O
OH O
HO Gambar 3. Struktur asam malonat Anonim, 2001.
Reaksi antara suatu asam karboksilat dengan amina akan menghasilkan suatu garam amina. Garam amina lazim diberi nama sebagai garam amonium
tersubtitusi atau sebagai kompleks amina asam Fessenden and Fessenden, 1986b. Reaksi asam karboksilat dengan suatu amina tidak akan membentuk
amida karena amina merupakan suatu basa yang mengubah keasaman gugus karboksilat menjadi bentuk anion karboksilat yang tidak reaktif
R O
OH NH
3
R O
O NH
4
Gambar 4. Deaktivasi gugus karboksilat McMurry, 2004.
C. Benzaldehid dan kereaktifannya
Benzaldehid termasuk golongan aldehid aromatik yang memiliki bobot molekul 106,12 gmol dengan rumus molekul C
7
H
6
O
.
Senyawa ini berupa cairan berwarna kuning dan memiliki karakteristik bau minyak almond. Titik lebur dan
titik didih senyawa ini adalah -56,5°C dan 179°C. Sukar larut dalam air namun dapat bercampur dengan alkohol, eter, dan minyak.
O H
Gambar 5. Struktur benzaldehid Anonim, 2001.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Sedikit berbeda dengan aldehid alifatik, aldehid aromatik kurang reaktif sebagai elektrofil. Hal ini disebabkan karena adanya donor elektron dari resonansi
cincin benzen pada gugus karbonil.
O O
O O
H H
H H
Gambar 6. Resonansi pada benzaldehid Mc Murry, 2004.
D. Etilendiamin dan kebasaannya
Etlendiamin termasuk golongan amina primer, bersifat basa yang memiliki pKb 3.92 dan memiliki bobot molekul 60.10 gmol, dengan rumus
molekul H
2
NCH
2
CH
2
NH
2
, memiliki titik lebur 8,8°C dan titik didih 116-117°C.
H
2
N NH
2
Gambar 7. Struktur etilendiamin
Etilendiamin memiliki atom nitrogen dengan sepasang elektron bebas, hal ini menjadikan etilendiamin bersifat basa atau nukleofil. Berkurangnya nilai
pKb menyatakan bertambahnya kuat basa Fessenden and Fessenden, 1986b. Berikut urutan kebasaan beberapa turunan amina berdasarkan nilai pKb-nya:
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Tabel I. Urutan kebasaan senyawa amina Brown and Poon, 2005
Nama Nilai pKb
Amonia 4,74
Amina primer Metilamin
Etilamin Etilendiamin
3,36 3,19
4.07
Amina sekunder Dimetilamin
Dietilamin 3,27
3,02 Amina tersier
Trimetilamin Trietilamin
4,19 3,25
Amin Aromatik Anilin
4-metilanilin 4-kloroanilin
9,37 8,92
9,85
Amin Aromatik Heterosiklik Piridin
Imidazol 8,75
7,05
E. Kondensasi Knoevenagel
Kondensasi Knoevenagel adalah reaksi antara suatu aldehida dengan suatu senyawa yang mempunyai hidrogen
α terhadap dua gugus pengaktif gugus penarik elektron, seperti C = O atau C = N menggunakan suatu amina sebagai
katalis. Pada kondisi ini asam malonat dapat digunakan sebagai pereaksi.
O H
+
HO O
O OH
NH
3
Kalor O
OH +
H
2
O
+
CO
2
benzaldehid asam malonat
asam sinamat
Gambar 8. Reaksi kondensasi Knoevenagel antara benzaldehid dan asam malonat Fessenden and Fessenden, 1986b.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Sintesis senyawa asam sinamat dan turunannya dapat dilakukan melalui reaksi Perkin dan Knoevenagel. Sintesis senyawa asam sinamat menurut reaksi
Perkin menghasilkan prosentase rendemen yang lebih kecil dibandingkan reaksi Knoevenagel Ekowati cit Norman and Coxon, Iwantono, 2003.
Aplikasi reaksi Knoevenagel ini yaitu pada kondensasi suatu keton atau aldehid dengan senyawa-senyawa yang mudah terenolisasi dan terdiri dari 2
gugus pengaktif. Ester malonat dan ester sianoasetat merupakan contoh dari senyawa yang memiliki 2 gugus pengaktif ini. Basa lemah seperti amina dapat
memberikan konsentrasi ion enolat yang cukup tinggi untuk reaksi sehingga self- condensation dari komponen karbonil dapat diminimalkan. Carey and Sundberg,
1977. Senyawa intermediet yang telah diadisi mudah mengalami
dekarboksilasi. Pada umumnya, dekarboksilasi dan eliminasi terjadi secara bersamaan Carey and Sundberg, 1977. Dekarboksilasi ialah hilangnya CO
2
dari gugus karboksil. Pada umumnya asam karboksilat membutuhkan pemanasan yang
tinggi untuk mengalami dekarboksilasi ini. Akan tetapi terdapat pengecualian pada asam karboksilat yang memiliki gugus karbonil pada posisi
β dari gugus karboksilatnya, seperti asam 3-oksobutanoat. Pada senyawa tersebut, hanya
dengan pemanasan secukupnya dapat menyebabkan terjadinya dekarboksilasi.
O OH
O
asam 3-oksobutanoat
O
aseton
CO
2
panas
β α
Gambar 9. Proses dekarboksilasi pada senyawa dengan gugus karbonil β-karboksilat
Brown and Poon, 2005.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
Dekarboksilasi terjadi karena adanya penataulangan enam elektron dari bentuk transisi cincin siklik sehingga menghasilkan karbondioksida dan suatu
enol. Bentuk enol sebagai hasil dekarboksilasi ini selanjutnya akan mengalami tautomerisasi keto-enol.
C C
H
2
C O
O O
HO
asam malonat
H
HO C
CH
2
O H
C O
O O
OH
asam asetat
CO
2
tautomerasi
Gambar 10. Dekarboksilasi pada asam malonat dan tautomerasi keto-enol Brown and Poon, 2005.
F. Rekristalisasi