Uses dan Gratification Model Kerangka Pikir

5. Escapist needs kebutuhan pelepasan adalah berkaitan dengan upaya menghindar dari tekanan, ketegangan dan hasrat akan keanekaragaman. Untuk memperoleh kejelasan mengenai Model Uses and Gratification maka Katz, Gurevitch dan Haas mengemukakan gambar model Uses and Gratification dalam Effendy 2003 : 293 adalah sebagai berikut : Mass Media Use 1. Media type‐ newspaper, radio, TV, movies 2. Media contents. 3. Exposure to media, per se 4. Social context of media exposure Media Gratifications Functions 1. Surveillance 2. Diversientertainme nt 3. Personal 4. Social relationships Nonmedia Sources of Needs Satisfaction 1. family, friends 2. Interpersonal communication 3. Hobbies 4. Sleep 5. Drugs etc Individual’s Needs 1. Cognitive needs 2. Affecnitive needs 3. Personal integrative needs 4. Social integrative needs 5. Tension-release or escape Social Environment 1. Demographic characteristics 2. Group affiliations 3. Personality characteristics psychological dispositions Gambar

2.1 Uses dan Gratification Model

Pada perilaku penggunaan media, teori Uses and Gratification menyatakan bahwa pemilihan dan penggunaan media massa ditentukan oleh khalayak berdasarkan kebutuhan yang ingin dipenuhi, sehingga terfokus pada apa yang dilakukan khalayak pada media massa yang diteliti disini adalah motif mengkonsumsi media untuk mencari kepuasan.

2.2 Kerangka Pikir

Dari semua media komunikasi yang ada, televisilah yang paling berpengaruh pada kehidupan manusia. Televisi merupakan media yang dapat mendominasi komunikasi massa, karena sifatnya yang dapat memenuhi kebutuhan dan kainginan khalayak. Televisi mempunyai kelebihan dari media massa lainnya yaitu bersifat audio visual didengar dan dilihat. Dapat menggambarkan kenyataan dan langsung dapat menyajikan peristiwa yang sedang terjadi kesetiap rumah para pemirsa dimanapun dan dimanapun mereka berada. Melalui media massa televisi, masyarakat dapat menyaksikan banyak program acara mulai dari hiburan sampai berita news, apalagi semakin banyak stasiun televisi yang bermunculan dan menyuguhkan banyak sekali program acara yang dikemas dengan semenarik mungkin, sehingga membuat masyarakat untuk lebih aktif memilih program acara yang sesuai dengan kebutuhan untuk menggunakan media massa. Dalam penelitian ini, peneliti berusaha mengetahui motif remaja Surabaya tentang program acara reality show “ Scary Job” di Trans 7. Peneliti berusaha mengetahui hal tersebut diatas melalui motif seseorang terhadap objek yang disebabkan karena kondisi yang mempengaruhi pandangan seseorang, latar belakang pengetahuan frame of reference yang berbeda, budaya dan psikologis individu yang berbeda. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada bagan dibawah ini: Program Acara “ Scary Job ” Analisis Deskriptif Kesimpulan Motif Pemirsa Dalam Menonton : - Motif Informasi - Motif Indentitas Pribadi - Motif Integrasi Dan Interaksi Sosial - Motif Diversi Gambar 2.2. Bagan Kerangka Berpikir penelitian dalam menonton motif remaja Surabaya tentang Program acara reality show “Scary Job” di Trans 7. 27

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Definisi Operasional

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif yang tidak perlu mencari atau menerangkan saling berhubungan dan menguji hipotesis, tetapi akan menggambarkan secara sistematis tentang bagaimana motif remaja Surabaya terhadap tayangan reality show “Scary Job” di Trans7

A. Motif

Dalam hal ini motif dapat dioperasionalisasikan sebagai penggerak alasan- alasan atau dorongan-dorongan dari dalam diri manusia yang menyebabkan ia berbuat sesuatu motif timbul karena adanya kebutuhan dengan kata lain motif merupakan ciri dari kebutuhan. Untuk memudahkan pengukuran, maka dalam penelitian ini digunakan kategori motif menurut McQuail 2002:72, dimana motif tersebut meliputi: 1. Motif Kognitif Kebutuhan akan informasi dan kebutuhan untuk mencapai tingkat tertentu yang diinginkan, yang terdiri dari: a. Ingin mengetahui kondisi dan jenis- jenis pekerjaan yang ada di masyarakat

Dokumen yang terkait

OPINI PEMIRSA SURABAYA TERHADAP TAYANGAN TELEVISI REALITY SHOW “MASIH DUNIA LAIN” DI TRANS 7.

0 0 85

OPINI PEMIRSA SURABAYA TERHADAP TAYANGAN TELEVISI REALITY SHOW “MASIH DUNIA LAIN” DI TRANS 7.

0 1 85

MOTIF REMAJA DALAM MENONTON TAYANGAN ACARA “PRIMITIVE RUNAWAY” DI TRANS TV (Studi Deskriptif Tentang Motif Remaja Di Surabaya Terhadap Tayangan Acara “Primitive Runaway” Di Trans TV).

0 0 87

OPINI MASYARAKAT SURABAYA TERHADAP TAYANGAN REALITY SHOW “MASIH DUNIA LAIN” DI TRANS 7(Studi Deskriptif Opini Masyarakat Surabaya Terhadap Tayangan Reality Show “ Masih Dunia Lain: di Trans 7).

0 4 88

MOTIF PEMIRSA MENONTON REALITY SHOW BELAJAR INDONESIA (Studi Deskriptif Motif Pemirsa di Surabaya Menonton Acara Reality Show “Belajar Indonesia” di Trans TV).

0 1 98

MOTIF PEMIRSA MENONTON REALITY SHOW BELAJAR INDONESIA (Studi Deskriptif Motif Pemirsa di Surabaya Menonton Acara Reality Show “Belajar Indonesia” di Trans TV).

0 0 24

MOTIF REMAJA SURABAYA DALAM MENONTON TAYANGAN ACARA SCARY JOB DI TRANS 7 (Studi Deskriptif Tentang Motif Remaja di Surabaya Terhadap Tayangan Acara Scary Job di Trans7)

0 0 24

OPINI MASYARAKAT SURABAYA TERHADAP TAYANGAN REALITY SHOW “MASIH DUNIA LAIN” DI TRANS 7(Studi Deskriptif Opini Masyarakat Surabaya Terhadap Tayangan Reality Show “ Masih Dunia Lain: di Trans 7)

0 0 20

MOTIF REMAJA DALAM MENONTON TAYANGAN ACARA “PRIMITIVE RUNAWAY” DI TRANS TV (Studi Deskriptif Tentang Motif Remaja Di Surabaya Terhadap Tayangan Acara “Primitive Runaway” Di Trans TV)

0 0 23

OPINI PEMIRSA SURABAYA TERHADAP TAYANGAN TELEVISI REALITY SHOW “MASIH DUNIA LAIN” DI TRANS 7.

0 1 19