Definisi Komunikasi Kritik Sosial

14

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 Definisi Komunikasi

Istilah komunikasi atau dalam bahasa inggris “communication” berasal dari kata latin “cummunicatio” dan bersumber dari kata communis yang berarti sama. Sama disini maksudnya adalah sama makna. Proses komunikasi pada hakikatnya adalah proses penyampaian pikiran atau perasaan oleh seseorang komunikator kepada orang lain komunikan. Pikiran bisa merupakan gagasan, informasi , opini, dan lain-lain yang muncul dari benaknya. Perasaan bisa berupa keyakinan, kepastian, keragu - raguan, kekhawatiran, kemarahan, keberanian, kegairahan, dan sebagainya yang timbul dari lubuk hati. Proses komunikasi terbagi menjadi 2 tahap, yakni secara primer dan secara sekunder: a. Proses komunikasi secara primer Adalah proses penyampaian pikiran dan atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan lambang simbol sebagai media. Lambang sebagai media primer dalam proses komunikasi adalah bahasa, isyarat, gambar, warna, dan lain sebagainya yang secara langsung mampu “menerjemahkan” pikiran dan atau perasaan komunikator kepada komunikan.Bahwa bahasa yang paling banyak dipergunakan dalam Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. komunikasi jelas karena hanya bahasalah yang mampu “menerjemahkan” pikiran seseorang kepada orang lain. b. Proses komunikasi secara sekunder Adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan alat atau sarana media kedua setelah memakai lambang sebagai media pertama. Seorang komunikator menggunakan media kedunia dalam melancarkan komunikasinya karena komunikan sebagai sasarannya berada ditempat yang relative jauh atau jumlahnya banyak. Surat, telepon, teleteks, surat kabar, majalah, radio, televisi, film, dan banyak lagi, adalah media kedua yang sering digunakan dalam komunikasi Setianingsih,2003 2.2 Musik, Lirik dan Lagu 2.2.1.Musik Sistem tanda musik adalah oditif, namun untuk mencapai pendengarnya, penggubah musik mempersembahkan kreasinya dengan perantara pemain musik dalam bentuk sistem tanda perantara tertulis. Bagi semiotikus musik, adanya tanda-tanda perantara, yakni musik yang dicatat dalam partitur orkestra. Hal ini sangat memudahkan dalam menganalisis karya musik sebagai teks. Itulah sebabnya mengapa penelitian musik terarah pada sintaksis. Meski demikian, semiotik tidak dapat hidup hanya dengan sintaksis: tidak ada semiotika tanpa semantik. Jadi, juga tidak ada semiotika musik tanpa semantik musik. Semantik musik, bisa dikatakan, harus senantiasa membuktikan hak kehadirannya Van Zoest, 1993:120-121. Musik adalah suara atau bunyi- Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. bunyian yang diatur menjadi sesuatu yang menarik dan menyenangkan. Dengan kata lain musik dikenal sebagi sesuatu yang terdiri atas nada dan ritme yang mengalun secara teratur Rachmawati,2005:15. Musik juga memainkan peran dalam evolusi manusia, di balik perilaku dan tindakan manusia terdapat pikiran dan perkembangan ini dipengaruhi oleh musik. Musik dapat tercipta karena di dorong oleh kondisi sosial, politik dan ekonomi masyarakat, musik adalah cermin sebuah masyarkat. Musik juga diilhami oleh perilaku umum masyarakat, dan sebaliknya perilaku masyarakat dapat terilhami dari musik tertentu seperti berupa permasalahan sosial, peristiwa monumental, kebutuhan dan tuntutan bersama, kritikkan ataupun harapan yang diidamkanRachmawati,2005:31. Untuk menganalisis musik di perlukan disiplin lain, sebut saja misalnya ethnomusicology dan antropologi. Mantle Hood, seorang pelopor ethnomusicology dari USA memberikan definisi tentang ethnomusicology sebagai studi musik dari segi sosial dan kebudayaannya Sobur,2003:148. Musik itu dipelajari melalui peraturan yang di hubungkan dengan bentuk kesenian lainnya termasuk bahasa, agama, dan falsafah. Dari segi fungsi komunikasi, Musik sudah sejak dahulu digunakan untuk alat komunikasi baik dalam keadaan damai maupun perang. Komunikasi bunyi yang menggunakan sangkakala sejenis trumpet, trumpet kerang juga digunakan dalam suku-suku bangsa pesisir pantai, kentongan juga digunakan sebagai alat komunikasi keamanan di Jawa, dan teriakan - teriakan pun dikenal dalam suku - suku asli yang hidup baik di pegunungan maupun di hutan - hutan. Bunyi-bunyi teratur, berpola-pola ritmik, dan menggunakan alur - alur melodi itu menandakan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. adanya fungsi komunikasi dalam musik. Komunikasi elektronik yang menggunakan telepon semakin hari semakin banyak menggunakan bunyi-bunyi musical. www.myartmusic.com Dari segi fungsi respon social, para pencipta lagu nasional Indonesia sangat peka terhadap adanya kondisi sosial, tingkat kesejahteraan rakyat, dan kegelisahan masyarakat. Mereka menciptakan lagu - lagu populer yang menggunakan syair - syair menyentuh perhatian publik seperti yang dilakukan oleh Bimbo, Ebiet G. Ade, Iwan Fals, Harry Roesli, Gombloh, Ully Sigar Rusady, dan masih banyak lagi. Pada umumnya para pencipta lagu itu melakukan kritik sosial dan bahkan protes keras terutama ditujukan kepada pemerintah. Para pengamen jalanan juga tak kalah seru mengumandangkan lagu-lagu protes sosialnya, misalnya lagu yang bertema PNS, penderitaan anak jalanan, generasi muda yang tanpa arah, dan lain sebagainya.

2.2.2 Lirik

Sebuah musik yang merupakan perpaduan antara alat musik, irama, pencipta lagu dan penata musik membutuhkan lirik yang menjadi pelengkap irama. Lirik lagu meyimpan banyak makna atau pesan yang kuat tentang berbagai hal karena isi lirik berkaitan dengan tema lagu. Lirik lagu dalam musik yang sebagaimana bahasa, dapat menjadi sarana atau media komunikasi untuk mencerminkan realitas sosial yang beredar dalam masyarakat. Lirik lagu, dapat pula sebagai sarana untuk sosialisasi dan pelestarian terhadap suatu sikap atau nilai. Oleh karena itu, ketika sebuah lirik lagu di aransir Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. dan diperdengarkan kepada khalayak juga mempunyai tanggung jawab yang besar atas tersebar luasnya sebuah keyakinan, nilai - nilai, bahkan prasangka tertentu Setianingsih,2003:7-8. Suatu lirik lagu dapat menggambarkan realitas sosial yang terjadi di masyarakat. Termasuk realitas sosial yang menggambarkan perilaku agresivitas yang ada dalam masyarakat. Musik berkait erat dengan setting sosial kemasyarakatan tempat dia berada. Musik merupakan gejala khas yang dihasilkan akibat adanya interaksi sosial, dimana dalam interaksi tersebut manusia menggunakan bahasa sebagai mediumnya. Disinilah kedudukan lirik sangat berperan, sehingga dengan demikian musik tidak hanya bunyi suara belaka, karena juga menyangkut perilaku manusia sebagai individu maupun kelompok sosial dalam wadah pergaulan hidup dengan wadah bahasa atau lirik sebagai penunjangnya. Berdasarkan penjelasan di atas, sebuah lirik lagu dapat berkaitan erat pula dengan situasi sosial dan isu-isu sosial yang sedang berlangsung di dalam masyarakat. Perkembangan lirik lagu di Indonesia sudah mulai sejak setelah merebut kemerdekaan. Pada paruhan pertama dasawarsa 1950an. Pada waktu itu masih dilakukan yang namanya musikalisasi syair yaitu menggarap komposisi- komposisi lagu terhadap puisi-puisi yang telah terlebih dahulu diciptakan oleh penyanyi terpandang Rachmawati,2005:142.

2.2.3. Lagu

Lagu merupakan sebuah domain budaya pop dimana kita dapat dengan mudah menemukan banyak contoh konkret tentang bagaimana kekuasaan budaya dijalankan James Lull dalam Sobur,2005:147. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Lagu tanpa syair disebut musik, sedangkan lagu sendiri adalah sekumpulan lirik yang diberi instrumen akor dan melodi, meskipun terlihat sederhana, namun proses pembuatan sebuah lagu dibutuhkan keahlian memainkan alat musik, keahlian menulis lirik hingga keahlian dalam berimajinasi, meskipun dalam praktiknya lirik lagu tersebut berdasarkan pengalaman pribadi atau keadaan di masyarakat sekitarnya. Lirik lagu biasanya memiliki muatan atau pesan tertentu. Kadang-kadang pesannya hanya sekedar ungkapan cinta kasih, tapi kadang juga bermuatan politis, filosofi, dan membedah misteri kehidupan www.budi.insan.co.idbooks.classic-rockversi-lamamembedah-classic-rock-0- 11.doc

2.3. Kritik Sosial

Sekalipun kritik menyandang peranan sebagai kontrol sosial tapi kadang keberadaannya sulit ditolerir terutama dimasa ORBA Orde Baru. Bukan saja kritik dianggap ketidaksetujuan melainkan juga bagian dari perlawanan. Lewat kritik, hal yang dianggap tabu dan sara menjadi gampang untuk diperbincangkan. Kita pun sering bertengkar mengenai bagaimana kritik itu harus disampaikan dan didialogkan. Pandangan yang mengatakan kritik harus sesuai dengan nilai atau sopan santun bagus dapat dijadikan contoh keberhasilannya diukur dari bagaimana kritik itu disampaikan. Kritik sosial adalah salah satu bentuk komunikasi dalam masyarakat yang bertujuan untuk berfungsi sebagai kontrol terhadap jalannya sebuah sistem sosial atau proses bermasyarakat. Kritik sosial juga dapat diartikan sebuah inovasi Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. sosial. Dalam arti bahwa kritik sosial menjadi sarana komunikasi gagasan-gagasan baru sembari menilai gagasan-gagasan lama untuk suatu perubahan sosial. Kritik sosial dalam kerangka yang demikian berfungsi untuk membongkar berbagai sikap konservatif status quo dan vested interest dalam masyarkat untuk perubahan sosial. Didalam kepustakaan filsafat dan ilmu sosial, seperti yang dikemukakan Sindhunata, pengertian kritik sebagai aktivitas pembebasan memang cukup melembaga. Dalam pengertian Kantian, kritis berarti kemampuan subjek untuk melepaskan diri dan mengambil jarak dari objek. Dalam pengertian Hegel, kritis berarti kemampuan subjek untuk membangun sintesis dengan menyatakan dirinya objek. Dalam pengertian Marx, hal itu dipahami sebagai kemampuan manusia merealisasikan dirinya dalam objek dengan mengubah objek itu. Dalam pengertian teori kritis mazhab Frankfurt, kritis berarti kemampuan penyadaran diri manusia dari kekuatan hegemonik tertentu sehingga pada gilirannya manusia itu mampu melakukan perlawanan dan perubahan atasnya. Kritik bukanlah suatu aktivitas pembebasan subjek, entah dari objek, entah dari subjek entah dari sistem hegemanik yang ada diluar dirinya, melainkan merupakan produk dan perbenturan antara 2 dua atau lebih wacana yang berbeda. Dalam pengertian Berger, kemungkinan yang demikian dapat disebut sebagai perbenturan antara 2 dua atau lebih definisi yang berbeda mengenai realitas. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Dalam kamus besar bahasa Indonesia edisi kedua, kritik diartikan sebagai kecaman atau tanggapan, kadang-kadang disertai uraian dan pertimbangan baik buruk terhadap suatu hasil karya, pendapat, dan sebagainya. Kritik sosial adalah salah satu bentuk komunikasi dalam masyarakat yang bertujuan atau berfungsi sebagai kontrol terhadap jalannya sebuah sistem sosial atau proses bermasyarakat. Dalam konteks inilah kritik sosial merupakan salah satu variable penting dalam memelihara sistem sosial. Berbagai tindakan sosial ataupun individual yang menyimpang dari orde nilai moral dalam masyarakat dapat dicegah dengan memfungsikan kritik sosial. Dengan kata lain, kritik sosial dalam hal ini berfungsi sebagai sistem sosial atau masyarakat. Cara demikian sering dipakai oleh kaum fungsional dalam menempatkan kritik sosial dalam proses politik. Kritik sosial menurut mereka harus bersumber dan merupakan bagian dari sistem itu sendiri. Kritik sosial diluar sistem dianggap sesuatu yang tabu dan tidak dapat diterima bahkan dianggap sebagai tindakan subversiv, sebab menggoncangkan sistem. Dalam perspektif, kritik sosial harus dilakukan berdasarkan norma-norma atau aturan-aturan main dalam sistem tersebut. Dalam praktik politik dinegeri ini terutama dimasa ORBA, pendekatan yang demikian boleh dibilang yang paling banyak dianut oleh kalangan elit politik yang berkuasa dinegeri ini. Elit politik sering kali melontarkan ucapan klise demikian; “mengemukakan kritik dibolehkan..”. Kritik sosial dapat disampaikan melalui berbagai wahana, mulai dari cara yang paling tradisional seperti pepe berjemur diri, ungkapan-ungkapan, sindiran melalui komunikasi antar personal dan komunikasi sosial, melalui berbagi Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. pertunjukkan sosial dan kesenian dalam komunikasi publik, seni sastra dan melalui media massa. Wahana yang terakhir inilah, yakni media massa, hingga kini dianggap paling efektif, popular, rasional serta institusional. Adapun jenis media massa yang paling efektif dan artikulatif dalam menyampaikan kritik sosial adalah media massa. Bagi media, menyampaikan kritik sosial adalah salah satu cara menjalankan salah satu fungsi normatifnya, yakni sebagai satu alat kontrol sosial. Menyampaikan kritik sosial bagi media juga bermakna sebagai cara bagaimana media menyalurkan aspirasi sosial, aspirasi masyarakat. Begitu pula menyampaikan kritik sosial bagi media adalah salah satu cara bagiaman media sebagai wahana kataris social, sara pelepasan kegelisahan, keprihatinan dan bahkan kemarahan masyarakat. Seluruh makna kritik sosial bagi diri pers tersebut nampaknya cenderung lebih banyak berhadapan dengan aspek ower kekuasaan Negara atau pemerintah. Kekuasaan Negara disini didefinisikan sebagai sosok yang punya kecenderungan distorsif, eksesif, represif, koruptif, kolusif, dan lain-lain sehingga perlu dikontrol, diawasi, dikritik, kekuasaan yang tidak mempertimbangkan aspirasi masyarakat, perlu memperhatikan media massa sebagai suara masyarakat. Agar kemarahan dan kebencian masyarakat terhadap tindakan kewenang-wenangan kekuasaan tidak eksplosif dan meledak menjadi kerusuhan. Kritik sosial adalah penilaian ilmiah atau pengajian terhadap keadaan masyarakat pada suatu saat. Astrid mengemukakan bahwa dalam bidang politik istilah kritik sosial sering kali memperoleh konotasi negativ karena diartikan Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. mencari kelemahan-kelemahan pihak lain dalam pertarungan politik sehingga arti yang substansial dari kritik sosial itu menjadi kabur. Penjabaran mengenai suatu masyarakat merupakan analisis yang berbobot ilmu dan disertai pertanggungjawaban ilmu pula Astrid Susanto, 1985:93. Istilah kritik, memiliki arti harfiah yang dapat diperoleh dari kamus bahasa Indonesia adalah kecaman atau tanggapan yang sering disertai oleh argumentasi baik maupun buruk tentang suatu karya, pendapat, situasi maupun tindakan seseorang atau kelompok Susetiawan, 1997: 4. Adapun, Sosial berarti segala sesuatu yang berkaitan dengan kehidupan kemasyarakatan. Kritik Sosial adalah salah satu bentuk komunikasi dalam masyarakat yang bertujuan atau berfungsi sebagai sosial terhadap jalannya sebuah sistem sosial atau proses bermasyarakat Zaini, 1997: 47. Kritik sosial menurut Berger dan Lucman dalam Ratna, 2007: 117 adalah kenyataan yang dibangun secara sosial, kenyataan dengan kualitas mandiri yang tak tergantung dari kehendak subjek. Menurut Susetiawan 1997: 27 kritik sosial itu ada karena terdapat ketimpangan sosial, kebijakan pemerintah yang tidak merakyat, korupsi, dan berbagai konflik yang lain di masyarakat. Konflik dan kritik sosial tidak perlu dipahami sebagai tindakan yang akan membuat proses disintegrasi, tetapi dapat memberi kontribusi terhadap harmonisasi sosial. Harmoni sosial maksudnya terdapat keseimbangan - keseimbangan kepentingan di masyarakat walaupun esensinya berbeda -beda. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

2.4. Ketidak Adilan