27
2.2.5 Pengertian Jabatan Struktural
Menurut Gouzali 1997:95 jabatan struktural adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, wewenang, hak dan tanggung jawab seorang
pegawai di dalam suatu unit kerja organisasi atau perusahaan.
2.2.6 Manajemen Sumber Daya Manusia 2.2.6.1 Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia
Manusia merupakan sumber daya paling penting dalam usaha organisasi mencapai keberhasilan. Sumber daya manusia ini menunjang
organisasi dengan karya, bakat, kreativitas dan dorongan. Betapapun sempurnanya aspek teknologi dan ekonomi tanpa aspek manusia sulit
kiranya tujuan-tujuan organisasi dapat dicapai. Masyarakat telah menunjukkan perhatian yang meningkat terhadap aspek manusia tersebut.
Nilai-nilai manusia human values semakin diselaraskan dengan aspek- aspek teknologi maupun ekonomi.
Pengertian sumber daya manusia menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 1994 : 433 : “sumber daya manusia adalah potensi yang dapat
dikembangkan untuk proses produksi”. Sedangkan menurut Hasibuan, 2002:10 mendefinisikan
manajemen sumber daya manusia adalah ilmu dan seni mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu
terwujudnya tujuan perusahaan, karyawan, dan masyarakat. Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan salah satu cabang
dari ilmu ekonomi, bidang manajemen sumber daya manusia menyangkut
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
28 bidang psikologi, ekonomi dan administrasi. Manajemen merupakan
proses bekerja dengan dan melalui orang lain secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan organisasi dengan menggunakan sumber daya yang
terbatas di dalam lingkungan yang terbatas pula. Manajemen sumber daya manusia diperlukan untuk meningkatkan
efektifitas manusia dalam organisasi, tujuannya adalah untuk memberikan kepada organisasi satuan kerja yang efektif untuk mencapai tujuan ini.
Studi tentang manajemen sumber daya manusia akan menunjukkan bagaimana seharusnya perusahaan mendapatkan, mengembangkan,
menggunakan, mengevaluasi dan memelihara karyawan akan jumlah dan tipe yang tepat.
Menurut Henry Simamora 2001 : 4 manajemen sumber daya manusia adalah pendayagunaan, pengembangan, penilaian,
pemberian balas jasa dan pengelolaan terhadap individu organisasi atau kelompok karyawan.
Sedangkan Edwin B. Flippo 2002 : 11 mendefinisikan bahwa manajemen personalia adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan
dan pengendalian dari pengadaan, pengembangan, kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan dan pemberhentian karyawan, dengan
maksud terwujudnya tujuan perusahan, individu, karyawan dan masyarakat.
Dari pengertian di atas yakni pengertian sumber daya manusia dan pengertian manajemen personalia terdapat perbedaan. Manajemen sumber
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
29 daya manusia menekankan strategi dan perencanaan daripada penyelesaian
masalah. Manajemen sumber daya manusia menganggap karyawan adalah asset utama dalam organisasi, jadi harus dipelihara dengan baik.
Sedangkan manajemen personalia lebih menekankan pada bagaimana melatih dan membina manusia agar menjadi sumber daya yang handal dan
sangat berguna bagi perusahaan. Manajemen personalia menganggap bahwa karyawan adalah faktor produksi, jadi harus dimanfaatkan secara
produktif.
2.2.6.2 Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia
Setelah mengetahui pengertian dari Manajemen Sumber Daya Manusia, kita dapat mengetahui fungsi dari Manajemen Sumber Daya
Manusia menurut Hasibuan 2002:21, yaitu : 1.
Perencanaan : Adalah merencanakan tenaga kerja secara efektif serta efisien agar sesuai dengan kebutuhan perusahan dalam membantu
terwujudnya tujuan. Perencanaan dilakukan dengan menetapkan program kepegawaian,yang meliputi pengorganisasian, pengarahan,
pengendalian, pengadaan, pengembangan, kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan, kedisiplinan, dan pemberhentian
karyawan. 2.
Pengorganisasian : Yaitu kegiatan untuk mengorganisasi semua karyawan dengan menetapkan pembagian kerja, hubungan kerja,
delegasi wewenang, integrasi dan koordinasi dalam bagan organisasi.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
30 3.
Pengarahan : Adalah kegiatan mengarahkan karyawan agar mau bekerja sama dan bekerja efektif serta efisien dalam membantu
tercapainya tujuan perusahaan, karyawan dan masyarakat. 4.
Pengendalian : Adalah kegiatan mengendalikan semua karyawan, agar mentaati peraturan-peraturan perusahaan dan bekerja
sesuaidengan rencana. 5.
Pengadaan : Adalah proses penarikan, seleksi, penempatan, orientasi, dan induksi untuk mendapatkan karyawan yang sesuai dengan
kebutuhan perusahaan. 6.
Pengembangan : Adalah proses peningkatan keterampilan teknis, teoritis, konseptual dan moral karyawan melalui pendidikan dan
pelatihan. Pendidikan dan pelatihan yang diberikan harus sesuai dengan kebutuhan pekerjaan masa kini maupun masa depan.
7. Kompensasi : Adalah pemberian balas jasa langsung dan tidak
lanngsung, uang atau barang kepada karyawan sebagai imbalan jasa yang diberikan kepada perusahaan.
8. Pengintegrasian : Adalah kegiatan untuk mempersatukan kepentingan
perusahaan dan kebutuhan karyawan, agar tercipta kerja sama yang serasi dan saling menguntungkan.
9. Pemeliharaan : Adalah kegiatan untuk memelihara atau
meningkatkan kondisi fisik, mental dan loyalitas karyawan, agar mereka tetap mau bekerja sama sampai pensiun.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
31 10.
Kedisiplinan : Merupakan fungsi MSDM yang terpentig dan kunci terwujudnya tujuan karena tanpa disiplin yang baik sulit terwujud
tujuan yang maksimal. 11.
Pemberhentian : Adalah putusnya hubungan kerja seseorang dari suatu perusahaan.
2.2.6.3 Tujuan Manajemen Sumber Daya Manusia
Tujuan manajemen sumber daya manusia tidak hanya harus mencerminkan kehendak manajemen senior, namun juga harus
menyeimbangkan tantangan organisasi. Menurut Simamora 2004:37, ada empat tujuan manajemen sumber daya manusia yaitu:
1. Tujuan sosial
Tujuan sosial manajemen sumber daya manusia adalah agar organisasi bertanggung jawab secara sosial dan etis terhadap
kebutuhan dan tantangan masyarakat seraya meminimalkan dampak negatif tuntutan itu terhadap organisasi.
2. Tujuan organisasional
Adalah sasaran formal organisasi yang dibuat untuk membantu organisasi mencapai tujuannya.
3. Tujuan fungsional
Merupakan tujuan untuk mempertahankan kontribusi departemen sumber daya manusia pada tingkat yang sesuai dengan kebutuhan
organisasi.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
32 4.
Tujuan pribadi Adalah tujuan pribadi dari setiap anggota organisasi yang hendak
dicapai melalui aktivitasnya didalam organisasi.
2.2.7 Promosi Jabatan
Menurut Thoha 2005:33, promosi merupakan reward yang diberikan kepada pegawai yang berprestasi untuk memangku tanggung
jawab yang besar, berupa kenaikan pangkat jabatan. Adapun mobilisasi pegawai merupakan perpindahan atau alih tugas dari tempat lama ke
tempat baru. Promosi berupa kenaikan pangkat Pegawai Negeri Sipil ditetapkan pada tanggal 1 April dan 1 Oktober tiap tahun, kecuali untuk
beberapa jenis kenaikan pangkat yang ditetapkan berlakunya secara khusus.
Menurut Siagian 2003:169, promosi merupakan perpindahan pegawai dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain yang tanggung jawabnya
lebih besar, tingkatannya dalam hierarki jabatan lebih tinggi dan penghasilannya pun lebih besar.
Menurut Saydam 2006:33, promosi merupakan proses kegiatan yang dapat mengembangkan posisi atau status seorang karyawan dalam
suatu perusahaan. Sehingga dapat dikatakan promosi adalah pemindahan pegawai dari satu jabatan ke jabatan yang lebih tinggi.
Jadi, promosi adalah perubahan kedudukan seorang pegawai dalam rangkaian kepangkatan atau jabatan yang lebih tinggi dari keadaan semula
baik ditinjau dari segi tanggung jawab ataupun syarat kerja dan penghasilan.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
33 Adapun kriteria promosi menurut Siswanto 2005:260 adalah :
a. Senioritas
Tingkat senioritas tenaga kerja seringkali digunakan sebagai salah satu standar untuk kegiatan promosi. Dengan alasan lebih senior,
pengalaman yang dimilikipun dianggap lebih banyak dari pada yang junior.
b. Kualifikasi Pendidikan
Saat ini, manajemen perusahaan umumnya mempunyai kriteria minimum, tingkat pendidikan tenaga kerja yang bersangkutan untuk dapat
dipromosikan pada jabatan tertentu, Alasan yang melatarbelakanginya adalah dengan pendidikan yang lebih tinggi diharapkan tenaga kerja
memiliki daya nalar yang tinggi terhadap prospek perkembangan perusahaan di waktu mendatang.
c. Prestasi Kerja
Hampir semua perusahaan menjadikan prestasi kerja yang dicapai tenaga kerjanya sebagai salah satu kriteria untuk kegiatan promosi.
Prestasi kerja yang tinggi memiliki kecenderungan untuk memperlancar kegiatan promosi bagi tenaga kerja yang bersangkutan, demikian pula
kecenderungan sebaliknya. d.
Karsa dan Daya Cipta Untuk kegiatan promosi, karsa dan daya cipta merupakan salah
satu syarat. Hal ini disebabkan untuk jenis pekerjaan tertentu sangat memerlukan karsa dan daya cipta demi kelangsungan perusahaan. Dengan
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
34 demikian, pelaksanaan promosi bagi tenaga kerja berdampak pada
meningkatnya laba yang tingi daripada waktu sebelumnya. e.
Tingkat Loyalitas Tingkat loyalitas tenaga kerja terhadap perusahaan seringkali
menjadi salah satu kriteria untuk kegiatan promosi. Loyalitas yang tinggi akan berdampak pada tanggung jawab yang lebih besar.
f. Kejujuran
Khusus pada jabatan-jabatan yang berhubungan dengan finansial, produksi, pemasaran, dan sejenisnya, kejujuran dipandang amat penting.
Hal ini dimaksudkan untuk menjaga jangan sampai kegiatan promosi malah merugikan perusahaan, karena ketidakjujuran tenaga kerja yang
dipromosikan. g.
Supelitas Pada jenis pekerjaanjabatan tertentu barangkali diperlukan
kepandaian bergaul, sehingga kriteria kemampuan bergaul dengan orang lain perlu dijadikan salah satu standar untuk promosi pada
pekerjanjabatan tersebut. Tujuan Promosi menurut Siswanto 2005:262 adalah :
a Meningkatnya Moral Kerja
Promosi merupakan salah satu faktor dominan yang dapat dilakukan untuk meningkatkan semangat, kegairahan kerja dan moral
kerja.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
35 b
Meningkatnya Disiplin kerja Disiplin kerja merupakan kondisi ketaatan dann keteraturan
terhadap kebijakan dan pedoman normatif yang telah digariskan manajemen yang memiliki wewenang. Salah satu kegiatan promosi
diperuntukkan guna menjamin kondisi tersebut. Dengan disiplin yang tinggi, tenaga kerja mampu memberikan keluaran produktivitas yang
tinggi pula. c
Terwujudnya Iklim Organisasi yang Menggairahkan Terciptanya iklim organisasi yang menggairahkan pada diri
tenaga kerja dalam suatu perusahaan, merupakan harapan salah satu harapan dari setiap individu yang terlibat didalamnya. Oleh karena itu
promosi merupakan alternatif yang dipilih bagi tenaga kerja yang telah memenuhi kiteria yang telah ditetapkan, serta pedoman-pedoman yang
berlaku sehingga harmonisasi antar tenaga kerja dapat terwujud. d
Meningkatnya produktivitas Kerja Dengan menduduki jabatanpekerjaan yang lebih tinggi
daripada jabatanpekerjaan sebelumnya, diharapkan tenaga kerja mampu meningkatkan produktivitas kerja mereka. Salah satu cara
untuk menunjang hal tersebut adalah diadakannya promosi bagi tenaga kerja yang telah memiliki kualifikasi sesuai yang telah ditetapkan.
Syarat-syarat promosi menurut Wursanto 1989:69 adalah:
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber
36 1.
Ada formasilowongan jabatan. Lowongan jabatan dapat terjadi karena ada pegawai yang mengundurkan diri, pindah pekerjaan,
dipensiunmeninggal dunia. 2.
Pegawai yang bersangkutan memenuhi persyaratan yang telah ditentukan dalam analisis jabatan
3. Pegawai yang bersangkutan lulus dari seleksi
2.2.8 Pengertian Mutasi