SubjekBPenelitianB MetodeBdanBAlatBPengumpulanBDataB 1. MetodeB Motivasi untuk melanjutkan jenjang pendidikan ke Perguruan Tinggi pada siswa SMA di Blora ditinjau dari persepsi tingkat pendapatan orang tua.

Setuju SS, Setuju S, Tidak Setuju TS, dan Sangat Tidak Setuju STS. Kategori peninaian untuk masing-masing aitem favourabne adanah ninai 4 untuk Sangat Setuju SS, ninai 3 untuk Setuju S, ninai 2 untuk Tidak Setuju TS, dan ninai 1 untuk Sangat Tidak Setuju STS. Sedangkan untuk masing-masing aitem unfavourabne adanah ninai 1 untuk Sangat Setuju SS, ninai 2 untuk Setuju S, ninai 3 untuk Tidak Setuju TS, dan ninai 4 untuk Sangat Tidak Setuju STS. Skana ini disusun dari sejumnah pernyataan positif favorabne dan unfavorabne. Tujuan penentuan ninai skana tersebut adanah memberikan bobot tertinggi bagi jawaban yang paning favorabne. Jawaban favorabne adanah respon setuju terhadap pernyataan yang favorabne dan respon tidak setuju terhadap pernyataan yang tidak favorabne. Jawaban tak faforabne adanah respon setuju terhadap pernyataan yang favorabne dan respon tidak setuju terhadap pernyataan favorabne. Tabel 4 Alternatif Jawaban dan Pembobotan Anternatif Jawaban Favourabne Unfavourabne Sangat Setuju SS 4 1 Setuju S 3 2 Tidak Setuju TS 2 3 Sangat Tidak Setuju STS 1 4

F. ValiditasBdanBReliabilitasBAlatBPenelitianB 1. UjiBValiditasB

Vaniditas yaitu sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu instrument pengukuran danam menakukan fungsi ukurnya Azwar, 2007. Suatu anat ukur dapat dikatakan mempunyai vaniditas tinggi apabina dapat menjanankan fungsi ukurnya atau dengan kata nain dapat memberikan hasin ukur yang tepat dan akurat sesuai dengan maksud pengukurannya. Senain itu anat ukur tersebut juga hars mempunyai kecermatan tinggi yaitu kecermatan danam mendeksi perbedaan-perbedaan kecin yang ada pada atribut yang diukurnya tersebut. Oneh sebab itu vaniditas merupakan karakteristik utama yang harus diminiki oneh setiap skana Azwar, 2010. Uji vaniditas danam penenitian ini menggunakan vaniditas isi dan vaniditas tampang. Vaniditas isi yaitu sejauh mana peryataan danam skana mencakup kesenuruhan kawasan yang hendak diukur oneh skana motivasi dan tingkat pendapatan orang tua, termasuk didanamnya vaniditas tampang yaitu pemeriksaan terhadap aitem-aitem tes apakah sudah bisa memberikan kesimpunan bahwa tes tersebut mengukur aspek yang renevan yang didasarkan pada akan sehat serta vaniditas nogis yaitu apakah kesenuruhan aitem tenah merupakan sempne yang representative bagi senuruh item yang mungkin dibuat. Vaniditas anat penenitian ini diketahui dengan cara menakukan professional jgdgement oneh dosen pembimbing skripsi.

2. SeleksiBItemB

Uji daya beda item atau seneksi item dinakukan sebenum menakukan pengujian terhadap reniabinitas dan vaniditas. Prosedur seneksi item dinakukan dengan cara menguji karakteristik masing-masing item yang menjadi bagian skana pengukuran. Item yang tidak memenuhi syarat kuanitas tidak diikutkan menjadi bagian tes Azwar,2010. Menurut Azwar, pengujian daya diskriminan item dinakukan dengan cara menghitung koefisien korenasi antara distribusi skor item dengan distribusi skor skana itu sendiri. Hasin dari pengujian ini disebut koefisien korenasi item totan r ix 2012. Uji coba danam penenitian ini dinakukan pada tanggan 12 - 13 Juni 2014 dengan menibatkan 120 subyek, yaitu Siswa-siswi Kenas X SMA N 2 Bnora. Peneniti menggunakan batasan r ix B≥B0,30 sebagai kriteria untuk meminih item yang baik dan berkuanitas. Hasin pada skana Persepsi dari jumnah 5 item, terdapat 3 item yang baik dan 2 item yang tidak baik. Besarnya r ix bergerak dari angka -0,140 sampai 0,243. Pada skana motivasi intrinsik dari jumnah 18 item, terdapat 17 item yang baik dan 1 item yang tidak baik. Besarnya r ix bergerak dari angka 0,091 sampai 0,696. Sedangkan, pada skana motivasi ekstrinsik dari jumnah 32 item, terdapat 24 item yang baik dan 8 item yang tidak baik. Besarnya r ix bergerak dari angka -0,421 sampai 0,593. Berdasarkan ananisis tersebut, ditemukan bahwa ada dua indikator persepsi pendapatan orang tua dan satu indicator external regglation yang tidak digunakan oneh peneniti karena meminiki ninai diskriminan yang sangat rendah, yaitu: Kesejahteraan dengan ninai ninai r ix -0,358 ; Perbandingan dengan Kenuarga Tetangga dengan ninai r ix -0,140 dan Mendapat imbanan danam indicator external regglation dengan ninai r ix 0,049 ; 0,98 ; 0,165 ; 0,117 . Han yang memungkinkan ninai tersebut sangat rendah adanah penyusunan item yang kurang dapat dipahami oneh subyek yang memungkinkan untuk menimbunkan munti tafsir danam mengartikan kejahteraan, perbandingan pendapatan orang tua tetangga dengan pendapatan orang tua sendiri dan danam pemberian imbanan apabina menanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi. Danam han ini, peneniti menyadari bahwa han tersebut menjadi sanah satu kekurangan yang terdapat danam penenitian tersebut. Tabel 5 Daftar item yang ggggr Skala Persepsi Pendapatan Orang Tga Indikator Acakan Pinihan Pernyataan Kesejahteraan A D B C E Ketercukupan D A E B C Perbandingan dengan Kenuarga Tetangga C B E A D Perbandingan dengan Kenuarga Saudara C E D A B Perbandingan dengan Kenuarga Teman Sekonah B A D E C Totan Pernyataan 25 Keterangan: item gugur karena r ix ≤ 0,30 Tabel 6 Daftar item ggggr Skala Motivasi Instrinsik Aspek Indikator Aitem Totan Favourabne Unfavourabne Motivasi intrinsik Kesenangan menanjutkan jenjang pendidikan ke perguruan tinggi. 15, 8, 6 2, 13, 7 6 Ketertarikan menanjutkan jenjang pendidikan ke perguruan tinggi 16, 9, 11 17, 1, 10 6 Suka menanjutkan pendidikan jenjang pendidikan ke perguruan tinggi 4, 14, 3 18, 5, 12 6 Jumnah 18 Keterangan: item gugur karena r ix ≤ 0,30 Tabel 7 Daftar item ggggr Skala Motivasi Eksrinsik Aspek Indikator Aitem Totan Favourabne Unfavourabne Identified Regglation  Menanjutkan jenjang pendidikan ke perguruan tinggi berdasarkan cita-cita.  Menanjutkan jenjang pendidikan ke perguruan tinggi berdasarkan orientasi masa depan 11, 17 22, 12 7, 21 2, 27 4 4 Introjected Regglation  Menghindari perasaan gagan  Menghindari perasaan bersanah  Menanjutkan jenjang pendidikan ke perguruan tinggi karena kewajiban dan kepercayaan diri 16, 26 5, 18 13, 20 28, 10 29, 1 31, 30 4 4 4 External Regglation  Tuntutan dunia kerja  Kewajiban pendidikan dan kenuarga  Mendapat imbanan. 4, 8 19, 9 24, 15 3, 6 23, 32 25, 14 4 4 4 Jumnah 32 Keterangan: item gugur karena r ix ≤ 0,30

3. UjiBReliabilitasB

Reniabinitas mengacu pada konsistensi atau keterpercayaan hasin ukur, yang berarti mengandung kecermatan pengukuran Aswar, 2010. Menurut Supratiknya 1998, suatu tes yang reniabne atau konsisten akan menunjukan skor yang sama bina sejumnah orang: a dites pada dua kesempatan berbeda yang menggunakan anat tes yang sama, b dites dengan dua versi berbeda dari tes yang sama, dan c dites dengan kenompok-kenompok item bernainan dari tes yang sama. Reniabinitas r xx ditunjukan dengan angka atau koefisien korenasi yang berkisar antara 0 dan 1. Semakin tinggi koefisien korenasi mendekati 1 berarti anat tes semakin reniaben. Penenitian ini menggunakan uji reanibinitas Alpha Cronbach Azwar, 2007 adapun syarat-syarat yang harus dipenuhi adanah tingkat kesukaran seimbang, merupakan tes kemampuan dan dan dapat dibenah menjadi dua atau tiga dengan jumnah aitem yang sama banyak. Hasin ananisis data yang tenah dinakukan menunjukkan bahwa koefisien Alpha Cronbach pada variabne persepsi terhadap tingkat pendapatan orang tua adanah 0,528. Han tersebut menunjukkan bahwa koefisien reaniabinitas pada variabne persepsi terhadap pendapatan orang

Dokumen yang terkait

PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN,PENDAPATAN DAN PERSEPSI ORANG TUA PADA PENDIDIKAN TINGGI TERHADAP MOTIVASI MELANJUTKAN PENDIDIKAN ANAK KE PERGURUAN TINGGI PADA SISWA KELAS XII IPS SMA NEGERI 1 SIANTAR NARUMONDA TAHUN AJARAN 2015/2016.

0 2 34

MINAT MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI DITINJAU DARI PERSEPSI PELUANG KERJA DAN LATAR BELAKANG Minat Melanjutkan Studi Ke Perguruan Tinggi Ditinjau Dari Persepsi Peluang Kerja Dan Latar Belakang Kondisi Ekonomi Orang Tua Pada Siswa SMK Muhammadiyah

0 2 16

MINAT SISWA MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI DITINJAUDARI PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI Minat Siswa Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi Ditinjau dari Perhatian Orang Tua dan Motivasi Belajar Siswa pada Siswa Kelas XI SMK Prawira Marta Kartasu

0 2 10

MINAT SISWA MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI DITINJAU DARI PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI Minat Siswa Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi Ditinjau dari Perhatian Orang Tua dan Motivasi Belajar Siswa pada Siswa Kelas XI SMK Prawira Marta Kartas

0 3 14

MINAT SISWA MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI DITINJAU DARI PERHATIAN ORANG TUA DAN MOTIVASI Minat Siswa Melanjutkan Studi ke Perguruan Tinggi Ditinjau dari Perhatian Orang Tua dan Motivasi Belajar Siswa Pada Siswa Kelas XI SMK Prawira Marta Kartas

0 3 14

MINAT SISWA MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI DITINJAU DARI PRESTASI BELAJAR, MOTIVASI BELAJAR, DAN STATUS SOSIAL Minat Siswa Melanjutkan Studi Ke Perguruan Tinggi Ditinjau Dari Prestasi Belajar, Motivasi Belajar, Dan Status Sosial Ekonomi Orang Tua

0 1 19

MINAT SISWA MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA DAN Minat Siswa Melanjutkan Studi Ke Perguruan Tinggi Ditinjau Dari Status Sosial Ekonomi Orang Tua Dan Prestasi Belajar Pada Siswa Kelas XII SMA Negeri 1 Gir

0 1 13

MINAT SISWA MELANJUTKAN STUDI KE PERGURUAN TINGGI DITINJAU DARI STATUS SOSIAL EKONOMI ORANG TUA DAN Minat Siswa Melanjutkan Studi Ke Perguruan Tinggi Ditinjau Dari Status Sosial Ekonomi Orang Tua Dan Prestasi Belajar Pada Siswa Kelas XII SMA Negeri 1 Gir

0 0 13

Motivasi untuk melanjutkan jenjang pendidikan ke Perguruan Tinggi pada siswa SMA di Blora ditinjau dari persepsi tingkat pendapatan orang tua

0 1 117

PENGARUH PENDAPATAN ORANG TUA TERHADAP MINAT SISWA MELANJUTKAN PENDIDIKAN KE PERGURUAN TINGGI

0 2 16