Persiapan Pra Bedah PENATALAKSANAAN CEMENTO OSSIFYING FIBROMA MANDIBULA

23

BAB 5 PENATALAKSANAAN CEMENTO OSSIFYING FIBROMA MANDIBULA

DENGAN ENUKLEASI DAN PEMASANGAN BRIDGING PLATE Cemento ossifying fibroma adalah tipikal kambuhan dengan ekspansi lambat dan gigi dapat mengalami perubahan tempat. Secara umum, tampak benjolan tanpa rasa sakit tetapi mengalami perluasan yang secara khas mengenai rahang bawah di regio anterior. Hamner dkk menyatakan bahwa beberapa cemento ossifying fibroma dapat menjadi agresif. Sifat ini mengakibatkan cemento ossifying fibroma menjadi ukuran yang lebih besar, kondisi ini dikenal dengan giant cemento ossifying fibroma. Disamping itu juga dapat menyebabkan deformitas fungsi dan estetis yang luas. Oleh karena itu sangat penting untuk memperkirakan bentuk tumor ketika akan direncanakan suatu tindakan bedah yang tujuannya untuk mengeliminasi tumor secara menyeluruh dan mencegah kembalinya tumor, pada waktu yang sama tindakan ini dapat mengembalikan estetis dan gangguan fungsional pada pasien. 3,4,5,6

5.1 Persiapan Pra Bedah

Persiapan pra bedah penting sekali untuk mengurangi faktor risiko karena hasil akhir suatu pembedahan sangat bergantung pada penilaian keadaan penderita. Dalam persiapan inilah ditentukan adanya kontraindikasi operasi, toleransi penderita terhadap tindakan bedah, dan ditetapkan waktu yang tepat untuk dilakukan pembedahan. 27 24 Tindakan umum yang dilakukan setelah diputuskan melakukan pembedahan dimaksudkan untuk mempersiapkan penderita agar hambatan pasca bedah dapat dicegah. Hambatan-hambatan bedah dapat diperoleh dari anamnesis dan pemeriksaan fisik. Anamnesis merupakan tindakan pertama dalam proses pemeriksaan pasien. Tujuan anamnesis ini adalah untuk memperoleh gambaran kesehatan pasien secara umum maupun khusus. 27 Sebelum tindakan bedah, perlu dilakukan beberapa pemeriksaan, diantaranya pemeriksaan klinis, pemeriksaan histopatologis biopsi, dan pemeriksaan radiografis, sehingga diagnosa yang tepat dapat ditegakkan dan memperkecil risiko timbulnya keadaan patologis dikemudian hari. 3 Biopsi merupakan salah satu pemeriksaan patologi anatomi yang dapat digunakan untuk menegakkan diagnosis pasti suatu lesi, khususnya yang dicurigai suatu keganasan. Pemeriksaan patologi ini juga bermanfaat tidak hanya untuk menegakkan diagnosis dan rencana perawatan tetapi juga untuk menentukan prognosis. 28 Biopsi dilakukan dengan mengambil sebagian atau seluruh jaringan lesi untuk dilakukan pemeriksaan secara makroskopis dengan mengamati perubahan yang terjadi pada sel. Dalam rongga mulut pemeriksaan biopsi dilakukan untuk menegakkan diagnosis lesi yang dicurigai sebagai keganasan dan juga sebagai alat bantu diagnostik untuk mengevaluasi lesi yang bukan keganasan. 28 Dikenal beberapa macam biopsi yang secara garis besar dibagi dalam biopsi insisi, eksisi, dan aspirasi. Biopsi insisi dan eksisi termasuk dalam biopsi 25 pembedahan. Masing-masing teknik biopsi mempunyai beberapa indikasi dan kontraindikasi. Beberapa indikasi spesifik biopsi. 28 • Keadaan ulserasi yang tidak menunjukkan tanda-tanda kesembuhan dalam waktu tiga minggu • Setiap penonjolan yang dicurigai neoplasma • Setiap jaringan yang diambil secara bedah • Setiap jaringan yang keluar secara spontan dari orifis tubuh • Bahan berikut dinding sinus yang berasal dari drainase sinus yang menetap yang tidak dapat diidentifikasi • Setiap lesi dalam tulang yang tidak dapat diidentifikasi secara radiologis Biopsi insisi merupakan suatu teknik biopsi yang mengambil sebagian dari jaringan lesi dengan mengikut sertakan jaringan normal sekitarnya. Indikasi biopsi insisi: lesi kecil yang diameternya lebih dari 1 cm dengan karakteristik yang berbeda area satu dengan yang lainnya, lesi yang bersifat multipel atau mencakup lokasi yang berbeda, perlu melakukan diagnosis sebelum melakukan rencana perawatan, jika eksisi menyeluruh tidak dapat dilakukan, mengingat ukuran lesi atau karena faktor lainnya, seperti: lokasi lesi mempunyai faktor resiko tinggi, sedangkan kontraindikasi biopsi insisi: lesi berpigmen melanin karena akan lebih cepat menyebar, lesi keunguan berisi darah karena dapat menyebabkan pendarahan yang membahayakan, dan keganasan yang terlihat jelas secara klinis. 28 Biopsi eksisi adalah teknik biopsi yang mengambil seluruh jaringan lesi. Indikasi biopsi eksisi adalah: memastikan diagnosis klinis yang telah dibuat dan ukuran lebih 26 kecil diameter kurang dari 1 cm sehingga seluruh jaringan dapat diambil semuanya. 28

5.2 Tindakan Bedah