Deskripsi Obyek Penelitian 1. Keadaan Umum Kota Surabaya

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Obyek Penelitian 4.1.1. Keadaan Umum Kota Surabaya Kotamadya Surabaya merupakan ibukota Propinsi Jawa Timur, yang merupakan kota transito atau “Transito City” dengan harapan dapat berperan lebih efektif dalam menunjang kelancaran perhubungan dan pengangkutan baik dalam skala pelayanan di dalam kota maupun nasional. Dengan semakin banyaknya kegiatan atau kunjungan yang dilakukan oleh masyarakat dari berbagai tempat akan membuat kota Surabaya semakin ramai, seiring dengan kondisi tersebut pemanfaatan tempat atau jasa milik pemerintah juga akan meningkatkan sarana telekomunikasi, transportasi, tempat tinggal dan lain-lain. Keadaan yang demikian ini cukup bagus guna menunjang dan meningkatkan pendapatan pemerintah daerah dari berbagai sektor, secara logis dengan semakin meningkatnya mobilisasi penduduk kota akan semakin meningkatnya mobilisasi penduduk kota akan semakin meningkat kesibukan kota itu sendiri dan keadaan ini dapat mengundang penerimaaan pendapatan pemerintah daerah berbagai daerahnya.

4.1.2. Geografis Kota Surabaya

Nama Kota Surabaya sangat terkenal bagi masyarakat Indonesia sebagai Kota Pahlawan dan sekaligus kota kedua terbesar di Indonesia, setelah Ibukota Jakarta. Surabaya merupakan Ibukota provinsi Jawa Timur yang merupakan daerah yang cukup maju perekonomiannya dan dinyatakan sebagai pintu gerbang Indonesia Timur, secara Geografis dapat dicapai dengan mudah, terletak ± 160 mil sebelah barat Pulau Bali atau ± 600 mil sebelah timur Jakarta. Kota Surabaya terletak antara 07 12’ – 07 21’ Lintang Selatan dan 112 36’ – 112 54’ Bujur Timur. Wilayahnya merupakan daratan rendah dari ketinggian 3 – 6 meter diatas permukaan air laut, kecuali sebelah selatan ketinggian 25 – 50 meter diatas permukaan air laut. Luas wilayah seluruhnya kurang lebih 326,37 km 2 yang terbagi dalam 5 wilayah pembantu walikotamadya, 28 wilayah kecamatan dan 163 desa kelurahan. Batas wilayah Kotamadya Surabaya secara administratif adalah sebagai berikut : a. Sebelah Utara dibatasi oleh Selat Madura b. Sebelah Timur dibatasi oleh Selat Madura c. Sebelah Selatan dibatasi oleh Kabupaten Sidoarjo d. Sebelah Barat dibatasi oleh Kabupaten Gresik Ditunjang dengan pelabuhan terbesar di kawasan timur Indonesia membuat kota Surabaya memiliki sebutan kota pembangunan, kota industri, kota dagang, kota maritim, kota pendidikan, kota Garnisun, dan kota pariwisata atau lazim disebut kota Indramardi Garpar.

4.1.3. Kependudukan

Kota Surabaya merupakan kota dengan tingkat kepadatan penduduk yang cukup tinggi setelah DKI Jakarta yang merupakan ibukota Negara Indonesia dimana jumlah penduduk kota Surabaya pada tahun 1998 mencapai 2.373.282 jiwa, yang terdiri dari 1.184834 laki – laki dan 1.188448 perempuan. Tingkat kepadatan penduduk yang terjadi di kota Surabaya di sebabkan dengan adanya beberapa faktor, yaitu : a. Faktor Geografis dan letak stategis Surabaya merupakan gerbang utama bagi kawasan Indonesia bagian Timur, memiliki posisi penting dan fasilitas yng menunjang bagi kegiatan perekonomian seperti perdagangan industri, perhubungan, dan perbankan. b. Faktor Industri Pertumbuhan dan perkembangan baik industri besar, sedang, kecil, maupun industri kerajinan tangan merupakan daya tarik tersendiri bagi arus penyebaran urbanisasi. Hal ini dapat diketahui bahwa wilayah kecamatan yang banyak memiliki industri, tingkat kepadatan penduduk lebih besar di bandingkan dengan wilayah yang jarang industrinya. Dengan besarnya jumlah penduduk akan mempengaruhi terhadap jumlah tenaga kerja yang tersedia di masyarakat, yang perlu di tampung pada berbagai sector ekonomi.

4.1.4. Gambaran Umum Kabupaten Sidoarjo

Kabupaten sidoarjo marupakan daerah agraris dengan luas wilayah 71.424,25ha. Disebut daerah agraris karena sector yang paling besar kontribusinya terhadap pembentukan Produk Domestik Regional Bruto PDRB adalah pertanian, khususnya perikanan dimana ekspor udang tetap merupakan komoditi terbesar pertumbuhan ekonomi kabupaten sidoarjo cukup baik ditinjau dari sistem perkotaan di kabupaten sidoarjo, maka kota sidoarjo merupakan pusat pertumbuhan dan pengembangan wilayah sekitarnya, sehingga secara fungsional penanaman kota sidoarjo memiliki ruang lingkup regional dengan kegiatan utamanya industri.

4.1.5. Letak Geografis

Daerah tingkst II kabupaten sidoarjo terletak pada jalur persimpangan antara kota Surabaya dan malang, lebih tepatnya di antara 112,5 -112,9 lintang selatan jika dilihat berdasarkan pengamatan ataupun kenyataan bahwa batas-batas administrative antara kabupaten sidoarjo dengan kota Surabaya nampaknya tidak ada batas-batas lagi karena terjadi perkembangan kota Surabaya yang semakin luas terutama bangunan- bangunan proyek perumahan. Namun demikian secara administratif, mempunayi batas-batas tertentu sebagai berikut : Sebelah utara : kotamadya Surabaya dan kabupaten gresik Sebelah selatan : kabupaten pasuruan Sebelah timur : selat madura Sebelah barat : kabupaten mojokerto Dengan batas-batas tersebut diatas, terlihat bahwa kedudukan kabupaten sidoarjo cukup strategis dari segi transportasi maupun segi perdagangan. Selain itu pula dengan adanya jalan bebas hambatan merupakan suatu sarana untuk memperlancar jalur perhubungan kota Surabaya dengan kabupaten sidoarjo.

4.1.5. Kependudukan

Dalam paradigma baru, tujuan pembangunan nasional adalah mencapai masyarakat madani yaitu masyarakat yang maju, modern dan bertakwa kepada tuhan yang maha esa. Dari hasil registrasi penduduk, jumlah penduduk sidoarjo pada akhir tahun 2002 sebesar1 316.769 jiwa, terjadi kenaikan 23.658 jiwa atau 1,83 persen dari akhir tahun 2001 sebesar 1.293.111 jiwa. Diantara 18 kecamatan yang ada di kabupaten sidoarjo, kecamatan waru mempunyai jumlah penduduk terbesar yaitu 148.277 jiwa atau 11,26 persen dari total penduduk sidoarjo, disusul kemudian oleh kecamatan taman dan kecamatan sidoarjo. Kepadatan penduduk Sidoarjo sedikit meningkat dari 1.844 jiwakm2 dari tahun 2002 menjadi 1.893 jiwakm2 di tahun 2003. kepadatan penduduk tertinggi berada di kecamatan-kecamatan yang potensi industrinya cukup tinggi,seperti kecamatan waru yang berbatasan langsung dengan kota Surabaya dan kecamatan taman yang merupakan sentral industri di sidoarjo. Hal ini menunjukkan bahwa sector industri masih menjadi daya tarik tersendiri bagi pekerja dari daerah lain untuk datang ke sidoarjo sebagai pekerja di sektor industri.

4.2. Deskripsi Hasil Penelitian