Gambar 16. Reaksi etilendiamin dengan asam klorida
Petroleum eter digunakan untuk menghilangkan sisa benzaldehid. Endapan yang diperoleh dilanjutkan dengan proses rekristalisasi.
B. Rekristalisasi Senyawa Hasil Sintesis
Untuk mendapatkan senyawa yang murni dilakukan rekristalisasi hasil sintesis. Serbuk yang didapatkan dari hasil sintesis dilarutkan seluruhnya dalam
air panas sebab asam sinamat sukar larut dalam air dingin dan lebih mudah larut dalam air panas sehingga jika larutan didinginkan, diharapkan senyawa tersebut
mengkristal kembali. Sisa serbuk yang tidak larut dalam air panas disaring menggunakan
kertas saring untuk memisahkan dari senyawa yang diinginkan. Penyaringan dilakukan saat larutan masih dalam keadaan panas karena jika larutan sudah
dingin, maka senyawa yang diinginkan akan mengendap kembali. Dari hasil rekristalisasi didapatkan rendemen sebesar 52,3. Kristal yang diperoleh
dilanjutkan dengan uji pendahuluan untuk menentukan kemurnian senyawa hasil sintesis.
C. Uji Pendahuluan
1. Uji organoleptis
Uji organoleptis dilakukan untuk membandingkan senyawa hasil sintesis dengan starting material. Uji ini meliputi warna, bentuk dan bau.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel III. Hasil Uji Organoleptis senyawa hasil sintesis dibandingkan dengan starting material dan asam sinamat standar
Pengamatan Senyawa hasil sintesis
Benzaldehid Asam malonat
Asam sinamat Anonim,2001
Bentuk Kristal Cair Serbuk Kristal Warna Putih Kuning Putih -
Bau Khas Khas Khas -
Gambar 17. Senyawa hasil sintesis
Dari hasil pengamatan dapat dilihat bahwa senyawa hasil sintesis memiliki ciri-ciri yang berbeda dengan starting material. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa senyawa hasil sintesis merupakan senyawa baru dan memiliki bentuk yang sesuai dengan asam sinamat standart.
2. Uji kelarutan senyawa hasil sintesis
Uji kelarutan dilakukan untuk mengetahui kelarutan senyawa hasil sintesis dalam pelarut polar maupun nonpolar. Batasan larut menurut Farmakope
Indonesia IV adalah 10 sampai 30 bagian pelarut dapat melarutkan 1 bagian zat, sedangkan batasan sangat sukar larut adalah 1000 sampai 10000 bagian pelarut
dapat melarutkan 1 bagian zat. Kelarutan senyawa hasil sintesis dibandingkan dengan kelarutan asam sinamat standar ditunjukkan pada tabel IV.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel IV. Hasil uji kelarutan senyawa hasil sintesis dibandingkan dengan literatur
Pelarut Kelarutan
Senyawa hasil sintesis
Asam sinamat Anonim, 2001
Aquadest Sangat sukar larut
Sangat sukar larut Aquadest panas
Larut Larut
Etanol Larut
Mudah larut Metanol
Larut Mudah larut
Kloroform Larut
Larut Aseton
Larut -
Dimetil sulfoksida Larut
-
Dari data hasil uji kelarutan senyawa hasil sintesis dibandingkan dengan data kelarutan asam sinamat standar terdapat kesamaan kelarutan beberapa
pelarut. Hal ini memperkuat dugaan sementara bahwa senyawa hasil sintesis merupakan asam sinamat. Hasil uji kelarutan ini akan digunakan sebagai acuan
dalam pemilihan pelarut untuk elusidasi struktur senyawa hasil sintesis menggunakan
1
H-NMR dan GC-MS.
3. Uji titik lebur