27
BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Definisi Operasional
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif yang tidak perlu mencari atau menerangkan saling berhubungan dan menguji hipotesis, tetapi akan
menggambarkan secara sistematis tentang bagaimana motif remaja Surabaya terhadap tayangan reality show “Scary Job” di Trans7
A. Motif
Dalam hal ini motif dapat dioperasionalisasikan sebagai penggerak alasan- alasan atau dorongan-dorongan dari dalam diri manusia yang menyebabkan ia
berbuat sesuatu motif timbul karena adanya kebutuhan dengan kata lain motif merupakan ciri dari kebutuhan.
Untuk memudahkan pengukuran, maka dalam penelitian ini digunakan kategori motif menurut McQuail 2002:72, dimana motif tersebut meliputi:
1. Motif Kognitif
Kebutuhan akan informasi dan kebutuhan untuk mencapai tingkat tertentu yang diinginkan, yang terdiri dari:
a. Ingin mengetahui kondisi dan jenis- jenis pekerjaan yang ada di
masyarakat
b. Mencari tahu bagaimana teknis dari pekerjaan – pekerjaan yang
kadang luput dari perhatian. c.
Ingin mengetahui pengalaman masyarakat yang menuturkan kisah tentang suka duka mereka dalam melakukan pekerjaan yang ber
resiko. d.
Ingin mendapatkan informasi tentang kondisi masyarakat dan dunia 2.
Motif Identitas Pribadi Personal Identity Kebutuhan menggunakan isi media untuk memperkuat atau menonjolkan
sesuatu yang penting dalam kehidupan atau situasi khalayak sendiri, yang terdiri dari:
a. Menemukan penunjang nilai – nilai pribadi
b. Memupuk rasa empati dan kepedulian terhadap lingkungan sekitar
c. Menemukan model perilaku dan figure untuk dicontoh
d. Meningkatkan pemahaman tentang diri sendiri
3. Motif Integrasi dan Interaksi Sosial Personal Relationships
Kebutuhan akan Integrasi dan Interaksi Sosial terdiri dari: a.
Sebagai pertimbangan dalam beruhubungan dan bergaul dengan masyarakat
b. Menemukan bahan percakapan dan interaksi sosial dengan
lingkuangan sekitar c.
Memperoleh teman media baru dengan melihat acara televisi d.
Memungkinkan seseorang untuk berhubungan dengan masyarakat sekitar
4. Motif Hiburan Diversi
Kebutuhan akan pelepasan dari tekanan dan kebutuhan akan hiburan, yang terdiri dari:
a. Mencari hiburan.
b. Untuk bersantai.
c. Melepas diri dari kejenuhan.
d. Mengisi waktu luang.
Indikator untuk motif masyarakat di wilayah Surabaya dapat ditunjukkan melalui total skor dari seluruh jawaban responden atas pernyataan-pernyataan yang
diajukan dalam kuisioner, sehingga untuk mempermudah dapat diuraikan sebagai berikut:
STS Sangat Tidak Setuju
diberi skor 1 TS
Tidak Setuju diberi skor 2
S Setuju
diberi skor 3 SS
Sangat Setuju diberi skor 4
Dalam penelitian ini tidak digunakan alternative jawaban ragu-ragu undecided, alasannya menurut Hadi 1981:20 adalah sebagai berikut:
a. Kategori undecided memiliki arti ganda, bisa diartikan belum dapat memberikan
jawaban netral dan ragu-ragu. Kategori jawaban yang memiliki arti ganda multi interpretable ini tidak diharapkan dalam instrument.
b. Tersedianya jawaban ditengah menimbulkan kecenderungan menjawab ketengah
central tendency effect, terutama bagi mereka yang ragu-ragu akan kecenderungan jawabannya.
c. Disediakan jawaban ditengah akan menghilangkan banyaknya data penelitian
sehingga mengurangi banyaknya informasi yang dapat dijaring oleh responden. Motif remaja Surabaya terhadap tayangan reality show “Scary Job” di Trans7
digolongkan menjadi tiga yaitu rendah, sedang, tinggi yang ditentukan berdasarkan jumlah skor jawaban masing-masing responden. Jumlah skor yang menjadi batasan
skor untuk lebar interval tingkat rendah, sedang, dan tinggi menggunakan rumus: Range R: Skor tertinggi – Skor terendah
Jenjang yang
diinginkan
Keterangan:
Range R : Batasan dari setiap tingkatan
Skor Tertinggi : Pertanyaan antara nilai tertinggi dengan
Jumlah item pertanyaan Skor Terendah
: Perkalian antara nilai terendah dengan Jumlah item pertanyaan
Jenjang : 3
Melalui rumus diatas maka diperoleh tingkat interval untuk mengetahui motif masyarakat Surabaya terhadap tayangan reality show “Scary Job” di Trans7, untuk lebih
jelasnya dapat digambarkan sebagai berikut :
1. Pada motif kognitif terdapat 4 pertanyaan tentang responden terhadap tayangan
reality show “Scary Job” yang ingin mengetahui kondisi dan jenis – jenis pekerjaan yang ada di masyarakat, responden ingin mengetahui teknis dari pekerjaan –
pekerjaan tersebut. Selain itu responden juga Ingin mengetahui pengalaman masyarakat yang menuturkan kisah suka dukanya melakoni pekerjaannya.
Responden Ingin mendapatkan informasi tentang makna kondisi masyarakat. Semua hal tersebut dilakukan responden.
Motif Informasi = 4 x 4 – 1 x 4 = 16 – 4 = 4 3 3
Rendah = 4 – 7
Sedang = 8 – 11
Tinggi = 12 – 16
2. Pada motif identitas personal terdapat 4 pertanyaan mengenai responden terhadap
tayangan reality show “Scary Job” yang ingin menemukan penunjang dalam nilai- nilai pribadinya, responden dapat memupuk rasa peduli terhadap lingkungannya.
Selain itu responden dapat menemukan tokoh atau profil untuk dijadikan panutan di kehidupan sehari-hari. Responden dapat mengidentifikasi diri dengan orang-orang
yang ada dalam acara “Scary Job” di Trans7. Motif Identitas Personal = 4 x 5 – 1 x 4 = 16– 4 = 12
3 3 Rendah
= 4 – 7 Sedang
= 8 – 11 Tinggi
= 12 – 16
3. Pada motif integrasi dan interaksi social terdapat 4 pertanyaan terhadap responden
tentang tayangan reality show “Scary Job”, responden ingin sebagai pertimbangan dalam bergaul di masyarakat dan menemukan bahan percakapan saat berinteraksi
dengan lingkungan sekitar. Selain itu responden juga ingin mencari teman media baru, serta memungkinkan berhubungan lebih baik dengan masyarakat sekitar.
Motif integrasi social
=
4 x 4 – 1 x 4 = 16 – 4 = 12
3 3 Rendah
= 4 – 7 Sedang
= 8 – 11 Tinggi
= 12 – 16
4. Pada motif hiburan terdapat 4 pertanyaan tentang responden terhadap
tayangan reality show “Scary Job” responden ingin mencari hiburan, dan bersantai. Responden Ingin menghilangkan stres karena rutinitas yang padat,
atau responden karena anda ingin mengisi waktu luang.Responden ingin ingin bersantai setelah seharian beraktivitas.
Motif Hiburan = 4 x 4 – 1 x 4 = 16 – 4 = 12
3 3 Rendah
= 4 – 7 Sedang
= 8– 11 Tinggi
= 12– 16
3.2 Populasi, Sampel dan Teknik Penarikan Sampel