Kandungan Bunga Rosella Manfaat Bunga Rosella

Tinggi tanaman bunga Rosella ini bisa mencapai 0.5-3 meter Maryani Kristana, 2008. Bunganya tumbuh ketika tanaman ini dewasa. Bunga rosella berwarna merah. Bunga rosella yang keluar dari ketiak daun adalah bunga tunggal, artinya pada setiap tangkai hanya terdapat satu bunga. Bunga ini mempunyai 8 -11 helai kelopak yang berbulu, panjangnya 1 cm, pangkalnya saling berlekatan, dan berwarna merah Maryani Kristana, 2008. Mahkota bunga berbentuk corong, terdiri dari 5 helai, panjangnya 3- 5 cm. Tangkai sari yang merupakan tempat melekatnya kumpulan benang sari berukuran pendek dan tebal, panjangnya sekitar 5 mm dan lebar sekitar 5 mm, putiknya berbentuk tabung, berwarna kuning atau merah Maryani Kristana, 2008. Buahnya berbentuk kotak kerucut, berambut, terbagi menjadi 5 ruang, berwarna merah. Bentuk biji menyerupai ginjal, berbulu, dengan panjang 5 mm dan lebar 4 mm. Saat masih muda, biji berwarna putih dan setelah tua berubah menjadi abu-abu Maryani Kristana, 2008.

2.2 Kandungan Bunga Rosella

Menurut DEP.KES.RI.No.SPP.106535.1505, setiap 100 gr rosella segar mengandung 260-280 mg vitamin C, vitamin D, B1 dan B2, kalsium 486 mg, omega 3, magnesium, beta karotin serta asam amino esensial seperti lysine dan agrinine. Bunga rosella juga kaya akan serat yang bagus untuk kesehatan saluran pencernaan. Universitas Sumatera Utara Penelitian yang dilakukan oleh Didah tahun 2005 menunjukkan bahwa kandungan antioksidan yang dimiliki oleh kelopak rosella terdiri atas senyawa gossipetin, antosianin, dan glukosida hibiscin. Peneliti Faculty of Agriculture, Kagoshima University, De-Xing Hou menemukan adanya kandungan delphinidin 3-sambubioside dan cyanidin 3- sambubioside, antosianin pada bunga rosella yang ampuh mengatasi kanker darah atau leukeimia. Cara kerjanya adalah dengan menghambat terjadinya kehilangan membran mitokondrial dan pelepasan sitokrom dari mitokondria ke sitosol. Jika molekul mengandung elektron seperti guanine, DNA akan terserang, kesalahan replikasi DNA mudah terjadi. Berdasarkan Menkes RI no.235men.kes.parVI79, kandungan kelopak bunga rosella segar dalam 100 gr yaitu air 9.2 gr, protein 1.145 gr, lemak 2.61 gr, serat 12.0 gr, abu 6.90 gr, kalsium 1,263 mg, fosforus 273.2 mg, zat besi 8.98 mg, karotena 0.029 mg, thiamine 0.117 mg, riboflavin 0.277 mg, niacin 3.765 mg, asid askorbik 6.7 mg.

2.3 Manfaat Bunga Rosella

Penelitian yang dilakukan oleh Didah tahun 2005 menunjukkan bahwa kandungan antioksidan yang dimiliki oleh kelopak rosella terdiri atas senyawa gossipetin, antosianin, dan glukosida hibiscin yang mempunyai efek diuretik, memperlancar peredaran darah, mencegah tekanan darah tinggi, meningkatkan kinerja usus serta berfungsi sebagai tonik obat kuat. Antosianin merupakan pigmen alami yang memberi warna merah pada seduhan kelopak bunga rosella dan bersifat antioksidan. Kadar Universitas Sumatera Utara antioksidan yang tinggi pada kelopak rosella dapat menghambat radikal bebas. Beberapa penyakit yang dapat diobati dengan bunga rosella antara lain kerusakan ginjal, diabetes, jantung koroner, dan kanker Robinson, 2008. Kadar antioksidan dalam bunga rosella menjadi berkurang jika dikeringkan dengan proses pemanasan dipanggang dalam oven. Kadar antosianin yang terkandung dalam kelopak bunga rosella Uji praklinis yang dilakukan oleh Chang, menemukan bahwa pigmen alami dari kelopak bunga rosella terbukti efektif dalam menghambat dan sekaligus mematikan sel kanker HL-60 kanker darah atau leukemia. berada pada tingkat tertinggi jika dikonsumsi dalam bentuk segar Robinson, 2008. Williams telah melakukan studi terhadap 70 orang dengan tingkat penyakit hipertensi ringan hingga sedang 14090 mmHg - 179109 mmHg yang berada dalam kondisi sehat dan tidak melakukan pengobatan sejak sebulan sebelum penelitian diujikan. Secara acak, sebagian orang diminta untuk mengonsumsi teh rosella sebanyak satu setengah liter sebelum sarapan setiap hari. Sebagian lagi mengonsumsi 25 mg obat antihipertensi. Setelah empat minggu, ternyata tekanan darah diastolik berkurang hingga sepuluh angka untuk 79 orang yang mengonsumsi teh rosella dan 84 pada orang yang mengonsumsi obat antihipertensi. Belum pernah dilaporkan efek samping yang serius akibat konsumsi kelopak bunga rosella selain jantung berdebar Robinson, 2008. Universitas Sumatera Utara Faraji Tarkhani menguji sifat antihipertensi secara klinis. Sebanyak 54 pasien bertekanan darah tinggi di Tehran’s Shariati Hospital dihitung tekanan diastolik dan sistoliknya 15 hari sebelum dan sesudah pengujian. Pasien diberi konsumsi secangkir teh seduhan 3 kuntum bunga rosela. Setelah 12 hari, nilai sistolik pasien rata- rata turun 11.2, tekanan diastolik turun 10.7. Namun, saat konsumsi rosella dihentikan 3 hari, tekanan sistolik meningkat 7.9, diastolik 5.6. Itu membuktikan rosella memang berkhasiat menurunkan tekanan darah tinggi. Kelopak bunga rosela berkhasiat sebagai antibiotik, aprodisiak meningkatkan gairah seksual, diuretik melancarkan buang air kecil, pelarut, sedative penenang, dan tonik. Sebuah penelitian yang dilakukan ilmuwan Chung San Medical University di Taiwan, Chau-Jong Wang, mengkonsumsi bunga rosella digunakan sebagai salah satu cara baru untuk mengurangi risiko penyakit jantung. Bunga rosella terbukti secara klinis mampu mengurangi jumlah plak yang menempel pada dinding pembuluh darah. Tidak hanya itu, rosela juga memiliki potensi untuk mengurangi kadar kolesterol jahat LDL dan lemak dalam tubuh. Hal ini menunjukkan bahwa rosela juga bermanfaat terhadap penurunan tekanan darah pada penderita hipertensi tekanan darah tinggi, membantu program diet bagi penderita kegemukan obesitas, melancarkan peredaran darah, menurunkan demam umum, melancarkan dahak bagi batuk berdahak, dan dapat dimanfaatkan untuk melancarkan buang air besar Maniar, 2009. Universitas Sumatera Utara Menurut Arellano 2004, pemberian 10 gram kelopak bunga rosella yang di seduh dengan 0.52 liter air hangat. Dimana seduhan ini mengandung 9,6 miligram anthocyanin. Pemberian seduhan bunga rosella ini dilakukan setiap hari selama 4 minggu. Mampu menurunkan tekanan darah yang hampir sama dengan pemberian captopril 50 mghari. Terdapat penurunan tekanan darah sistolik sebesar 11.2 dan tekanan diastolic sebesar 10.7. Setelah diberi terapi seduhan bunga rosella selama 12 hari pada 31 penderita hipertensi sedang Faraji, 1999. Universitas Sumatera Utara

BAB 3 KERANGKA PENELITIAN

1. Kerangka Konseptual

Tekanan darah tinggi didefenisikan sebagai peningkatan tekanan sistolik ≥ 140 mmHg dan diastolik ≥ 90 mmHg secara terus menerus pada dinding pembuluh darah yang disebabkan oleh satu atau beberapa faktor. Salah satu penatalaksanaan tekanan darah tinggi secara nonfarmakologi yaitu dengan mengkonsumsi seduhan bunga rosella segar yang dapat menurunkan tekanan darah tinggi. Sebelum dilakukan pemberian bunga rosella segar, tekanan darah diukur begitu pula sesudah dilakukan pemberian bunga rosella segar tekanan darah kembali diukur.

2. Kerangka Penelitian

Berdasarkan pemaparan pada kerangka konseptual di atas, maka dirumuskan kerangka penelitian sebagai berikut: Skema 1. Kerangka Penelitian Efektifitas Bunga Rosella untuk Menurunkan Tekanan Darah tinggi