Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

1

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Koperasi Indonesia berasaskan kekeluargaan. Hal ini secara jelas tertuang di dalam ketentuan Bab II, bagian pertama, Pasal 2 UU. No. 25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian. Asas kekeluargaan ini adalah asas yang memang sesuai dengan jiwa dan kepribadian bangsa Indonesia dan telah berurat-berakar dalam jiwa bangsa indonesia. Koperasi simpan pinjam saat ini, sebagai wadah perekonomian rakyat, terutama rakyat kecil sangatlah penting untuk diberdayakan keberadaannya. Koperasi simpan pinjam saat ini memiliki salah satu usaha pokok berupa menghimpun dana yang sementara tidak dipergunakan, kemudian disalurkan kembali dana tersebut kepada anggota untuk jangka waktu tertentu. Koperasi simpan pinjam saat ini, sebagai suatu lembaga keuangan yang bergerak disektor publik jasa keuangan yang mempunyai kedudukan sangat penting dalam menunjang sektor riil masyarakat. Koperasi didirikan dengan tujuan untuk memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, serta ikut membangun perekonomian nasional dalam rangka mewujutkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Koperasi berperan ikut membangun tatanan perekonomian nasional, maka hendaknya pihak koperasi harus dapat menciptakan kebijakan dan tata cara pemberian kredit yang baik. Kebijakan pemberian kredit yang baik dapat diciptakan dengan kerjasama yang erat dari semua anggota dengan fungsinya masing-masing. Kebijakan pemberian kredit yang diterapkan akan semakin efektif apabila dalam koperasi terdapat pengendalian interen yang baik. Semakin sulitnya masalah-masalah yang dihadapi oleh koperasi dalam mengendalikan suatu arus kas di dalam suatu koperasi yang bersangkutan disebabkan oleh masalah-masalah dengan para nasabahnya dan pihak internal koperasi itu sendiri. koperasi yang baik adalah koperasi yang saling menguntungkan, maksud dari saling menguntungkan adalah terjadinya simbiosis mutualisme antara koperasi dan nasabahnya maupun koperasi dengan pihak intern koperasi itu sendiri. setiap koperasi harus mempunyai pengendalian interen agar koperasi itu bisa menjaga kekayaan organisasi, Memeriksa ketelitian dan kebenaran data akuntansi, Mendorong efisiensi, Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen. Penulis tertatik untuk melakukan penelitian tentang pengendalian intern dalam koperasi terhadap pemberian kredit pada konsumennya mengenai Evaluasi Sistem Pengendalian Intern Pemberian Kredit di Koperasi Simpan Pinjam, Studi Kasus di Koperasi Simpan Pinjam Kopdit Marsudi Mulyo

B. Batasan Masalah