Perdagangan Profil Usaha Mikro Kecil Menegah Kabupaten Tegal

kecil Talang mempunyai 2.001 dua ribu satu unit usaha dan 10.005 sepuluh ribu lima tenaga kerja. Kecamatan Talang merupakan kecamatan dengan Unitusaha dan penyerapan tenag kerja paling banyak. Selain itu Kecamatan Talang terdapat LIK Takaru untuk industri logam. Perusahaan besarsedang tahun 2007 sebanyak 180 perusahaan dengan tenaga kerja yang diserap 13.221 orang. Kecamatan Adiwerna dan Kramat merupakan tempat tumbuh suburnya industri, masing-masing ada 52 dan 22 buah. Namun perusahaan yang menyerap banyak tenaga kerja berada di Slawi, Pangkah dan Kramat. Keadaan tersebut berbeda dengan kelompok Industri Logam Mesin dan Elektronik ILME, kimia dan kertas, tekstil dan aneka serta agro dan hasil hutan. Tahun 2007 mengalami kesulitan, bahkan mengalami penurunan drasris baik perusahaan maupun tenaga kerjanya. Pada kelompok indutri agro dan hasil hutan jumlah usaha relatif tetap dengan penyerapan tenag kerja 29.632 orang. Potensi investasi tahun 2007 dominan pada sektor industri logam dengan tenaga kerja 90.96 orang.

3. Perdagangan

Pembangunan disektor perdagangan diarahkan pada terciptanya sistem perdagangan yang makin efesien dan makin efektif, mampu memperluas pasar serta dapat membentuk harga yang wajar. Grafik.1 Grafik Realisasi Ekspor Non Migas dari Kabupaten Tegal Tahun 2007 Perabot Kayu 17 Benang Tenun 13 Ikan Beku 13 Furniture kayu 51 Komponen alat berat 1 Wooden Cable 4 Sapu-sapuan 1 Furniture Data pada Grafik 1 menunjukkan bahwa ekspor non migas dari kabupaten Tegal pada tahun 2007 mencapai nilai 10.380.499,91 US dolar meningkat sekitar 14,65 kali dari tahun 2006. Dari sejumlah nilai ekspor tersebut diatas. Furniture kayu yang dieskpor oleh PT. SAS dengan tujuan Belgia dan USA memberikan kontribusi terbesar dibanding perabot kayu dari Estika Pulau Mas, Ikan beku dan Namyung Korea Indonesia dan Benang Tenun dari PT. Laku Mas yang dikirim ke Jepang dan Taiwan.

4. Profil Usaha Mikro Kecil Menegah Kabupaten Tegal

Usaha Mikro Kecil Menegah di Kabupaten Tegal umumnya bersifat flesibel, sehingga dapat menjadi peredam gocangan- goncangan yang sering dirasakan pada sektor ekonomi dan memiliki kekuatan-kekuatan tertentu yang memberikan kemungkinan baginya untuk bertahan dan berkembang apabila berada pada tempat yang tepat, sebab kalau dicermati usaha atau industri kecil pada umumnya tumbuh secara alami dan biasanya tumbuh karena adanya potensi atau ketrampilan yang dimiliki oleh pengusaha, adanya kemampuan produksi, adanya permintaan pada suatu daerah tertentu serta adanya potensi yang mendukung yang dapat dimanfaatkan, misalnya tersedianya bahan baku. Usaha Mikro Kecil Menegah di Kabupaten Tegal pada umumnya dimiliki oleh pengusaha lokal artinya bahwa mereka mempunyai kemampuan untuk memproduksi barang tertentu dan adanya permintaan serta pandai membaca peluang kebutuhan dalam masyarakat. Usaha Mikro Kecil Menegah di Kabupaten Tegal pada umumnya mempunyai jumlah pekerja 1 satu sampai 4 orang, untuk UMKM tertentu yang mempekerjakan 5 lima sampai 19 orang untuk UMKM yang memproduksi alat-alat spare part untuk industri besar, seperti PT. MIlako Teknik Mandiri yang memproduksi alat-alat berat untuk PT. Komatsu. Hal itu sesuai dengan dengan definisi usaha atau industri kecil menurut BPS Badan Pusat Statistik dan Undang-Undang No. 20 Tahun 2008 tentang UMKM. Terkait modal, UMKM di Kabupaten Tegal memiliki kekayaan bersih Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 50.000000,00 lima puluh juta rupiah tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha: atau Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp 300.000.000,00 Tiga ratus juta rupiah. Untuk UMKM yang berpotensi untuk mengembangkan distribusinya sampai keluar jawa bahkan ke seluruh pulau di Indonesia mempunyai kekayaan bersih mencapai 500.000.000 lima ratus juta, seperti usaha yang dikelola oleh Pak Mutharom. Produksi mesin penggiling kopinya distribusinya sampai keluar jawa sehingga dibutuhkan lebih banyak modal dibanding dengan usaha yang lain.

5. Klasifikasi Usaha Mikro Kecil Menegah di Kabupaten Tegal