Hak Milik Intelektual Pada Umunya

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Hak Milik Intelektual Pada Umunya

1. Pengertian Dan Cakupan HKI

Perjanjian internasional tentang Aspek-aspek Perdagangan dari Hak Kekayaan Intelektual The TRIP’s Agreement, tidak memberikan definisi mengenai hak Kekayaan Intelektual, tetapi Pasal 1.2 menyatakan bahwa hak Kekayaan Intelektual terdiri dari: Hak Cipta dan Hak terkait, merek dagang, indikasi geografis, desain industri, paten, tata letak topografi sikuit terpadu, perlindungan informasi rahasia, control terhadap praktek persaingan usaha tidak sehat dalam perjanjian lisensi. Jadi Hak Kekayaan Intelektual umumnya berhubungan dengan perlindungan penerapan ide dan informasi yang memiliki nilai komersial. Hak Kekayaan Intelektual adalah kekayaan pribadi yang dapat diperlakukan sama dengan bentuk-bentuk kekayaan lainnya. 47 47 Tim, Linsay dkk. Hak Kekayaan Intelektual Suatu Pengantar Bandung: PT. Alumni 2006 Halaman 3 Pengertian lain dari Hak Kekayaan Intelektual adalah hak yang berkenaan dengan kekayaan yang timbul karena kemampuan intelektual manusia. Kemampuan tersebut dapat berupa karya di bidang teknologi, ilmu pengetahuan seni dan sastra. 48 Cara lain untuk menjawab pertanyaan Intellectual Property Rights yang selanjutnya di singkat IPR adalah dengan membuat daftar bidang-bidang utama dari kreatifitas manusia yang dilindungi oleh hukum tentang IPR. Salah satu daftar tersebut adalah sebagaimana yang tercantum dalam Pasal 2 VIII dari konvensi mengenai pembentukan organisasi kekayaan intelektual sedunia Convention Estabilishing the World Intelectual Property Organisation, yang biasa disebut dengan WIPO tahun 1970 dimana perlindungan HKI mencakup bidang seperti dibawah ini a. Karya sastra, seni dan ilmu pengetahuan b. Pertunjukan dari para artis, phonogram dan penyiaran c. Penemuan-penemuan di segala bidang usaha manusia d. Desain industri e. Merek, tanda-tanda jasa pelayanan, dan nama-nama dari pertunjukan perdagangan f. Perlindungan atas persaingan tidak sehat. 48 Muhamad Ahkam Subroto dan Suprapedi. Pengenalan HKI Hak Kekayaan Intelektual. Jakarta:PT Indeks 2008 2008. halaman 14 Dan hak-hak lainya sebagai hasil dari aktifitas intelektual dalam bidang industri, ilmu pengetahuan dan sastra serta seni. Sudah barang tentu perlindungan hukum HKI sangat bervariasi di tiap-tiap negara, tidak semua anggota konvensi mempunyai peraturan yang melindungi semua hak yang terdapat dalam daftar tersebut diatas.

2. Hak Kekayaan Intelektual Manusia

Secara substantif pengertian HKI dapat di dekritifkan sebagai HKI yang lahir dari kemempuan intelektual manusia. Pengembangan diatas memberikan penjelasan bahwa HKI menjadikan karya-karya yang timbul atau lahir dari kemampuan manusia. Sebagai inti dari objek pengaturanya jadi pemahaman mengenai HKI karena merupakan pemahaman yang timbul atau lahir karena kemampuan intelektual tadi. Dikatakan sebagai kemampuan intelektual manusia adalah karya-karya di bidang ilmu pengetahuan, seni sastra ataupun teknologi di bidang ilmu pengetahuan, seni sastra yang dilahirkan atau di hasilkan oleh manusia melalui kemampuan intelektualnya, daya cipta, rasa dan karsanya. Karya-karya seperti ini penting untuk dibedakan dari jenis kekayaan lain juga dapat dimiliki manusia tetapi tidak tumbuh atau dihasilkan oleh intelektual manusia. Misalnya kekayaan diperoleh dari alam seperti tanah, dan atau tumbuhan berikut hak-hak kebendaan lain yang diturunkan dari segi ini, tampak mudah di pahami sebagaimana IPR yang berbeda dengan real property. Karya-karya intelektual tersebut, baik dibidang ilmu pengetahuan, seni, sastra atau teknologi yang dilahirkan dengan pengorbanan tersebut menjadikan karya yang dihadirkan menjadi bernilai. Apalagi dengan manfaat ekonomi yang dapat dinikmati. Nilai ekonomi yang melekat menumbuhkan konsep kekayaan property terhadap karya-karya intelektual itu bagi dunia usaha sehingga karya- karya itu dapat dikatakan sebagai asset perusahaan. 49

3. Perkembangan HKI

Permasalahan Hak Kekayaan Intelektual merupakan masalah yang terus berkembang mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi serta perdagangan internasional. Pada awal perkembanganya permasalahan tersebut sangatlah sederhana, yaitu misalnya: hanya menyangkut tuntutan supaya dapat dikuasainya dan dipergunakanya untuk tujuan apapun, apa-apa yang sudah ditemukanya, diciptakanya dengan kemampuan tenaganya maupun intelektualnya, siapakah yang berhak menjadi pemilik dari suatu 49 Sujud Margono dan Amir Angkasa. Komerialisasi Asset Intelektual Aspek Hukum Bisnis .Jakarta: Grasindo, 3002 halaman 4-5 karya bila bahan bakunya berasal dari pihak lain, dan sebagainya. Permasalaha pun semakin majemuk dan komplek dengan terjadinya industri di Inggris maupun revolusi politik di Prancis. Industri di Inggris dan revolusi politik di Prancis tersebut sangatlah banyak memberi dorongan terhadap perkembangan asas, doktrin maupun objek perlindungan Hak Kekayaan Intelektual. Perkembangan lain yang memberi warna sejarah perkembangan Hak Kekayaan Intelektual, yaitu lahirnya konvensi-konvensi pada akhir adab ke-19 kesembilan belas mengenai konvensi Hak milik Peindustrian dan Konvensi Hak Cipta. Kedua konveni ini lahir karena dibutuhkan akan pentingnya perlindungan Hak Kekayaan Intelektual secara internasional dan juga merupakan realitas terhadap perlunya suatu peraturan yang bersifat global di bidang Hak Kekayaan Intelektual. Pada dasawarsa terakhir ini, permasalahan Hak Kekayaan Intelektual semakin terasa lebih kompleks lagi. permasalahanya sudah tidak murni lagi hanya di bidang Hak Kekayaan Intelektual semata. Soalnya banyak kepentingan yang berkaitan dengan Hak Kekayaan Intelektual tersebut, bidang ekonomi dan politik sudah menjadi unsur yang tidak terpisahkan dalam membahas permasalahan Hak Kekayaan Intelektual. Misalnya masalah paten, sekarang tidak lagi hanya semata-mata merupakan perlindungan hak individu terhadap penemuan baru semata, tetapi sudah meluas menjadi bagian dari masalah politik dan ekonomi intenasional secara luas dengan segala kaitan dan akibat sampinganya. 50

B. Paten Pada Umumnya