MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE (TEBAK PELAJARAN) DI KELAS V SD NEGERI NO.106163 BANDAR KLIPPA DELI SERDANG T.A 2016/2017.

(1)

MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR SISWA PADA

MATA PELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN

MODEL PEMBELAJARAN PREDICTION GUIDE

(TEBAK PELAJARAN) DI KELAS V SD

NEGERI NO.106163 BANDAR KLIPPA

DELI SERDANG T.A 2016/2017

SkripsiDiajukanUntukMemenuhiPersyaratan MemperolehGelarSarjanaPendidikanPadaJurusan

PendidikanPrasekolah danSekolahDasar

Oleh :

ULFA MAYA SARI NURZA NIM 1133311064

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN


(2)

(3)

(4)

(5)

(6)

ABSTRAK

Dinda Widyastika, NIM : 1133311046, “Penerapan Model Pembelajaran Generatif Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SD Negeri 101799 Deli Tua Timur T.A 2016-2017”. Skripsi. FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN,2017. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran Generatif pada mata pelajaran IPS dengan materi pokok perkembangan teknologi produksi,komunikasi dan transportasi.

Jenis penelitian ini adalah “ Penelitian Tindakan Kelas”. Penelitian ini terdiri dari 2 siklus yaitu siklus I perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi dan siklus II perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi masing-masing terdiri dari 2 kali pertemuan. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IV SD Negeri 101799 Deli Tua Timur yang berjumlah 22 orang siswa yang terdiri dari 10 orang laki-laki dan 12 orang perempuan, sedangkan objek dalam penelitian ini adalah penggunaan model pembelajaran Generatif untuk meningkatkan motivasi belajar IPS. alat yang dikumpulkan dalam pengumpulan data adalah lembar observasi. Adapun yang dianalisis dalam lembar observasi adalah motivasi belajar mengajar siswa dan guru selama proses pembelajaran berlangsung.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukan dari jumlah 22 orang bahwa pada siklus I pertemuan I nilai rata-rata kelas diperoleh siswa yaitu 44,81 dan pada pertemuan II nilai rata-rata kelas diperoleh siswa yaitu 60,5. Sedangkan pada silus II pertemaun I nilai rata-rata kelas yang diperoleh siswa yaitu 70,73 dan pada pertemuan II nilai rata-rata kelas diperoleh siswa yaitu 82,59. Jumlah siswa yang termotivasi pada setiap aspek kegiatan belajar siswa juga mengalami peningkatan pada setiap pertemuan. siklus I pertemuan I jumlah siswa yang termotivasi adalah 1 orang dengan persentase 4,54% dan pertemuan II jumlah siswa yang termotivasi 6 orang dengan persentase 27,27%, pada siklus II pertemuan I jumlah siswa yang termotivasi adalah 19 dengan persentase 86,36% dan pada pertemuan II jumlah siswa yang termotivasi adalag 22 orang dengan persentase 100%.

Dari hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar siswa akan meningkat jika diterapkan model pembelajaran Generatif pada mata pelajaran IPS materi pokok perkembangan teknologi produksi, komunikasi dan transportasi di kelas IV SD Negeri 101799 Deli Tua Timur. Disarankan agar guru menggunakan model pembelajaran Generatif dalam proses belajar mengajar khususnya pada materi pokok perkembangan teknologi produksi,komunikasi dan transportasi.


(7)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, atas berkat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas penulisan skripsi yang berjudul “Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran IPA Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Prediction Guide (Tebak Pelajaran) di Kelas V SD Negeri 106163 Bandar Klippa Deli Serdang T.A. 2016/2017”.

Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan skripsi ini banyak mengalami kendala, namun berkat bantuan, bimbingan, kerjasama dari berbagai pihak dan berkah dari Allah SWT sehingga kendalakendala yang dihadapi tersebut dapat diatasi. Oleh karena itu dalam kesempatan ini penulis dengan senang hati ingin mengucapkan terimakasih kepada yang terhormat :

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri Medan

2. Bapak Dr. Nasrun MS selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan

3. Bapak Prof. Dr. Yusnadi, MS selaku Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan

4. Bapak Drs. Elizon Nainggolan, M.Pd selaku Wakil Dekan Bidang Keuangan dan Kepegawaian Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan

5. Bapak Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd selaku Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan


(8)

6. Bapak Drs. Khairul Anwar, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Negeri Medan

7. Ibu Dr. Neklan Simbolon M.Pd selaku Sekertaris Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Negeri Medan

8. Bapak Drs. Khairul Anwar, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Akademik selama perkuliahan dan juga sebagai Pembimbing Skripsi yang telah banyak memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis sejak awal penulisan sampai selesainya penulisan skripsi ini

9. Bapak Drs. Demmu Karo-Karo, M.Pd, Ibu Dra. Mastiana Ritonga, M.Pd, dan Bapak Drs. Akden Simanihuruk, M.Pd. selaku Dosen Penguji yang telah memberikan masukan dan saran-saran mulai dari rencana penelitian sampai dengan selesainya penulisan skripsi ini

10.Bapak dan Ibu Dosen Staf Pegawai Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Negeri Medan

11.Penghargaan juga disampaikan kepada Ibu Kholillah, S.Pd selaku Kepala Sekolah SD Negeri No. 106163 Bandar Klippa yang telah memberikan izin kepada penulis untuk melaksanakan penelitian ini di sekolah tersebut, dan kepada Bapak Sumanto, Am.Pd selaku Wali Kelas V-A SD Negeri No. 106163 Bandar Klippa serta para guru-guru dan siswa yang telah membantu penulis dalam melaksankan penelitian

12.Teristimewa penulis sampaikan kepada orang tua terkasih, Ayahanda Zailun, SH. M.AP dan Ibunda tercinta Nurbainun Siregar yang telah banyak memberikan dukungan, doa, semangat moril, maupun materil


(9)

kepada penulis selama proses penyelesaian studi di Universitas Negeri Medan

13.Kakak saya Eka Rhati Hamidah, S.kep. Ns, abang saya Afdillah Nurza Isma, SE dan Riza Fauzi Nurza Isma, SH yang telah banyak memberikan semangat kepada penulis

14.Sahabat terbaik sejak awal kuliah Kartika Octiviani, Zakiah Darajat, dan Dinda Widyastik yang selalu menemani selama melakukan penulisan skripsi, serta mendukung dan memberi motivasi

15.Buat teman-teman PPLT UNIMED di SD Negeri No.106163 Bandar Klippa Deli Serdang Ade Nurazmi, Kartika, Afnizar Haer, Asiyah, Rosseni Simanihuruk, Wahyu Hidayat, Mutia Mahrepa, Merry Wanto yang selalu memberikan motivasi dan selalu menjaga kebersamaan kita 16.Segenap keluarga PGSD B Ekstensi 2013 Universitas Negeri Medan

Atas segala bantuan dan bimbingan yang penulis terima, penulis tidak dapat membalas kiranya ALLAH SWT yang akan membalasnya.

Akhirnya, dengan segala kerendahan hati penulis menyadari masih banyak terdapat kekurangan-kekurangan, sehingga penulis mengharapkan adanya saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan skripsi ini.

Medan, April 2017 Penulis

ULFA MAYA SARI NURZA


(10)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ··· i

KATA PENGANTAR ··· ii

DAFTAR ISI ··· v

DAFTAR TABEL ··· viii

DAFTAR GAMBAR ··· x

DAFTAR LAMPIRAN ··· xii

BAB I PENDAHULUAN ··· 1

1.1 Latar Belakang Masalah ··· 1

1.2 Identifikasi Masalah ··· 6

1.3 Batasan Masalah ··· 7

1.4 Rumusan Masalah ··· 7

1.5 Tujuan Penelitian ··· 7

1.6 Manfaat Penelitian ··· 8

BAB II KAJIAN TEORI ··· 10

2.1 Kerangka Teori ··· 10

2.1.1 Pengertian Belajar ··· 10

2.1.2 Ciri-Ciri Belajar ··· 13

2.1.3 Prinsip-Prinsip Belajar ··· 14

2.1.4 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Belajar ··· 15

2.1.5 Pengertian Motivasi ··· 17


(11)

2.1.7 Ciri-Ciri Motivasi ··· 21

2.1.8 Fungsi Motivasi Dalam Belajar ··· 22

2.1.9 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Belajar ··· 23

2.2 Hakekat Model Pembelajaran ··· 24

2.2.1 Pengertian Model Pembelajaran ··· 24

2.2.2 Karakteristik Model Pembelajaran ··· 27

2.2.3 Pengertian Model Prediction Guide (Tebak Pelajaran) ··· 29

2.2.4 Karakteristik Model Prediction Guide (Tebak Pelajaran) ··· 30

2.2.5 Manfaat dan Tujuan Model Prediction Guide (Tebak Pelajaran) ··· 30

2.2.4 Prinsip-Prinsip Model Prediction Guide (Tebak Pelajaran) ···· 32

2.2.5 Langkah-Langkah Model Prediction Guide (Tebak Pelajaran) ··· 33

2.2.6 Kelebihan Model Prediction Guide (Tebak Pelajaran) ··· 35

2.2.7 Kelemahan Model Prediction Guide (Tebak Pelajaran) ··· 35

2.2.8 Cara Mengatasi Kelemahan Model Prediction Guide (Tebak Pelajaran) ··· 36

2.3 Hakekat Pembelajaran IPA / Sains ··· 36

2.3.1 Fungsi Mata Pelajaran IPA ··· 37

2.3.2 Tujuan Pendidikan IPA ··· 38

2.4 Materi Sumber Daya Alam ··· 39

2.5 Kerangka Berpikir ··· 41

2.6 Hipotesis Tindakan ··· 42


(12)

3.1 Jenis Penelitian ··· 43

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ··· 43

3.3 Subjek dan Objek Penelitian ··· 43

3.4 Definisi Operasional Variabel Penelitian ··· 44

3.5 Desain Penelitian ··· 45

3.6 Prosedur Penelitian ··· 46

3.6.1 Siklus I ··· 46

3.6.2 Siklus II ··· 48

3.7 Teknik Pengumpulan Data ··· 50

3.8 Teknik Analisis Data ··· 53

3.9 Jadwal Penelitian ··· 55

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN ··· 57

4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian ··· 57

4.2 Deskripsi Hasil Penelitian ··· 58

4.2.1 Deskripsi Kondisi Awal ··· 58

4.2.2 Deskripsi Siklus I ··· 63

4.2.3 Deskripsi Siklus II ··· 85

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian ··· 102

4.4 Temuan Penelitian ··· 110

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ··· 112

5.1 Kesimpulan ··· 112

5.2 Saran ··· 113


(13)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.3 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan ··· 56

Tabel 4.1 Hasil Kondisi Awal Motivasi Belajar Siswa Berdasarkan Angket 60

Tabel 4.2 Deskripsi Hasil Belajar Siswa Pada Kondisi Awal ··· 61

Tabel 4.3 Hasil Motivasi Belajar Siswa Siklus I Pertemuan I ··· 68

Tabel 4.4 Deskripsi Motivasi Belajar Siswa Pada Siklus I Pertemuan I ··· 70

Tabel 4.5 lembar Observasi Guru Pada Siklus I Pertemuan I ··· 71

Tabel 4.6 Hasil Motivasi Belajar Siswa Siklus I Pertemuan II ··· 75

Tabel 4.7 Deskripsi Motivasi Belajar Siswa Pada Siklus I Pertemuan II ··· 76

Tabel 4.8 Lembar Observasi Guru Pada Siklus I Pertemuan II ··· 78

Tabel 4.9 Hasil Motivasi Belajar Siswa Berdasarkan Angket Siklus I ··· 80

Tabel 4.10 Deskripsi Tingkat Motivasi Belajar Siswa Siklus I Dengan Menggunakan Angket ··· 82

Tabel 4.11 Motivasi Belajar Siswa Berdasarkan Lembar Observasi Pada Siklus I ··· 83

Tabel 4.12 Hasil Motivasi Belajar Siswa Pada Siklus II Pertemuan I ··· 88

Tabel 4.13 Deskripsi Motivasi Belajar Siswa Pada Siklus II Pertemuan I ··· 89

Tabel 4.14 Lembar Observasi Guru Pada Siklus II Pertemuan I ··· 91

Tabel 4.15 Hasil Motivasi Belajar Siswa Pada Siklus II Pertemuan II ··· 93

Tabel 4.16 Deskripsi Motivasi Belajar Siswa Pada Siklus II Pertemuan II ·· 94

Tabel 4.17 Lembar Observasi Guru Pada Siklus II Pertemuan II ··· 96 Tabel 4.18 Hasil Motivasi Belajar Siswa Berdasarkan Angket Pada


(14)

Siklus II ··· 98 Tabel 4.19 Deskripsi Angket Motivasi Belajar Siswa Pada Siklus II ··· 99 Tabel 4.20 Motivasi Belajar Siswa Pada Siklus II ··· 101 Tabel 4.21 Rekapitulasi Motivasi Belajar Siswa Berdasarkan Angket Pada Kondisi Awal, Siklus I, dan Siklus II ··· 102 Tabel 4.22 Deskripsi Perubahan Tingkat Motivasi Belajar Siswa Berdasarkan Angket ··· 111 Tabel 4.23 Rekapitulasi Perubahan Tingkat Motivasi Belajar Siswa Berdasarkan Lembar Observasi Siswa ··· 105


(15)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Kerangka Berpikir ··· 42

Gambar 3.1 Skema PTK ··· 45

Gambar 4.1 Lokasi Penelitian ··· 57

Gambar 4.2 Diagram Angket Motivasi Belajar Siswa Pada Kondisi Awal ·· 62

Gambar 4.3 Peneliti Menjelaskan Model Pembelajaran ··· 65

Gambar 4.4 Siswa Membacakan Hasil Prediksi ··· 66

Gambar 4.5 Observer Mengamati Peneliti ··· 67

Gambar 4.6 Diagram Motivasi Belajar Siswa Pada Siklus I Pertemuan I ···· 70

Gambar 4.7 Siswa Membuat Prediksi ··· 74

Gambar 4.8 Diagram Motivasi Belajar Siswa Pada Siklus I Pertemuan II ··· 77

Gambar 4.9 Diagram Angket Motivasi Belajar Siswa Pada Siklus I ··· 82

Gambar 4.10 Diagram Motivasi Belajar Siswa Pada Siklus II Pertemuan I ·· 90

Gambar 4.11 Diagram Motivasi Belajar Siswa Pada Siklus II Pertemuan II · 95

Gambar 4.12 Diagram Angket Motivasi Belajar Siswa Pada Siklus II ··· 100

Gambar 4.13 Diagram Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Berdasarkan


(16)

(17)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus II Lampiran 3 Daftar Pernyataan Angket Kondisi Awal Lampiran 4 Daftar Pernyataan Angket Siklus I

Lampiran 5 Daftar Pernyataan Angket Siklus II Lampiran 6 Lembar Observasi Guru Siklus I Lampiran 7 Lembar Observasi Guru Siklus II

Lampiran 8 Lembar Observasi Belajar Siswa Siklus I Lampiran 9 Lembar Observasi Belajar Siswa Siklus II Lampiran 10 Daftar Nama Siswa

Lampiran 11 Jadwal Pelaksanaan Penelitian

Lampiran 12 Tabulasi Observasi Belajar Siswa Siklus I Pertemuan I Lampiran 13 Tabulasi Observasi Belajar Siswa Siklus I Pertemuan II Lampiran 14 Tabulasi Observasi Belajar Siswa Siklus II Pertemuan I Lampiran 15 Tabulasi Observasi Belajar Siswa Siklus II Pertemuan II


(18)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan memiliki peranan yang sangat penting dalam pembentukan kepribadian dan perkembangan intelektual anak, begitu juga halnya dengan pelajaran IPA. Pelajaran IPA diajarkan mulai dari tingkat Sekolah Dasar. Dimana IPA merupakan satu kumpulan pengetahuan yang diperoleh tidak hanya produk saja, akan tetapi juga mencakup pengetahuan berupa keterampilan dalam hal melakukan percobaan dan membuktikan secara langsung. Pelajaran IPA berhubungan dengan bahan pelajaran yang memiliki karakteristik tersendiri dan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta, konsep, atau prinsip saja tetapi juga merupakan suatu proses penemuan.

Selain itu IPA juga merupakan ilmu yang bersifat empirik dan membahas tentang fakta serta gejala alam. Fakta dan gejala alam tersebut menjadikan pembelajaran IPA tidak hanya verbal tetapi juga faktual. Pelajaran IPA terdiri dari berbagai kegiatan dan konsep yang berhubungan dengan alam sekitar, baik mahluk hidup dan tidak hidup. Pembelajaran IPA sebagai proses diwujudkan dengan melaksanakan pembelajaran yang melatih keterampilan proses bagaimana cara produk sains ditemukan keterampilan proses yang perlu dilatih dalam pembelajaran.


(19)

2

Belajar merupakan suatu kegiatan yang dilakukan secara sadar dan terencana yang mengarah pada pencapaian tujuan dari kegiatan belajar yang telah ditetapkan sebelumnya. Tercapainya suatu tujuan belajar yang diterapkan tersebut merupakan suatu gambaran keberhasilan seorang guru dalam mentransfer pengetahuannya kepada siswa. Keberhasilan siswa dalam belajar tidak terlepas dari peran aktif guru yang mampu memberikan motivasi dan semangat kepada siswa. Motivasi belajar siswa berasal dari dua motivasi yaitu dari dalam diri siswa (instrinsik) dan berasal dari luar siswa (ekstrinsik). Untuk meningkatkan motivasi ekstrinsik sangat banyak pengaruhnya dari luar, misalnya model mengajar yang menyenangkan, fasilitas yang menunjang, dan media pembelajaran yang menarik.

Sebagai tenaga pendidik dituntut kompetensinya yang berupa kemampuan dan keterampilan untuk meningkatkan mutu pembelajaran di dalam pengajaran dikenal beberapa keterampilan mengajar yang harus dikuasai oleh seorang guru. salah satunya adalah memberi penguatan untuk membangkitkan motivasi belajar siswa , contohnya “coba, kamu pasti bisa”. Perkataan tersebut adalah suatu keterampilan yang digunakan untuk memberikan umpan balik pada siswa. Penguatan yang diberikan akan dapat meningkatkan semangat dan keinginan dalam kegiatan belajar karena pemberian penguatan berupa pujian yang akan membesarkan hati siswa dapat meningkatkan gairah dalam belajar.

Pembelajaran akan lebih bermakna apabila dalam mempelajarinya menggunakan model Prediction Guide (tebak pelajaran) karena melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran mulai dari awal sampai akhir pertemuan, siswa diminta untuk membuat prediksi yang muncul sesuai dengan materi yang disampaikan guru jadi siswa tidak akan diam saja dan hanya memperhatikan guru


(20)

3

pada saat menjelaskan, dengan hal ini siswa juga akan dapat mengingat apa yang telah dipelajarinya tersebut jadi siswa akan termotivasi untuk mengikuti proses pembelajaran.

Namun kenyataan di lapangan masih banyak guru yang tidak menggunakan model pembelajaran yang sesuai dengan materi pembelajaran, dimana guru hanya cenderung menggunakan satu metode saja yaitu metode ceramah, sehingga kegiatan belajar mengajar terkesan membosankan dan tidak mampu meningkatkan semangat siswa dalam mengikuti pelajaran. Melalui observasi yang peneliti lakukan dengan guru wali kelas V SD Negeri No. 106163 Bandar Klippa masih banyak siswa yang kurang termotivasi dalam mengikuti pelajaran dimana dari 32 siswa terdapat 20 (62,5%) siswa yang memiliki kriteria penilaian yang memiliki “motivasi rendah” 10 (31,25%) siswa yang memiliki

kriteria “motivasi rendah” dan hanya 2 (6,25%) siswa yang memiliki kriteria

“motivasi tinggi”. Oleh karena itu siswa kurang merespom, kurang menanggapi dan siswa cenderung diam saja tidak bereaksi untuk bertanya.

Dalam proses pembelajaran guru harus mampu mengelolah kelas dengan baik, karena hal ini sangat berpengaruh pada proses pembelajaran siswa di dalam kelas. Pengelolaan kelas adalah keterampilan guru untuk menciptakan kondisi belajar yang optimal, dan mengendalikannya bila terjadi gangguan dalam proses belajar mengajar. Pengelolaan kelas berkedudukan penting, namun banyak aspek pengelolaan kelas yang diabaikan guru sehingga hal itu mempunyai efek negatif terhadap proses belajar siswa baik dari menurunnya motivasi belajar siswa, menurunnya kedisiplinan murid, serta hal-hal yang tidak diharapkan. Dengan


(21)

4

untuk diberikan kepada muridnya, tetapi guru dituntut untuk memiliki kemampuan untuk memanage/mengelolah kelas, maka akan tercipta suasana kelas yang kondusif sehingga mendukung kegiatan belajar mengajar yang efektif dan efisien.

Untuk meningkatkan motivasi dan semangat siswa dalam mengikuti pelajaran, maka guru harus memiliki keahlian dalam memilih dan menggunakan model pembelajaran yang sesuai untuk tercapainya tujuan pembelajaran. Karena mata pelajaran IPA terdiri dari berbagai kegiatan dan berhubungan dengan alam sekitar juga mempelajari tentang alam. Atas dasar itulah peneliti mengembangkan model pembelajaran Prediction Guide (tebak pelajaran) merupakan salah satu alternatif yang diterapkan kepada siswa. Penerapan model ini dimulai dari guru menyampaikan pokok dari materi lalu mintalah kepada siswa untuk menuliskan kata-kata kunci apa saja yang diprediksi muncul dari materi pelajaran yang akan disampaikan oleh guru, Selama proses pembelajaran siswa diminta menandai hasil prediksi mereka yang sesuai dengan materi yang disampaikan oleh guru, lalu diakhir pelajaran tanyakan berapa tebakan mereka yang benar. Sehingga siswa lebih aktif dan semangat untuk melakukan proses pembelajaran sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai sesuai dengan yang diharapkan.

Keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran merupakan suatu hal yang penting dan perlu diperhatikan agar memperoleh hasil yang optimal. Dengan demikian, siswa harus aktif dalam pembelajaran berlangsung. Agar kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan dapat menjadikan siswa aktif, maka pembelajaran yang berpusat kepada guru harus diubah menjadi pembelajaran yang berpusat kepada siswa. Siswa yang aktif dalam pembelajaran berbeda dengan


(22)

5

siswa yang pasif yang hanya menjadi pendengar ceramah guru. siswa yang aktif tidak hanya berkembang aspek kognitifnya saja, tapi juga afektif dan psikomotoriknya. Dari segi pemerolehan konsep materi, pemahaman yang diperoleh siswa yang aktif juga akan lebih baik. Selain itu, siswa tidak mudah bosan dengan pembelajaran yang dilaksanakan karena mereka dapat berpartisipasi aktif dalam pembelajaran.

Dalam pendidikan media difungsikan sebagai sarana untuk mencapai tujuan pembelajaran. Karena informasi yang terdapat dalam media harus dapat melibatkan siswa baik dalam benak atau mental maupun dalam bentuk aktivitas yang nyata, sehingga pembelajaran dapat terjadi. Materi harus dirancang secara lebih sistematis dan psikologis, serta ditinjau dari segi prinsip-prinsip belajar agar dapat menyiapkan instruksi belajar yang efektif. Disamping menyenangkan, media pembelajaran harus dapat memberikan pengalaman yang menyenangkan dan memnuhi kebutuhan individu siswa, karena setiap siswa memiliki kemampuan yang berbeda.

Dari masalah-masalah yang telah dikemukakan diatas, maka guru SD perlu melakukan perbaikan proses pengajaran. Salah satunya dengan menerapkan model pembelajaran Prediction Guide (tebak pelajaran) yang menekankan pada keaktifan siswa untuk mengembangkan potensi secara maksimal. Banyak sekali model atau metode pembelajaran yang bisa diterapkan, sehingga memungkinkan guru untuk menyampaikan materi IPA secara menarik dan menyenangkan bagi siswa.


(23)

6

Melihat kenyataan masih rendahnya motivasi belajar siswa kelas V SD Negeri No. 106163 Bandar Klippa, maka penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian berjudul “Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Prediction Guide (Tebak Pelajaran) Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri No. 106163 Bandar Klippa Deli Serdang Tahun Ajaran 2016/2017”

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut :

1. Rendahnya motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran IPA (Sains) materi sumber daya alam

2. Model pembelajaran yang digunakan oleh guru kurang bervariasi dan hanya menggunakan metode ceramah

3. Pengelolaan kelas yang tidak baik mempengaruhi proses pembelajaran di dalam kelas

4. Guru kurang tepat dalam memilih model pembelajaran yang akan digunakan terutama pada mata pelajaran IPA

5. Pembelajaran yang dilaksanakan masih berpusat kepada guru sehingga menjadikan siswa pasif dalam pembelajaran


(24)

7

1.3 Batasan Masalah

Berdaraskan indentifikasi masalah di atas, agar peneliti lebih jelas dan terarah maka yang menjadi batasan masalah dalam penelitian ini adalah “ Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Prediction Guide (Tebak Pelajaran) Pada Mata Pelajaran IPA Materi Sumber Daya Alam Di Kelas V SD Negeri No. 106163 Bandar Klippa Deli Serdang Tahun Ajaran 2016/2017 ”.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan batasan masalah di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : “Apakah Dengan Menggunakan Model Prediction Guide (Tebak Pelajaran) Dapat Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa pada Materi Pokok Sumber Daya Alam di Kelas V SD Negeri No. 106163 Bandar Klippa Deli Serdang Tahun Ajaran 2016/2017 ?”

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dikemukakan di atas, tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan motivasi belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran Prediction Guide (tebak Pelajaran) pada mata pelajaran IPa di Kelas V SD Negeri No. 106163 Bandar Klippa Deli Serdang Tahun Ajaran 2016/2017 .


(25)

8

1.6 Manfaat Penelitian

Penelitan ini di harapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut :

1. Bagi Siswa

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah semangat dan meningkatkan motivasi belajar siswa dengan menggunakan Model Prediction Guide sehingga siswa dapat lebih memahami konsep yang di pelajari.

2. Bagi Guru

Hasil penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan profesionalisme guru, dalam rangka mengkaji persoalan-persoalan pendidikan yang ada di Sekolah Dasar pada umumnya dan di kelas khususnya menentukan model pembelajaran yang tepat dalam mata pelajaran IPA. Serta memudahkan guru dalam mengajar, karena siswa aktif dalam kegiatan belajar mengajar sehingga guru dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan baik.

3. Bagi Sekolah

Sebagai masukan dan sumbangan pemikiran dalam rangka perbaikan kualitas pembelajaran dan membantu pihak sekolah dengan guru untuk menjalin komunikasi yang positif dan baik dalam meningkatkan motivasi belajar siswa dalam menggunakan model pembelajaran IPA.

4. Bagi Peneliti

Sebagai bahan masukan dan menambah wawasan berfikir peneliti guna meningkatkan motivasi belajar siswa dengan menggunakan model pembelajaran Prediction Guide pada proses belajar mengajar berlangsung.


(26)

9

Peneliti akan memiliki dasar kemampuan mengajar dan kemampuan mengembangkan model pembelajaran.

5. Bagi Peneliti Lain

Sebagai bahan refrensi untuk melanjutkan penelitian yang sama di masa mendatang dalam meningkatkan kualitas pembelajaran.


(27)

112

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan dengan menggunkan model pembelajaran Prediction Guide (Tebak Pelajaran) pada materi pokok sumber daya alam dpaat disimpulkan sebagai berikut :

1. Dengan menggunakan model pembelajaran Prediction Guide (Tebak Pelajaran) dapat mendorong dan meningkatkan siswa berfikir kritis, aktif dalam belajar dan pembelajaran yang bermakna dengan menyuruh siswa untuk membuat suatu tebakan atau kata kunci yang diperkirakan muncul dalam materi yang akan disampaikan. Hal ini dapat membangkitkan rasa ingin tahu siswa tentang materi yang dipelajari sehingga dapat meningkatkan motivasi siswa dalam belajar.

2. Hasil angket I dari 32 orang siswa diperoleh data sebesar 93,75% dengan memiliki kriteria belum termotivasi sebanyak 30 orang siswa, sedangkan siswa yang termotivasi 6,25% sebanyak 2 orang siswa. Pada siklus I diperoleh data sebesar 43,75% dengan memiliki kriteria belum termotivasi sebanyak 14 orang siswa, dan siswa yang termotivasi diperoleh data sebesar 56,25% sebanyak 18 orang siswa. Pada siklus II diperoleh data sebesar 96,87% dengan memiliki kriteria termotivasi sebanyak 30 orang siswa, dan siswa yang belum termotivasi sebesar 3,13% sebanyak 1 orang siswa.


(28)

113

3. Dari hasil observasi motivasi belajar siswa memperlihatkan bahwa terjadi peningkatan belajar diantaranya :

a. Pada siklus I pertemuan I diperoleh data persentase sebesar 49,76% masih tergolong motivasi belajar rendah.

b. Pada siklus I pertemuan II diperoleh data persentase sebesar 61,79% masih tergolong motivasi belajar sedang atau cukup.

c. Pada siklus II pertemuan I diperoleh data persentase sebesar 74,32% sudah tergolong motivasi belajar tinggi.

d. Pada siklus II pertemuan II diperoleh data persentase sebesar 93,29% sudah tergolong motivasi belajar sangat tinggi.

4. Hasil observasi kegiatan mengajar guru pada siklus I pertemuan I 61,45% (kurang baik), siklus I pertemuan II 71,87% (baik), dan pada siklus II pertemuan I 78,12% (baik), siklus II pertemuan II 93,75% (sangat baik).

5.2 Saran

1. Bagi siswa, diharapkan agar lebih bersemangat dalam belajar dan berani memberikan pendapat atau bertanya kepada guru tentang materi pelajaran yang kurang

2. Bagi kepala sekolah, menyediakan sarana dan prasarana yang mendukung dalam pembelajaran sehingga dapa meningkatkan mutu pembelajaran dan sebaiknya kepala sekolah mengembangkan atau melatih para guru agar tampil menggunakaan bermacam-macam model pembelajaran terutama model pembelajaran Prediction Guide (Tebak Pelajaran)


(29)

114

3. Bagi guru, disarankan untuk menggunkaan model pembelajaran yang baru dalam kegiatan belajar mengajar dan mampu mengolah media pembelajaran dapat meningkatkan motivasi siswa sehingga siswa tidak cepat bosan dalam kegiatan belajar mengajar.

4. Bagi peneliti, dapat menambah pengetahuan dan pengalaman dalam penulisan karya ilmiah.

5. Bagi peneliti lainnya, sebagai bahan masukan dan sumber refrensi untuk meneliti permasalahan yang sama dimasa mendatang, dan menggunakan model-model pembelajaran yang baru agar dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran.


(30)

115

DAFTAR PUSTAKA

A. Ruhiat, dkk. 2014. Model Pembelajaran Efektif Bagi Guru Kreatif. Bandung: Gaza Publishing

Ana, dkk. 2012. Sains itu Menyenangkan. Medan: UNIMED Daryanto. 2010. Belajar dan Mengajar. Bandung: Yrama Widya. Dimayati. 2013. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta Haryanto. 2004. Sains. Jakarta: Erlangga

Hamalik, Oemar. 2005. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara Istarani, dkk. 2015. Ensiklopedia Pendidikan. Medan: Larispa.

Istarani. 2012. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada Khairani. 2013. Psikologi Belajar. Yogyakarta: Aswaja Pressindo.

Wiyana, Novan Ardy. 2013. Desain Pembelajaran Pendidikan. Yogyakarta: Ar Ruzz Media.

Paizaluddin. dkk. 2013. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Alfabeta.

Sardiman. 2011. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Samidi, dkk. 2016. Kompetensi & Profesionalisme Guru Ilmu pengetahuan Alam dan Matematika. Medan: Larispa.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-fakto Yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta.

Suprijono, Agus. 2010. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Belajar Trianto. 2011. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta:

Kencana Prenada Media Group.

Trianto. 2013. Model Pembelajaran terpadu. Jakarta: Bumi Aksara.

Widdiharto, Rachmadi. 2004. Model-Model Pembelajaran. Jakarta: Gema Pena Zaini, Hasyim. 2008. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Pustaka Insan

Madani


(31)

116


(1)

Peneliti akan memiliki dasar kemampuan mengajar dan kemampuan mengembangkan model pembelajaran.

5. Bagi Peneliti Lain

Sebagai bahan refrensi untuk melanjutkan penelitian yang sama di masa mendatang dalam meningkatkan kualitas pembelajaran.


(2)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan dengan menggunkan model pembelajaran Prediction Guide (Tebak Pelajaran) pada materi pokok sumber daya alam dpaat disimpulkan sebagai berikut :

1. Dengan menggunakan model pembelajaran Prediction Guide (Tebak Pelajaran) dapat mendorong dan meningkatkan siswa berfikir kritis, aktif dalam belajar dan pembelajaran yang bermakna dengan menyuruh siswa untuk membuat suatu tebakan atau kata kunci yang diperkirakan muncul dalam materi yang akan disampaikan. Hal ini dapat membangkitkan rasa ingin tahu siswa tentang materi yang dipelajari sehingga dapat meningkatkan motivasi siswa dalam belajar.

2. Hasil angket I dari 32 orang siswa diperoleh data sebesar 93,75% dengan memiliki kriteria belum termotivasi sebanyak 30 orang siswa, sedangkan siswa yang termotivasi 6,25% sebanyak 2 orang siswa. Pada siklus I diperoleh data sebesar 43,75% dengan memiliki kriteria belum termotivasi sebanyak 14 orang siswa, dan siswa yang termotivasi diperoleh data sebesar 56,25% sebanyak 18 orang siswa. Pada siklus II diperoleh data sebesar 96,87% dengan memiliki kriteria termotivasi sebanyak 30 orang siswa, dan siswa yang belum termotivasi sebesar 3,13% sebanyak 1 orang siswa.


(3)

3. Dari hasil observasi motivasi belajar siswa memperlihatkan bahwa terjadi peningkatan belajar diantaranya :

a. Pada siklus I pertemuan I diperoleh data persentase sebesar 49,76% masih tergolong motivasi belajar rendah.

b. Pada siklus I pertemuan II diperoleh data persentase sebesar 61,79% masih tergolong motivasi belajar sedang atau cukup.

c. Pada siklus II pertemuan I diperoleh data persentase sebesar 74,32% sudah tergolong motivasi belajar tinggi.

d. Pada siklus II pertemuan II diperoleh data persentase sebesar 93,29% sudah tergolong motivasi belajar sangat tinggi.

4. Hasil observasi kegiatan mengajar guru pada siklus I pertemuan I 61,45% (kurang baik), siklus I pertemuan II 71,87% (baik), dan pada siklus II pertemuan I 78,12% (baik), siklus II pertemuan II 93,75% (sangat baik).

5.2 Saran

1. Bagi siswa, diharapkan agar lebih bersemangat dalam belajar dan berani memberikan pendapat atau bertanya kepada guru tentang materi pelajaran yang kurang

2. Bagi kepala sekolah, menyediakan sarana dan prasarana yang mendukung dalam pembelajaran sehingga dapa meningkatkan mutu pembelajaran dan sebaiknya kepala sekolah mengembangkan atau melatih para guru agar tampil menggunakaan bermacam-macam model pembelajaran terutama model pembelajaran Prediction Guide (Tebak Pelajaran)


(4)

3. Bagi guru, disarankan untuk menggunkaan model pembelajaran yang baru dalam kegiatan belajar mengajar dan mampu mengolah media pembelajaran dapat meningkatkan motivasi siswa sehingga siswa tidak cepat bosan dalam kegiatan belajar mengajar.

4. Bagi peneliti, dapat menambah pengetahuan dan pengalaman dalam penulisan karya ilmiah.

5. Bagi peneliti lainnya, sebagai bahan masukan dan sumber refrensi untuk meneliti permasalahan yang sama dimasa mendatang, dan menggunakan model-model pembelajaran yang baru agar dapat meningkatkan kualitas proses pembelajaran.


(5)

DAFTAR PUSTAKA

A. Ruhiat, dkk. 2014. Model Pembelajaran Efektif Bagi Guru Kreatif. Bandung: Gaza Publishing

Ana, dkk. 2012. Sains itu Menyenangkan. Medan: UNIMED Daryanto. 2010. Belajar dan Mengajar. Bandung: Yrama Widya. Dimayati. 2013. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta Haryanto. 2004. Sains. Jakarta: Erlangga

Hamalik, Oemar. 2005. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara Istarani, dkk. 2015. Ensiklopedia Pendidikan. Medan: Larispa.

Istarani. 2012. 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada Khairani. 2013. Psikologi Belajar. Yogyakarta: Aswaja Pressindo.

Wiyana, Novan Ardy. 2013. Desain Pembelajaran Pendidikan. Yogyakarta: Ar Ruzz Media.

Paizaluddin. dkk. 2013. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Alfabeta.

Sardiman. 2011. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Samidi, dkk. 2016. Kompetensi & Profesionalisme Guru Ilmu pengetahuan Alam dan Matematika. Medan: Larispa.

Slameto. 2010. Belajar dan Faktor-fakto Yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipta.

Suprijono, Agus. 2010. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Belajar Trianto. 2011. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta:

Kencana Prenada Media Group.

Trianto. 2013. Model Pembelajaran terpadu. Jakarta: Bumi Aksara.

Widdiharto, Rachmadi. 2004. Model-Model Pembelajaran. Jakarta: Gema Pena Zaini, Hasyim. 2008. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Pustaka Insan

Madani


(6)

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW PADA MATA PELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS V SD NEGERI 8 METRO SELATAN TAHUN PELAJARAN 2011/2012

0 6 47

PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NHT (NUMBERED HEAD TOGETHER) UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI 3 SUKADADI TAHUN PALAJARAN 2012/2013

0 4 65

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STAD UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI 01 SUKA AGUNG BARAT KECAMATAN BULOK

1 5 41

PENERAPAN MODEL QUANTUM TEACHING DAN SEQIP UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI 8 METRO SELATAN

2 16 47

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI 4 TANGKIT SERDANG TANGGAMUS

0 22 51

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF STAD UNTUK PENINGKATAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI 2 KEDONDONG

0 5 44

PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN TEAMS GAMES TOURNAMENTS PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 PURWODADI DALAM TAHUN PELAJARAN 2012/2013

0 13 33

PENERAPAN MODEL TREFFINGER UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN IPA KELAS V SD NEGERI 03 METRO BARAT TAHUN PELAJARAN 2014/2015

5 45 78

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN INQUIRY DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN PADA SISWA KELAS IV SD NEGERI SALATIGA 06 TAHUN PELAJARAN 20162017

0 1 17

PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR SISWA MATERI SIFAT-SIFAT CAHAYA DAN MANFAATNYA PADA MATA PELAJARAN IPA DENGAN MENGGUNAKAN PENDEKATAN METODE KETERAMPILAN PROSES DAN IMPLIKASINYA TERHADAP HASIL BELAJAR YANG DICAPAI SISWA KELAS V DI SD NEGERI CIGASONG III

0 0 9