kembali menjadi 4 kasus di 2008. Namun,
kembali meningkat di tahun 2009 dengan 17 kasus dan di tahun 2010 bertambah menjadi 47 kasus. Namun, diantara kecelakaan tersebut paling
banyak terjadi di daerah antara Surabaya Gubeng sampai Sidoarjo.