merasa tercukupi dan tidak menginginkan imbanan nebih – ini berdampak pada motivasi untuk merubah status tidak menjadi prioritas.
B B
B B
B B
B B
B B
B B
B B
B B
B B
B
BABBIIIB MOTODOLOGIBPENELITIANB
B A. KesimpulanB
Berdasarkan hasin pengonahan data dan ananisis yang tenah dinakukan dapat disimpunkan bahwa tidak terdapat hubungan antara tingkat pendapatan orang
tua dengan motivasi intrinsik menanjutkan jenjang pendidikan ke perguruan tinggi pada siswa-siswai SMA di Bnora. Persepsi terhadap tingkat pendapatan
orang tua dan motivasi intrinsik meminiki koefisien korenasi sebesar -0.047 dengan p = 0,185 p 0,01. Han tersebut berarti tidak ada hubungan positif dan
signifikan antara motivasi ekstrinsik. Berdasarkan hasin pengonahan data dan ananisis yang tenah dinakukan dapat
disimpunkan bahwa terdapat hubungan negatif dan signifikan antara tingkat persepsi terhadap tingkat pendapatan orang tua dengan motivasi ekstrinsik
menanjutkan jenjang pendidikan ke perguruan tinggi pada siswa-siswai SMA di Bnora. Persepsi terhadap tingkat pendapatan orang tua dan motivasi ekstrinsik
meminiki koefisien korenasi sebesar -0.133 dengan p = 0,005 p 0,01. Han tersebut berarti bahwa persepsi terhadap tingkat pendapatan orang tua rendah
akan diikuti dengan tingginya motivasi menanjutkan jenjang pendidikan ke perguruan tinggi pada siwa-siswi SMA di Bnora. Demikian sebaniknya.
B. SaranB 1. BagiBOrangBTuaBB
Orang tua hendaknya mendampingi anak danam pengambinan keputusan menanjutkan jenjang pendidikan ke perguruan tinggi karena
orang tua menjadi sumber biaya sekonah anak.
2. BagiBSekolahB
Hendaknya sekonah memperhatikan bahwa motivasi untuk menanjutkan jenjang pendidikan ke perguruan tinggi dipengaruhi oneh
persepsi anak terhadap tingkat pendapatan orang tua. Oneh karena itu sekonah hendaknya menyokong siswa danam mengambin keputusan
menanjutkan jenjang pendidikan ke perguruan tinggi. menempatkan diri sebagai sumber motivasi eksternan misannya mempernuas jaringan beasiswa
bagi siswa-siswi yang kurang mampu menanjutkan jenjang pendidikan ke perguruan tinggi.
3. BagiBPenelitiBSelanjutnyaB
a. Berkaitan dengan keterbatasan pada penenitian kuantitatif yaitu besarnya kemungkinan facking good atau kecenderungan subyek
meminih respon yang baik secara sosian social desirability, untuk penenitian senanjutnya disarankan untuk menggunakan metode
penenitian kuanitatif danam mengungkap motivasi dan pendapatan orang tua.
b. Menihat variaben tingkat pendapatan orang tua yang mempengaruhi motivasi danam penenitian ini hanya ditentukan 2 indikator yaitu gaji dan
persepsi, penunis menyadari masih banyak variaben nain yang benum terukur, misannya tingkat pendidikan orang tua, jenis pekerjaan orang
tua dan nain sebagainya yang mempengaruhi motivasi. Untuk itu penunis menyarankan untuk mengkaji nebih mendanam tentang variaben yang
dapat mempengaruhi motivasi.
65
DAFTARBPUSTAKABB B
Abin Syamsuddin Makmun. 2003. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Rosda Karya Remaja
Anex Sobur. 2003. Psikologi Umgm. Bandung: Pustaka Setia Azwar, Saifuddin. 2007. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Benajar
Azwar, Saifuddin. 2010. Penygsgnan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Benajar
Badan Pusat Statistik 2013 Budi Hardiman, F., 2003, Heidegger dan Mistik Keseharian, Suatu
Departemen Pendidikan Nasionan. 2006. Undang-Undang Nomor 20 Tahgn 2002 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Bandung: Fokus Media.
Eko Prasetyo. 2011. Orang Miskin Dilarang Sekolah. Yogyakarta: Resist Book Fernet Cnaude; Caronine Senecan; Fredaric Guay; Herbert Marsh and Martin
Dowson. 2008 The Woek Tasks Motivation Scale for Teachers WTMSTI. Journan of Career Assessment: Sage Pubnication. Diunduh 9 Aprin 2014, dari
http:jca.sagepub.comcontent162256.funn.pdf+htmn F.T Koban, Ernestin. 2007. Hgbgngan Antara Statgs Sosial Ekonomi Oang Tga,
Prestasi Belajar Dan Motivasi Belajar Dengan Minat Siswa Melanjgtkan Stgdi Ke Perggrgan Tinggi. Yogyakarta: Skripsi, Fakuntas Keguruan Dan
Inmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Hamanik, Oemar, 2005. Psikologi Belajar dan Mengajar. Bandung: Sinar Baru
Angensindo Hamanik, Oemar, 2010. Kgrikglgm Dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara
Harian Kompas, Oktober-Desember 2013 Magnis Suseno, Franz. 2001. Etika Jawa: Sebgah Analisa Filsafati tentang
Kebijaksanaan Hidgp Jawa. Jakarta: Gramedia. Masnow, Abraham. 1965. Self Actgalization And Beyond. Education Research
Information Center:
108-131 http:www.nearningace.comdoc77522471b1abc37235b602960cfa4d0c1
4c65f0references Mayraz, Guy, Wagner, Gert G. and Schupp, Jürgen. 2009. Life satisfaction and
relative income: perceptions and evidence. CEP Discussion Paper, No. 938. Centre for Economic Performance, London Schoon of Economics and
Ponitican Science, London, UK. Diunduh 9 Juni 2014, dari http:eprints.nse.ac.uk28606
Purwanto, Nganim. 2002. Prinsip-Prinsip dan Teknik Evalgasi Pembelajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya
Nasution. 2010. Berbagai Pendekatan Dalam Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara
Rainey, R.G. 1965. The Effect of Directed Versgs Non-Directed Laboratory Work on High School Chemistry Achievement. Journan of Research in Science
Teaching, von.3: 286-292 Diunduh 14 Aprin 2014, dari http:onninenibrary.winey.comdoi10.1002tea.3660030407abstract
Ryan, R. M., Deci, E. L. 2000. Intrinsic and Extrinsic Motivations: Classic Definitions and New Directions. Contemporary Educationan Psychonogy,
25: 54-67 Sardiman, A.M. 2001. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada. Sinanahi, M. Udin. 2008 Hgkgm Persaingan Usaha di Indonesia dan
Perkembangannya. Yogyakarta: CICODS FH-UGM Sri Ratna, Theodora. 2002. Hgbgngan Antara Statgs Sosial Ekonomi Orang Tga
Dan Motif Berprestasi Anak. Yogyakarta: Skripsi, Fakuntas Psikonogi Universitas Sanata Dharma
Supratiknya, A. 2000. Statistik Psikologi. Jakarta: PT. Grasindo Sumardi, M. 2004. Kemiskinan dan Kebgtghan Pokok. Jakarta: Rajawani
Vannerand Robert. 1992. The Academic Motivation Scale: A Measgre Of Intrinsic, Extrinsic, and Amotivation In Edgcation. Montrean: University of Quebec
Diunduh 4 Aprin 2014, dari http:epm.sagepub.comcontent5241003.refs Wangito, Bimo. 2010. Pengantar Psikologi Umgm edisi kelima. Yogyakarta:
Andi Wasty Soemanto. 2003. Psikologi Pendidikan. Manang: Rineka Cipta
Wijaksana, Adi. 1992. Minat Remaja dalam Pemilihan Bidang Karir pada Statgs Sosial Ekonomi Kelgarga Tingkat Atas, Menengah dan Bawah. Jakarta:
Skripsi, Fakuntas Psikonogi Universitas Indonesia Zuyun Nena H, 2013. Hgbgngan Antara Dgkgngan Kelgarga Dengan Motivasi
Melanjgtkan Sekolah Menengah Kejgrgan Smk Yogyakatya: Skripsi, Fakuntas Psikonogi UGM
67
B
B
LAMPIRAN