75
supaya penonton tidak bosan dengan penampilan Reog Kridha Beksa Lumaksana. Selain itu, kedua cerita itu dipilih dimaksudkan supaya penonton tidak seperti
karakter tokoh Burisrawa dan Rahwana yang merebut istri orang lain Warsito. wawancara pribadi, Januari 2012
Dalam cerita Reog Kridha Beksa Lumaksana tidak terdapat adegan penari yang kesurupan. Penari yang kesurupan dapat merusak konsep tari yang dibuat
karena sulit dikendalikan Warsito, wawancara pribadi, Februari 2012. Sebaliknya, kesurupan adalah bagian penting yang tidak dapat dipisahkan dari pertunjukan Reog
Glodogan Purwanto, wawancara pribadi, Oktober 2011.Oleh karena itu, untuk dapat melakukan adegan kesurupan dilakukan dengan berbagai cara, meskipun hanya
bersandiwara.
3.2 Susunan barisan
Reog Glodogan maupun Reog Kridha Beksa Lumaksana memiliki susunan barisan yang hampir sama. Persamaan terjadi karena kedua reog sama-sama
berdasarkan urutan kedudukan atau pangkat dan pasangan lawan bertarung sesuai dengan cerita. Persamaan pasangan lawan bertarung terletak dalam cerita Burisrawa
Rante, yaitu Pentul – Bejer, Pembatak – Pembatak, Gatotkaca – Suteja, Antereja – Baladewa, Sentyaki – Burisrawa, kera – Buto. Dalam cerita Hanoman Obong juga
terdapat kesamaan yaitu Pentul – Bejer, Lembatak – Lembatak, serta para Buto – kera sampai dengan Hanoman – Kumbakarna.
76
Perbedaan susunan baris tokoh berkaitan dengan cerita yang diangkat. Cerita yang berbeda mempengaruhi tokoh ksatria yang terdapat di dalamnya. Perbedaan
terletak dalam susunan baris tokoh Reog Glodogan yang tidak terdapat tokoh-tokoh: Lesmana – Rahwana, Jathayu – Kijang Kencana, Arjuna – Cakil, Kera Merah –
Buto Milkataksini, Kera Rucah – Buto Rucah. Selain itu, susunan baris tokoh yang tidak terdapat dalam Reog Kridha Beksa Lumaksana: Arjuna – Dewasrani dan
Bambangan – Bambangan. Perbedaan
terhadap pasangan
lawan bertarung. Dalam Reog Kridha Beksa
Lumaksana, Arjuna melawan Cakil atau Arjuna – Cakil, sedangkan Reog Glodogan adalah Arjuna melawan Dewasrani. Reog Glodogan tidak menggunakan Cakil
karena gerakan tari Cakil termasuk sulit, sehingga warga Glodogan belum dapat memerankannya Purwanto, wawancara prbadi, 2012.
Dari segi fungsi tokoh-tokoh, kedua reog memiliki fungsi yang sama. Persamaan fungsi karena berdasarkan karakter dalam cerita. Pentul – Bejer sama-
sama berfungsi sebagai pamong dan pencerita. Pembatak atau Lembatak sebagai pemimpin barisan. Penurung atau Prenggutil sebagai pembawa bendera panji. Begitu
juga dengan tokoh-tokoh ksatria lainya yang berfungsi sebagai petarung. Perbedaan fungsi datang dari tokoh Genderuwo
. Reog Glodogan masih
menggunakan tokoh Genderuwo. Reog Kridha Beksa Lumaksana tidak memiliki tokoh Genderuwo karena dianggap menakut-nakuti penonton. Oleh karena itu, fungsi
Genderuwo digantikan oleh beberapa warga yang tidak menari.
77
3.3 Tata busana