Pengertian Wakaf Tinjauan Yuridis Pengelolaan Pewakafan Tanah Pada Masyarakat Tionghoa Di Kota Medan

20 BAB II PENGATURAN WAKAF TANAH MASYARAKAT TIONGHOA DI KOTA MEDAN

A. Pengertian Wakaf

Undang-Undang Pokok Agraria Nomor 5 Tahun 1960, Pasal 49 ayat 3 menyatakan bahwa “Perwakafan Tanah Milik dilindungi dan diatur dengan Peraturan Pemerintah” untuk melaksanakan Pasal 49 ayat 3 tersebut, pemerintah mengeluarkan Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf. Dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf tidak hanya didasarkan pada Hukum Islam semata, tetapi juga didasarkan pada peraturan- peraturan yang dibuat oleh Negara Republik Indonesia. Dengan demikian Undang- Undang Nomor 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf telah membawa pembaharuan dalam hukum perwakafan di Indonesia, sehingga diharapkan dapat memenuhi hakekat dan tujuan dari perwakafan itu. Pengertian wakaf menurut Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 1977 adalah perbuatan hukum seseorang atau badan hukum yang memisahkan sebagian harta kekayaannya yang berupa tanah milik dan melembagakannya untuk selama- lamanya. Bagi kepentingan peribadatan atau keperluan umum lainnya sesuai dengan ajaran agama Islam. Ditinjau dari segi bahasa wakaf berarti menahan. Sedangkan menurut istilah syara’, ialah menahan sesuatu benda yang kekal zatnya, untuk diambil manfaatnya untuk kebaikan dan kemajuan Islam. Menahan suatu benda yang kekal 13 21 zatnya, artinya tidak dijual dan tidak diberikan serta tidak pula diwariskan, tetapi hanya disedekahkan untuk diambil manfaatnya saja. 14 Secara bahasa etimologi, wakaf berasal dari kata waqafa yang berarti menahan, mencegah, menghentikan dan berdiam di tempat, sedangkan secara istilah terminologi, wakaf adalah “perbuatan hukum seseorang atau kelompok orang atau badan hukum yang memisahkan sebagian dari harta benda miliknya aset produktif dan melembagakannya untuk selamanya atau sementara untuk dimanfaatkan guna kepentingan ibadah atau keperluan umum lainnya yang sesuai dengan ajaran Islam. 15 Wakaf adalah perbuatan hukum wakif untuk memisahkan danatau menyerahkan sebagian harta benda miliknya untuk dimanfaatkan selamanya atau untuk jangka waktu tertentu sesuai dengan kepentingannya guna keperluan ibadah danatau kesejahteraan umum menurut syariah. 16 Wakaf adalah perbuatan hukum Wakif untuk memisahkan danatau menyerahkan sebagian harta benda miliknya untuk dimanfaatkan selamanya atau untuk jangka waktu tertentu sesuai dengan kepentingannya guna keperluan ibadah danatau kesejahteraan umum menurut Syariah. 17 Tanah yang diwakafkan harus merupakan Tanah Milik atau tanah milik yang baikseluruhnya maupun sebagian harus bebas dari beban, ikatan, jaminan, sitaan dan sengketa. 18 14 http:badanwakafsirojulmunir.orgpengertian-wakaf, diakses tanggal 22 April 2015 15 http:www.lazmm.orgamilzakatartikelpanduan-wakafarti-wakaf-apakah-wakaf- itu,html, diakses tanggal 22 April 2015 16 Undang-undang No.41 Tahun 2004 Tentang Wakaf, Pasal 1 angka 1 17 Peraturan Pemerintah No.42 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan Undang-undang No.41 Tahun 2004 tentang wakaf, Pasal 1 angka 1 18 Peraturan Menteri Dalam Negeri No.6 Tahun 1977 tentang Tata Pendaftaran Tanah Mengenai Perwakafan Tanah Milik, Pasal 1 22 Wakaf adalah salah satu konsep pemberian harta yang terdapat di dalam Islam. Konsep ini juga adalah berlandaskan konsep sedekah.Wakaf juga merupakan salah satu sarana untuk membangun ekonomi masyarakat, apalagi di Indonesia, wakaf sangat dibutuhkan untuk membantu saudara-saudara kita yang berada digaris kemiskinan. Wakaf merupakan salah satu tuntunan ajaran Islam yang menyangkut kehidupan bermasyarakat dalam rangka ibadah ijtima’iyah ibadah sosial. Wakaf yang bersal dari hukum Islam ternyata bisa diterima oleh hukum adat bangsa Indonesia sejak dahulu diberbagai daerah di Nusantara ini. Praktik mewakafkan tanah untuk keperluan umum terutama untuk peribadatan sosial seperti masjid, sekolah, mushallah, madrasah, makam, telah dilaksanakan bangsa Indonesia sejak dahulu, begitu pula perwakafan barang-barang bergerak juga telah dilaksanakan seperti dalam pasal 16 ayat 3 dalam UU No. 412004 benda bergerak meliputi: kendaraan, uang, surat berharga, hak atas kekayaan intelektual, hak sewa logam mulia dan benda bergerak lain sesuai dengan ketentuan syari’ah dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Adanyan praktik pelaksanaan wakaf ini terutama terlihat di daerah-daerah Islam sangant berpengaruh, misalnya di kerajaan dan kesultanan seperti Aceh, Demak, Banten, dan Cirebon, terdapat banyak benda wakaf yang diperguanakan untuk kepentingan umum, terutama yang berhubungan dengan peribadatan dan pengembangan agama. Bahkan karena pentingnya peranan wakaf dan banyaknya harta wakaf, sehingga perlu dibentuk baadan khusus yang mengurus perwakafan dikerajaan tersebut, baik wakaf tanah maupun barang bergerak lainnya. 19 19 Aljuna remansyah, Pengelolaan Tanah Wakaf, melalui https:aljurem.wordpress.com 20120202pengelolaan-tanah-wakaf, html, diakses tanggal 22 April 2015 23 Wakaf adalah perbuatan hukum yang memisahkan sebagian dari harta kekayaan yang berupa tanah milik dan melembagakannya untuk selama-lamnya untuk kepentingan peribadatan atau keperluan umum lainnya sesuai dengan ajaran agama Islam. Dalam pengertiannya, wakaf merupakan suatu perbuatan hukum yang bersifat rangkap, karena perbuatan itu disuatu pihak adalah perbuatan mengenai tanah atau benda lain yang menyebabkan obyek itu mendapat kedudukan hokum yang bersifat khusus, tetapi di lain pihak bersamaan dengan itu perbuatan tersebut menimbulkan suatu badan dalam hukum adat, yaitu suatu badan hukum yang dapat ikut serta dalam pergaulan hukum sebagai objek hukum. Wakaf adalah Perbuatan hukum seseorang atau badan hukum yang memisahkan sebagian dari harta kekayaannya yang berupa tanah milik dan melembagakannya untuk selama-lamanya untuk kepentingan peribadatan atau keperluan umumlainnya sesuai dengan ajaran agama Islam” 20 20 Peraturan Menteri Dalam Negeri No.6 Tahun 1977 tentang Tata Pendaftaran Tanah Mengenai Perwakafan Tanah Milik, Pasal 1 Ayat 1 . Sedangkan menurut InstruksiPresiden Republik Indonesia Nomor 01 Tahun 1991 dan Keputusan Menteri Agama Nomor 154 Tahun 1991 Tentang Pelaksanaan Intruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 1991 Tanggal 10 Juni 1991 dalam Kompilasi Hukum Islam KHI. Pengertian wakaf dalam Kompilasi Hukum Islam KHI pada buku III tentang Hukum Perwakafan, pada Pasal 215 ayat 1 bahwa wakaf adalah: “Perbuatan hukum seseorang atau kelompok orang atau badan hukum yang memisahkan sebagian dari benda miliknya dan melembagakan untuk selama- lamanya guna kepentingan ibadat atau keperluan umum lainnya. Wakaf adalah perbuatan hukum wakif untuk memisahkan danatau menyerahkan sebagian harta benda miliknya untuk dimanfaatkan selamanya atau untuk jangka waktu tertentu 24 sesuai dengan kepentingannya guna keperluan ibadah danatau kesejahteraan umum menurut syariah. 21 Keberadaan wakaf telah mendapat pengakuan dalam UUPA, yakni Pasal 49 yang menegaskan: hak milik tanah badan-badan keagamaan dan sosial sepanjang dipergunakan untuk usaha dalam bidang keagamaan dan sosial, diakui dan dilindungi. Badan tersebut dijamin pula akan memperoleh tanah yang cukup untuk bangunan dan usahanya dalam bidang keagamaan dan sosial. Untuk keperluan peribadatan dan keperluan suci lainnya dapat diberikan tanah yang dikuasai langsung oleg Negara dengan hak pakai. Perwakafan tanah milik dilindungi dan diatur dengan peraturan pemerintah. Dari definisi tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa wakaf itu termasuk salah satu diantara macam pemberian, akan tetapi hanya boleh diambil manfaatnya, dan bendanya harus tetap utuh. Oleh karena itu, harta yang layak untuk diwakafkan adalah harta yang tidak habis dipakai dan umumnya tidak dapat dipindahkan, tanah, bangunan dan sejenisnya. Utamanya untuk kepentingan umum, misalnya untuk masjid, mushala, pondok pesantren, panti asuhan, jalan umum, dan sebagainya. 22 21 Pasal 1 ayat 1 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf 22 Adrian Sutedi, Op.Cit, hal 105 Dalam ketentuan tersebut terkandung makna, bahwa perihal pertanahan erat perhubungannya dengan peribadatan dan keperluan suci lainnya, yang salah satunya adalah perwakafan tanah, yang dalam hukum agraria nasional mendapat perhatian. 25

B. Asal Mula Masyarakat Tionghoa di Kota Medan