Deskripsi Bungkil Inti Sawit

13 II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Deskripsi Bungkil Inti Sawit

Kelapa sawit Elaisguinensis merupakan golongan yang dapa t menghasilkan minyak dan tumbuh baik di daerah tropis. Kelapa sawit berasal dari afrika barat yang mempunyai iklim tropis sejalan dengan perdagangan budak dari Afrika, bangsa Inggris dan Portugis membawa kelapa sawit ke Amerika Hartley, 1967 dalam Simanjuntak, 1998, di Indonesia kelapa sawit banyak terdapat di daerah Sumetera utara, Aceh, Lampung, Jawa Barat bagian barat, Riau, Jambi, Kalimantan Barat dan Timur, serta Irian Jaya namun yang paling menonjol terdapat di pulau Sumatera. Kelapa sawit dapat berbuah pada ketinggian 1000 m diatas permukaan laut, tetapi secara ekonomis sebaiknya dibawah ketinggian 500 m. Iklim yang baik untuk pertumbuhan kelapa sawit adalah daerah yang memiliki curah hujan 1500 mm per tahun. Adapun susunan taksonomi kelapa sawit adalah sebagai berikut : Divisio : Spermatophyta Sub Divisio : Angiospermae Kelas : Monocotyledoneae Ordo : Principes 14 Family : Palmaceae Genus : Elaeis Spesies : Elaeis quneensis Kelapa sawit mempunyai tinggi mencapai 6,5 meter, batangnya kasar dan melingkar-lingkar serta tidak bercabang. Daunnya lurus dan ramping, pinggir daun berduri, mempunyai warna yang sama pada pangkal dan ujungnya, serta mempunyai panjang antara 360-510 cm. Kelapa sawit mempunyai bunga yang terdapat dalam satu tandan dan bergerombol. Buah kelapa sawit berwarna merah kehitaman dan mengkilap. Bagian luar dinding buah tebal dan sangat berserat sedangkan bagian dalam buah berwarna putih Simanjuntak, 1998. Tanaman kelapa sawit mulai dipanen pada umur 3,5-4,5 tahun sejak pembibitan. Tanaman ini mengh asilkan buah sepanjang tahun d an umur ekonomisnya sekitar 25 tahun. Kelapa sawit memiliki buah yang terdiri dari tiga bagian yaitu daging buah mesocarp, tempurung cangkang atau shell, dan inti kernel. Dalam buah kelapa sawit terdapat biji dan didalam biji tersebut terdapat inti sawit sekitar 4-4,5 dari berat tandan segar, produksi tahun pertama panen sekitar 10-15 ton tandan per hektar per tahun, produksi ini meningkat setiap tahunnya dan mencapai puncak pada umur 8-9 tahun dengan tingkat produksi sekitar 20-30 ton tandan buah segar Aritonang,1984. Pengolahan tandan buah segar kelapa sawit di hasilkan berupa minyak sawit dan minyak inti sawit se bagai hasil utama yang diperoleh selain itu 15 didapatkan pula hasil ikutan dari pengolahan kelapa sawit yaitu berupa bungkil inti sawit, serat perasan buah, lumpur sawit kering, tandan buah kosong serta tempurung. Bungkil inti sawit merupakan hasil ikutan pada proses ekstraksi atau penekanan inti sawit, bungkil inti sawit ini dapat dijadikan bahan pakan untuk ternak karena memiliki energi dan protein yang tinggi, namun dengan tingginya nilai nutrisi tersebut tidak diimbangi dengan nilai kecernaannya pada ternak, hal ini disebabkan pada bungkil inti sawit ini memiliki kendala yaitu berupa tingginya kandungan serat yang akan mempengaruhi kecernaan pada ternak khususnya ternak unggas.

2.2. Fermentasi