terakhir, semakin lama menderita hipertensi semakin besar resiko yang ditimbulkan terhadap peningkatan tekanan darah.
Penyakit hipertensi jika tidak segera disembuhkan maka dalam jangka panjang dapat menimbulkan kerusakan arteri di dalam tubuh sampai organ-organ
yang mendapatkan suplai darah darinya seperti jantung, otak dan ginjal. Hipertensi merupakan penyebab utama stroke, serangan jantung, gagal jantung,
gagal ginjal, dan demensia. Apabila tidak ditanggapi serius maka dapat memperpendek umur penderitanya Sheps, 2005.
Oleh karena itu sangat penting dilakukan penatalaksanaan hipertensi salah satunya terapi non farmakologis yaitu dengan menggunakan bunga rosella
yang dapat menurunkan hipertensi Robinson, 2008. Menurut Didah 2005 kandungan yang dimiliki oleh bunga rosella terdiri dari senyawa gossipetin,
antosianin, dan glukosida hibiscin yang mempunyai efek diuretik, memperlancar peredaran darah dan mencegah tekanan darah tinggi.
2.2. Tekanan Darah Responden Post Pemberian Seduhan Bunga Rosella Segar
Pada penelitian ini dilakukan pemberian seduhan bunga rosella segar dari 3 kelopak bunga rosella segar yang diseduh dengan 200 ml air panas.
Seduhan bunga rosella segar ini dikonsumsi 2 kali sehari pada pagi dan sore hari setelah makan selama 3 hari berturut-turut. Responden dilakukan pengukuran
tekanan darah sebelum dan sesudah intervensi dengan menggunakan spygmomanometer dan stetoskop yang kemudian hasilnya dicatat dalam lembar
observasi tekanan darah pre dan post pemberian seduhan bunga rosella segar.
Universitas Sumatera Utara
Setelah dilakukan pemberian seduhan bunga rosella segar selama tiga hari berturut-turut diperoleh hasil 75 dari responden mengalami penurun tekanan
darah menjadi tekanan darah normal, 16.67 turun menjadi klasifikasi normal tinggi dan 8.33 turun ke klasifikasi ringan. Kandungan antioksidan yang
dimiliki oleh kelopak rosella terdiri atas senyawa gossipetin, antosianin, dan glukosida hibiscin yang mempunyai efek diuretik, memperlancar peredaran
darah dan mencegah tekanan darah tinggi Maryani Kristiana, 2008. Kadar antioksidan yang tinggi pada kelopak rosella dapat menghambat radikal
bebas. Beberapa penyakit yang dapat diobati dengan bunga rosella antara lain kerusakan ginjal, diabetes, jantung koroner, dan kanker Maryani
Kristiana, 2008. Kadar antosianin yang terkandung dalam kelopak bunga
rosella
2.3. Perbedaan Rata-rata Tekanan Darah Pre dan Post Pemberian Seduhan Bunga Rosella Segar
berada pada tingkat tertinggi jika dikonsumsi dalam bentuk segar Maryani Kristiana, 2008. Hal ini juga dikemukakan oleh Didah 2005
dimana penelitian yang dilakukannya menunjukkan bahwa kandungan antioksidan yang dimiliki oleh kelopak rosella terdiri atas senyawa
gossipetin, antosianin, dan glukosida hibiscin yang bersifat diuretik.
Dari hasil penelitian, setelah dilakukan pemberian seduhan bunga rosella segar terdapat penurunan tekanan darah yang signifikan. Hal ini dapat dilihat
bahwa mean total pre pemberian seduhan bunga rosella segar adalah 142.996.5 mmHg dan mean total post pemberian seduhan bunga rosella segar adalah
134.891.4 mmHg. Tekanan darah sistolik memiliki mean difference = 8.2 dengan
Universitas Sumatera Utara
nilai p = 0.000 dan tekanan darah diastolik memiliki mean difference = 5.1 dengan level of significant = 0.000. Hasil ini menunjukkan bahwa tekanan darah
responden pre dan post pemberian seduhan bunga rosella segar memiliki perbedaan yang signifikan karena nilai p yang diperoleh p0.05. Dalam penelitian
ini terjadi penurunan tekanan darah yang signifikan setelah diberikan seduhan bunga rosella segar selama tiga hari berturut-turut.
Hal ini sesuai dengan pendapat Arellano 2004 pemberian seduhan bunga rosella segar mampu menurunkn tekanan darah secara signifikan. Sama
halnya dengan hasil penelitian Faraji mengemukakan bahwa terdapat penurunan tekanan darah sistolik sebesar 11.2 dan tekanan darah diastolik 10.7 setelah
mengkonsumsi bunga rosella pada penderita hipertensi.
Universitas Sumatera Utara
BAB 6 KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
Penelitian quasi eksperimen ini bertujuan untuk mengetahui keefektifan seduhan bunga rosella segar terhadap penurunan teknan darah pada penderita
hipertensi di Desa Sunggal Kanan Dusun V Deli Serdang. Proses pengumpulan data dilakukan selama seminggu yaitu dari tanggal 21 Juli 2010 sampai dengan 26
Juli 2010. Pengumpulan data diawali dengan mengukur tekanan darah pada responden dengan menggunakan spygmomanometer dan stetoskop yang hasilnya
dicatat dalam lembar observasi tekanan darah pre dan post pemberian seduhan bunga rosella segar dengan skala mmHg. Pengolahan data dengan menggunakan
program komputer dengn uji paired t-test.
1. Kesimpulan
Penelitian ini mendapatkan tekanan darah responden sebelum dilakukan pemberian seduhan bunga rosella segar delapan orang adalah hipertensi ringan.
Setelah dilakukan pemberian seduhan bunga rosella segar sembilan orang mengalami penurunan tekanan darah menjadi normal.
Berdasarkan hasil uji paired t-test., diketahui bahwa terdapat perbedaan yang bermakna tekanan darah pre dan post pemberian seduhan bunga rosella segar
dua kali sehari selama tiga hari berturut-turut. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna antara pre dan post pemberian seduhan
bunga rosella segar dalam waktu tiga hari berturut-turut sebanyak dua kali seharĂ.
47
Universitas Sumatera Utara