Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Di Indonesia struktur masyarakat semakin kompleks, sehingga manusia menghadapi berbagai macam persoalan yang berkaitan dengan aspek sosial. Perkembangan teknologi yang semakin berkembang dengan pesat maka perlu juga diimbangi dengan pengetahuan pengelolaan yang baik. Mengingat pentingnya peranan manusia di dalam sebuah kegiatan organisasi maka hendaknya perlu diketahui kebutuhan para pegawai. Ketika hal ini bisa dipenuhi maka manusia sebagai sumber daya yang dapat menjadi kunci keberhasilan organisasi, sehingga seseorang dapat bekerja dengan semangat dan mampu meningkatkan produktivitas, kinerja para karyawan dengan optimal. Untuk mempertemukan antara tujuan individu dengan tujuan organisasi, maka perlu diusahakan berbagai macam cara untuk menghasilkan sebuah nilai tambah dari sumberdaya manusia tersebut dengan cara memberikan motivasi terhadap guru dan karyawan agar lebih giat dan semangat dalam bekerja. Dengan ini kepuasan kerja guru akan semakin meningkat dan merasa nyaman dengan pekerjaan yang dibebankan padanya. Selain meningkatnya kinerja seorang guru maka kepuasan kerja juga dapat meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah. Dengan semakin tingginya kepuasan kerja guru disekolah maka akan meningkatkan kreativitas dan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI kekritisan dalam mengimplementasikan apa yang dirasakan, dilihat, menjadi tolak ukur bagi guru atau tenaga pengajar untuk keberhasilan atau ketercapaian pembelajaran yang baik. Kepuasan kerja job satisfaction guru merupakan faktor yang harus diperhatikan oleh pihak manajemen sebagai upaya memelihara tingkat kinerja guru di sekolah. Triffin dalam As’ad 1978 : 62 mengemukakan bahwa kepuasan kerja berhubungan dengan sikap dari karyawan terhadap pekerjaan itu sendiri. Robbins 1996 : 179 menyatakan bahwa kepuasan kerja job statisfaction adalah sikap umum seorang individu terhadap pekerjaannya. Seseorang dengan tingkat kepuasan kerja yang tinggi mempunyai sikap positif terhadap pekerjaannya, sebaliknya seseorang yang tidak puas dengan pekerjaannya mempunyai sikap negatif terhadap pekerjaanya. Kepuasan kerja merupakan salah satu aspek yang penting di dalam praktik manajemen sumber daya manusia dan perilaku organisasi. Ini dikarenakan kepuasan kerja dapat mempengaruhi tingkat absensi, perputaran tenaga kerja, semangat kerja, keluhan-keluhan dan masalah-masalah personalia vital lainnya Handoko, 2000:194. Kepuasan kerja juga merupakan ukuran proses pembangunan manusia yang berkelanjutan. Selain itu, kepuasan kerja penting artinya bagi setiap organisasi karena kepuasan kerja merupakan kriteria untuk mengukur keberhasilan organisasi dalam memenuhi kebutuhan anggotanya. Kepuasan kerja merupakan suatu hal yang sangat personal, artinya yang bisa merasakan hanyalah yang bersangkutan, dan mempunyai sifat tidak selalu sama antara orang yang satu dengan yang lainnya. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Kepuasan kerja dipengaruhi oleh banyak faktor, hasil penelitian Firmansyah, Farid 2008 mengatakan bahwa kepuasan kerja guru perlu diperhatikan karena guru yang merasakan puas dalam bekerja akan mempunyai kinerja yang lebih baik. Kepuasan kerja dipengaruhi oleh lingkungan kerja, kompensasi dan kepemimpinan. Lingkungan kerja yang baik akan menghasilkan kondisi fisik atau mental para guru dalam melakukan pekerjaannya. Menurut Ahyari 2005: 124 faktor lingkungan kerja dimana para karyawan bekerja dan dipersiapkan oleh manajemen yang bersangkutan. Hal ini menyangkut penerangan, penyusunan warna, suhu udara, kebisingan, ruang gerak, kebersihan dan keamanan karyawan didalam bekerja di sekolah. Lingkungan kerja adalah salah satu faktor penentu kepuasan kerja para guru disekolah untuk melakukan pekerjaannya. Yang dimaksudkan dalam hal ini adalah fasilitas, struktur organisasi sekolah, keamanan dan kepemimpinan. Dengan semakin baik lingkungan kerja maka akan meningkatkan kepuasan kerja para guru. Sebaliknya, jika lingkungan kerja tidak mendukung maka akan mengakibatkan menurunnya semangat kerja guru. Keadaan emosional karyawan dimana terjadi ataupun tidak terjadi titik temu antara nilai balas jasa kerja karyawan dari organisasi atau perusahaan dengan tingkat nilai balas jasa yang memang diinginkan oleh karyawan yang bersangkutan Martoyo 2000: 142. Kompensasi adalah keseluruhan imbalan jasa yang diberikan kepada karyawan sebagai balasan jasa atau kontribusi mereka terhadap organisasi, baik berupa finansial maupun nonfinansial. Bila PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI karyawan merasa puas dengan imbalan yang diterima atas pekerjaannya maka pada umumnya tercermin pada perasaan guru terhadap pekerjaannya. Hal ini diwujudkan dalam sikap positif terhadap pekerjaannya dan segala sesuatu yang dihadapi ataaupun ditugaskan dilingkungan kerjanya. Selain itu, Kepemimpinan meliputi penggunaan pengaruh dan bahwa semua hubungan dapat melibatkan pimpinan, mencakup komunkasi yang baik, kecerdasan, keberanian dan ketegasan dalam mengambil keputusan. Kepemimpinan adalah suatu proses kegiatan seseorang untuk menggerakkan orang lain dengan memimpin, membimbing, mempengaruhi orang lain, untuk melakukan sesuatu agar dicapai hasil dan tujuan yang diharapkan Sutrisno, 2010: 213. Keberhasilan dan kegagalan perusahaan dalam pencapaian tujuan perusahaan sangat ditentukan oleh keahlian dan kemampuan pimpinan dalam menjalankan fungsi perusahaan. Berdasarkan peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 16 tahun 2007 tentang standar kompetensi guru dinyatakan bahwa kompetensi seorang guru meliputi: kompetensi pedagogik, kepribadian, sosial dan professional. Keempat hal tersebut harus dimiliki seorang kepala sekolah untuk menentukan program-program disekolah yang dipimpinnya. Keberhasilan pendidikan di sekolah ditentukan oleh kepemimpinan kepala sekolah dalam mengatur, mengarahkan dan membimbing para tenaga pendidik yang ada disekolah. Di pihak lain, kepala sekolah sangat berperan penting dalam keberhasilan sekolah, baik ketercapaian Visi, Misi dan menjalankan fungsi sekolah. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Kepala sekolah bertugas untuk memimpin dan mengatur semua organisasi yang ada disekolah dan serta bekerja sama dengan guru-guru dalam mendidik peserta didik. Jadi, kepemimpinan yang baik berpengaruh pada kepuasan kerja seorang guru atau tenaga pendidik. Kabupaten Sleman memiliki SMA Negeri yang berjumlah 17 SMA Negeri dan 33 SMA Swasta yang tersebar di beberapa Kecamatan. Secara khusus di penelitian ini yaitu Sleman Timur, dimana terdapat beberapa Kecamatan yang terdiri dari Kecamatan Berbah, Cangkringan, Depok, Kalasan, dan Prambanan. Berdasarkan hasil pengamatan, maka dapat diketahui beberapa permasalahan yang terjadi di beberapa SMA di Sleman Timur. Pemasalahan tersebut antara lain yaitu setiap sekolah memiliki tipe kepemimpinan kepala sekolah yang berbeda, sehingga hubungan antara warga sekolah berbeda-beda pula. Bahkan ada yang beranggapan bahwa kepala sekolah tersebut menyenangkan, dan ada juga sebaliknya. Kondisi tersebut akan membuat para guru merasa nyaman. Sebaliknya, ada juga yang tidak nyaman bekerja pada sekolah tersebut. Keberadaan kepala sekolah dalam lembaga pendidikan sangat penting, yaitu untuk mencapai tujuan organisasi tersebut. Oleh karena itu, setiap kepala sekolah memiliki kepemimpinan yang berbeda di masing-masing sekolah. Selain itu, lingkungan kerja dan imbalan yang menunjang guru dalam melaksanakan proses pembelajaran. Seorang kepala sekolah yang selalu mendukung para guru dalam melaksanakan tugasnya, kemudian disertai dengan kondisi lingkungan kerja dan imbalan yang sesuai dengan harapan PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI guru. Hal tersebut tentunya akan berpengaruh terhadap guru tersebut. Guru akan merasa dihargai dan didukung untuk mengembangkan kemampuannya agar menjadi guru yang profesional. Namun di beberapa sekolah di Sleman Timur memiliki ruang kelas yang berdekatan dengan jalan raya sehingga suara bising dari luar sekolah terdengar sampai ruang kelas. Apalagi ketika proses pembelajaran sedang berlangsung, akan mengganggu konsentrasi, kenyamanan guru dan siswa dalam belajar. Selain itu, ada juga hal yang menarik di Sleman Timur pada umumnya yaitu sekolah-sekolah tersebar di beberapa kecamatan, tidak hanya terpusat pada satu tempat, sehingga lingkungan kerja akan semakin banyak, dengan keadaan seperti akan membuat para guru merasa nyaman dan meningkatkan kinerja dalam mengajar. Terlepas dari situ, dengan semakin menyebarnya sekolah-sekolah maka pasti ada perbedaan pada tingkat kepuasan guru terhadap imbalan yang mereka terima atas pekerjaan yang mereka lakukan. Hal ini disebabkan karena perbedaan pandangan dan kebutuhan individu di setiap wilayah mereka tinggal. Hal lain lagi yang menjadi alasan utama peneliti dalam menjadikan Sleman Timur sebagai tempat penelitian adalah fakta menunjukkan bahwa situasi guru di kabupaten Sleman relatif stabil, khususnya di Sleman Timur, salah satu yang menjadi fakta adalah kepala sekolah SMK Negeri 1 Cangkringan yang terpilih sebagai kepala sekolah berprestasi ditingkat nasional pada tahun 2015 Antaranews.com. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Berdasarkan uraian diatas dan beberapa permasalahan yang ditemukan, maka perlu dilakukan penelitian untuk mengkaji “ Pengaruh Lingkungan Kerja, Kompensasi, dan Kepemimpinan Kepala Sekolah terhadap Kepuasan Kerja Guru di Sleman Timur Yogyakarta.

B. Rumusan Masalah

Dokumen yang terkait

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Kepala Sekolah Terhadap Kepuasan Kerja Guru Di Smk Yadika 5

1 8 150

PENGARUH MOTIVASI KERJA, STRES KERJA DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA GURU-GURU SEKOLAH MENENGAH ATAS (SMA) NEGERI SE-KABUPATEN TAPANULI TENGAH.

0 2 6

KONTRIBUSI KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, SARANA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA GURU KONTRIBUSI KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, SARANA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA GURU SMP NEGERI DI POKJA 02 KECAMATAN BOYOLALI.

0 2 15

KONTRIBUSI KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, SARANA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA GURU SMP NEGERI KONTRIBUSI KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH, SARANA DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA GURU SMP NEGERI DI POKJA 02 KECAMATAN BOYOLALI.

0 3 15

PENGARUH SISTEM KOMPENSASI TERHADAP MOTIVASI KERJA GURU DI SEKOLAH MENENGAH ATAS NEGERI SE-KOTA CIMAHI.

1 2 46

Pengaruh lingkungan kerja, kompensasi, dan kepemimpinan Kepala Sekolah terhadap kepuasan kerja guru di Sekolah Menengah Atas se-Sleman Timur.

1 4 228

Hubungan supervisi kepala sekolah dengan kepuasan kerja guru sekolah menengah atas : survei guru-guru Sekolah Menengah Atas se-Kota Yogyakarta.

1 3 125

ABSTRAK PENGARUH KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP PROFESIONALISME GURU DAN KEPUASAN KERJA GURU SMA NEGERI DI SLEMAN YOGYAKARTA.

0 1 183

Komunikasi Interpersonal Kepemimpinan Kepala Sekolah dan Budaya Kerja Organisasi terhadap Motivasi Kerja Dan Dampaknya pada Kepuasan Kerja Guru Sekolah Menengah Pertama

0 0 12

Hubungan supervisi kepala sekolah dengan kepuasan kerja guru sekolah menengah atas : survei guru-guru Sekolah Menengah Atas se-Kota Yogyakarta - USD Repository

0 0 123