Volume Usaha LANDASAN TEORI

2. Entitas tidak mempertahankan atau meneruskan baik keterlibatan manajerial sampai kepada tingkat dimana biasanya diasosiasikan dengan kepemilikan maupun control efektif atas barang yang terjual. 3. Jumlah pendapatan dapat diukur secara andal. 4. Ada kemungkinan besar manfaat ekonomi yang berhubungan dengan transaksi akan mengalir masuk kedalam entitas.. Menurut Sukamdiyo 1997, pendapatan yang timbul sehubungan dengan penjualan produk atau penyerahan jasa kepada bukan anggota dapat dipandang sebagai pendapatan usaha sebagaimana lazimnya terdapat pada badan-badan usaha lainnya. Pendapatan yang timbul dari transaksi semacam ini perlu disajikan secara terpisah pada perhitungan hasil usaha sebagai penjualan kepada bukan anggota atau pendapatan dari bukan anggota.

G. Jumlah Anggota

Menurut Baswir 2012 anggota koperasi adalah individu-individu yang menjadi bagian dari koperasi tersebut sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan. Sebagai anggota koperasi wajib membayar sejumlah uang untuk simpanan pokok dan simpanan wajib koperasi. Berdasarkan Undang - u ndang No. 25 Tahun 1992 Pasal 17, “Anggota koperasi adalah pemilik sekaligus pengguna jasa koperasi”. Setiap warga negara Indonesia pada dasarnya memiliki hak menjadi anggota koperasi. Tetapi karena koperasi adalah adalah sebuah badan hukum yang akan melakukan tindakan- tindakan hukum atau tindakan koperasi, dan yang memenuhi persyaratan sesuai dengan anggaran dasar dan anggaran rumah tangga koperasi itu Pariyasa dkk,2014. Menurut Widiyanti 2004, sifat keanggotaan koperasi adalah bebas, sukarela, dan terbuka. Seseorang yang ingin menjadi anggota koperasi harus berdasarkan kesadaran dan kebebasan yang ada padanya, tanpa ada paksaan dari siapapun. Asas persamaan di antara sesame anggota tetap dipertahankan di dalam koperasi, tanpa mengadakan perbedaan di antara anggota yang berlainan keturunan, paham, politik dan agama. Jumlah anggota koperasi yang banyak akan bermanfaat sebagai tambahan modal yang didapat dari simpanan pokok dan simpanan wajib. Status anggota koperasi dalam badan usaha koperasi adalah sebagai pemilik dan sebagai pemakai. Sebagai pemilik, anggota harus mampu berpartisipasi dalam rapat anggota tahunan RAT dan berpartisipasi dalam menambah modal untuk kegiatan usaha koperasi. Sebagai pengguna, anggota koperasi harus benar-benar memanfaatkan kegiatan usaha yang dilakukan oleh koperasi. Semakin banyak hubungan ekonomis antara anggota dengan koperasi, maka semakin besar kemungkinan berkembangnya koperasi Sitio dan Tamba,2001:87

H. Pengertian Sisa Hasil Usaha

Dalam koperasi, laba disebut sebagai Sisa Hasil Usaha SHU. Menurut Partomo dan Soejoedono 2004:84 Sisa Hasil Usaha adalah pendapatan total koperasi dalam satu tahun dikurangi biaya total koperasi dalam tahun yang sama. SHU adalah gabungan dari hasil partisipasi neto dan laba atau rugi kotor dengan nonanggota, ditambah atau dikurangi dengan pendapatan dan beban lain serta beban perkoperasian dan pajak penghasilan badan koperasi PSAK No.27 paragraf 17. Partisipasi neto adalah kontribusi anggota terhadap hasil usaha koperasi yang merupakan selisih antara partisipasi bruto dengan beban pokok. Yang dimaksud dengan partisipasi bruto adalah kontribusi anggota kepada koperasi sebagai imbalan penyerahan barang dan jasa kepada anggota, yang mencakup harga pokok dan partisipasi neto PSAK No. 27 paragraf 17. Segala ketentuan mengenai Sisa Hasil Usaha diatur dalam Undang - undang No.25 Tahun 1992 pasal 45 sebagai berikut: 1. SHU koperasi merupakan pendapatan koperasi yang diperoleh dalam satu tahun buku dikurangi biaya, penyusutan dan kewajiban lainnya termasuk pajak dalam tahun buku yang bersangkutan. 2. SHU telah dikurangi dana cadangan, dibagikan kepada anggota sebanding jasa usaha yang dilakukan oleh masing-masing anggota koperasi, serta digunakan untuk keperluan pendidikan perkoperasian dan keperluan koperasi sesuai dengan rapat anggota. 3. Besarnya SHU merupakan modal dana cadangan ditetapkan dalam Rapat Anggota. 4. Penetapan besarnya pembagian kepada para anggota dan jenis serta jumlahnya ditetapkan oleh Rapat Anggota sesuai dengan Anggaran Dasar atau Anggaran Rumah Tangga ADART Koperasi.

Dokumen yang terkait

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Sisa Hasil Usaha (SHU) pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Universitas Negeri Medan (UNIMED)

18 163 103

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SISA HASIL USAHA KOPERASI PEGAWAI NEGERI DI KOTA SURAKARTA TAHUN 2007

0 3 116

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SISA HASIL USAHA KOPERASI SIMPAN PINJAM DI KABUPATEN SUKOHARJO Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sisa Hasil Usaha Koperasi Simpan Pinjam Di Kabupaten Sukoharjo.

0 2 15

ANALISIS FAKTOR -FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SISA HASIL USAHA KOPERASI SIMPAN PINJAM DI DAERAH SUKOHARJO Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sisa Hasil Usaha Koperasi Simpan Pinjam Di Kabupaten Sukoharjo.

0 3 17

ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SISA HASIL USAHA KOPERASI SERBA USAHA DI KABUPATEN SUKOHARJO Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Sisa Hasil Usaha Koperasi Serba Usaha Di Kabupaten Sukoharjo.

0 1 18

PENDAHULUAN Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Sisa Hasil Usaha Koperasi Serba Usaha Di Kabupaten Sukoharjo.

0 2 9

ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SISA HASIL USAHA KOPERASI SERBA USAHA DI KABUPATEN SUKOHARJO Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Sisa Hasil Usaha Koperasi Serba Usaha Di Kabupaten Sukoharjo.

0 1 15

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SISA HASIL USAHA PADA KOPERASI WARU BUANA PUTRA DI SIDOARJO.

2 5 93

2014 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SISA HASIL USAHA (SHU) PADA KOPERASI DI TAHUN 2012

0 0 13

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SISA HASIL USAHA PADA KOPERASI WARU BUANA PUTRA DI SIDOARJO SKRIPSI

0 1 22