Kualitas Audit LANDASAN TEORI

3. Standar pelaporan. a. laporan audit harus menyatakan apakah laporan keuangan telah disusun sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia b. Laporan auditor harus menunjukkan jika ada ketidakkonsistenan penerapan prinsip akuntansi dalam penyusunan laporan keuangan priode berjalan dibandingkan dengan penerapan prinsip akuntansi tersebut dalam periode sebelumnya. c. Pengungkapan informatif dalam laporan keuangan harus dipandang memadai, kecuali dinyatakan lain dalam laporan keuangan. d. Laporan audit harus memuat suatu pernyataan pendapat mengenai laporan keuangan secara keseluruhan atau sesuatu asersi bahwa pernyataan demikian tidak dapat diberikan. Jika pendapat secara keseluruhan tidak diberikan, maka alasannya harus dinyatakan, dalam hal mana auditor harus memuat petunjuk yang jelas mengenai sifat pekerjaan audit yang dilaksanakan jika ada dan tingkat tanggungjawab yang dipikul oleh auditor.

K. Kualitas Audit

De Angelo 1991 dan Kusharyanti 2003:25 dalam Aprianti 2010 mendefenisikan kualitas audit sebagai kemungkinan joint probability dimana seorang auditor akan menemukan dan melaporkan pelanggaran yang ada dalam sistem akuntansi kliennya, kemungkinan auditor akan menemukan salah saji tergantung pada kualitas pemahaman auditor, sedangkan untuk melaporkan salah saji tergantung pada independensi seorang auditor. Kualitas audit sangat penting, karena kualitas audit yang baik merupakan dasar untuk pengguna laporan audit untuk mengambil suatu keputusan yang tepat sesuai dengan apa yang dibutukan. Wooten, 2003 dan Mirna Dyah 2007 dalam Ardini 2010, auditor dengan kemampuan profesionalisme tinggi akan lebih melaksanakan audit secara benar dan cenderung menyelesaikan setiap tahapan-tahapan proses audit secara lengkap dan mempertahankan sikap skeptisme dalam mempertimbangkan bukti-bukti audit yang kurang memadai yang ditemukan selama proses audit untuk memastikan agar menghasilkan kualitas audit yang baik. Lee, dan Wang 1999 dalam Rahmawati 2013 menyatakan kualitas audit adalah probabilitas bahwa auditor tidak akan melaporkan laporan audit dengan opini wajar tanpa pengecualian untuk laporan keuangan yang mengandung kekeliruan material, selain itu hasil audit dianggap berkualitas jika auditor menjalankan tugasnya dengan berpedoman pada prinsif-prinsif profesi. Simamora 2002 dalam Rahmawati 2013 menyatakan bahwa ada 8 prinsip yang harus dipatuhi akuntan publik yaitu: 1. Tanggungjawab profesi, dimana setiap anggota harus menggunakan pertimbangan moral dan profesional dalam semua kegiatan yang dilakukan 2. Kepentingan publik, setiap anggota berkewajiban untuk senantiasa bertindak dalam kerangka pelayanan kepada publik, menghormati kepercayaan publik dan komitmen atas profesionalisme PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3. Integritas, setiap anggota harus memenuhi tanggungjawab profesionalnya dengan integritas setinggi mungkin. 4. Objektivitas, setiap anggota harus menjaga objektivitasnya dan bebas dari benturan kepentingan dalam pemenuhan kewajiban profesionalismenya. 5. Kompetensi dan kehatian-hatian, setiap anggota harus melaksanakan jasa