Sejarah Singkat Perusahaan Deskripsi Objek Penelitian

37

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Deskripsi Objek Penelitian

4.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan

Peta persaingan bisnis khususnya produk-produk toiletries saat ini sudah semakin mengerucut kepada dua nama pemain besar yakni Unilever dan PGI. Unilever bahkan mengklaim dapat menguasai 50 pasar produk shampoo di Indonesia. Unilever dengan mengusung merk-merk Sunsilk, Clear dan Lifebuoy yang merupakan produk – produk unggulan mereka. Sedangkan PGI menguasai pasar shampoo dengan mengandalkan pada merk-merk Pantene, Rejoice dan Head Shoulders. Diperkirakan 90 pasar shampoo ditanah air dikuasai oleh dua pemain besar ini, persaingan keduanya bukan hanya di Indonesia saja melainkan juga di tingkat Internasional. Dalam menghadapi persaingan dengan Unilever, PGI perlu menerapkan beberapa strategi jitu untuk dapat sukses memasarkan produknya. Melakukan survey konsumen dan pengenalan produk merupakan langkah awal yang dilakukan oleh PGI sebelum menyusun strategi marketing. PGI ingin lebih memahami dan mengenal konsumennya dengan cara mengetahui kebutuhan konsumen, serta harapan dan keinginan konsumen terhadap suatu produk. Hal mendasar yang harus dilakukan oleh 38 PGI adalah melakukan inovasi. Inovasi – inovasi baru yang dilakukan oleh PGI bukan hanya terhadap produknya, melainkan dalam strategi bisnis pun dilakukan inovasi. Sebagai salah satu contoh adalah inovasi yang PGI lakukan terhadap produk silet, dengan merk Gillette yang baru diambil alih ditingkat global oleh PG pada tahun 2005, produk Gillette yang konvensional menggunakan satu mata pisau, lalu PGI melakukan inovasi produk dengan menciptakan Gillette Vector Plus yang menggunakan dua mata pisau atau lebih, dengan kualitas andalannya adalah dapat mencukur lebih cepat dan lebih mudah dengan hasil yang bersih dan merata. Terbukti inovasi terhadap produk silet ini berhasil dan mendapat respon yang positif dari konsumen. Dalam strategi marketing PGI juga melakukan inovasi – inovasi. PGI melakukan segmentasi pasar dengan menggunakan kriteria Psikografi maupun Demografi. Produk dikemas dalam berbagai kemasan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan, ada kemasan ekonomis dengan ukuran- ukuran yang lebih kecil, ada juga kemasan yang sifatnya mudah digunakan mudah dibuka maupun ditutup dan mudah dibawa, selain itu ada juga kemasan sekali pakai habis tinggal buang, hal-hal ini dilakukan karena secara psikologi dapat mempengaruhi konsumen dalam memilih suatu produk sesuai dengan kebutuhan dan kondisi masing – masing konsumen. Selain strategi dalam “packaging”, strategi dalam penentuan harga juga menjadi sesuatu yang amat penting diterapkan. Harga produk terbagi dalam beberapa segmen, hal ini ditujukan agar harga produk tersebut dapat 39 menjangkau segala lapisan Disamping strategi – strategi tersebut diatas PGI juga melakukan penetrasi pasar, memaksimalkan jalur – jalur distribusi dan melakukan peluncuran produk secara berkala. Aktifitas promosi juga ditingkatkan secara signifikan guna mendukung program – program pengenalan produk baru dengan promosi dalam aktifitas above the line maupun below the line. Ada catatan tersendiri mengenai persaingan dalam aktifitas promosi yang dilakukan oleh Unilever maupun PGI. Kedua pemain besar ini sangat jelas terlihat untuk saling mengungguli. Unilever bahkan berani menganggarkan 18 – 20 dari total support dengan 15nya dilarikan untuk mendukung aktifitas promosi. PGI tidak ingin tertinggal dengan tanggap mereka juga melakukan promosi besar-besaran dan berkala atas setiap merek produk – produk mereka guna menyaingi merek produk Unilever. Aktifitas below the line juga digarap dengan lebih intens oleh dua pemain besar ini. Unilever dengan sunsilknya melakukan tour promo dengan Pemilihan Gadis Tiara Sunsilk, Unilever bahkan melakukan jemput bola dengan datang ke kampus – kampus maupun mal-mal untuk menarik calon pesertanya. PGI tidak mau ketinggalan, mereka melakukan program keramas gratis dengan Shampo Rejoice yang digelar di mal – mal maupun ditempat – tempat aktifitas umum lainnya. Dari gambaran tersebut diatas, jelas terlihat persaingan antara dua pemain tersebut sudah semakin ketat, kedua belah pihak masing – masing 40 mengeluarkan “jurus – jurus untuk dapat memenangkan persaingan, dengan kondisi penjualan saat ini dimana PGI dapat terus menempel ketat Unilever, namun yang pasti satu akan terbukti mereka yang cepat, lincah dan cerdik akan dapat memenangi persaingan ini.

4.2. Deskripsi Hasil Penelitian