Cerita PERSAMAAN DAN PERBEDAAN BENTUK PENYAJIAN

74

BAB III PERSAMAAN DAN PERBEDAAN BENTUK PENYAJIAN

REOG GLODOGAN DAN REOG KRIDHA BEKSA LUMAKSANA

3.1 Cerita

Cerita yang diangkat oleh Reog Glodogan dan Reog Kridha Beksa Lumaksana memiliki persamaan dan perbedaan. Persamaan terletak pada sebagian pertarungan antar tokoh yakni Lembatak melawan Lembatak atau Pembatak melawan Pembatak sebagai ksatria yang pertama kali bertarung. Perbedaan dari kedua reog: pertama, cerita yang dipilih oleh Reog Glodogan adalah sekumpulan pertarungan antar tokoh dari berbagai cerita yang dikemas menjadi satu cerita, sedangkan Reog Kridha Beksa Lumaksana bercerita tentang Rama merebut Sinta dari Rahwana Ramayana dan Burisrawa yang jatuh cinta Sembadra Burisrawa Rante. Kedua, dalam cerita tersebut tokoh kera dan Buto Reog Glodogan kesurupan, sedangkan Reog Kridha Beksa Lumaksana tidak ada kesurupan. Perbedaan terjadi karena berbeda pendapat antara pengurus kedua reog. Reog Glodogan tetap mempertahankan cerita dalam pertunjukan yang diajarkan secara turun-temurun. Dipertahankannya cerita tersebut karena pertarungan tersebut menyimbolkan bahwa pertarungan kejahatan melawan kebaikan akan selalu ada. Purwanto, wawancara pribadi, Oktober 2011. Sebaliknya, Reog Kridha Beksa Lumaksana mengganti cerita yang sebelumnya sama dengan Reog Glodogan diganti menjadi cerita Burisrawa Rante dan Hanoman Obong. Perubahan cerita beralasan 75 supaya penonton tidak bosan dengan penampilan Reog Kridha Beksa Lumaksana. Selain itu, kedua cerita itu dipilih dimaksudkan supaya penonton tidak seperti karakter tokoh Burisrawa dan Rahwana yang merebut istri orang lain Warsito. wawancara pribadi, Januari 2012 Dalam cerita Reog Kridha Beksa Lumaksana tidak terdapat adegan penari yang kesurupan. Penari yang kesurupan dapat merusak konsep tari yang dibuat karena sulit dikendalikan Warsito, wawancara pribadi, Februari 2012. Sebaliknya, kesurupan adalah bagian penting yang tidak dapat dipisahkan dari pertunjukan Reog Glodogan Purwanto, wawancara pribadi, Oktober 2011.Oleh karena itu, untuk dapat melakukan adegan kesurupan dilakukan dengan berbagai cara, meskipun hanya bersandiwara.

3.2 Susunan barisan