31 Dengan data kualitatif kita dapat mengikuti dan memahami alur
peristiwa secara kronologis, menilai sebab akibat dalam lingkup pikiran orang setempat dan memperoleh penjelasan yang banyak dan bermanfaat.
Dan akhirnya seperti yang telah dikemukakan oleh Smith dalam Milles dan Huberman 1992:02. Bahwa penemuan-penemuan dari penelitian
kualitatif mempunyai mute yang tidak disangkal kata-kata khususnya bila mana disusun dalam bentuk cerita atau peristiwa, mempunyai kesan yang
lebih nyata, hidup dan penuh makna Barang kali jauh lebih meyakinkan pembacanya, peneliti lainya, pembuat kebijakan, praktisi daripada halaman-
halaman yang penuh dengan angka-angka. Selama ini kecelakaan yang terjadi lebih banyak di pintu perlintasan
yang tidak terjaga, dikarenakan masyarakat tidak tahu jika ada kereta yang mau melintas karena tidak adanya sarana sedangkan kecelakaan yang terjadi
di pintu perlintasan terjaga disebabkan karena kerusakan pada alat atau sarana serta masyarakat yang menerobos pintu.
Maka dari itu dalam penelitian ini, penulis berusaha untuk mendeskripsikan, menganalisa serta menginterprestasikan mengenai
bagaimana upaya PT. KAI persero Daop VIII Surabaya dalam mengurangi kecelakaan.
3.2 Fokus Penelitian
Masalah yang akan diteliti, awalnya masih umum dan samar-samar akan bertambah jelas dan mendapat fokus setelah peneliti berada dalam lapangan.
Fokus ini masih mungkin akan mengalami perubahan selama berlangsungnya
32 penelitian itu. Fokus dalam penelitian kualitatif merupakan batas yang harus
dilalui oleh seorang peneliti dalam melaksanakan penelitian. Berkaitan dalam tersebut bukunya. 1992:30 Miles dan Huberman mengemukakan bahwa
memfokuskan dan membatasi data dapat dipandang kemanfaatannya sebagai reduksi data yang sudah diantisipasi 1992:30. Jadi fokus memberikan sebuah
aliran pada penulis untuk memusatkan perhatian pada penyederhanaan data yang ada, sehingga penelitian itu membias. Adapun aspek yang menjadi fokus
dalam penelitian ini adalah: 1.
Sarana dan prasarana Salah satu yang memegang peranan penting di dalam kereta api
yaitu sarana dan prasarana. Jika prasarana rusak maka kemungkinan terjadinya kecelakaan lebih besar.
Adanya sarana dan prasarana di pintu perlintasan akan memperlancar laju kereta api. Untuk itu diperlukan sarana dan
prasarana karena bersinggungan dengan jalan. Sarana dan prasarana di pintu perlintasan meliputi pintu perlintasan, rambu-rambu serta
lampu lampu lalu lintas. a. Palang pintu Perlintasan
Palang pintu perlintasan sangat berguna bagi pengendara, selain mengamankan jalannya kereta api juga
membuat aman pengendara. Palang pintu digunakan untuk menutup sementara jalan karena kerta api sedang melintas.
Jika tidak ada pintu kemungkinan kecelakaan lebih besar lagi.
33 Pintu perlintasan saat ini sangat banyak yang
bersinggungan langsung dengan jalan umum sehingga perlu adanya suatu peringatan. Pintu perlintasan ada 2, yaitu:
1 Perlintasan Resmi
Pintu perlintasan resmi ini merupakan pintu yang dibuat oleh PT. KAI Persero yang dilengkapi
dengan palang pintu perlintasan dimana ada petugas yang menjaganya. Dengan adanya petugas yang
menjaga diharapkan kesigapan petugas dalam menjaga pintu perlintasan, keamanan yang utama
jika melintas di pintu perlintasan. Akan tetapi ketertiban dari pengendara juga harus diperhatikan.
PT. KAI Persero juga melakukan kerjasama dengan pihak ketiga yaitu masyarakat untuk
menambah penjaga di pintu perlintasan yang sebelumnya tidak ada penjaganya. Untuk pintu
perlintasan PT. KAI Persero melakukan perawatan agar alat tersebut berfungsi dengan baik.
2 Perlintasan Liar
Pelintasan liar merupakan perlintasan yang bersinggungan dengan kereta api yang dibuat
sendiri oleh masyarakat tanpa ada izin dari PT. KAI Persero. Perlintasan liar sangat beresiko
34 terjadi kecelakaan karena tidak dilengkapi dengan
palang pintu sehingga pintu perlintasan liar tersebut harus ditutup. Diperlukan tindakan yang sangat
tegas terhadap peerlintasan liar tersebut karena sangat berbahaya bagi pengendara.
b. Rambu dan Isyarat Lampu Lalu Lintas Rambu adalah salah satu dari perlengkapan jalan
berupa lambang, huruf, angka kalimat danatau perpaduan diantaranya sebagai peringatan, larangan, perintah atau
petunjuk bagi pemakai jalan. Isyarat lampu lalu lintas adalah isyarat lampu lalu
lintas satu warna terdiri dari satu lampu menyala berkedip atau dua lampu yang menyala bergantian untuk memberikan
peringatan bahaya kepada pemakai jalan. Rambu dan isyarat lampu lalu lintas merupakan
peringatan kepada pengendara bahwa aada perlintasan kereta api. Untuk itu PT. KAI Persero mengupayakan di setiap
perlintasan dilengkapi dengan dengan rambu dan isyarat lampu lalu lintas. Agar rambu dan isyarat lampu lalu lintas
berfungsi dengan baik PT. KAI Persero melakukan perawatan terhadap rambu dan isyarat lampu lalu lintas.
35 c. Isyarat Suara
Isyarat suara adalah isyarat lalu lintas yang berupa suara yang menyertai isyarat lampu lalu lintas satu warna
yang memberikan peringatan bahaya kepada pemakai jalan. Isyarat suara ditambahkan oleh PT. KAI Persero Daop VIII
Surabaya karena mereka menilai dengan palang pintu dan rambu masih kurang dan itu merupakan sebuah inovasi dari
PT. KAI. Namun, bagaimana kondisi isyarat suara, apakah berfungsi dengan baik dan apakah mampu untuk membuat
masyarakat tidak menerobos. Pedoman wawancara:
1. Bagaimana bagaimana sarana dan prasarana, apakah masih
berfungsi dengan baik 2.
Bagaimana sarana dan prasarana yang ada di pintu perlintasan
3. Bagaimana perawatan sarana dan prasarananya
4. Bagaimana tanggapan bapak terhadap pintu perlintasan liar
5. Bagaimana keamanan di pintu perlintasan
6. Bagaimana tindakan terhadap pintu perlintasan liar
7. Bagaimana ketertiban pengendara
36 2.
Sosialisasi Sosialisasi
merupakan faktor yang sangat penting bagi
masyarakat untuk lebih mengerti, sadar dan untuk bertindak hati- hati di saat akan melewati pintu perlintasan. Sosialisasi yang
dilakukan melalui sosialisasi internal. Sosialisasi internal yang dilakukan diharapkan dapat meningkatkan
kinerja pegawai apalagi penjaga pintu perlintasan. Pedoman wawancara:
1.Bagaimana sosialisasi tentang keselamatan di pintu perlintasan 2. Berapa kali sosialisasi yang dilakukan
3. Apa tujuan dari sosialisasi 4. Apakah sosialisasi yagn dilakukan sudah maksimal
5. Apakah manfaat dari sosialisai 6. Siapa sasaran sosialisasi
7. Apa hambatan sosialisasi 8. Berapa lama waktu sosialisasi
3.3 Lokasi Penelitian