b. Relevan
Informasi keuangan harus berpautan dengan tujuan pemanfaatannya. c.
Andal Informasi memiliki kualitas andal jika bebas dari pengertian yang
menyesatkan dan kesalahan yang material, dan dapat diandalkan pemakainya sebagai penyajian yang tulus dari seharusnya disajikan
atau secara wajar diharapkan dapat disajikan. d.
Dapat diperbandingkan Informasi akuntansi harus dapat diperbandingkan dengan informasi
akuntansi periode sebelumnya pada perusahaan yang sama, atau dengan perusahaan sejenis lainnya pada periode waktu yang sama
Sugiri dan Riyono, 2004: 22.
2.2.2.4. Sifat dan Keterbatasan Laporan Keuangan
Dalam Standar Akuntansi Indonesia Ikatan Akuntansi Indonesia, 2004: 14 secara terpisah menjelaskan tentang sifat dan keterbatasan
laporan keuangan sebagai berikut: a. Laporan keuangan bersifat sejarah, yang tidak lain merupakan
kejadian-kejadian yang telah lewat, maka terdapat keterbatasan dalam kegunaanya.
b. Laporan keuangan bersifat umum bukan untuk memenuhi kebutuhan tiap-tiap pemakai.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
c. Laporan keuangan itu sebagai hasil dari pemakaian stelsel timbulnya hak dan kewajiban dalam akuntansi. Dalam proses penyusunannya
tidak lepas dari penaksiran-penaksiran dan pertimbangan- pertimbanganya.
d. Laporan keuangan bersifat konderfatif dalam menghadapi
ketidakpastian, peristiwa-peristiwa yang tidak menguntungkan segera diperhitungkan kerugiannya : harta, kekayaan bersih dan pendapatan
bersih yang selalu dihitung dalam nilainya yang paling rendah. e. Laporan keuangan lebih menekankan bagaimana keadaan sebenarnya
peristiwa-peristiwa dilihat dari sudut ekonomis dari pada berpegang pada formilnya.
f. Laporan keuangan menggunakan istilah-istilah yang umum di pakai dan diberikan pengertian yang khusus, di lain pihak laporan keuangan
mengikuti perkembangan dunia usaha Munawir, 2002 : 10-11.
2.2.2.5. Unsur Laporan Keuangan
Laporan keuangan menggambarkan dampak keuangan dari transaksi dan peristiwa lain yang klasifikasikan dalam beberapa kelompok besar
menurut karakteristik ekonomi, yang merupakan unsur laporan keuangan. Unsur ini dapat diklasifikasikan menjadi unsur yang berkaitan secara
langsung dengan pengukuran posisi laporan keuangan dan unsur yang berkaitan secara langsung dengan pengukuran kinerja Juliaty dan
Prastowo, 2005: 9.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
a. Unsur posisi keuangan
Unsur yang berkaitan secara langsung dengan pengukuran posisi keuangan adalah aktiva, kewajiban dan ekuitas yang disajikan pada
laporan keuangan yang disebut neraca. b.
Unsur kinerja perusahaan Unsur yang berkaitan secara langsung dengan pengukuran kinerja
perusahaan disajikan dalam laporan keuangan yang disebut laporan laba rugi. Penghasilan lebih laba sering kali digunakan sebagai
ukuran kinerja atau sebagai dasar bagi ukuran lainnya, misalnya return of investment atau earnings pershare. Unsur yang langsung berkaitan
dengan pengukuran penghasilan bersih ini adalah penghasilan income dan beban expense Juliaty dan Prastowo, 2005: 9-10.
2.2.2.6. Jenis Laporan Keuangan