Faktor-faktor yang mempengaruhi sisa hasil usaha pada koperasi guru dan karyawan SMA-SMK Negeri Kota Yogyakarta.

(1)

ABSTRAK

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SISA HASIL USAHA

PADA KOPERASI GURU DAN KARYAWAN SMA – SMK NEGERI

KOTA YOGYAKARTA

Fransiska Cecilia Arumnita Mawarni NIM : 112114134

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

2015

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi sisa hasil usaha pada Koperasi Guru dan Karyawan SMA-SMK Negeri Kota Yogyakarta. Koperasi merupakan salah satu kekuatan ekonomi yang mendorong tumbuhnya perekonomian nasional. Sisa hasil usaha koperasi menjadi salah satu elemen penting dalam meningkatkan kesejahteraan anggota.

Jenis penelitian adalah studi kasus. Data diperoleh melalui dokumentasi. Teknik analisa data yang dilakukan adalah regresi data panel.

Hasil analisis data menunjukkan bahwa faktor-faktor yang berpengaruh terhadap sisa hasil usaha adalah modal sendiri dan jumlah anggota. Sementara itu faktor yang tidak berpengaruh adalah volume usaha.


(2)

ABSTRACT

FACTORS INFLUENCING BUSINESS PROFIT OF THE COOPERATION OF TEACHERS AND EMPLOYEES AT YOGYAKARTA PUBLIC VOCATIONAL SCHOOLS AND PUBLIC SENIOR HIGH SCHOOLS

Fransiska Cecilia Arumnita Mawarni NIM : 112114134

Sanata Dharma University Yogyakarta

2015

The purpose of this study is to determine factors influencing business profit of the cooperation of teachers and employees at Yogyakarta Public Vocational Schools and Public Senior High Schools. Cooperation is one of economic force that drive the growth of the national economy. Business profit is also one important element in improving the welfare of its members.

This study is a case study. Data collecting technique in this study was using documentation method and then the data was analyzed with Pooled Regression Method.

The result shows that the factors that affecting net income are equity and number of members. However, the factor that does not affect is business volume. Keywords: equity, business volume, number of members, business profit


(3)

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SISA HASIL USAHA

PADA KOPERASI GURU DAN KARYAWAN SMA – SMK NEGERI

KOTA YOGYAKARTA

S K R I P S I

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Akuntansi

Oleh :

Fransiska Cecilia Arumnita Mawarni NIM: 112114134

PROGRAM STUDI AKUNTANSI JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA


(4)

(5)

(6)

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, bertekunlah dalam doa.

(ROMA 12 : 12)

Dengan penuh syukur kupersembahkan Skripsi ini untuk:

Allah Bapa di Surga, Mamah, Papah, mas Adit dan Mas Angga, terima kasih atas doa dan dukungannya.


(7)

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

FAKULTAS EKONOMI

JURUSAN AKUNTANSI – PROGRAM STUDI AKUNTANSI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS SKRIPSI

Yang bertandatangan dibawah ini, saya menyatakam bahwa skripsi dengan judul:

“FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SISA HASIL USAHA

PADA KOPERASI GURU DAN KARYAWAN SMA – SMK NEGERI

KOTA YOGYAKARTA”

dan dimajukan untuk diuji pada tanggal 27 Agustus 2015 adalah hasil karya saya. Dengan ini saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat keseluruhan atau sebagian tulisan orang lain yang saya ambil dengan cara menyalin atau meniru dalam bentuk rangkaian kalimat atau simbol yang menunjukkan gagasan atau pendapat ataui pemikiran dari penulis lain yang saya aku seolah-olah sebagai tulisan saya sendiri dan atau tidak terdapat bagian atau keseluruhan tulisan yang saya salin, tiru, atau yang saya ambil dari tulisan orang lain tanpa memberikan pengakuan pada penulis aslinya.

Apabila saya melakukan hal tersebut di atas, baik sengaja maupun tidak, dengan ini saya menyatakan menarik skripsi yang saya ajukan sebagai hasil tulisan saya sendiri ini. Bila kemudian terbukti bahwa saya ternyata melakukan tindakan menyalin atau meniru tulisan orang lain seolah-olah hasil pemikiran saya sendiri, berarti gelar dan ijasah yang telah diberikan oleh universitas batal saya terima.

Yogyakarta, 31 Agustus 2015 Yang membuat pernyataan,


(8)

PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertandatangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Fransiska Cecilia Arumnita Mawarni

NIM : 112114134

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul:

“FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SISA HASIL USAHA

PADA KOPERASI GURU DAN KARYAWAN SMA – SMK NEGERI

KOTA YOGYAKARTA”

Beserta perangkat yang diperlukan. Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengolah dalam bentuk pangkalan, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberi royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Yogyakarta, 31 Agustus 2015 Yang membuat pernyatakan,


(9)

KATA PENGANTAR

Puji syukur dan terimakasih ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan rahmat dan karunia kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini, Penulisan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis mendapat bantuan, bimbingan dan arahan dari berbagai pihak, oleh karena itu penulis mengucapkan terima kasih tak terhingga Kepada:

1. Johanes Eka Priyatma, M.Sc., Ph. D. selaku Rektor Universitas Sanata Dharma yang telah memeberikan kesempatan untuk belajar dan mengembangkan kepribadian kepada penulis.

2. Dr. H. Herry Maridjo, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

3. Drs. YP. Supardiyono, M.Si., Ak., QIA., CA. selaku Ketua Jurusan Akuntansi Universitas Sanata Dharma.

4. Josephine Wuri, M.Si. selaku dosen pembimbing akademik.

5. Drs. Gabriel Anto Listianto, MSA., Ak. Selaku Pembimbing yang telah membantu serta membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

6. Dosen penguji.

7. Semua dosen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma yang telah membagikan ilmu dan pengalamannya dalam proses perkuliahan.

8. Papah dan Mamah tercinta, Yohanes Supriyadi dan Ristini yang selalu memberi segala kebutuhan, cinta, kasih sayang yang tulus dan dukungan untuk penulis.

9. Keluarga Sucipto dan Soeradji yang tak henti – hentinya memberikan dukungan dan semangat.


(10)

10. Saudaraku, Avelius Aditya dan Fransiskus Angga Kusuma, yang telah banyak memberi masukan dan selalu bisa membuat tambah semangat dalam mengerjakan skripsi. Bangga menjadi saudara kalian!

11. My partner in everything, Septian Adi Nugroho, terima kasih atas segala dukungan dari awal pembuatan proposal sampai sejauh ini. Sangat menyenangkan bisa menjadi partner anda. I will always love you too.

12. Sahabat – sahabatku, Semak belukar (Vita, Tika, Lolita, Rina, Effi, Hana, Diana, Angela, Dani, Maurits dan Nico ), D’sheva (Rukmana, Febrina, Flady, Rennita, Tuta dan Sevi), kalian salah satu penyemangat untuk menyelesaikan skripsi ini.

13. Pahlawan statistik dan keluarga Sekre, Dedi, Igna, Jefri, dll, terima kasih telah memberi banyak pencerahan dan penyegaran.

14. Teman – teman seperjuangan angkatan 2011.

15. Semua pengurus dan karyawan seluruh Koperasi SMA – SMK Negeri Kota Yogyakata yang telah membantu dan memberi izin untuk melakukan penelitian ini.

16. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca.

Yogyakarta, 31 Agustus 2015

Penulis


(11)

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA TULIS ... v

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA TULIS ... vi

HALAMAN KATA PENGANTAR ... vii

HALAMAN DAFTAR ISI ... ix

HALAMAN DAFTAR TABEL ... xii

HALAMAN DAFTAR GAMBAR ... xiii

ABSTRAK ... xiv

ABSTRACT ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A.Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C.Batasan Masalah ... 3

D.Tujuan Penelitian ... 3

E. Manfaat Penelitian ... 3

F. Sistematika penulisan ... 4

BAB II LANDASAN TEORI ... 6

A.Pengertian Koperasi ... 6


(12)

D.Jenis – Jenis Koperasi ... 9

E. Modal sendiri ... 10

F. Volume Usaha ... 11

G.Jumlah Anggota ... 13

H.Pengertian Sisa Hasil Usaha ... 14

I. Pembagian Sisa Hasil Usaha ... 16

J. Prinsip-prinsip Pembagian Sisa Hasil Usaha ... 18

K.Faktor – faktor yang Mempengaruhi SHU... ... 19

L. Pengaruh Modal Sendiri terhadap SHU ... 21

M.Pengaruh Volume Usaha terhadap Sisa Hasil Usaha ... 21

N.Pengaruh Jumlah Anggota terhadap Sisa Hasil Usaha ... 22

O.Penelitian terdahulu ... 23

P. Perumusan hipotesis penelitian... 24

Q.Kerangka Pemikiran ... 28

BAB III METODE PENELITIAN ... 30

A.Jenis Penelitian ... 30

B. Sampel ... 30

C.Tempat dan waktu Penelitian... 31

D.Subyek dan Obyek Penelitian ... 31

E. Variabel dan Definisi Operasional Penelitian... 31

F. Data yang diperlukan ... 32

G.Teknik Pengumpulan Data ... 32

H.Teknik Analisis Data ... 33

BAB IV GAMBARAN PERUSAHAAN ... 42

A.Gambaran Umum Koperasi ... 42

B. KOPERASI SMA N 3 YOGYAKARTA ... 42

C.KOPERASI SMA N 6 YOGYAKARTA ... 43

D.KOPERASI SMA N 8 YOGYAKARTA ... 33

E. KOPERASI SMA N 9 YOGYAKARTA ... 43

F. KOPERASI SMA N 10 YOGYAKARTA ... 43


(13)

H.KOPERASI SMK N 1 YOGYAKARTA ... 44

I. KOPERASI SMK N 2 YOGYAKARTA ... 44

J. KOPERASI SMK N 4 YOGYAKARTA ... 44

K.KOPERASI SMK N 5 YOGYAKARTA ... 44

L. KOPERASI SMK N 7 YOGYAKARTA ... 45

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 46

A.Analisis Data ... 46

B. Pembahasan ... 56

BAB VI PENUTUP ... 61

A.Kesimpulan ... 61

B. Keterbatasan Penelitian ... 61

C.Saran ... 61

DAFTAR PUSTAKA ... 63

LAMPIRAN ... 65


(14)

DAFTAR TABEL

Tabel 5.1 Data Keuangan dan Non Keuangan ... 46

Tabel 5.2. Hasil Uji Normalitas ... 48

Tabel 5.3. Hasil Uji Multikolonieritas ... 49

Tabel 5.4. Hasil Uji Autokorelasi ... 51


(15)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Kerangka Pemikiran Modal Sendiri berpengaruh thd SHU ... 26

Gambar 2.2. Kerangka Pemikiran Volume Usaha berpengaruh thd SHU ... 27

Gambar 2.3. Kerangka Pemikiran Jumlah Anggota berpengaruh thd SHU ... 28

Gambar 2.4. Kerangka Pemikiran Penelitian ... 29


(16)

ABSTRAK

FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SISA HASIL USAHA

PADA KOPERASI GURU DAN KARYAWAN SMA – SMK NEGERI

KOTA YOGYAKARTA

Fransiska Cecilia Arumnita Mawarni NIM : 112114134

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

2015

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi sisa hasil usaha pada Koperasi Guru dan Karyawan SMA-SMK Negeri Kota Yogyakarta. Koperasi merupakan salah satu kekuatan ekonomi yang mendorong tumbuhnya perekonomian nasional. Sisa hasil usaha koperasi menjadi salah satu elemen penting dalam meningkatkan kesejahteraan anggota.

Jenis penelitian adalah studi kasus. Data diperoleh melalui dokumentasi. Teknik analisa data yang dilakukan adalah regresi data panel.

Hasil analisis data menunjukkan bahwa faktor-faktor yang berpengaruh terhadap sisa hasil usaha adalah modal sendiri dan jumlah anggota. Sementara itu faktor yang tidak berpengaruh adalah volume usaha.


(17)

ABSTRACT

FACTORS INFLUENCING BUSINESS PROFIT OF THE COOPERATION OF TEACHERS AND EMPLOYEES AT YOGYAKARTA PUBLIC VOCATIONAL SCHOOLS AND PUBLIC SENIOR HIGH SCHOOLS

Fransiska Cecilia Arumnita Mawarni NIM : 112114134

Sanata Dharma University Yogyakarta

2015

The purpose of this study is to determine factors influencing business profit of the cooperation of teachers and employees at Yogyakarta Public Vocational Schools and Public Senior High Schools. Cooperation is one of economic force that drive the growth of the national economy. Business profit is also one important element in improving the welfare of its members.

This study is a case study. Data collecting technique in this study was using documentation method and then the data was analyzed with Pooled Regression Method.

The result shows that the factors that affecting net income are equity and number of members. However, the factor that does not affect is business volume. Keywords: equity, business volume, number of members, business profit


(18)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pembangunan ekonomi merupakan hal yang sangat penting dan menjadi fokus

pemerintah dalam membuat berbagai kebijakan untuk mencapai

kesejahteraan.Pembangunan yang sedang dilaksanakan pemerintah di segala bidang tidak terlepas dari peran masyarakat khususnya pada sektor perekonomian. Keikutsertaan masyarakat dalam pembangunan merupakan bagian yang tidak dapat terpisahkan dari pembangunan nasional yaitu sebagai upaya untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur yang mencakup seluruh lapisan masyarakat. Selain itu, Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 telah menempatkan ekonomi nasionalnya berdasarkan prinsip kekeluargaan. Sebagai perwujudannya adalah dengan adanya gerakan ekonomi koperasi dikalangan masyarakat Indonesia.

Koperasi adalah sebuah badan usaha yang harus mampu berdiri sendiri menjalankan kegiatan usahanya untuk memperoleh laba. Laba dalam koperasi dikenal dengan istilah Sisa Hasil Usaha (SHU). Pada setiap akhir periode operasi, koperasi diharapkan dapat menghasilkan SHU yang layak.

Sekalipun koperasi tidak mengutamakan keuntungan, usaha yang dikelola oleh koperasi harus memperoleh SHU yang layak sehingga koperasi dapat mempertahankan kelangsungan hidupnya dan meningkatkan kemampuan usahanya. Untuk mewujudkan hal ini, seringkali koperasi menghadapi beberapa kendala.


(19)

Menurut Wahyuning (2013), masalah- masalah tersebut yaitu: pertama, masalah yang muncul dari segi modal usaha. Pertumbuhan modal dalam koperasi berjalan lambat. Hal ini disebabkan partisipasi anggota yang kurang terhadap penanaman modal dalam koperasi, sehingga koperasi masih sangat tergantung pada pinjaman dari pihak luar dan beban bunga yang harus dibayar dengan mahal. Kedua, masalah yang muncul dari segi volume usaha. keterbatasan modal menyebabkan koperasi sulit mengembangkan unit-unit sehingga koperasi sulit meningkatkan kesejahteraan anggotanya. Selain itu, pemanfaatan modal yang kurang baik juga dapat menghambat volume usaha dalam koperasi. Menurut Ayuk (2012) kendala lain yang timbul adalah dari segi jumlah anggota. Pertumbuhan anggota dalam koperasi berjalan cukup lambat. Hal ini disebabkan karena kurangnya partisipasi anggota terhadap informasi dalam koperasi, sehingga koperasi masih sangat kesulitan untuk berkembang.

Peningkatan sisa hasil usahabisa diperoleh dari peran aktif anggota koperasi baik itu dalam bentuk morilmaupun materi. Semakin banyak anggota koperasi yang menyimpan dananyapada koperasi, diharapkan akan meningkatkan volume kegiatan koperasisehingga akan meningkatkan sisa hasil usaha. Selain itu juga pelayananusahanya yang dilakukan oleh tenaga kerjanya, pelayanan usaha yang semakin baik akan menarik minat orang untuk menjadi anggota koperasi, sehingga bisamenambahkan pendapatan (SHU) pada koperasi tersebut.


(20)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, permasalahan dapat dirumuskan sebagai berikut:

Faktor – faktor apakah yang mempengaruhi sisa hasil usaha pada koperasi guru dan karyawan SMA – SMK Negeri kota Yogyakarta tahun 2011 - 2013?

C. Batasan Masalah

Dalam penelitian ini penulis melakukan batasan-batasan terhadap masalah yang akan diteliti, agar tidak terjadi persepsi yang berbeda-beda. Peneliti menggunakan faktor keuangan yang berupa modal sendiri dan volume usaha serta faktor non keuangan berupa jumlah anggota sebagai variabel independen. Faktor – faktor lain yang mungkin mempengaruhi SHU adalah modal pinjaman, modal kerja, jumlah simpanan, jumlah anggota perempuan.

D. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalahuntuk mengetahui faktor – faktor yang mempengaruhi sisa hasil usaha pada koperasi guru dan karyawan SMA – SMK Negeri Kota Yogyakarta tahun 2011 – 2013.

E. Manfaat Penelitian


(21)

1. Bagi Koperasi

Penelitian ini dapat dijadikan sumber informasi bagi pengurus Koperasi Karyawan SMA- SMK Negeri Kota Yogyakarta mengenai faktor yang menentukan besarnya Sisa Hasil Usaha sehingga dapat meningkatkan peran koperasi dalam meningkatkan pendapatan untuk pembagian keuntungan dari Sisa Hasil Usaha pada koperasi tersebut.

2. Bagi Universitas

Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna untuk menambah pegetahuan atau sebagai bahan pertimbangan melakukan penelitian lanjutan dalam bidang perkoperasian.

3. Bagi Pembaca

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan dan referensi pembaca tentang pengaruh faktor keuangan dan keuangan terhadap Sisa Hasil Usaha.

F. SistematikaPenulisan

Bab I : Pendahuluan

Bab ini menjelaskan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.


(22)

Bab II : Landasan Teori

Bab ini menjelaskan teori-teori yang mendukung atau relevan dengan masalah yang diangkat dalam penelitian dan hasil penelitian terdahulu beserta analisisnya.

Bab III : Metode penelitian

Bab ini menjelaskan objek dan subjek penelitian, variabel penelitian, populasi dan sampel penelitian, teknik pengambilan sampel, jenis dan sumber data, teknik pengumpulan data, dan teknik analisis data.

Bab IV : Gambaran Perusahaan

Bab ini menjelaskan garis besar objek yang diteliti, yaitu gambaran

umum Koperasi Guru dan Karyawan SMA – SMK Negeri

KotaYogyakarta yang dijadikan sampel. Bab V : Analisis Data dan Pembahasan

Bab ini menjelaskan deskripsi data, analisis data dan pembahasan, dan hasil dari penelitian yang dilakukan.

Bab IV : Penutup

Bab ini menjelaskan kesimpulan dari hasil penelitian, keterbatasan penelitian, dan saran bagi penelitian selanjutnya.


(23)

BAB II

LANDASAN TEORI A. Pengertian Koperasi

Definisi Koperasi menurut Undang - undang No. 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian yaitu “Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang seorang atau badan hukum koperasi, dengan melandasakan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat, yang berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat, yang berdasar atas azas kekeluargaan.” Berdasarkan batasan ini, Arifin (2001:18) menjabarkan lima unsur dari Koperasi Indonesia yaitu sebagai berikut:

1. Koperasi adalah Badan Usaha

Sebagai badan usaha, koperasi harus memperoleh laba. Laba merupakan elemen kunci dalam suatu sistem usaha bisnis, dimana sistem itu akan gagal bekerja tanpa memperoleh laba.

2. Koperasi adalah kumpulan orang orang dan atau badan-badan hukum koperasi

Ini berarti bahwa Koperasi Indonesia bukan kumpulan modal. Dalam hal ini, Undang - undang No. 25 tahun 1992 memberikan jumlah minimal anggota yang ingin membentuk organisasi koperasi yaitu minimal 20 orang untuk koperasi primer dan tiga badan Hukum Koperasi untuk Koperasi Sekunder. Syarat lain yang harus dipenuhi ialah bahwa anggota-anggota tersebut mempunyai kepentingan ekonomi yang sama.


(24)

3. Koperasi Indonesia adalah koperasi yang bekerja berdasarkan “prinsip -prinsip koperasi”

Menurut Undang - undang No. 25 Tahun 1992, terdapat tujuh prinsip Koperasi Indonesia. Prinsip koperasi ini pada dasarnya merupakan jati diri koperasi. Tujuh prinsip Koperasi tersebut yaitu:

a. Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka. b. Pengelolaan koperasi bersifat demokratis.

c. Pembagian Sisa Hasil Usaha di lakukan secara adil sesuai dengan besarnya jasa usaha masing – masing anggota.

d. Pemberian balas jasa terbatas terhadap modal. e. Kemandirian.

f. Pendidikan perkoperasian. g. Kerjasama antar koperasi.

4. Koperasi Indonesia adalah “Gerakan Ekonomi Rakyat”

Ini berarti bahwa Koperasi Indonesia merupakan bagian dari sistem perekonomian nasional. Dengan demikian, kegiatan usaha koperasi tidak semata-mata hanya ditujukan kepada anggota, tetapi juga kepada masyarakat umum.

5. Koperasi Indonesia “berazaskan kekeluargaan”

Keputusan yang berkaitan dengan usaha dan organisasi dilandasi dengan jiwa kekeluargaan. Segala keputusan yang diambil seyogyanya berdasarkan musyawarah dan mufakat. Inti dari azas kekeluargaan yang dimaksud


(25)

adanya rasa keadilan dan cinta kasih dalam setiap aktivitas yang berkaitan dengan kehidupan berkoperasi.

B. Tujuan Koperasi

Menurut Undang - undang No. 25 Tahun 1992 Pasal 3, tujuan koperasi Indonesia adalah “Koperasi bertujuan memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945.”

Berdasarkan tujuan koperasi diatas, dapat dijelaskan bahwa secara garis besar tujuan dari koperasi Indonesia meliputi tiga hal, yaitu bertujuan untuk memajukan kesejahteraan anggotanya, untuk memajukan kesejahteraan masyarakat dan turut serta membangun tata perekonomian nasional.

C. Fungsi dan Peran Koperasi

Pasal 4 dan 5 Undang - undang No. 25 Tahun 1992 menguraikan fungsi dan peran koperasi yaitu sebagai berikut:

1. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi para anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya dalam rangka meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya.

2. Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat dalam berbangsa dan bernegara.


(26)

3. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan koperasi sebagai sokogurunya.

4. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan dan

mengembangkan perekonomian nasional yang meupakan usaha bersama berdasarkan atas azas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi yang sesuai dengan jiwa dan kepribadian bangsa Indonesia.

Menurut penjelasan fungsi dan peran koperasi diatas, ditekankan bahwa koperasi dijadikan sebagai penguat perekonomian nasional pada umumnya, serta berusaha untuk meningkatkan kemampuan ekonomi pada anggotanya. Dengan meningkatkan faktor – faktor keuangan, seperti modal sendiri dan volume usaha, koperasi dapat membangun dan meningkatkan kualitas pelayanan sehingga semakin banyak masyarakat yang tertarik untuk menjadi anggota.

D. Jenis – jenis Koperasi

Jenis-jenis koperasi yang dibagi dalam 5 jenis sebagaimana yang dikemukakan Anoraga (1993:18) yaitu:

1. Koperasi Konsumsi

Barang konsumsi adalah barang kebutuhan sehari-hari, misalnya barangpangan, barang sandang dan barang pembantu keperluan sehari-hari. Tujuan koperasi adalah agar para anggotanya dapat membeli barang-barang dengan mutu yang baik dan harga yang layak.


(27)

2. Koperasi Simpan Pinjam

Koperasi menerima simpanan-simpanan dan deposito dari para anggotanya serta memberikan pinjaman bagi anggota yang sama.

3. Koperasi Produksi

Koperasi produksi sebagai suatu badan usaha yang dimiliki oleh para karyawan/pekerjanya (koperasi produsen).

4. Koperasi Jasa

Koperasi jasa diorganisir untuk dapat melayani para anggotanya dengan pelayanan yang lebih meningkat, seperti : asuransi, kredit, telepon, dan lain-lain.

5. Koperasi Serba Usaha

Koperasi serba usaha yaitu koperasi yang menyelenggarakan usaha lebih dari satu macam kebutuhan ekonomi atau kepentingan ekonomi para anggotanya.

E. Modal Sendiri

Adam Smith dalam buku yang berjudul “The Wealth of Nations” yang dikutip oleh Firdaus (2004:70) menyatakan modal sebagai bagian dari nilai kekayaan yang dapat mendatangkan penghasilan.

Dalam koperasi terdapat dua macam sumber modal, yaitu modal dari dalam koperasi yang berupa modal ekuitas (modal sendiri) dan modal dari luar koperasi yangberupa modal pinjaman.


(28)

Bagi usaha koperasi modal sendiri merupakan sumber modal utama yang berasal dari pemilik koperasi yaitu para anggotanya. Menurut Undang - undang No.25 Tahun 1992 Pasal 41 Ayat (2), modal sendiri bersumber dari:

1. Simpanan pokok anggota, yaitu sejumlah uang yang sama banyaknya, yang wajib dibayarkan oleh masing-masing anggota kepada koperasi pada saat masuk menjadi anggota. Simpanan pokok ini sifatnya permanen, artinya tidak dapat diambil selama yang bersangkutan masih menjadi anggota. 2. Simpanan wajib, yaitu sejumlah simpanan tertentu yang tidak harus sama

banyaknya, yang wajib dibayarkan oleh anggota kepada koperasi pada periode tertentu. Simpanan wajib ini tidak dapat diambil selama yang bersangkutan masih menjadi anggota.

3. Dana cadangan, yaitu sejumlah dana yang diperoleh dari penyisihan sisa hasil usaha dan dicadangkan untuk menutup kerugian koperasi bila diperlukan.

4. Donasi atau hibah, yaitu sejumlah uang atau barang dengan nilai tertentu yang disumbangkan oleh pihak ketiga, tanpa ada suatu ikatan atau kewajiban untuk mengembalikannya.

F. Volume Usaha

Volume usaha merupakan jumlah peredaran bruto usaha atau disebut juga dengan pendapatan usaha. Menurut Sitio dan Tamba(2001:141),”Volume usaha adalah total nilai penjualan atau penerimaan dari barang dan jasa pada suatu periode atau tahun buku yang bersangkutan.” Dengan demikian, dapat dikatakan


(29)

bahwa volume usaha koperasi merupakan akumulasi dari nilai penerimaan barang dan jasa dari tanggal 1 Januari sampai dengan 31 Desember dalam tahun buku yang berjalan.

Menurut Partomo dan Soejoedono (2004:84) pendapatan koperasi adalah penerimaan koperasi atau kontribusi anggota koperasi bagi pengeluaran biaya – biaya koperasi.

Volume usaha atau pendapatan dari sebuah koperasi terdapat beberapa karakteristik sebagai berikut:

1. Pendapatan yang timbul dari transaksi penjualan produk atau penyerahan jasa kepada anggota dan bukan anggota.

2. Pendapatan tertentu yang realisasi penerimaannya masih tergantung pada persyaratan/ ketentuan yang diterapkan.

Menurut Penyertaan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 27 tentang Akuntansi Koperasi disebutkan bahwa pendapatan yang diperoleh dari transaksi penjualan produk atau penyerahan jasa kepada anggota dilaporkan secara terpisah pada perhitungan hasil usaha sebagai penjualan kepada anggota atau pendapatan dari anggota. (IAI, 2009:27).

Menurut Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP) bab 20, entitas harus mengakui pendapatan dari suatu penjualan barang jika semua kondisi terpenuhi sebagai berikut:

1. Entitas telah mengalihkan risiko dan manfaat yang signifikan dari kepemilikan barang kepada pembeli.


(30)

2. Entitas tidak mempertahankan atau meneruskan baik keterlibatan manajerial sampai kepada tingkat dimana biasanya diasosiasikan dengan kepemilikan maupun control efektif atas barang yang terjual.

3. Jumlah pendapatan dapat diukur secara andal.

4. Ada kemungkinan besar manfaat ekonomi yang berhubungan dengan transaksi akan mengalir masuk kedalam entitas..

Menurut Sukamdiyo (1997), pendapatan yang timbul sehubungan dengan penjualan produk atau penyerahan jasa kepada bukan anggota dapat dipandang sebagai pendapatan usaha sebagaimana lazimnya terdapat pada badan-badan usaha lainnya. Pendapatan yang timbul dari transaksi semacam ini perlu disajikan secara terpisah pada perhitungan hasil usaha sebagai penjualan kepada bukan anggota atau pendapatan dari bukan anggota.

G. Jumlah Anggota

Menurut Baswir (2012) anggota koperasi adalah individu-individu yang menjadi bagian dari koperasi tersebut sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan. Sebagai anggota koperasi wajib membayar sejumlah uang untuk simpanan pokok dan simpanan wajib koperasi.

Berdasarkan Undang - undang No. 25 Tahun 1992 Pasal 17, “Anggota koperasi adalah pemilik sekaligus pengguna jasa koperasi”. Setiap warga negara Indonesia pada dasarnya memiliki hak menjadi anggota koperasi. Tetapi karena koperasi adalah adalah sebuah badan hukum yang akan melakukan tindakan-tindakan hukum atau tindakan-tindakan koperasi, dan yang memenuhi persyaratan sesuai


(31)

dengan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga koperasi itu (Pariyasa dkk,2014).

Menurut Widiyanti (2004), sifat keanggotaan koperasi adalah bebas, sukarela, dan terbuka. Seseorang yang ingin menjadi anggota koperasi harus berdasarkan kesadaran dan kebebasan yang ada padanya, tanpa ada paksaan dari siapapun. Asas persamaan di antara sesame anggota tetap dipertahankan di dalam koperasi, tanpa mengadakan perbedaan di antara anggota yang berlainan keturunan, paham, politik dan agama.

Jumlah anggota koperasi yang banyak akan bermanfaat sebagai tambahan modal yang didapat dari simpanan pokok dan simpanan wajib. Status anggota koperasi dalam badan usaha koperasi adalah sebagai pemilik dan sebagai pemakai. Sebagai pemilik, anggota harus mampu berpartisipasi dalam rapat anggota tahunan (RAT) dan berpartisipasi dalam menambah modal untuk kegiatan usaha koperasi. Sebagai pengguna, anggota koperasi harus benar-benar memanfaatkan kegiatan usaha yang dilakukan oleh koperasi. Semakin banyak hubungan ekonomis antara anggota dengan koperasi, maka semakin besar kemungkinan berkembangnya koperasi (Sitio dan Tamba,2001:87)

H. Pengertian Sisa Hasil Usaha

Dalam koperasi, laba disebut sebagai Sisa Hasil Usaha (SHU). Menurut Partomo dan Soejoedono (2004:84) Sisa Hasil Usaha adalah pendapatan total koperasi dalam satu tahun dikurangi biaya total koperasi dalam tahun yang sama.


(32)

SHU adalah gabungan dari hasil partisipasi neto dan laba atau rugi kotor dengan nonanggota, ditambah atau dikurangi dengan pendapatan dan beban lain serta beban perkoperasian dan pajak penghasilan badan koperasi (PSAK No.27 paragraf 17). Partisipasi neto adalah kontribusi anggota terhadap hasil usaha koperasi yang merupakan selisih antara partisipasi bruto dengan beban pokok. Yang dimaksud dengan partisipasi bruto adalah kontribusi anggota kepada koperasi sebagai imbalan penyerahan barang dan jasa kepada anggota, yang mencakup harga pokok dan partisipasi neto (PSAK No. 27 paragraf 17).

Segala ketentuan mengenai Sisa Hasil Usaha diatur dalam Undang - undang No.25 Tahun 1992 pasal 45 sebagai berikut:

1. SHU koperasi merupakan pendapatan koperasi yang diperoleh dalam satu tahun buku dikurangi biaya, penyusutan dan kewajiban lainnya termasuk pajak dalam tahun buku yang bersangkutan.

2. SHU telah dikurangi dana cadangan, dibagikan kepada anggota sebanding jasa usaha yang dilakukan oleh masing-masing anggota koperasi, serta digunakan untuk keperluan pendidikan perkoperasian dan keperluan koperasi sesuai dengan rapat anggota.

3. Besarnya SHU merupakan modal dana cadangan ditetapkan dalam Rapat Anggota.

4. Penetapan besarnya pembagian kepada para anggota dan jenis serta jumlahnya ditetapkan oleh Rapat Anggota sesuai dengan Anggaran Dasar atau Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Koperasi.


(33)

5. Besarnya SHU yang diterima oleh setiap anggota akan berbeda, tergantung besarnya partisipasi modal dan transaksi anggota terhadap pembentukan pendapatan koperasi

6. Semakin besar transaksi(usaha dan modal) anggota dengan koperasinya, maka semakin besar SHU yang diterima.

Transaksi sangat erat kaitannya dengan SHU, karena SHU dihitung secara proporsional berdasarkan jumlah transaksi dan partisipasi modal, artinya semakin besar transaksi, maka semakin besar pula peluang seseorang anggota untuk mendapatkan SHU. Hal ini terjadi jika transaksi anggota tercatat dengan baik dan benar.

I. Pembagian Sisa Hasil Usaha

Menurut Undang – undang No. 25 Tahun 1992, sisa hasil usaha koperasi merupakan pendapatan koperasi yang diperoleh dalam satu tahun buku dikurangi dengan biaya, penyusutan dan kewajiban lainnya termasuk pajak dalam tahn buku yang bersangkutan. Sisa hasil usaha setelah dikurangi dana cadangan, dibagikan kepada anggota sebanding dengan jasa usaha yang dilakukan oleh masing-masing anggota dengan koperasi, serta digunakan untuk pendidikan Perkoperasian dan keperluan lain dari Koperasi sesuai dengan keperluan keputusan rapat.

Menurut Sitio dan Tamba (2001:89) SHU koperasi yang diterima oleh anggota bersumber dari dua kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh anggota sendiri, yaitu:


(34)

1. SHU atas jasa modal

Pembagian ini juga sekaligus mencerminkan anggota sebagai pemilik ataupun investor, karena jasa atas modal (simpanan) tetap diterima oleh koperasi sepanjang koperasi tersebut menghasilkan SHU pada tahun buku yang bersangkutan.

2. SHU atas jasa usaha

Jasa usaha ini menegaskan bahwa anggota koperasi selain pemilik juga sebagai pemakai atau pelanggan. Menurut Sitio dan Tamba (2001: 89), secara umum SHU koperasi dibagi sesuai dengan aturan yang telah ditetapkan pada AD/ART sebagai berikut:

a. Cadangan koperasi b. Jasa anggota c. Dana pengurus d. Dana karyawan e. Dana pendidikan f. Dana sosial

g. Dana untuk pembangunan lingkungan

Menurut Sitio dan Tamba (2001: 88), perhitungan SHU bagian anggota dapat dilakukan bila beberapa informasi dibawah ini diketahui:

1. SHU total koperasi pada satu tahun buku 2. Bagian (persentase) SHU anggota 3. Total simpanan seluruh anggota


(35)

4. Total seluruh transaksi usaha (volume usaha atau omzet) yang bersumber dari anggota

5. Jumlah simpanan per anggota

6. Omzet atau volume usaha per anggota

7. Bagian (persentase) SHU untuk simpanan anggota 8. Bagian (persentase) SHU untuk transaksi usaha anggota

J. Prinsip – Prinsip Pembagian Sisa Hasil Usaha

Menurut Sitio dan Tamba (2001:91-92), agar tercermin azas keadilan, demokrasi, transparasi, dan sesuai dengan prinsip-prinsip koperasi, maka perlu diperhatikan prinsip-prinsip pembagian SHU sebagai berikut:

1. SHU yang dibagi adalah yang bersumber dari anggota.

Pada hakekatnya SHU yang dibagi kepada anggota adalah yang bersumber dari anggota sendiri. Sedangkan SHU yang bukan berasal dari hasil transaksi dengan anggota pada dasarnya tidak dibagikan kepada anggota, melainkan dijadikan cadangan koperasi.

2. SHU anggota adalah jasa dari modal dan transaksi usaha yang dilakukan anggota sendiri.

SHU yang diterima setiap anggota pada dasarnya merupakan insentif dari modal yang diinvestasikannya dan dari hasil transaksi yang dilakukannya dengan koperasi. Oleh sebab itu, perlu ditentukan proporsi SHU untuk jasa modal dan jasa transaksi usaha yang dibagi kepada anggota.


(36)

3. Pembagian jasa SHU anggota dilakukan secara transparan.

Proses perhitungan SHU per anggota dan jumlah SHU dibagi kepada anggota harus diumumkan secara transparan, sehingga setiap anggota dapat dengan mudah menghitung secara kuantitatif berapa partisipasinya kepada koperasinya.

4. SHU anggota dibayar secara tunai.

SHU per anggota haruslah diberikan secara tunai, karena dengan demikian koperasi membuktikan dirinya sebagai badan usaha yang sehat kepada anggota dan masyarakat mitra bisnisnya.

K. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Sisa Hasil Usaha

Menurut Pachta (2005:56), faktor – faktor yang mempengaruhi sisa hasil usaha terdiri dari 2 faktor yaitu faktor dalam dan faktor luar.

1. Faktor dari dalam yaitu: a. Partisipasi Anggota

Para anggota koperasi harus berpartisipasi dalam kegiatan koperasi karena tanpa adanya peran anggota maka koperasi tidak akan berjalan lancar.

b. Jumlah modal sendiri

SHU anggota yang diperoleh sebagian dari modal sendiri yaitu dari simpanan wajib, simpanan pokok, dana cadangan dan hibah.


(37)

c. Kinerja Pengurus

Kinerja pengurus sangat diperlukan dalam semua kegiatan yang dilakukan oleh koperasi, dengan adanya kinerja yang baik dan sesuai dengan persyaratan dalam Anggaran Dasar serta UU Perkoperasian maka hasil yang dicapaipun juga akan baik.

d. Jumlah unit usaha yang dimiliki

Setiap koperasi pasti memiliki unit usaha hal ini juga akan menentukan seberapa besar volume usaha yang dijalankan dalam kegiatan usaha tersebut.

e. Kinerja Manajer

Kinerja Manajer menentukan jalannya semua kegiatan yang dilakukan oleh koperasi dan memiliki wewenang atas semua hal – hal yang bersifat intern.

f. Kinerja Karyawan

Merupakan kemampuan seorang dalam menjadi anggota koperasi. 2. Faktor dari luar yaitu:

a. Modal Pinjaman dari Luar

Modal yang berasal dari luar perusahaan yang sifatnya sementara dan bagi perusahaan merupakan utang yang pada saatnya harus dibayar kembali agar tidak menderita kerugian.

b. Para konsumen dari luar selain anggota koperasi c. Pemerintah


(38)

L. Pengaruh Modal Sendiri terhadap Sisa Hasil Usaha

Dalam setiap kegiatan operasionalnya setiap perusahaan pasti membutuhkan modal demi tercapainya tujuan perusahaan. Begitu juga dengan koperasi, untuk dapat memenuhi kesejahteraan anggotanya koperasi memerlukan modal yang dapat digunakan seoptimal mungkin sehingga mampu menghasilkan SHU yang maksimal.

Menurut Sitio dan Tamba (2001 : 79), “Semakin tinggi partisipasi anggota maka idealnya semakin tinggi manfaat yang diterima anggota”. Partisipasi anggota adalah partisipasi modal berupa modal sendiri dan transaksi yang dilakukan anggota. Apabilasemakin besar modal sendiri yang disetor, maka akan semakin besar pada keleluasaan para anggotanya dalam beroperasi untuk meningkatkan volume usahanya sehingga hal ini tentunya akan meningkatkan SHU yang dapat diperoleh pihak koperasi.

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa Modal Sendiri berpengaruh tehadap perolehan SHU. Semakin besar Modal Sendiri yang di setor di harapkan koperasi dapat memperoleh SHU yang besar pula.

M. Pengaruh Volume Usaha terhadap Sisa Hasil Usaha

Menurut Partomo dan Soejoedono (2004:84) pendapatan koperasi adalah penerimaan koperasi atau kontribusi anggota koperasi bagi pengeluaran biaya – biaya koperasi. SHU koperasi adalah selisih dari seluruh pemasukan atau penerimaan total (total revenue [TR]) dengan biaya-biaya atau biaya total (total


(39)

cost [TC]) dalam satu tahun buku. Volume usaha koperasi juga merupakan akumulasi nilai penerimaan barang dan jasa sejak awal tahun buku sampai dengan akhir tahun buku. Volume usaha koperasi didapat dari partisipasi anggota dan non anggota terhadap unit usaha yang dimiliki koperasi tersebut. Koperasi dapat mengembangkan unit usahanya sesuai kebutuhan anggota, agar anggota menjadi tertarik untuk berpartisipasi sehingga dapat meningkatkan volume usaha di koperasi tersebut. Semakin meningkat pendapatan yang diterima koperasi maka semakin besar pengaruhnya terhadap peningkatan sisa hasil usaha. Ini berarti semakin tinggi volume usaha atau pendapatan sebuah koperasi maka akan berpengaruh terhadap sisa hasil usaha.

N. Pengaruh Jumlah Anggota terhadap Sisa Hasil Usaha

Dalam koperasi jumlah anggota berpengaruh terhadap SHU. Sesuai dengan ketentuan yang terdapat dalam Undang - undang No. 25 Tahun 1992, salah satu syarat pendirian koperasi di Indonesia adalah tersedianya dua puluh orang anggota. Meskipun demikian tidak berarti bahwa setiap terdapat dua puluh orang anggota dapat didirikan koperasi baru di lingkungan yang telah yang telah ada koperasi sejenis. Sebaliknya tidak berarti bahwa jumlah anggota sebuah koperasi hanya dibatasi dua puluh orang saja. Setiap koperasi didirikan dengan tujuan untuk dapat terus menambah anggotanya, yaitu dengan cara memberikan kesempatan kepada masyarakat yang mendukung cita-cita koperasi dan juga harus memenuhi syarat-syarat keanggotaan koperasi. Semakin berkembang sebuah


(40)

masyarakat yang dapat dilayani oleh koperasi dan berpengaruh terhadap SHU (Baswir, 2012:87).

Banyaknya anggota yang terdaftar tidak menentukan seberapa besar sisa hasil usaha. Anggota koperasi yang tidak pernah melakukan jasa usaha atau tidak pernah berpartisipasi aktif akan mendapatkan pembagian sisa hasil usaha dari modal yang ditanamkannya saja. Anggota yang berpartisipasi aktif di dalam koperasi akan mendapatkan pembagian sisa hasil usaha dari modalnya dan juga jasa usaha kepada koperasi. Semakin sering anggota melakukan jasa usaha maka akan membuat sisa hasil usaha meningkat.

O. Penelitian Terdahulu

Penelitian Pariyasa ef.al. (2014) menunjukkan bahwa, modal dan volume usaha berpengaruh positif terhadap sisa hasil usaha, jumlah anggota tidak berpengaruh terhadap sisa hasil usaha, serta modal, volume usaha dan jumlah anggota secara simultan berpengaruh terhadap sisa hasil usaha.

Penelitian Wahyuning (2013) menunjukkan bahwa modal sendiri berpengaruh signifikan terhadap sisa hasil usaha, sedangkan variabel modal pinjaman dan volume usaha tidak berpengaruh sifnifikan terhadap sisa hasil usaha.

Penelitian Ariesta (2013) menunjukkan bahwa, jumlah anggota, simpanan anggota, dan penjualan berpengaruh secara simultan terhadap peningkatan SHU PKP – RI Propinsi Sumatera Barat.


(41)

Penelitian Ayuk (2012) menunjukkan bahwa jumlah anggota, jumlah simpanan, jumlah pinjaman dan jumlah modal kerja secara simultan berpengaruh signifikan terhadap sisa hasil usaha koperasi simpan pinjam di Kabupaten Badung; jumlah anggota, dan jumlah modal kerja secara parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap sisa hasil usaha koperasi simpan pinjam di Kabupaten Badung; jumlah simpanan dan jumlah pinjaman tidak berpengaruh; modal kerja berpengaruh paling dominan terhadap sisa hasil usaha koperasi simpan pinjam di Kabupaten Badung.

Penelitian Rahmawati (2011) menunjukkan bahwa variabel modal sendiri, modal luar, volume usaha dan jumlah anggota berpengaruh signifikan terhadap sisa hasil usaha.Penelitian Adityaputra (2009) menunjukkan bahwa modal sendiri tidak berpengaruh signifikan terhadap SHU.

P. Perumusan Hipotesis Penelitian

Dalam penelitian sebelumnya, modal sendiri, volume usaha, dan jumlah anggota secara simultan berpengaruh terhadap sisa hasil usaha. Dalam penelitian ini diduga bahwa modal sendiri, volume usaha dan jumlah anggota berpengaruh terhadap sisa hasil usaha.

Berdasarkan teori yang ada dan penelitian terdahulu, maka penulis mengajukan hipotesis yang merupakan anggapan sementara. Hipotesis pertama dalam penelitian ini adalah:


(42)

Modal sendiri merupakan faktor keuangan yang penting dalam menjalankan suatu usaha demikian halnya bagi koperasi. Tersedianya modal yang cukup akan sangat menentukan kelancaran kegiatan usaha koperasi dan sebaliknya kurangnya modal bisa menghambat kelancaran kegiatan usaha. Dengan menjagakelancaran kegiatan usaha, maka diharapkan kegiatan di dalam koperasi akan terusmengalami pertumbuhan dan perkembangan yang menguntungkan yang dapat meningkatkan SHU.

Koperasi sangat memerlukan modal sebagai pembiayaan dari usahanya karena merupakan suatu badan usaha yang bergerak di bidang ekonomi,.Besar kecilnya nilai modal yang ada pada koperasi menentukan pula besarkecilnya lapangan usaha yang dijalankan koperasi tersebut. Sehingga dengandemikian faktor modal dalam usaha koperasi merupakan salah satu alat yangikut menentukan maju mundurnya koperasi.

Disamping simpanan pokok dan simpanan wajib yang merupakan modalsendiri juga bisa didapat dari dana cadangan dan hibah. Dari modal sendiri diharapkan keuntungan yang diperoleh koperasi akanmendapatkan sisa hasil usaha yang cukup untuk kesejahteraan paraanggota koperasi. Berdasarkan penjelasan tentang modal sendiri yang dapat mempengaruhi sisa hasil usaha, maka penulis mengajukan hipotesis kedua yaitu


(43)

Gambar 2.1: Kerangka Pemikiran Modal Sendiri berpengaruh terhadap SHU Sumber: data sekunder diolah, 2015

Volume usaha di dalam koperasi merupakan salah satu faktor keuangan yang penting yang berpengaruh terhadap sisa hasil usaha. Koperasi yang memiliki penjualan atau penerimaan jasa yang tinggi dapat mempengaruhi peningkatan sisa hasil usaha.

Koperasi adalah badan usaha yang mempunyai unit usaha untuk menjalankan kegiatannya. Unit usaha yang berkembang dapat menarik anggota koperasi untuk berpartisipasi di dalam koperasi sehingga dapat meningkatkan volume usahanya. Semakin tinggi volume usaha, maka semakin besar kemungkinan keuntungan koperasi meningkat.

Berdasarkan penjelasan mengenai pengaruh volume usaha terhadap sisa hasil usaha di atas maka penulis menarik hipotesis ketiga yaitu


(44)

Gambar 2.2: Kerangka Pemikiran Volume Usaha berpengaruh terhadap SHUSumber:data sekunder diolah, 2015

Menurut Baswir (2012), koperasi tidak akan mungkin terbentuk tanpa adanya anggota sebagai tulang punggung usahanya. diperlukan juga upaya-upaya agar koperasi dapat menambah jumlah anggotanya. Baik dalam prosedur persyaratan maupun kemudahan dalam bertransaksi sehingga masyarakat mau menjadi anggota koperasi dengan berbagai manfaat yang diperoleh. Jumlah anggota koperasi banyak namun berpartisipasi secara pasif tentu tidak akan berpengaruh terhadap sisa hasil usaha koperasi. Sehingga yang menentukan sisa hasil usaha bukanlah jumlah anggota dari segi kuantitas, tetapi lebih kepada aktivitas anggota koperasi dalam memajukan koperasi.

Partisipasi anggota tidak terlepas dari status anggota koperasi sebagai suatu badan usaha yaitu sebagai pemilik (owner) dan sebagai pemakai (user). Sebagai pemilik, kewajiban anggota adalah melakukan investasi atau menanamkan modal di koperasinya. Sedangkan sebagai pemakai, anggota harus menggunakan secara maksimal pelayanan usaha yang diselenggarakan oleh koperasi. Oleh sebab itu status keanggotaan koperasi menjadi basis utama bagi perkembangan dan kelanjutan hidup usaha.


(45)

Berdasarkan hubungan jumlah anggota terhadap sisa hasil usaha tersebut, maka penulis menarik hipotesis ke empat yaitu

H4: Jumlah anggota berpengaruh negatif terhadap sisa hasil usaha.

Gambar 2.3: Kerangka Pemikiran Jumlah Anggota berpengaruh terhadap SHU Sumber: data sekunder diolah, 2015

Q. Kerangka Pemikiran

Berdasarkan pada penelitian terdahulu yang juga menguji faktor – faktor yang mempengaruhi sisa hasil usaha, seperti modal sendiri, volume usaha dan jumlah anggota, maka hubungan antara variabel penelitian dapat digambarkan sebagai berikut:


(46)

Gambar 2.4: Kerangka Pemikiran Penelitian Sumber: data primer, 2015

Keterangan:

: Berpengaruh secara parsial

: Berpengaruh secara simultan

Modal Sendiri (X1)

Volume Usaha (X2)

Jumlah Anggota (X3)


(47)

BAB III

METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah studi kasus. Studi kasus adalah penelitian dengan karakteristik masalah yang berkaitan dengan latar belakang dan kondisi saat ini dari subyek yang diteliti (Indriantoro dan Supomo, 2002). Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian - bagian dan fenomena serta hubungan – hubungannya (Sarwono, 2006). Penelitian ini menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabel-variabel penelitian dengan angka dan melakukan analisis data dengan prosedur statistik. Selain itu penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif. Statistik deskriptif adalah statistik yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau member gambaran terhadap obyek yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum (Sugiyono, 2000).

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi dalam penelitian ini adalah Koperasi Guru dan Karyawan SMA – SMK Negeri di Kota Yogyakarta

2. Sampel dalam penelitian ini adalah beberapa Koperasi Guru dan Karyawan SMA – SMK Negeri di Kota Yogyakarta.


(48)

C. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di koperasi-koperasi guru dan karyawan SMA-SMK Negeri kota Yogyakarta.

2. Waktu Penelitian

Penelitian dilakukan dari bulan Januari sampai bulan Februari 2015.

D. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek

Dalam penelitian ini yang menjadi subjek penelitian adalah koperasi guru dan karyawan SMA-SMK Negeri Kota Yogyakarta yang memiliki laporan keuangan lengkap.

2. Objek

Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah modal sendiri, volume usaha, jumlah anggota dan sisa hasil usaha di koperasi guru dan karyawan SMA-SMK Negeri kota Yogyakarta periode tahun 2011-2013.

E. Variabel dan Definisi Operasional Penelitian

1. Variabel Penelitian

Variabel yang digunakan dalam penelitian ini dibedakan menjadi:

a. Variabel dependen (Y) adalah variabel tergantung yang keberadaannya dipengaruhi variabel lainnya yang dalam penelitian ini adalah variabel Sisa Hasil Usaha (SHU).


(49)

b. Variabel independen (X) adalah variabel bebas yang mempengaruhi variabel dependen. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah modal sendiri, volume usaha, dan jumlah anggota.

2. Definisi Operasional Penelitian

a. Modal sendiri adalah sumber modal utama yang berasal dari pemilik koperasi yaitu para anggotanya. Modal sendiri bersumber dari: simpanan pokok anggota, simpanan wajib, dana cadangan dan donasi atau hibah.

b. Volume usaha adalah total nilai penjualan atau penerimaan dari barang dan jasa pada suatu periode atau tahun buku yang bersangkutan.

c. Jumlah anggota adalah individu-individu yang menjadi bagian dari koperasi tersebut sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan. Sebagai anggota koperasi wajib membayar sejumlah uang untuk simpanan pokok dan simpanan wajib koperasi.

F. Data yang Diperlukan

Data yang diperlukan dalam penelitian ini adalah

1. Gambaran umum Koperasi – Koperasi Guru dan Karyawan SMA – SMK Negeri Kota Yogyakarta meliputi sejarah terbentuknya, visi-misi kesulurahan koperasi, syarat-syarat menjadi anggota koperasi.

2. Data perkembangan SHU, modal sendiri,volume usaha, dan jumlah anggota periode 2011 – 2013 pada Koperasi Guru dan Karyawan SMA – SMK Negeri Kota Yogyakarta.


(50)

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dokumentasi. Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan memperoleh dokumen yang mencakup data-data yang dibutuhkan. Dalam penelitian ini metode dokumentasi digunakan untuk mendapatkan data mengenai perkembangan SHU, modal sendiri, volume usaha, dan jumlah anggota.

H. Teknik Analisis Data

1. Mengumpulkan data

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah: modal sendiri, volume usaha, jumlah anggota dan sisa hasil usaha selama 2011 – 2013. Proses pengumpulan data dimulai dengan mengajukan ijin ke Dinas Perijinan Kota Yogyakarta untuk mendapatkan surat ijin melakukan penelitian di setiap Koperasi SMA – SMK Negeri Kota Yogyakarta yang masih berada di bawah lingkup Dinas Pendidikan. Peneliti melakukan penelitian ke setiap koperasi yang berada di lingkup sekolah untuk mendapatkan data yang diperlukan. Hasil penelitian ini nantinya akan dikirim ke Dinas Perijinan Kota Yogyakarta sebagai bukti bahwa telah melakukan penelitian.

2. Menguji data dengan menggunakan Asumsi Klasik

Untuk melakukan uji asumsi klasik terdapat data yang telah dikumpulkan, menggunakan analisis seperti uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heterokedastisitas, dan uji autokorelasi.


(51)

a. Menguji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi, variable dependen, variabel independen atau keduanya memiliki distribusi data yang normal/tidak. Pengujian data menggunakan SPSS 20Kologorov - Sminov.

b. Menguji Multikolinearitas

Multikolinearitas adalah hubungan antara variabel prediktor atau independen terhadap variabel prediktor yang lain. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen. Jika variabel independen saling berkorelasi, maka variabel-variabel ini tidak orthogonal. Dimana variabel orthogonal adalah independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen sama dengan nol.

c. Menguji Heterokedastisitas

Tujuan dari uji ini adalah untuk menguji apakah suatu model regresi, terjadi ketidaksamaan varian dari residual dari satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Situasi heterokedastisitas akan menyebabkan penafsiran koefisien regresi menjadi tidak efisien. Model regresi yang baik tidak terjadi heterokedastisitas. Uji heterokedastisitas dapat dilakukan dengan melihat pada grafik scatterplot dengan output SPSS . Suatu regresi dapat dikatakan terdeteksi heterokedastisitas apabila diagram pencar residual membentuk pola tertentu. Jika tidak ada pola tertentu berarti tidak terjadi heterokedastisitas dalam data tersebut.


(52)

d. Menguji autokorelasi

Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya penyimpangan asumsi klasik autokorelasi, yaitu korelasi yang terjadi antara residual pada satu pengamatan dengan pengamatan lain pada model regresi. Dalam upaya mendeteksi adanya autokorelasi dalam model regresi yang digunakan bias dilakukan dengan menggunakan Run – test pada SPSS 20.

3. Menentukan model regresi panel

Teknik analisis regresi yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi data panel karena dalam penelitian ini digunakan 11 koperasi simpan pinjam dan konsumsi pada koperasi Guru dan Karyawan SMA – SMK Negeri Kota Yogyakarta yang diamati dengan kurun waktu 3 tahun pengamatan yaitu tahun 2011 –2013.Regresi data panel adalah regresi dengan data yang memiliki dimensi waktu dan dimensi ruang. Dalam regresi data panel digunakan dengan data cross-section dan juga data time saries(Suharjo, 2008: 131).

Ada tiga model yang dapat digunakan untuk menentukan persamaan regresi data panel yaitu:

a. Model common effect, yaitu metode yang hanya menkobinasikan data time saries dan cross section. Dalam metode ini tidak memperhatikan dimensi individual maupun waktu dan dapat diasumsikan bahwa perilaku data antar perusahaan sama dalam berbagai rentan waktu. Model persamaan common effect sebagai berikut:


(53)

SHU = α1+ β2 MS1it+ β3 VU2it+ β4JA3it + e Dimana :

SHU (Y) = Sisa Hasil Usaha.

α1 = Konstanta, besar nilai Y jika X=0.

Β2-β4 = Koefisien arah regresi, yang menyatakan perubahan nilai Y apabila terjadi perubahan nilai X.

MS (X1) = Modal Sendiri . VU (X2) = Volume Usaha. JA (X3) = Jumlah Anggota.

e = Error persamaan regresi.

Model Fixed effect, yaitu metode dengan menggunakan variabeldummy untuk menangkap adanya intercept. Metode ini mengasumsikan bahwa koefisien regresi (slope) tetap antar perusahaan dan antar waktu, namun intersepnya berbeda antar perusahaan tetapi sama antar waktu. Model persamaan fixed effectsebagai berikut:

SHU = α1+α1 D1+ α2 D2+ α3 D3+ α4 D4+ ……. +α11 D11+ β1MS

+ β2VU + β3JA + e Dimana :

SHU (Y) = Sisa Hasil Usaha.

α1 = Konstanta, besar nilai Y jika X=0.

Β1-β3 = Koefisien arah regresi, yang menyatakan perubahan nilai Y apabila terjadi perubahan nilai X.

D2…Dit = Variabel dummy untuk sejumlah perusahaan,satu perusahaan (D1) digunakan sebagai perusahaan pembanding.

MS (X1 = Modal Sendiri . VU (X2) = Volume Usaha. JA (X3) = Jumlah Anggota.

e = Error persamaan regresi.

b. Model random Effect, yaitu metode dengan cara menambahkan variable gangguan (error terms) yang mungkin saja akan muncul pada hubungan antar waktu dan antar perusahaan.


(54)

Dimana :

SHU (Y) = Sisa Hasil Usaha.

α1 = Konstanta, besar nilai Y jika X=0.

Β1-β5 = Koefisien arah regresi, yang menyatakan perubahan nilai Y apabila terjadi perubahan nilai X.

D2…Dit = Variabel dummy untuk sejumlah perusahaan,satu perusahaan (D1) digunakan sebagai perusahaan pembanding.

MS (X1 = Modal Sendiri . VU (X2) = Volume Usaha.

JA (X3) = Jumlah Anggota

e = Error persamaan regresi.

Dari ketiga model yang telah di estimasi akan dipilih model mana yang paling tepat atau sesuai dengan tujuan penelitian. Ada tiga uji yang dapat dijadikan alat dalam memilih model regresi data panel yaitu:

a. Chow Test

Dilakukan untuk membandingkan atau memilih model mana yang terbaik antara Common Effect dan Fixed Effect.

1) Merumuskan hipotesa:

Ho : modelCommon Effectlebih baik dari model fixed effect Ha : model fixed effect lebih baik dari model Common Effect

2) Mengambil keputusan:

Tidak berhasil menolak H0, jika nilai probabilitas signifikansi (p) ≥ tingkat signifikansi.

Berhasil menolak H0, jika nilai probabilitas signifikansi (p) < tingkat signifikansi.


(55)

3) Menarik kesimpulan:

Jika tidak berhasil menolak Ho, maka model Common Effectlebih baik dari model fixed effect

Jika berhasil menolak Ho, maka model fixed effect lebih baik dari model Common Effect

b. Hausman Test

Dilakukan untuk membandingkan atau memilih model mana yang terbaik antara Fixed Effect dan Random Effect

1) Merumuskan hipotesa:

Ho : modelRandom Effectlebih baik dari model fixed effect Ha : model fixed effect lebih baik dari model Random Effect 2) Mengambil keputusan:

Tidak berhasil menolak Ho jika nilai probabilitas signifikansi (p) ≥ tingkat signifikansi.

Berhasil menolak Ho jika nilai probabilitas signifikansi (p) < tingkat signifikansi .

3) Menarik kesimpulan:

Jika tidak berhasil menolak Ho, maka model Random Effectlebih baik dari model fixed effect

Jika berhasil menolak Ho, maka model fixed effect lebih baik dari model Random Effect


(56)

Dilakukan untuk membandingkan atau memilih model mana yang terbaik antara Common Effect dan Random Effect.

4. Melakukan PengujianHipotesis

Secara statistik, uji hipotesis dapat diukur dari uji simultan (uji F), uji parsial (uji t), dan nilai koefisien determinasiR2. Pengujian ini dilakukan dengan cara sebagai berikut:

a. Menguji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien Determinasi (R2) digunakan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil menunjukkan kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen sangat kecil atau terbatas. Jika nilai R2 mendekati satu, variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Dari sini akan diketahui seberapa besar variabel dependen mampu dijelaskan oleh variabel independen, sedangkan sisanya dijelaskan oleh sebab-sebab lain diluar model.

b. Melakukan Uji Statistik F

Statistik uji F ini dilakukan untuk menguji kemampuan seluruh variable independen (modal sendiri, volume usaha, dan jumlah anggota) secara simultan dalam menjelaskan perilaku variable dependen (sisa hasil


(57)

usaha). Pengujian ini dilakukan dengan langkah – langkah sebagai berikut:

1) Merumuskan hipotesis

Ho Modal sendiri, volume usaha, dan jumlah anggota secara simultan tidak berpengaruh terhadap sisa hasil usaha. Ha Modal sendiri, volume usaha, dan jumlah anggota secara

simultan berpengaruh terhadap sisa hasil usaha. 2) Menentukan tingkat signifikansi(α)

3) Mengambil keputusan:

Tidak berhasil menolak Ho jika nilai probabilitas

signifikansi (p) ≥ tingkat signifikansi

Berhasil menolak Ho jika nilai probabilitas signifikansi (p) < tingkat signifikansi

4) Menarik kesimpulan

a) Jika tidak berhasil menolak Ho maka secara simultan variabel independen (modal sendiri, volume usaha, dan jumlah anggota) tidak berpengaruh terhadap variabel dependen (sisa hasil usaha).

b) Jika berhasil menolak Ho, maka secara simultan variabel independen (modal sendiri, volume usaha, dan jumlah anggota) berpengaruh terhadap variabel dependen (sisa hasil usaha).


(58)

c. Melakukan Uji Statistik t

Uji Statistik t digunakan untuk mengetahui seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Uji statistik t dapat dilihat dari signifikansi nilai t pada masing-masing variabel dari output penghitungan. Langkah-langkah yang dilakukan sebagai berikut:

1) Merumuskan hipotesis H0: β0 ; β1 = 0 Ha: β0 ; β1≠ 0

H02 Modal sendiri tidak berpengaruh positif terhadap sisa hasil usaha Ha2 Modalsendiri berpengaruh positif terhadap sisa hasil usaha H03 Volume usaha tidak berpengaruh positif terhadap sisa hasil usaha Ha3 Volume usaha berpengaruh positif terhadapsisa hasil usaha

H04 Jumlah anggota tidak berpengaruh negatif terhadap sisa hasil usaha

Ha4 Jumlah anggota berpengaruhnegatifterhadap sisa hasil usaha 2) Menentukan tingkat signifikansi(α)

3) Mengambil keputusan:

Tidak berhasil menolak Ho jika nilai probabilitas signifikansi (p)

≥tingkat signifikansi

Berhasil menolakHo jika nilai probabilitas signifikansi (p) <. tingkat signifikansi


(59)

a) Jika tidak berhasil menolak Ho2, maka modal sendiri tidak berpengaruh positif terhadap sisa hasil usaha.

Jika berhasil menolak Ho2, maka modal sendiri berpengaruh positif terhadap sisa hasil usaha.

b) Jika tidak berhasil menolak Ho3, maka volume usaha tidak berpengaruh positif terhadap sisa hasil usaha.

Jika berhasil menolakHo3, maka volume usaha berpengaruh positif terhadap sisa hasil usaha.

c) Jika tidak berhasil menolak Ho4, maka jumlah anggota tidak berpengaruh negatifterhadap sisa hasil usaha.

Jika berhasil menolakHo4, maka jumlah anggota berpengaruhnegatif terhadap sisa hasil usaha.


(60)

BAB IV

GAMBARAN PERUSAHAAN

A. Gambaran Umum Koperasi

Kota Yogyakarta terkenal sebagai kota pelajar tempat untuk menimba ilmu. Tak heran jika banyak sekolah yang berdiri di kota Yogyakarta. Untuk tingkat Sekolah Menengah Lanjutan Pertama Negeri di Yogyakarta terdiri delapan belas sekolah. SMA Negeri terdiri dari sebelas sekolah, sedangkan SMK Negeri terdiri dari tujuh sekolah. Setiap sekolah biasanya terdapat koperasi guru dan karyawan sebagai wadah bagi guru beserta karyawan untuk meningkatkan kesejateraan anggotanya. Dalam penelitian ini hanya sebelas sekolah yang mempunyai koperasi guru dan karyawan yang mampu untuk memberikan data. Beberapa sekolah tidak mempunyai koperasi guru dan karyawan, sedangkan sekolah yang lain harus melalui proses yang lama dan sulit untuk mendapatkan data keuangan dan non keuangan.

B. Koperasi KOSMEGA SMA Negeri 3 Yogyakarta

Koperasi ini berada di tempat yang sama dengan SMA Negeri 3 Yogyakarta dengan alamat di jalan Yos Sudarso 7 Yogyakarta 55224. Koperasi ini memiliki dua unit usaha yaitu simpan pinjam dan konsumsi.


(61)

C. Koperasi SMA Negeri 6 Yogyakarta

Koperasi ini berada di tempat yang sama dengan SMA Negeri 6 Yogyakarta dengan alamat di Jalan C. Simanjuntak 2 Yogyakarta. Koperasi ini hanya memiliki satu unit usaha yaitu simpan pinjam.

D. Koperasi SMA Negeri 8 Yogyakarta

Koperasi ini berada di tempat yang sama dengan SMA Negeri 8 Yogyakarta dengan alamat di Jalan Sidobali No. 1 Muja Muju Yogyakarta. Koperasi ini hanya memiliki satu unit usaha yaitu simpan pinjam.

E. Koperasi Sejahtera SMA Negeri 9 Yogyakarta

Koperasi ini berada di bangunan yang sama dengan SMA Negeri 9 Yogyakarta dengan alamat di Jalan Sagan 1 Sagan Gondokusuman Yogyakarta. Koperasi ini terbentuk sejak tahun 2000 dan memiliki dua unit usaha yaitu simpan pinjam dan konsumsi.

F. Koperasi SMA Negeri 10 Yogyakarta

Koperasi ini berada di bangunan yang sama dengan SMA Negeri 10 Yogyakarta dengan alamat di Jalan Gadean 5 Ngupasan Kal. Ngupasan Kec. Gondomanan Yogyakarta. Koperasi memiliki tiga unit usaha yaitu simpan pinjam, konsumsi dan pertokoan.


(62)

G. Koperasi Kolam Kesejahteraan SMA Negeri 11 Yogyakarta

Koperasi ini berada di bangunan yang sama dengan SMA Negeri 11 Yogyakarta dengan alamat di Jalan AM Sangaji Yogyakarta. Koperasi ini terbentuk sejak tahun 1994 dan memiliki satu unit usaha yaitu simpan pinjam.

H. Koperasi Menur SMK Negeri 1 Yogyakarta

Koperasi ini berada di bangunan yang sama dengan SMK Negeri 1 Yogyakarta dengan alamat di Jalan Kemetiran Kidul 35 Yogyakarta. Koperasi ini terbentuk sejak tahun 1989 dan memiliki satu unit usaha yaitu simpan pinjam.

I. Koperasi SMK Negeri 2 Yogyakarta

Koperasi ini berada di bangunan yang sama dengan SMK Negeri 2 Yogyakarta dengan alamat di Jalan AM Sangaji 47 Yogyakarta. Koperasi ini memiliki dua unit usaha yaitu simpan pinjam dan pertokoan.

J. Koperasi SMK Negeri 4 Yogyakarta

Koperasi ini berada di bangunan yang sama dengan SMK Negeri 4 Yogyakarta dengan alamat di Jalan Sidikan 60 Yogyakarta. Koperasi ini memiliki dua unit usaha yaitu simpan pinjam dan pertokoan.

K. Koperasi Hasta Karya SMK Negeri 5 Yogyakarta

Koperasi ini berada di bangunan yang sama dengan SMK Negeri 5 Yogyakarta dengan alamat di Jalan Kenari 71 Yogyakarta. Koperasi ini sudah


(63)

berdiri sejak tahun 1981 dan memiliki dua unit usaha yaitu simpan pinjam dan pertokoan.

L. Koperasi Mega Sejahtera SMK N 7 Yogyakarta

Koperasi ini berada di bangunan yang sama dengan SMK Negeri 7 Yogyakarta dengan alamat di Jalan Gowongan Kidul Yogyakarta. Koperasi ini sudah berdiri sejak tahun 1989 dan memiliki satu unit usaha yaitu simpan pinjam.


(64)

BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

A. Analisis Data

1. Pengumpulan Data

Data yang dikumpulkan berupa data keuangan dan non keuangan dari sebelas Koperasi Guru dan Karyawan SMA – SMK Negeri Yogyakarta sebagai berikut.

Tabel 5.1. Data Keuangan dan Non Keuangan

TAHUN MODAL SENDIRI (Rp) VOLUME USAHA (Rp) JUMLAH ANGGOTA (orang) SHU (Rp) 2011 447.166.090 61.075.650 115 47.410.046 2012 489.194.189 60.812.082 114 43.492.604 2013 492.040.445 67.603.808 102 50.709.275 2011 139.210.000 41.985.200 90 29.759.533 2012 153.050.000 106.200.000 94 32.725.000 2013 175.300.000 53.373.500 98 42.777.200 2011 91.410.000 107.641.000 74 11.011.000 2012 106.680.000 133.473.000 77 12.920.000 2013 111.990.000 186.171.650 69 22.800.000 2011 185.824.410 22.236.540 76 48.531.540 2012 218.781.440 38.045.500 77 30.249.500 2013 274.040.710 40.724.500 79 32.179.500


(65)

Lanjutan Tabel 5.1

TAHUN MODAL

SENDIRI (Rp) VOLUME USAHA (Rp) JUMLAH ANGGOTA (orang) SHU (Rp) 2011 190.235.440 140.058.200 79 16.549.230 2012 205.100.300 157.942.700 82 17.420.500 2013 221.054.700 159.283.450 88 17.770.450 2011 234.333.630 35.495.260 96 17.895.084 2012 262.811.045 37.273.690 102 16.810.076 2013 304.637.322 39.933.000 100 17.251.330 2011 116.057.000 85.841.250 97 28.336.608 2012 119.025.400 87.700.850 82 33.600.954 2013 131.937.800 91.587.775 86 33.471.143 2011 899.528.958 218.571.516 181 19.681.815 2012 1.004.769.544 246.906.400 173 23.147.600 2013 1.095.063.276 260.971.835 160 27.812.585 2011 487.556.023 380.371.744 209 23.400.000 2012 538.915.243 394.353.280 211 26.910.000 2013 567.126.758 382.650.000 209 28.255.500 2011 419.284.422 167.258.922 137 14.453.660 2012 445.662.222 160.512.961 135 16.142.321 2013 470.625.331 161.888.875 137 16.347.890 2011 255.450.006 72.852.300 96 26.313.312 2012 264.678.432 72.637.929 97 24.696.016 2013 273.124.452 55.726.033 97 17.289.480


(66)

2. Pengujian Asumsi Klasik a. Pengujian Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji bahwa sebuah model regresi, variabel dependen, variabel independen atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Deteksi normalitas data diuji dengan Kolmogorov – Smirnov menggunakan SPSS 20 . Tabel di bawah menunjukkan hasil uji pengujian Normalitas

Tabel 5.2. Hasil Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 33

Normal Parametersa,b Mean 0E-7

Std. Deviation ,36430811

Most Extreme Differences

Absolute ,106

Positive ,106

Negative -,096

Kolmogorov-Smirnov Z ,607

Asymp. Sig. (2-tailed) ,855

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

Berdasarkan hasil pengolahan data menggunakan SPPS 20 diperoleh output yang menunjukkan nilai p >0,05 dengan menggunakan Unstandardized Residual yaitu sebesar 0,855. Hal ini berarti data yang diuji berdistribusi normal.


(67)

b. Pengujian Multikolinieritas

Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Hasil pengujian Multikolinieritas menggunakan SPSS 20 diperoleh tabel 5.3 sebagai berikut :

Tabel 5.3. Uji Multikolinieritas

Variabel Collinearity Statistics

Tolerance VIF

Modal Sendiri (X1) 0,342 2,926

Volume Usaha (X2) 0,458 2,182

Jumlah Anggota (X3) 0,210 4,763

Sumber : Data Primer diolah, 2015.

Berdasarkan Tabel 5.3 besar nilai tolerence dari ketiga variabel independen lebih dari 0,1 dan VIF tidak lebih dari 10, maka dapat tidak terjadi Multikolinieritas.

c. Pengujian Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas adalah bertujuan untuk mengetahui dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual antara satu pengamatan dengan pengamatan yang lain. Untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas digunakanScatterplot.


(68)

Gambar 5.1. Hasil Uji Heteroskedastisitas

Berdasarkan hasil pengolahan datadengan Scatterplot menggunakan SPSS 20 didapatkan titik – titik menyebar di bawah dan di atas sumbu Y gambar tidak mempunyai pola yang teratur, kesimpulan yang dapat ditarik bahwa variabel bebas tidak terjadi heterokedastisitas atau bersifat homokedastisitas.

d. Pengujian Autokorelasi

Uji Autokorelasi digunakan untuk menguji dalam suatu model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Deteksi adanya autokorelasi dapat menggunakan Run – test.


(69)

Tabel 5.4. Hasil Uji Autokorelasi

Runs Test

Unstandardized Residual

Test Valuea ,04757

Cases < Test Value 16

Cases >= Test Value 17

Total Cases 33

Number of Runs 12

Z -1,765

Asymp. Sig. (2-tailed) ,078

a. Median

Tabel diatas menunjukkan nilai signifikansi > 0,05 yaitu sebesar 0,78, maka tidak terjadi autokorelasi.

3. Penentuan Model Regresi Data Panel

Model persamaan regresi data panel yang paling tepat dalam penelitian ini adalah model fixed effect. Setelah dilakukan teknik estimasi model untuk memilih model regresi yang paling tepat menggunakan Chow Test dan Hausman Test yang terdapat pada program eviews 7 diperoleh nilai probabilitas ≤ 0,05, tidak berhasil menolak Ho , hal ini berarti model fixed effect lebih baik dari model Common Effect dan Random Effect.


(70)

Tabel 5.5. Analisis Regresi Panel

Dependent Variable: LNY

Method: Panel EGLS (Cross-section weights) Date: 07/30/15 Time: 19:07

Sample: 2011 2013 Periods included: 3

Cross-sections included: 11

Total panel (balanced) observations: 33

Linear estimation after one-step weighting matrix

Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob.

LNX1 0.322569 0.145924 2.210528 0.0395

LNX2 0.180357 0.183419 0.983309 0.3378

X3 -0.011403 0.001017 -11.21351 0.0000

C 8.702559 2.339970 3.719090 0.0015

Effects Specification Cross-section fixed (dummy variables)

Weighted Statistics

R-squared 0.992643 Mean dependent var 71.01502

Adjusted R-squared 0.987610 S.D. dependent var 86.03089

S.E. of regression 0.168589 Sum squared resid 0.540022

F-statistic 197.2057 Durbin-Watson stat 1.946750

Prob(F-statistic) 0.000000

Unweighted Statistics

R-squared 0.882499 Mean dependent var 17.00697

Sum squared resid 0.607070 Durbin-Watson stat 2.051442

Keterangan:

LNX1 = Modal Sendiri LNX2 = Volume Usaha X3 = Jumlah Anggota

Berdasarkan tabel tersebut maka persamaan

LNYit= 8,702559 + 0,322569 LNX1it + 0,180357 LNX2it– 0,011403 X3it + eit


(71)

4. Pengujian Hipotesis

a. Pengujian Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) berfungsi untuk melihat sejauh mana keseluruhan variabel independen dapat menjelaskan variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara 0 dan 1. Apabila angka koefisien determinasi semakin mendekati 1 maka kemampuan menjelaskan variabel independen terhadap variabel dependen adalah semakin kuat, yang berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen.

Berdasarkan Tabel 5.5 angkaR2(R square) diperoleh sebesar 0,992643 atau 99,2643%. Hal ini menunjukkan bahwa persentase pengaruh variabel independen (modal sendiri, volume usaha dan jumlah anggota) terhadap variabel dependen (sisa hasil usaha) sebesar 99,2643% sedangkan 0,7357% yaitu hasil pengurangan dari 100% dikurangi 99,2643% dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini.

b. Pengujian Statistik F

Uji statistik F digunakan untuk melihat kemampuan seluruh variabel independen secara bersama-sama dalam menjelaskan perilaku variabel dependen. Hasil uji statistik F dapat dilihat dari Tabel 5.5


(72)

1) Perumusan hipotesis

Ho Modal sendiri, volume usaha, dan jumlah anggota tidak berpengaruh terhadap sisa hasil usaha.

Ha Modal sendiri, volume usaha, dan jumlah anggota berpengaruh terhadap sisa hasil usaha.

2) Penentuan tingkat signifikansi (α)

Tingkat signifikansi (α) yang digunakan adalah 5% (0,05) dengan level of significance sebesar 95% dan degree of freedom n-1. Tingkat signifikansi 5% (0,05) adalah tingkat yang umum sering digunakan dalam penelitian. Tingkat signifikansi 5% (0,05) menunjukkan bahwa risiko salah dalam mengambil keputusan untuk menolak hipotesis yang benar sebanyak 5% dan benar dalam mengambil keputusan sedikitnya 95%.

3) Pengambilan Keputusan

Berhasil menolakHo, karena probabilitas signifikansi (p) < tingkat signifikansi, yaitu 0,00000 < 0,05

4) Penarikan kesimpulan

Berhasil menolakHo, maka secara simultan variabel independen (modal sendiri, volume usaha,dan jumlah anggota) berpengaruh terhadap variabel dependen (sisa hasil usaha).


(73)

c. Pengujian Statistik Uji t

Uji t digunakan untuk melihat kuat atau tidaknya pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen. Hasil uji Statistik t dapat dilihat di Tabel 5.5.

1) Perumusan Hipotesis

H02Modal sendiri tidak berpengaruh positif terhadap sisa hasil usaha

Ha2Modal sendiri berpengaruh positif terhadap sisa hasil usaha H03 Volume usaha tidak berpengaruh positif terhadap sisa hasil usaha

Ha3Volume usaha berpengaruh positif terhadap sisa hasil usaha H04Jumlah anggota tidak berpengaruh negatif terhadap sisa hasil usaha

Ha4Jumlah anggotaberpengaruh negatif terhadap sisa hasil usaha 2) Penentuan tingkat signifikansi (α)

Tingkat signifikansi (α) yang digunakan adalah 5% (0,05) dengan level of significance sebesar 95% dan degree of freedom n-1. Tingkat signifikansi 5% (0,05) adalah tingkat yang umum sering digunakan dalam. Tingkat signifikansi 5% (0,05) menunjukkan bahwa risiko salah dalam mengambil keputusan untuk menolak hipotesis yang benar sebanyak 5% dan benar dalam mengambil keputusan sedikitnya 95%.


(74)

3) Pengambilan keputusan

a. Modal Sendiri: Berhasil menolakHo2, karena nilaiprobabilitas signifikansi (p) < tingkat signifikansi (0,0395 < 0,05)

b. Volume Usaha:tidak berhasil menolakHo3, karena nilaiprobabilitas signifikansi (p) ≥ tingkat signifikansi (0,3378 ≥ 0,05)

c. Jumlah Anggota:Berhasil menolakHo4, karena nilaiprobabilitas signifikansi (p) < tingkat signifikansi (0,0000 < 0,05)

4) Penarikan kesimpulan

Berdasarkan pengujian statistik t di atas, maka kesimpulan yang dapat ditarik adalah

a. Berhasil menolak Ho2, maka modal sendiri berpengaruh positif terhadap sisa hasil usaha.

b. Tidak berhasil menolak Ho3, maka volume usaha tidak berpengaruh positif terhadap sisa hasil usaha.

c. Berhasil menolak Ho4, maka jumlah anggota berpengaruh negatif terhadap sisa hasil usaha.

B. Pembahasan

Berdasarkan pengujian hipotesis simultan dan parsial dapat diketahuibahwa:

a. Secara simultan variabel modal sendiri, volume usaha dan jumlah anggota berpengaruh terhadap sisa hasil usaha. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Ayuk (2012), Ariesta (2013) dan Rahmawati


(75)

(2011) yang menyebutkan bahwa bahwa jumlah anggota, jumlah simpanan, jumlah pinjaman dan jumlah modal kerja secara simultan berpengaruh signifikan terhadap sisa hasil usaha, dan hasil penelitian yang dilakukan oleh Pariyasa (2014) yang menyebutkan bahwa volume usaha dan jumlah anggota secara simultan berpengaruh terhadap sisa hasil usaha. b. Secara parsial modal sendiri berpengaruh positif terhadap sisa hasil usaha.

Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian Adityaputra (2009) yang menyebutkan bahwa modal sendiri tidak berpengaruh signifikan terhadap sisa hasil usaha. Penelitian ini konsisten dengan penelitian Pariyasa dkk (2014), Wahyuning (2013), dan Rahmawati (2011) yang menyebutkan bahwa modal sendiri berpengaruh terhadap sisa hasil usaha. Variabel modal sendiri koperasi berpengaruh positif dikarenakan perolehan simpanan pokok, simpanan wajib, cadangan, hibah dari anggota koperasi besar. Tiap koperasi memiliki ketentuan masing-masing terhadap simpanan pokok dan simpanan wajib yang harus dibayarkan oleh para anggotanya. Cadangan diperoleh dari penyisihan sisa hasil usaha, semakin banyak perolehan sisa hasil usaha koperasi maka perolehan juga semakin banyak. Sehingga dapat mempengaruhi perolehanmodal sendiri. Pengaruh modal sendiri terhadap perolehan sisa hasil usaha koperasi adalah perolehan modal sendiri berasal dari simpanan pokok,simpanan wajib, cadangan dan hibah. Simpanan pokok dan simpanan wajib berasal dari anggota. Banyaknya anggota koperasi mempengaruhi modalsendiri


(76)

pinjam yang dilayani semakin banyak, dan menambah pendapatan bunga yangnantinya akan meningkatkan sisa hasil usaha. Jika modal sendiri jumlahnya kecil maka jumlah pinjam yang dilayani semakin sedikit sehingga perolehansisa hasil usaha koperasi menurun.Berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Sitio dan Tamba (2001:79), semakin tinggi partisipasi anggota maka idealnya semakin tinggi manfaat yang diterima anggota. Partisipasi anggota adalah partisipasi modal berupa modal sendiri dan transaksi yang dilakukan anggota. Apabila semakin besar modal sendiri yang disetor, untuk meningkatkan volume usahanya sehingga akan meningkatkan sisa hasil usaha yang dapat diperoleh.

c. Secara parsial volume usaha tidak berpengaruh positif terhadap sisa hasil usaha. Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan hasil penelitian Pariyasa (2014) dan Rahmawati (2011) yang menyebutkan bahwa volume usaha berpengaruh terhadap sisa hasil usaha. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Wahyuning (2013) yang menyebutkan bahwa volume usaha tidak berpengaruh terhadap sisa hasil usaha.Volume usaha pada koperasi – koperasi Guru dan Karyawan SMA – SMK Negeri Kota Yogyakarta terdiri dari unit simpan pinjam dan konsumsi. Dari data yang diperoleh, hanya unit simpan pinjam yang dimiliki oleh seluruh koperasi Guru dan Karyawan SMA – SMK Negeri Kota Yogyakarta. Peningkatan volume usaha belum berdampak pada peningkatan keuntungan. Koperasi masih belum bisa mengembangkan unit usaha yang dimiliki dengan menggunakan modal sendiri yang dimiliki, melainkan masih


(1)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(2)

(3)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(4)

(5)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


(6)

Dokumen yang terkait

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Sisa Hasil Usaha (SHU) pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Universitas Negeri Medan (UNIMED)

18 163 103

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SISA HASIL USAHA KOPERASI PEGAWAI NEGERI DI KOTA SURAKARTA TAHUN 2007

0 3 116

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SISA HASIL USAHA KOPERASI SIMPAN PINJAM DI KABUPATEN SUKOHARJO Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sisa Hasil Usaha Koperasi Simpan Pinjam Di Kabupaten Sukoharjo.

0 2 15

ANALISIS FAKTOR -FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SISA HASIL USAHA KOPERASI SIMPAN PINJAM DI DAERAH SUKOHARJO Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sisa Hasil Usaha Koperasi Simpan Pinjam Di Kabupaten Sukoharjo.

0 3 17

ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SISA HASIL USAHA KOPERASI SERBA USAHA DI KABUPATEN SUKOHARJO Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Sisa Hasil Usaha Koperasi Serba Usaha Di Kabupaten Sukoharjo.

0 1 18

PENDAHULUAN Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Sisa Hasil Usaha Koperasi Serba Usaha Di Kabupaten Sukoharjo.

0 2 9

ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SISA HASIL USAHA KOPERASI SERBA USAHA DI KABUPATEN SUKOHARJO Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Sisa Hasil Usaha Koperasi Serba Usaha Di Kabupaten Sukoharjo.

0 1 15

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SISA HASIL USAHA PADA KOPERASI WARU BUANA PUTRA DI SIDOARJO.

2 5 93

2014 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SISA HASIL USAHA (SHU) PADA KOPERASI DI TAHUN 2012

0 0 13

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SISA HASIL USAHA PADA KOPERASI WARU BUANA PUTRA DI SIDOARJO SKRIPSI

0 1 22