Analisis Data ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

2. Pengujian Asumsi Klasik a. Pengujian Normalitas Uji normalitas digunakan untuk menguji bahwa sebuah model regresi, variabel dependen, variabel independen atau keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Deteksi normalitas data diuji dengan Kolmogorov – Smirnov menggunakan SPSS 20 . Tabel di bawah menunjukkan hasil uji pengujian Normalitas Tabel 5.2. Hasil Uji Normalitas One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 33 Normal Parameters a,b Mean 0E-7 Std. Deviation ,36430811 Most Extreme Differences Absolute ,106 Positive ,106 Negative -,096 Kolmogorov-Smirnov Z ,607 Asymp. Sig. 2-tailed ,855 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Berdasarkan hasil pengolahan data menggunakan SPPS 20 diperoleh output yang menunjukkan nilai p 0,05 dengan menggunakan Unstandardized Residual yaitu sebesar 0,855. Hal ini berarti data yang diuji berdistribusi normal. b. Pengujian Multikolinieritas Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Hasil pengujian Multikolinieritas menggunakan SPSS 20 diperoleh tabel 5.3 sebagai berikut : Tabel 5.3. Uji Multikolinieritas Variabel Collinearity Statistics Tolerance VIF Modal Sendiri X1 0,342 2,926 Volume Usaha X2 0,458 2,182 Jumlah Anggota X3 0,210 4,763 Sumber : Data Primer diolah, 2015. Berdasarkan Tabel 5.3 besar nilai tolerence dari ketiga variabel independen lebih dari 0,1 dan VIF tidak lebih dari 10, maka dapat tidak terjadi Multikolinieritas. c. Pengujian Heteroskedastisitas Uji Heteroskedastisitas adalah bertujuan untuk mengetahui dalam sebuah model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual antara satu pengamatan dengan pengamatan yang lain. Untuk mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas digunakanScatterplot. Gambar 5.1. Hasil Uji Heteroskedastisitas Berdasarkan hasil pengolahan datadengan Scatterplot menggunakan SPSS 20 didapatkan titik – titik menyebar di bawah dan di atas sumbu Y gambar tidak mempunyai pola yang teratur, kesimpulan yang dapat ditarik bahwa variabel bebas tidak terjadi heterokedastisitas atau bersifat homokedastisitas. d. Pengujian Autokorelasi Uji Autokorelasi digunakan untuk menguji dalam suatu model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 sebelumnya. Deteksi adanya autokorelasi dapat menggunakan Run – test. Tabel 5.4. Hasil Uji Autokorelasi Runs Test Unstandardized Residual Test Value a ,04757 Cases Test Value 16 Cases = Test Value 17 Total Cases 33 Number of Runs 12 Z -1,765 Asymp. Sig. 2-tailed ,078 a. Median Tabel diatas menunjukkan nilai signifikansi 0,05 yaitu sebesar 0,78, maka tidak terjadi autokorelasi. 3. Penentuan Model Regresi Data Panel Model persamaan regresi data panel yang paling tepat dalam penelitian ini adalah model fixed effect. Setelah dilakukan teknik estimasi model untuk memilih model regresi yang paling tepat menggunakan Chow Test dan Hausman Test yang terdapat pada program eviews 7 diperoleh nilai probabilitas ≤ 0,05, tidak berhasil menolak Ho , hal ini berarti model fixed effect lebih baik dari model Common Effect dan Random Effect. Tabel 5.5. Analisis Regresi Panel Dependent Variable: LNY Method: Panel EGLS Cross-section weights Date: 073015 Time: 19:07 Sample: 2011 2013 Periods included: 3 Cross-sections included: 11 Total panel balanced observations: 33 Linear estimation after one-step weighting matrix Variable Coefficient Std. Error t-Statistic Prob. LNX1 0.322569 0.145924 2.210528 0.0395 LNX2 0.180357 0.183419 0.983309 0.3378 X3 -0.011403 0.001017 -11.21351 0.0000 C 8.702559 2.339970 3.719090 0.0015 Effects Specification Cross-section fixed dummy variables Weighted Statistics R-squared 0.992643 Mean dependent var 71.01502 Adjusted R-squared 0.987610 S.D. dependent var 86.03089 S.E. of regression 0.168589 Sum squared resid 0.540022 F-statistic 197.2057 Durbin-Watson stat 1.946750 ProbF-statistic 0.000000 Unweighted Statistics R-squared 0.882499 Mean dependent var 17.00697 Sum squared resid 0.607070 Durbin-Watson stat 2.051442 Keterangan: LNX1 = Modal Sendiri LNX2 = Volume Usaha X3 = Jumlah Anggota Berdasarkan tabel tersebut maka persamaan LNY it = 8,702559 + 0,322569 LNX1 it + 0,180357 LNX2 it – 0,011403 X3 it + e it . 4. Pengujian Hipotesis a. Pengujian Koefisien Determinasi R 2 Koefisien determinasi R 2 berfungsi untuk melihat sejauh mana keseluruhan variabel independen dapat menjelaskan variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara 0 dan 1. Apabila angka koefisien determinasi semakin mendekati 1 maka kemampuan menjelaskan variabel independen terhadap variabel dependen adalah semakin kuat, yang berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Berdasarkan Tabel 5.5 angkaR 2 R square diperoleh sebesar 0,992643 atau 99,2643. Hal ini menunjukkan bahwa persentase pengaruh variabel independen modal sendiri, volume usaha dan jumlah anggota terhadap variabel dependen sisa hasil usaha sebesar 99,2643 sedangkan 0,7357 yaitu hasil pengurangan dari 100 dikurangi 99,2643 dipengaruhi atau dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian ini. b. Pengujian Statistik F Uji statistik F digunakan untuk melihat kemampuan seluruh variabel independen secara bersama-sama dalam menjelaskan perilaku variabel dependen. Hasil uji statistik F dapat dilihat dari Tabel 5.5 Langkah – langkah yang dilakukan dalam pengujian statistik F yaitu sebagai berikut: 1 Perumusan hipotesis H o Modal sendiri, volume usaha, dan jumlah anggota tidak berpengaruh terhadap sisa hasil usaha. H a Modal sendiri, volume usaha, dan jumlah anggota berpengaruh terhadap sisa hasil usaha. 2 Penentuan tingkat signifikansi α Tingkat signifikansi α yang digunakan adalah 5 0,05 dengan level of significance sebesar 95 dan degree of freedom n-1. Tingkat signifikansi 5 0,05 adalah tingkat yang umum sering digunakan dalam penelitian. Tingkat signifikansi 5 0,05 menunjukkan bahwa risiko salah dalam mengambil keputusan untuk menolak hipotesis yang benar sebanyak 5 dan benar dalam mengambil keputusan sedikitnya 95. 3 Pengambilan Keputusan Berhasil menolakH o , karena probabilitas signifikansi p tingkat signifikansi, yaitu 0,00000 0,05 4 Penarikan kesimpulan Berhasil menolakH o , maka secara simultan variabel independen modal sendiri, volume usaha,dan jumlah anggota berpengaruh terhadap variabel dependen sisa hasil usaha. c. Pengujian Statistik Uji t Uji t digunakan untuk melihat kuat atau tidaknya pengaruh variabel independen secara parsial terhadap variabel dependen. Hasil uji Statistik t dapat dilihat di Tabel 5.5. 1 Perumusan Hipotesis H 02 Modal sendiri tidak berpengaruh positif terhadap sisa hasil usaha Ha 2 Modal sendiri berpengaruh positif terhadap sisa hasil usaha H 03 Volume usaha tidak berpengaruh positif terhadap sisa hasil usaha Ha 3 Volume usaha berpengaruh positif terhadap sisa hasil usaha H 04 Jumlah anggota tidak berpengaruh negatif terhadap sisa hasil usaha Ha 4 Jumlah anggotaberpengaruh negatif terhadap sisa hasil usaha 2 Penentuan tingkat signifikansi α Tingkat signifikansi α yang digunakan adalah 5 0,05 dengan level of significance sebesar 95 dan degree of freedom n- 1. Tingkat signifikansi 5 0,05 adalah tingkat yang umum sering digunakan dalam. Tingkat signifikansi 5 0,05 menunjukkan bahwa risiko salah dalam mengambil keputusan untuk menolak hipotesis yang benar sebanyak 5 dan benar dalam mengambil keputusan sedikitnya 95. 3 Pengambilan keputusan a. Modal Sendiri: Berhasil menolakHo 2 , karena nilaiprobabilitas signifikansi p tingkat signifikansi 0,0395 0,05 b. Volume Usaha:tidak berhasil menolakHo 3 , karena nilaiprobabilitas signifikansi p ≥ tingkat signifikansi 0,3378 ≥ 0,05 c. Jumlah Anggota:Berhasil menolakHo 4 , karena nilaiprobabilitas signifikansi p tingkat signifikansi 0,0000 0,05 4 Penarikan kesimpulan Berdasarkan pengujian statistik t di atas, maka kesimpulan yang dapat ditarik adalah a. Berhasil menolak Ho 2 , maka modal sendiri berpengaruh positif terhadap sisa hasil usaha. b. Tidak berhasil menolak Ho 3 , maka volume usaha tidak berpengaruh positif terhadap sisa hasil usaha. c. Berhasil menolak Ho 4 , maka jumlah anggota berpengaruh negatif terhadap sisa hasil usaha.

B. Pembahasan

Berdasarkan pengujian hipotesis simultan dan parsial dapat diketahuibahwa: a. Secara simultan variabel modal sendiri, volume usaha dan jumlah anggota berpengaruh terhadap sisa hasil usaha. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Ayuk 2012, Ariesta 2013 dan Rahmawati 2011 yang menyebutkan bahwa bahwa jumlah anggota, jumlah simpanan, jumlah pinjaman dan jumlah modal kerja secara simultan berpengaruh signifikan terhadap sisa hasil usaha, dan hasil penelitian yang dilakukan oleh Pariyasa 2014 yang menyebutkan bahwa volume usaha dan jumlah anggota secara simultan berpengaruh terhadap sisa hasil usaha. b. Secara parsial modal sendiri berpengaruh positif terhadap sisa hasil usaha. Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan penelitian Adityaputra 2009 yang menyebutkan bahwa modal sendiri tidak berpengaruh signifikan terhadap sisa hasil usaha. Penelitian ini konsisten dengan penelitian Pariyasa dkk 2014, Wahyuning 2013, dan Rahmawati 2011 yang menyebutkan bahwa modal sendiri berpengaruh terhadap sisa hasil usaha. Variabel modal sendiri koperasi berpengaruh positif dikarenakan perolehan simpanan pokok, simpanan wajib, cadangan, hibah dari anggota koperasi besar. Tiap koperasi memiliki ketentuan masing-masing terhadap simpanan pokok dan simpanan wajib yang harus dibayarkan oleh para anggotanya. Cadangan diperoleh dari penyisihan sisa hasil usaha, semakin banyak perolehan sisa hasil usaha koperasi maka perolehan juga semakin banyak. Sehingga dapat mempengaruhi perolehanmodal sendiri. Pengaruh modal sendiri terhadap perolehan sisa hasil usaha koperasi adalah perolehan modal sendiri berasal dari simpanan pokok,simpanan wajib, cadangan dan hibah. Simpanan pokok dan simpanan wajib berasal dari anggota. Banyaknya anggota koperasi mempengaruhi modalsendiri koperasi. Sehingga semakin bertambahnya modal sendiri maka jumlah pinjam yang dilayani semakin banyak, dan menambah pendapatan bunga yangnantinya akan meningkatkan sisa hasil usaha. Jika modal sendiri jumlahnya kecil maka jumlah pinjam yang dilayani semakin sedikit sehingga perolehansisa hasil usaha koperasi menurun.Berdasarkan teori yang dikemukakan oleh Sitio dan Tamba 2001:79, semakin tinggi partisipasi anggota maka idealnya semakin tinggi manfaat yang diterima anggota. Partisipasi anggota adalah partisipasi modal berupa modal sendiri dan transaksi yang dilakukan anggota. Apabila semakin besar modal sendiri yang disetor, untuk meningkatkan volume usahanya sehingga akan meningkatkan sisa hasil usaha yang dapat diperoleh. c. Secara parsial volume usaha tidak berpengaruh positif terhadap sisa hasil usaha. Hasil penelitian ini tidak konsisten dengan hasil penelitian Pariyasa 2014 dan Rahmawati 2011 yang menyebutkan bahwa volume usaha berpengaruh terhadap sisa hasil usaha. Hasil penelitian ini konsisten dengan penelitian Wahyuning 2013 yang menyebutkan bahwa volume usaha tidak berpengaruh terhadap sisa hasil usaha.Volume usaha pada koperasi – koperasi Guru dan Karyawan SMA – SMK Negeri Kota Yogyakarta terdiri dari unit simpan pinjam dan konsumsi. Dari data yang diperoleh, hanya unit simpan pinjam yang dimiliki oleh seluruh koperasi Guru dan Karyawan SMA – SMK Negeri Kota Yogyakarta. Peningkatan volume usaha belum berdampak pada peningkatan keuntungan. Koperasi masih belum bisa mengembangkan unit usaha yang dimiliki dengan menggunakan modal sendiri yang dimiliki, melainkan masih

Dokumen yang terkait

Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Sisa Hasil Usaha (SHU) pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Universitas Negeri Medan (UNIMED)

18 163 103

ANALISIS FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SISA HASIL USAHA KOPERASI PEGAWAI NEGERI DI KOTA SURAKARTA TAHUN 2007

0 3 116

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SISA HASIL USAHA KOPERASI SIMPAN PINJAM DI KABUPATEN SUKOHARJO Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sisa Hasil Usaha Koperasi Simpan Pinjam Di Kabupaten Sukoharjo.

0 2 15

ANALISIS FAKTOR -FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SISA HASIL USAHA KOPERASI SIMPAN PINJAM DI DAERAH SUKOHARJO Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sisa Hasil Usaha Koperasi Simpan Pinjam Di Kabupaten Sukoharjo.

0 3 17

ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SISA HASIL USAHA KOPERASI SERBA USAHA DI KABUPATEN SUKOHARJO Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Sisa Hasil Usaha Koperasi Serba Usaha Di Kabupaten Sukoharjo.

0 1 18

PENDAHULUAN Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Sisa Hasil Usaha Koperasi Serba Usaha Di Kabupaten Sukoharjo.

0 2 9

ANALISIS FAKTOR – FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SISA HASIL USAHA KOPERASI SERBA USAHA DI KABUPATEN SUKOHARJO Analisis Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Sisa Hasil Usaha Koperasi Serba Usaha Di Kabupaten Sukoharjo.

0 1 15

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SISA HASIL USAHA PADA KOPERASI WARU BUANA PUTRA DI SIDOARJO.

2 5 93

2014 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SISA HASIL USAHA (SHU) PADA KOPERASI DI TAHUN 2012

0 0 13

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI SISA HASIL USAHA PADA KOPERASI WARU BUANA PUTRA DI SIDOARJO SKRIPSI

0 1 22