Teknik Pengumpulan Data Teknik Analisis Data

d. Menguji autokorelasi Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik autokorelasi, yaitu korelasi yang terjadi antara residual pada satu pengamatan dengan pengamatan lain pada model regresi. Dalam upaya mendeteksi adanya autokorelasi dalam model regresi yang digunakan bias dilakukan dengan menggunakan Run – test pada SPSS 20. 3. Menentukan model regresi panel Teknik analisis regresi yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi data panel karena dalam penelitian ini digunakan 11 koperasi simpan pinjam dan konsumsi pada koperasi Guru dan Karyawan SMA – SMK Negeri Kota Yogyakarta yang diamati dengan kurun waktu 3 tahun pengamatan yaitu tahun 2011 –2013.Regresi data panel adalah regresi dengan data yang memiliki dimensi waktu dan dimensi ruang. Dalam regresi data panel digunakan dengan data cross-section dan juga data time sariesSuharjo, 2008: 131. Ada tiga model yang dapat digunakan untuk menentukan persamaan regresi data panel yaitu: a. Model common effect, yaitu metode yang hanya menkobinasikan data time saries dan cross section. Dalam metode ini tidak memperhatikan dimensi individual maupun waktu dan dapat diasumsikan bahwa perilaku data antar perusahaan sama dalam berbagai rentan waktu. Model persamaan common effect sebagai berikut: SHU = α 1 + β 2 MS 1it + β 3 VU 2it + β 4 JA 3it + e Dimana : SHU Y = Sisa Hasil Usaha. α 1 = Konstanta, besar nilai Y jika X=0. Β 2- β 4 = Koefisien arah regresi, yang menyatakan perubahan nilai Y apabila terjadi perubahan nilai X. MS X1 = Modal Sendiri . VU X2 = Volume Usaha. JA X3 = Jumlah Anggota. e = Error persamaan regresi. Model Fixed effect, yaitu metode dengan menggunakan variabeldummy untuk menangkap adanya intercept. Metode ini mengasumsikan bahwa koefisien regresi slope tetap antar perusahaan dan antar waktu, namun intersepnya berbeda antar perusahaan tetapi sama antar waktu. Model persamaan fixed effectsebagai berikut: SHU = α 1 + α 1 D 1 + α 2 D 2 + α 3 D 3 + α 4 D 4 + ……. + α 11 D 11 + β 1 MS + β 2 VU + β 3 JA + e Dimana : SHU Y = Sisa Hasil Usaha. α 1 = Konstanta, besar nilai Y jika X=0. Β 1- β 3 = Koefisien arah regresi, yang menyatakan perubahan nilai Y apabila terjadi perubahan nilai X. D 2 …D it = Variabel dummy untuk sejumlah perusahaan,satu perusahaan D 1 digunakan sebagai perusahaan pembanding. MS X1 = Modal Sendiri . VU X2 = Volume Usaha. JA X3 = Jumlah Anggota. e = Error persamaan regresi. b. Model random Effect, yaitu metode dengan cara menambahkan variable gangguan error terms yang mungkin saja akan muncul pada hubungan antar waktu dan antar perusahaan. SHU = α + α 1 D 1 + α 2 D 2 + α 3 D 3 + α 4 D 4 + ……. + α 11 D 11 + β 1 MS + β 2 VU + β 3 JA + e Dimana : SHU Y = Sisa Hasil Usaha. α 1 = Konstanta, besar nilai Y jika X=0. Β 1- β 5 = Koefisien arah regresi, yang menyatakan perubahan nilai Y apabila terjadi perubahan nilai X. D 2 …D it = Variabel dummy untuk sejumlah perusahaan,satu perusahaan D 1 digunakan sebagai perusahaan pembanding. MS X1 = Modal Sendiri . VU X2 = Volume Usaha. JA X3 = Jumlah Anggota e = Error persamaan regresi. Dari ketiga model yang telah di estimasi akan dipilih model mana yang paling tepat atau sesuai dengan tujuan penelitian. Ada tiga uji yang dapat dijadikan alat dalam memilih model regresi data panel yaitu: a. Chow Test Dilakukan untuk membandingkan atau memilih model mana yang terbaik antara Common Effect dan Fixed Effect. 1 Merumuskan hipotesa: Ho : modelCommon Effectlebih baik dari model fixed effect Ha : model fixed effect lebih baik dari model Common Effect 2 Mengambil keputusan: Tidak berhasil menolak H , jika nilai probabilitas signifikansi p ≥ tingkat signifikansi. Berhasil menolak H , jika nilai probabilitas signifikansi p tingkat signifikansi . 3 Menarik kesimpulan: Jika tidak berhasil menolak H o, maka model Common Effectlebih baik dari model fixed effect Jika berhasil menolak H o, maka model fixed effect lebih baik dari model Common Effect b. Hausman Test Dilakukan untuk membandingkan atau memilih model mana yang terbaik antara Fixed Effect dan Random Effect 1 Merumuskan hipotesa: Ho : modelRandom Effectlebih baik dari model fixed effect Ha : model fixed effect lebih baik dari model Random Effect 2 Mengambil keputusan: Tidak berhasil menolak H o jika nilai probabilitas signifikansi p ≥ tingkat signifikansi. Berhasil menolak H o jika nilai probabilitas signifikansi p tingkat signifikansi . 3 Menarik kesimpulan: Jika tidak berhasil menolak H o, maka model Random Effectlebih baik dari model fixed effect Jika berhasil menolak H o, maka model fixed effect lebih baik dari model Random Effect c. Langrangge Multiplier Test Dilakukan untuk membandingkan atau memilih model mana yang terbaik antara Common Effect dan Random Effect. 4. Melakukan PengujianHipotesis Secara statistik, uji hipotesis dapat diukur dari uji simultan uji F, uji parsial uji t, dan nilai koefisien determinasiR 2 . Pengujian ini dilakukan dengan cara sebagai berikut: a. Menguji Koefisien Determinasi R 2 Koefisien Determinasi R 2 digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R 2 yang kecil menunjukkan kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen sangat kecil atau terbatas. Jika nilai R 2 mendekati satu, variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Dari sini akan diketahui seberapa besar variabel dependen mampu dijelaskan oleh variabel independen, sedangkan sisanya dijelaskan oleh sebab-sebab lain diluar model. b. Melakukan Uji Statistik F Statistik uji F ini dilakukan untuk menguji kemampuan seluruh variable independen modal sendiri, volume usaha, dan jumlah anggota secara simultan dalam menjelaskan perilaku variable dependen sisa hasil usaha. Pengujian ini dilakukan dengan langkah – langkah sebagai berikut: 1 Merumuskan hipotesis H o Modal sendiri, volume usaha, dan jumlah anggota secara simultan tidak berpengaruh terhadap sisa hasil usaha. H a Modal sendiri, volume usaha, dan jumlah anggota secara simultan berpengaruh terhadap sisa hasil usaha. 2 Menentukan tingkat signifikansi α 3 Mengambil keputusan: Tidak berhasil menolak H o jika nilai probabilitas signifikansi p ≥ tingkat signifikansi Berhasil menolak H o jika nilai probabilitas signifikansi p tingkat signifikansi 4 Menarik kesimpulan a Jika tidak berhasil menolak H o maka secara simultan variabel independen modal sendiri, volume usaha, dan jumlah anggota tidak berpengaruh terhadap variabel dependen sisa hasil usaha. b Jika berhasil menolak H o , maka secara simultan variabel independen modal sendiri, volume usaha, dan jumlah anggota berpengaruh terhadap variabel dependen sisa hasil usaha. c. Melakukan Uji Statistik t Uji Statistik t digunakan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Uji statistik t dapat dilihat dari signifikansi nilai t pada masing- masing variabel dari output penghitungan. Langkah-langkah yang dilakukan sebagai berikut: 1 Merumuskan hipotesis H : β ; β 1 = 0 Ha: β ; β 1 ≠ 0 H 02 Modal sendiri tidak berpengaruh positif terhadap sisa hasil usaha Ha 2 Modalsendiri berpengaruh positif terhadap sisa hasil usaha H 03 Volume usaha tidak berpengaruh positif terhadap sisa hasil usaha Ha 3 Volume usaha berpengaruh positif terhadapsisa hasil usaha H 04 Jumlah anggota tidak berpengaruh negatif terhadap sisa hasil usaha Ha 4 Jumlah anggota berpengaruhnegatifterhadap sisa hasil usaha 2 Menentukan tingkat signifikansi α 3 Mengambil keputusan: Tidak berhasil menolak Ho jika nilai probabilitas signifikansi p ≥tingkat signifikansi Berhasil menolakHo jika nilai probabilitas signifikansi p . tingkat signifikansi 4 Menarik kesimpulan a Jika tidak berhasil menolak Ho 2 , maka modal sendiri tidak berpengaruh positif terhadap sisa hasil usaha. Jika berhasil menolak Ho 2 , maka modal sendiri berpengaruh positif terhadap sisa hasil usaha. b Jika tidak berhasil menolak Ho 3 , maka volume usaha tidak berpengaruh positif terhadap sisa hasil usaha. Jika berhasil menolakHo 3 , maka volume usaha berpengaruh positif terhadap sisa hasil usaha. c Jika tidak berhasil menolak Ho 4 , maka jumlah anggota tidak berpengaruh negatifterhadap sisa hasil usaha. Jika berhasil menolakHo 4 , maka jumlah anggota berpengaruhnegatif terhadap sisa hasil usaha. 42

BAB IV GAMBARAN PERUSAHAAN

A. Gambaran Umum Koperasi

Kota Yogyakarta terkenal sebagai kota pelajar tempat untuk menimba ilmu. Tak heran jika banyak sekolah yang berdiri di kota Yogyakarta. Untuk tingkat Sekolah Menengah Lanjutan Pertama Negeri di Yogyakarta terdiri delapan belas sekolah. SMA Negeri terdiri dari sebelas sekolah, sedangkan SMK Negeri terdiri dari tujuh sekolah. Setiap sekolah biasanya terdapat koperasi guru dan karyawan sebagai wadah bagi guru beserta karyawan untuk meningkatkan kesejateraan anggotanya. Dalam penelitian ini hanya sebelas sekolah yang mempunyai koperasi guru dan karyawan yang mampu untuk memberikan data. Beberapa sekolah tidak mempunyai koperasi guru dan karyawan, sedangkan sekolah yang lain harus melalui proses yang lama dan sulit untuk mendapatkan data keuangan dan non keuangan.

B. Koperasi KOSMEGA SMA Negeri 3 Yogyakarta

Koperasi ini berada di tempat yang sama dengan SMA Negeri 3 Yogyakarta dengan alamat di jalan Yos Sudarso 7 Yogyakarta 55224. Koperasi ini memiliki dua unit usaha yaitu simpan pinjam dan konsumsi.

C. Koperasi SMA Negeri 6 Yogyakarta

Koperasi ini berada di tempat yang sama dengan SMA Negeri 6 Yogyakarta dengan alamat di Jalan C. Simanjuntak 2 Yogyakarta. Koperasi ini hanya memiliki satu unit usaha yaitu simpan pinjam.

D. Koperasi SMA Negeri 8 Yogyakarta

Koperasi ini berada di tempat yang sama dengan SMA Negeri 8 Yogyakarta dengan alamat di Jalan Sidobali No. 1 Muja Muju Yogyakarta. Koperasi ini hanya memiliki satu unit usaha yaitu simpan pinjam.

E. Koperasi Sejahtera SMA Negeri 9 Yogyakarta

Koperasi ini berada di bangunan yang sama dengan SMA Negeri 9 Yogyakarta dengan alamat di Jalan Sagan 1 Sagan Gondokusuman Yogyakarta. Koperasi ini terbentuk sejak tahun 2000 dan memiliki dua unit usaha yaitu simpan pinjam dan konsumsi.

F. Koperasi SMA Negeri 10 Yogyakarta

Koperasi ini berada di bangunan yang sama dengan SMA Negeri 10 Yogyakarta dengan alamat di Jalan Gadean 5 Ngupasan Kal. Ngupasan Kec. Gondomanan Yogyakarta. Koperasi memiliki tiga unit usaha yaitu simpan pinjam, konsumsi dan pertokoan.

G. Koperasi Kolam Kesejahteraan SMA Negeri 11 Yogyakarta

Koperasi ini berada di bangunan yang sama dengan SMA Negeri 11 Yogyakarta dengan alamat di Jalan AM Sangaji Yogyakarta. Koperasi ini terbentuk sejak tahun 1994 dan memiliki satu unit usaha yaitu simpan pinjam.

H. Koperasi Menur SMK Negeri 1 Yogyakarta

Koperasi ini berada di bangunan yang sama dengan SMK Negeri 1 Yogyakarta dengan alamat di Jalan Kemetiran Kidul 35 Yogyakarta. Koperasi ini terbentuk sejak tahun 1989 dan memiliki satu unit usaha yaitu simpan pinjam.

I. Koperasi SMK Negeri 2 Yogyakarta

Koperasi ini berada di bangunan yang sama dengan SMK Negeri 2 Yogyakarta dengan alamat di Jalan AM Sangaji 47 Yogyakarta. Koperasi ini memiliki dua unit usaha yaitu simpan pinjam dan pertokoan.

J. Koperasi SMK Negeri 4 Yogyakarta

Koperasi ini berada di bangunan yang sama dengan SMK Negeri 4 Yogyakarta dengan alamat di Jalan Sidikan 60 Yogyakarta. Koperasi ini memiliki dua unit usaha yaitu simpan pinjam dan pertokoan.

K. Koperasi Hasta Karya SMK Negeri 5 Yogyakarta

Koperasi ini berada di bangunan yang sama dengan SMK Negeri 5 Yogyakarta dengan alamat di Jalan Kenari 71 Yogyakarta. Koperasi ini sudah

Dokumen yang terkait

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Sisa Hasil Usaha (SHU) pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Universitas Negeri Medan (UNIMED)

18 163 103

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SISA HASIL USAHA KOPERASI PEGAWAI NEGERI DI KOTA SURAKARTA TAHUN 2007

0 3 116

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SISA HASIL USAHA KOPERASI SIMPAN PINJAM DI KABUPATEN SUKOHARJO Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sisa Hasil Usaha Koperasi Simpan Pinjam Di Kabupaten Sukoharjo.

0 2 15

ANALISIS FAKTOR -FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SISA HASIL USAHA KOPERASI SIMPAN PINJAM DI DAERAH SUKOHARJO Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sisa Hasil Usaha Koperasi Simpan Pinjam Di Kabupaten Sukoharjo.

0 3 17

ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SISA HASIL USAHA KOPERASI SERBA USAHA DI KABUPATEN SUKOHARJO Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Sisa Hasil Usaha Koperasi Serba Usaha Di Kabupaten Sukoharjo.

0 1 18

PENDAHULUAN Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Sisa Hasil Usaha Koperasi Serba Usaha Di Kabupaten Sukoharjo.

0 2 9

ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SISA HASIL USAHA KOPERASI SERBA USAHA DI KABUPATEN SUKOHARJO Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Sisa Hasil Usaha Koperasi Serba Usaha Di Kabupaten Sukoharjo.

0 1 15

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SISA HASIL USAHA PADA KOPERASI WARU BUANA PUTRA DI SIDOARJO.

2 5 93

2014 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SISA HASIL USAHA (SHU) PADA KOPERASI DI TAHUN 2012

0 0 13

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SISA HASIL USAHA PADA KOPERASI WARU BUANA PUTRA DI SIDOARJO SKRIPSI

0 1 22