Patofisiologi Tekanan Darah Tinggi

Muhummadun, 2010. Hal ini bisa mengakibatkan terjadinya peningkatan tekanan darah.

1.4 Patofisiologi Tekanan Darah Tinggi

Mekanisme terjadinya hipertensi di dalam tubuh dikendalikan oleh baroreseptor, pengaturan volume cairan tubuh, system rennin-angiotensin dan autoregulasi Anindya, 2009. Berdasarkan penjelasan tentang etiologi hipertensi atau tekanan darah tinggi, hipertensi dapat disebabkan oleh beberapa hal seperti obesitas, kurang olah raga, keturunan, konsumsi garam yang berlebih, makanan yang berlemak dan kolesterol tinggi, alkohol, merokok, penyakit ginjal, penggunaan obat-obatan dan kelainan hormonal Setiawati Bustami, 2005 Seseorang dalam keadaan seperti diatas tersebut akan merangsang pelepasan hormon rennin dan angiotensinogen Muhummadun, 2010. Rennin diproduksi oleh ginjal. Angiotensinogen merupakan protein yang tidak aktif di dalam darah dan diproduksi di hati. Rennin bertemu dengan angiotensinogen akan diubah menjadi angiotensin I Muhummadun, 2010. ACE Angitensin Converting Enzyme yang terdapat di paru-paru, memegang peran fisiologis penting dalam mengatur tekanan darah Muhummadun, 2010. Angitensin I oleh ACE diubah menjadi angiotensin II. Angiotensin II inilah yang memiliki kunci peranan penting dalam menaikkan tekanan darah Asdie, 2010. Angiotensin II menstimulasi sekresi aldosteron dari korteks adrenal Muhummadun, 2010. Aldosteron merupakan hormon steroid yang Universitas Sumatera Utara memiliki peranan penting pada ginjal. Aldosteron berfungsi mengatur keseimbangan volume cairan dalam tubuh Muhummadun, 2010. Aldosteron akan mengurangi ekskresi NaCl untuk mengatur volume cairan ekstra seluler. Aldosteron akan mereabsorpsi NaCl dari tubulus ginjal sehingga konsentrasi NaCl meningkat Muhummadun, 2010 Angiotensin II juga meningkatkan sekresi antidiuretik hormone ADH. ADH diproduksi di hipotalamus kelenjar puitari. ADH bekerja pada ginjal untuk mengatur osmolalitas dan volume urin Muhummadun, 2010. Dengan meningkatnya ADH, sangat sedikit urin yang diekskresikan ke luar tubuh antidiuresis. Urin menjadi pekat dan tinggi osmolalitasnya Asdie, 2010. Konsentrasi NaCl dan osmolalitas urin yang meningkat akan diencerkan Muhummadun, 2010. Volume cairan ekstraseluler akan ditingkatkan dengan cara menarik cairan dari bagian intraseluler. Akibatnya volume darah meningkat. Volume darah meningkat, tekanan darah juga akan meningkat Asdie, 2010.

1.5 Gejala Keluhan Tekanan Darah Tinggi