Sikap dan Pengukuran Definisi Operasional Definisi operasional disini untuk menjelaskan indikator dari variable

BAB III METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan metode deskriptif yang bertujuan menggambarkan, meringkas berbagai kondisi, berbagai situasi atau berbagai variable yang timbul dimasyarakat yang menjadi objek penelitian itu, kemudian menarik kepermukaan sebagai suatu ciri atau gambaran tentang kondisi, situasi ataupun variable tertentu. Bungin, 2001;48

3.1. Definisi Operasional Definisi operasional disini untuk menjelaskan indikator dari variable

penelitian. Definisi operasional adalah suatu definisi yang didasarkan pada karakteristik yang dapat diobservasi dari apa yang sedang didefinisikan atau mengubah konsep-konsep yang berupa konstruk dengan kata-kata yang dapat di uji dan ditentukan kebenarannya oleh orang lain. Koentjaraningrat, 1991:23. Pada penelitian sikap pembaca terhadap tabung elpiji rawan bocor pada pemberitaan harian surat kabar Jawa Pos di Surabaya.

3.1.1. Sikap dan Pengukuran

Sikap pembaca yang menggunakan elpiji setelah membaca berita tentang Tabung Elpiji Rawan Bocor di Jawa Pos merupakan bentuk dari kecenderungan 36 berfikir, merasa dan bertindak menghadapi objek, situasi berupa pemberitaan tersebut di surat kabar Jawa Pos. Sikap pembaca Jawa Pos di Surabaya dibedakan dalam 3 hal yaitu komponen, kognitif, kompenin afektif, dan komponen konatif. 1. Komponen kognitif berkaitan dengan keyakinan atau kepercayaan masyarakat mengenai pemberitaan Tabung Elpiji Rawan Bocor. Pengetahuan seseorang didasarkan pada tingkat pendidikan. Jika tingkat pendidikan seseorang tinggi maka seseorang akan mudah untuk memahami suatu informasi. Pengetahuan ini kemudian akan memberikan keyakinan tertentu dalam diri individu terhadap objek sikap. Pengetahuan disini tentang adanya pemberitaan Tabung Elpiji Rawan Bocor, yaitu : a. Melalui pemberitaan di jawa pos anda mengetahui berita tentang tabung elpiji rawan bocor di Surabaya. b. Melalu pemberitaan di jawa pos anda mengetahui tentang dampak negatif dari berita tabung elpiji rawan bocor di Surabaya. c. Melalui Pemberitaan di jawa pos anda mengetahui jika korban tabung elpiji rawan bocor 3 kilogram adalah kebanyakan masyarakat di Surabaya. d. Melalui Pemberitaan di jawa pos anda mengetahui bahwa penyalahgunaan tabung elpiji tanpa isikosong 3 kilogram telah menyebar di masyarakat Surabaya dan sekitarnya. e. Melalui pemberitaan di jawa pos anda mengetahui pentingnya memperhatikan keterangan masa kadaluawarsa tabung elpiji 3 kilogram. 2. Komponen afektif yaitu perasaan terhadap objek. Komponen ini berkaitan dengan aspek emosional dari masyarakat Surabaya tentang pemberitaan Tabung Elpiji Rawan Bocor. Misalnya, seperti perasaan suka atau tidak suka terhadap pemberitaan tersebut, yaitu : a. merasa senang terhadap tanggapan positif dari pemerintah untuk menanggulangi maraknya kebocoran tabung gas elpiji 3 kilogram pada pemberitaan di harian surat kabar Jawa Pos. b. merasa senang dengan himbauan yang diberikan pihak Pertamina melalui harian surat kabar jawa pos terkait kasus tabung elpiji rawan bocor. c. merasa senang pihak Pertamina akan mengeluarkan regulator slang tabung elpiji 3 kilogram yang berlabel SNI dan bekerjasama dengan harian surat kabar Jawa Pos. d. merasa nyaman dan lebih percaya terhadap kualitas tabung elpiji 3 kilogram dari Pertamina setelah berlabel SNI melalui pemberitaan harian surat kabar Jawa Pos. e. merasa nyaman setelah mengetahui ciri-ciri tabung asli produksi Pertamina dari pemberitaan tabung elpiji rawan bocor di harian surat kabar Jawa Pos. f. merasa lebih nyaman setelah paham penyebab rawan bocor elpiji dari pemberitaan tabung elpiji rawan bocor di harian surat kabar Jawa Pos. g. merasa senang mendapatkan pengetahuan tambahan tentang standart tabung elpiji 3 kilogram dari pemberitaan tabung elpiji rawan bocor di harian surat kabar Jawa Pos. h. merasa senang mendapatkan sosialisasi pemasangan regulator dan tips menghindari kebocoran tabung elpiji 3 kilogram dari pemberitaan tabung elpiji rawan bocor di harian surat kabar Jawa Pos. 3. Komponen konatif berkaitan dengan kecenderungan masyarakat memberikan respon positif, netral, atau negative tentang pemberitaan Tabung Elpiji Rawan Bocor. Pada aspek ini seseorang berperilaku sesuai dengan keinginannya sendiri. Jika pemberitan ini memberi dampak positif maka masyarakat akan memanfaatkan pemberitaan tabung elpiji rawan bocor ini. Jika respon yang diterima positif maka masyarakat mendukung serta memanfaatkan pemberitaan tersebut. Namun, bila masyarakat bersikap negatif maka kecenderungannya akan mengkritik adanya pemberitaan tersebut. Sedangkan sikap netral akan muncul jika masyarakat benar-benar memanfaatkan adanya pemberitaan tersebut. a. Pembaca tidak keberatan jika harus menukar slang dan regulator lama dengan regulator SNI dan menambah biaya Rp. 35.000,-. b. Pembaca akan membeli tabung elpiji 3 kilogram Pertamina hanya di SPBE stasiun pengisian bahan bakar elpiji resmi Pertamina. c. Pembaca akan mengecek ulang ciri-ciri tabung asli produksi Pertamina sebelum memutuskan untuk menggunakannya. d. Pembaca membantu menginformasikan kepada orang lain tentang pengunaan tabung elpiji 3 kilogram yang baik dan benar dari pemberitaan tabung elpiji rawan bocor di harian surat kabar Jawa Pos. e. Pembaca akan menginformasikan kepada orang lain tentang slang dan regulator SNI dari pemberitaan tabung elpiji rawan bocor di harian surat kabar Jawa Pos. Untuk mengetahui sikap pembaca tentang pemberitaan Tabung Elpiji Rawan Bocor disurat Kabar Jawa Pos diukur dengan alternative pilihan yang dinyatakan dalam pernyataan untuk mengukur komponen kognitif, komponen afektif, dan komponen konatif dinyatakan dalam jumlah skor. Dalam pemberian skor pernyataan sikap yang bersifat mendukung atau memihak pada objek sikap. Azwar, 1997:161 sebagai berikut : Pada variable sikap kognitif penelitian menggunakan pengukuran sebagai berikut : 1. Sangat tidak tahu STT = skor 1 2. Tidak tahu TT = skor 2 3. Tahu T = skor 3 4. Sangat tahu ST = skor 4 Sedangkan pada variable sikap afektif dan konatif peneliti peneliti menggunakan pengukuran sebagai berikut : 1. Sangat tidak setuju STS = skor 1 2. Tidak setuju TS = skor 2 3. Setuju S = skor 3 4. Sangat setuju SS = skor 4 Adapun pilihan pernyataan digolongkan menjadi 4 kategori jawaban dengan meniadakan jawaban “ragu-ragu” undeciaded, alasan adalah sebagai berikut : a. Kategori Undeciaded memiliki arti ganda, bisa diartikan belum dapat memberikan jawaban netral dan ragu-ragu. Kategori yang memiliki arti ganda multi inpretabel ini tidak diharapkan dalam instrument. b. Tersedia jawaban ditengah menimbulkan kecenderungan menjawab ke tengah terutama bagi mereka yang ragu-ragu akan kecenderungan jawabannya. c. Disediakan jawaban ditengah akan menghilangkan banyak data penelitian sehingga banyaknya informasi yang dapat dijaring dari responden. Maka selanjutnya diberikan batasan-batasan dalam menentukan lebar Interval dari pernyataan yang akan dijawab yaitu positif, negative, dan netral dengan menggunakan rumus : Range = Skor jawaban kategori tinggi – skor jawaban kategori rendah Jenjang yang diinginkan Keterangan : Range : Berdasarkan dari setiap tingkatan Skor kategori tinggi : Perkalian antara skor kategori tinggi dengan jumlah item pertanyaan Skor kategori rendah : Perkalian antara skor kategori rendah dengan jumlah item pertanyaan Skor jawaban tertinggi dalam penelitian ini merupakan total skor yang dimiliki responden jika responden memilih jawaban dengan skor tertinggi, yaitu sangat setuju pada setiap pertanyaan untuk masing-masing elemen iklan. Skor terendah merupakan total skor yang dimiliki responden jika responden memilih jawaban dengan skor terendah, yaitu sangat tidak setuju pada setiap pertanyaan untuk masing-masing elemen iklan. Jenjang yang diinginkan dalam penelitian ini adalah 3, yaitu elemen iklan kuat, sedang dan lemah yang kemudian di lanjutkan pada jenjang opini positif, netral dan negatif. Maka Interval penelitian ini adalah : Range = 72 – 18 3 = 54 = 18 3 Nilai skor tertinggi = 4 pilihan SS x 18 jumlah pertanyaan = 72 Nilai skor terendah = 1 pilihan STS x 18 pilihan pertanyaan = 18 Jadi penentuan kategorinya adalah : 1. sikap negatif = 18 – 35 terendah : Dikatakan negatif apabila sikap pembaca tidak mendukung adanya pemberitaan mengenai tabung elpiji rawan bocor di harian surat kabar Jawa Pos. 2. sikap netral = 36 – 53 sedang : Dikatakan netral apabila sikap pembaca hanya menunjukkan sikap netral terhadap pemberitaan mengenai tabung elpiji rawan bocor di harian surat kabar Jawa Pos. 3. sikap positif = 54 – 72 tertinggi : Dikatakan positif apabila sikap pembaca menunjukkan sikap mendukung adanya pemberitaan tabung elpiji rawan bocor di harian surat kabar Jawa Pos. Kemudian apabila skor dan tingkat interval dari tiap-tiap kategori diketahui, maka hasil yang diperoleh akan diinterpretasikan dan di analisis. Sikap pembaca terhadap pemberitaan Tentang Tabung Elpiji Rawan Bocor di harian surat kabar Jawa Pos dikategorikan ke dalam tiga 3 kategori positif, kategori negatif, dan kategori netral. Dikatakan positif jika pembaca sebagai masyarakat Surabaya tersebut melakukan sikap mendukung yang berhubungan dengan informasi dalam pemberitaan Tentang Tabung Elpiji Rawan Bocor di harian surat kabar Jawa Pos. Sementara dikatakan negatif jika pembaca sebagai masyarakat Surabaya tersebut menyatakan tidak setuju atau tidak mendukung terhadap pemberitaan Tentang Tabung Elpiji Rawan Bocor di harian surat kabar Jawa Pos. Dan dikatakan netral jika pembaca sebagai masyarakat Surabaya tersebut cenderung tidak mengalami perubahan sikap atau tidak memberikan pendapatnya terhadap pemberitaan Tentang Tabung Elpiji Rawan Bocor di harian surat kabar Jawa Pos

3.1.2. Berita Tabung Elpiji Rawan Bocor Di Surabaya