Paten Sederhana Paten Pada Umumnya

dalam hal pelaksanaan paten. Tetapi dari bentuk yang dipatenkan, paten dapat dibagi menjadi:

a. Paten Sederhana

Paten sederhana dalam Undang-Undang No. 14 Tahun 2001 dijelaskan dalam Pasal 6 yang berbunyi ”setiap invensi berupa produk atau alat yang baru dan mempunyai nilai kegunaan praktis disebabkan oleh bentuk, konfigurasi, konstruksi, atau komponennya dapat memperoleh perlindungan hukum dalam bentuk paten sederhana”. Selanjutnya dalam Pasal 9 disebutkan bahwa ”Paten sederhana diberikan jangka waktu 10 sepuluh tahun terhitung sejak tanggal penerimaan dan jangka waktu itu tidak dapat diperpanjang”. Pasal 104 Undang-Undang No. 14 Tahun 2001 menyebutkan bahwa “semua ketentuan yang diatur dalam Undang-Undang ini berlaku secara mutatis mutandis untuk paten sederhana, kecuali yang secara tegas tidak berkaitan dengan paten sederhana”. Selanjutnya dalam pasal 105 Ayat 1 disebutkan bahwa ”Paten Sederhana hanya diberikan untuk satu invensi”. Ayat 2 ”Permohonan pemeriksaan substantif atas paten Sederhana dapat dilakukan bersamaan dengan pengajuan permohonan atau paling lama 6 enam bulan terhitung sejak tanggal penerimaan dengan dikenai biaya”. Ayat 3 ”apabila permohonan pemeriksaan substantif tidak dilakukan dalam batas waktu sebagaimana dimaksud pada ayat 2 atau biaya untuk itu tidak dibayar, permohonan dianggap ditarik kembali”. Ayat 4 ”Terhadap permohonan paten sederhana, pemeriksaan substantif dilakukan setelah berakhirnya jangka waktu pengumuman sebagaimana dimaksudkan dalam Pasal 44 ayat 1 huruf b”. Ayat 5 ”dalam melakukan pemeriksaan substantif, Direktorat Jendral hanya memeriksa kebaruan sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 dan keterterapanya dalam industri industrial applicability, sebagaimana dimaksud dalam pasal 5”. Pasal 106 ayat 1 menyebutkan bahwa ”paten sederhana yang diberikan oleh Direktorat Jenderal dicatat dan diumumkan. Ayat 2 ”sebagaimana bukti hak, pemegang paten sederhana diberikan sertifikat Paten Sederhana”. Pasal 107 menyebutkan bahwa Paten sederhana tidak dapat dimintakan lisensi wajib. Selanjutnya dalam Pasal 108 disebutkan bahwa ketentuan lebih lanjut mengenai paten Sederhana diatur dengan Peraturan Pemerintah.

b. Paten Biasa