37
4. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2010 tentang Tata Cara Pengawasan
Terhadap Upaya Penghapusan Diskriminasi Ras dan Etnis 5.
Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 tentang wakaf 6.
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 42 Tahun 2006 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf
7. Peraturan Mentari Agama Nomor 4 Tahun 2009 tentang Administrasi
Pendaftaran Wakaf Uang 8.
Peaturan Presiden Nomor 71 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Pengadaan
Tanah Bagi Pembangunan Untuk Kepentingan Umum
D. Pendaftaran dan Pengumuman Harta Benda Wakaf
WNI keturunan Tionghoa di Kota Medan tidak dapat memiliki hak milik atas tanah. WNI keturunan Tionghoa di Kota Medan hanya diberi Hak Guna
Bangunan, Hak Pakai, dan Hak Guna Usaha. klinik hukum khusus untuk warga Tionghoa, keterangan warisnya harus dibuat di hadapan Notaris sesuai
dengan Pasal 1868 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata “KUHPerdata”.
Khusus untuk pembuatan keterangan hak waris yang menjadi acuan adalah golongan penduduk sebagaimana diatur dalam KUHPerdata. Agama pewaris
bukanlah acuan utama untuk pembuatan keterangan hak waris. Untuk itu, dalam kasus membuat keterangan waris bagi Tionghoa yang masuk Islam, hukum yang
digunakan adalah hukum perdata. Bagi warga negara Indonesia keturunan Tionghoa, akta keterangan hak
mewaris adalah dari Notaris berdasarkan Pasal 111 ayat 1 huruf c butir 4. Peraturan Menteri Negara AgrariaKepala Badan Pertanahan Nasional No. 3
38
Tahun 1997 tentang Ketentuan Pelaksanaan Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah. Artinya, bagi golongan penduduk Tionghoa,
yang berwenang membuat adalah Notaris yang sebelumnya dilakukan pengecekan wasiat terlebih dahulu. Klinik hukum walaupun sampai sekarang masih ada
peraturan perundang-undangan menyangkut penggunaan nama Tionghoa oleh warga negara Indonesia “WNI”, namun di dalamnya tidak diatur mengenai
keharusan meminta izin atau larangan untuk memakai nama Tionghoa.
32
Kelenteng sebagai salah satu simbol warga Tionghoa sudah menghiasi kawasan Pecinan di penjuru dunia. Tempat peribadatan umat Konghucu itu pun
sudah ada di Kota Bandung sejak lama. Salah satu bangunan yang memiliki arsitektur khas Tiongkok di Kota Medan, yakni kelenteng Hiap Tian Kong atau
Vihara Satya Budhi. Lahan dengan luas sekitar dua hektar tersebut diwakafkan bagi kalangan pemeluk Konghucu untuk menjadi tempat peribadatan. Hal itu pun
membuktikan toleransi antarumat beragama, antara masyarakat pribumi dengan masyarakat perantau Tionghoa yang sudah terjalin sejak lama. Peletakan batu
pertama Vihara Dharma Shanti Metta ini. Kehadiran vihara dapat meningkatkan sarana peribadatan masyarakat Tionghoa di Kota Medan. Vihara Dharma Shanti
Metta ini akan dibangun empat setengah tingkat di atas lahantanah lebih kurang 6.000 meter persegi.
33
Orang Hakka mempunyai bahasa sendiri yaitu bahasa Ke. Bahasa Ke ini salah satu dari tujuh bahasa daerah utama yang digunakan dalam bahasa suku
Tionghoa. Di Indonesia bahasa Ke ini dikenal sebagai Kejia atau bahasa Khek.
32
http:www.hukumpedia.compenacintaaspek-aspek-hukum-terkait-wni-keturunan- tionghoa.html, diakses tanggal 24 April 2015
33
http:karakternews.comnusantaranusantaravihara-dharma-shanti-metta-dibangun- di-komplek-cbd-polonia-medan.html, diakses tanggal 24 April 2015
39
Dikenal sebagai orang-orang yang rajin dan ulet bekerja. Julukan ini kilas balik ke jaman dahulu. Orang Hakka hidup berpindah pindah, dari tanah yang satu ke tanah
yang lain, oleh sebab itu mereka dinamakan keluarga pendatang, mereka membuka tanah di daerah yang berbukit, menjadikan daerah tersebut subur dan berkembang.
Selain itu mereka adalah pedagang yang handal, jika ada pepatah mengatakan orang Tionghoa adalah orang-orang yang rajin dan ulet, orang-orang Hakka ini dua
kali lipat daripada orang-orang Tionghoa kerajinan dan keuletannya, pantang menyerah. Tidak mengenal perbedaan gender, wanita dan lelaki Hakka sama sama
harus bekerja.
34
Masyarakat Tionghoa di Kota Medan adalah masyarakat patrilineal yang terdiri atas marga suku yang tidak terikat secara geometris dan teritorial yang
selanjutnya telah menjadi satu dengan suku-suku lain di Indonesia. Mereka kebanyakan masih membawa dan mempercayai adat leluhurnya. Hukum adat
Tionghoa hidup dan berkembang seiring dengan perkembangan masyarakat Tionghoa itu sendiri. Bertahan atau tidaknya sebahagian maupun keseluruhan dari
kebiasaan dan adat-istiadat Tionghoa tergantung kepada masyarakat etnis Tionghoa itu sendiri, apakah masih sesuai adat-istiadat tersebut untuk diterapkan
dalam kehidupan sehari-hari dengan mengikuti perkembangan dan kebutuhan masyarakat itu sendiri. Agama merupakan faktor penting yang menentukan
berlanjutnya kebiasaan budaya Tionghoa. Adapun mengenai harta benda yang didapat selama berlangsungnya perkawinan, suami memiliki kedudukan yang lebih
dominan. Penggunaan harta benda perkawinan tersebut oleh isteripun harus seizin dan mendapat persetujuan dari suami. Isteri tidak memiliki wewenang penuh untuk
34
http:baltyra.com2010061156-etnis-suku-di-china-orang-hakka.html, diakses tanggal 24 April 2015
40
menggunakan harta benda perkawinan tersebut, sedangkan sebaliknya terhadap wewenang suami dalam mempergunakan harta benda perkawinan tersebut. Suami
memiliki wewenang penuh dan tidak memerlukan persetujuan isteri sekalipun dalam menggunakan harta benda yang diperoleh semasa perkawinan tersebut.
Pendaftaran tanah adalah rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh Pemerintah secara terus menerus, berkesinambungan dan teratur, meliputi
pengumpulan, pengolahan, pembukuan, dan penyajian serta pemeliharaan data fisik dan data yuridis, dalam bentuk peta dan daftar, mengenai bidang-bidang tanah
dan satuan-satuan rumah susun, termasuk pemberian surat tanda bukti haknya bagi bidang-bidang tanah yang sudah ada haknya dan hak milik atas satuan rumah
susun serta hak-hak tertentu yang membebaninya.
35
Pendaftaran tanah dilaksanakan berdasarkan asas sederhana, aman, terjangkau, mutakhir dan terbuka.
36
Pendaftaran tanah bertujuan: untuk memberikan kepastian hukum dan perlindungan hukum
kepada pemegang hak atas suatu bidang tanah, satuan rumah susun dan hak-hak lain yang terdaftar agar dengan mudah dapat membuktikan dirinya sebagai
pemegang hak yang bersangkutan dan untuk menyediakan informasi kepada pihak- pihak yang berkepentingan termasuk Pemerintah agar dengan mudah dapat
memperoleh data yang diperlukan dalam mengadakan perbuatan hukum mengenai bidang-bidang tanah dan satuan-satuan rumah susun yang sudah terdaftar, untuk
terselenggaranya tertib administrasi pertanahan.
37
Pendaftaran tanah
diselenggarakan oleh Badan Pertanahan Nasional.
38
35
Pasal 1 angka 1 Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah
36
Pasal 2 Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah
37
Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 1997 tentang Pendaftaran Tanah, Pasal 3
38
Ibid, Pasal 5
Dalam rangka penyelenggaraan pendaftaran tanah tugas pelaksanaan pendaftaran tanah dilakukan
41
oleh Kepala Kantor Pertanahan, kecuali kegiatan-kegiatan tertentu yang oleh Peraturan Pemerintah ini atau perundang-undangan yang bersangkutan ditugaskan
kepada Pejabat lain.
39
Obyek pendaftaran tanah meliputi : Bidang-bidang tanah yang dipunyai dengan hak milik, hak guna usaha, hak guna bangunan dan hak
pakai, tanah hak pengelolaan, tanah wakaf, hak milik atas satuan rumah susun, hak tanggungan, dan tanah Negara.
40
Satuan wilayah tata usaha pendaftaran tanah adalah desa atau kelurahan.
41
Pemeliharaan data pendaftaran tanah dilakukan apabila terjadi perubahan pada data fisik atau data yuridis obyek pendaftaran tanah
yang telah terdaftar.
42
Pendaftaran perpanjangan jangka waktu hak atas tanah dilakukan dengan mencatatnya pada buku tanah dan sertifikat hak yang
bersangkutan berdasarkan keputusan Pejabat yang berwenang yang memberikan perpanjangan jangka waktu hak yang bersangkutan.
43
Besarnya dan cara pembayaran biaya-biaya dalam rangka pelaksanaan kegiatan pendaftaran tanah
diatur dengan Peraturan Pemerintah tersendiri.
44
Untuk pendaftaran peralihan hak karena pewarisan yang diajukan dalam waktu 6 enam bulan sejak tanggal
meninggalnya pewaris, tidak dipungut biaya pendaftaran.
45
Tata cara untuk memperoleh pembebasan atas biaya pendaftaran tanah diatur oleh Menteri.
46
Selesainya pendaftaran tanah maka akan menghasilkan sertifikat hak atas tanah, terbitnya sertifikat hak atas tanah menurut Mochtar Wahid, maka kepastian
berkenaan dengan jenis hak atas tanahnya, subyek hak dan obyek haknya menjadi
39
Ibid, Pasal 6 ayat 1
40
Ibid, Pasal 9 ayat 1
41
Pasal 10 ayat 1
42
Ibid, Pasal 36 ayat 1
43
Ibid, Pasal 47
44
Ibid, Pasal 61 ayat 1
45
Ibid, Pasal 61 ayat 3
46
Ibid, Pasal 61 ayat 4
42
nyata oleh karena itu dibandingkan dengan alat bukti tulis lainya sertifikat merupakan tanda bukti yang kuat artinya harus dianggap benar sampai dibuktikan
sebaliknya dipengadilan dengan bukti yang lain.
47
1. untuk menjamin kepastian hukum oleh pemerintah diadakan pendaftaran tanah
di seluruh wilayah Republik Indonesia menurut ketentuan-ketentuan yang diatur dengan peraturan pemerintah.
Sistem publikasi negatif yang dianut oleh UUPA sebenarnya tidak memberikan kepastian hukum bagi pemegang
hak, sehingga keberadaan dari hak atas tanah, dalam hal ini adalah tanah wakaf masih terbuka lebar untuk digugat dan dibatal.
Akan tetapi pedaftaran tetap merupakan hal yang penting hal ini diperkuat dengan perintah Pasal 19 UUPA yang menegaskan bahwa:
2. pendaftaran tanah tersebut diatur dalam ayat 1 pasal ini meliputi a
pengukuran, pemetaan dan pembukuan tanah b pendaftaran hak-hak atas taah dan peralihan hak-hak tersebut, dan c pemberian surat-surat tanda bukti
hak, yang merupakan alat pembuktian yag kuat. 3.
pendaftaran tanah diselenggarakan dengan mengingata keadaan Negara dan masyarakat, keperluan lalu lintas social ekonomi serta kemungkinan
penyelenggaraanya menurut pertimbangan Menteri Agraria. 4.
dalam peraturan pemerintah diatur biaya-biaya yang bersangkutan dengan pendaftaran dimaksud dalam ayat 1 diatas, dengan ketentuan bahwa rakya
yang tidak mampu dibebaskan dari biaya-biaya tersebut. Inti dari ketentuan Pasal 19 UUPA ialah guna menjamin kepastian hukum
oleh pemerintah diadakan pendaftaran tanah yang meliputi a pengukuran,
47
Muchatar Wahid, Memaknai Kepastian Hukum Hak Milik atas Tanah, Jakarta : Penerbit Republika, 2008, hal. 71-72.
43
perpetaan dan pembukuan tanah; b pendaftaran hak-hak atas tanah dan peralihan hak-hak tersebut c Pemberian surat-surat tanda bukti hak, yang berlaku sebagai
alat bukti yang kuat. Dengan adanya pelaksanaan pendaftaran hak atas tanah maka pihak-pihak
yang mempunyai tanah akan dengan mudah dapat membuktikan hak atas tanahnya atau dengan kata lain pelaksanaan pendaftaran hak atas tanah akan memberikan
kepastian hukum bagi pemegang hak atas tanah, disamping itu bagi pihak lain yang menghendaki informasi mengenai tanah yang sudah didaftar dengan seluk
beluknya yang berkaitan dengan tanah, yang bersangkutan akan dengan mudah mengetahuinya karena di Kantor Pertanahan data tersebut terbuka untuk umum
berdasakan asas Openbaarheid dalam pelaksanaan pendaftaran tanah.
48
Terdaftarnya harta benda wakaf atas nama Nazhir tidak membuktikan kepemilikan Nazhir atas harta benda wakaf.
49
Persyaratan pada permohonan pendaftaran.
50
Pendaftaran dilakukan sebelum penandatanganan AIW.
51
Jenis harta benda wakaf meliputi: benda tidak bergerak, benda bergerak selain uang; dan
benda bergerak berupa uang.
52
48
Jefri Ira Susianto, Pendaftaran sebagai Kepastian Hukum, melalui
Benda tidak bergerak meliputi : hak atas tanah sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan baik yang sudah maupun
yang belum terdaftar, bangunan atau bagian bangunan yang berdiri di atas tanah, tanaman dan benda lain yang berkaitan dengan tanah, hak milik atas satuan rumah
susun sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-undangan; dan benda tidak
http:jefriirawansusianto.blogspot.com201406pendaftaran-sebagai-kepastian-hukum_9365.html, diakses tanggal 24 April 2015
49
Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2006 Tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 Tentang Wakaf, Pasal 3 ayat 2
50
Ibid, Pasal 7 ayat 4
51
Ibid, Pasal 7 ayat 5
52
Ibid, Pasal 15
44
bergerak lain sesuai dengan ketentuan prinsip syariah dan Peraturan Perundang- undangan.
53
Pendaftaran harta benda wakaf tidak bergerak berupa tanah dilaksanakan berdasarkan AIW atau APAIW.
54
PPAIW menyampaikan AIW kepada kantor Departemen Agama dan BWI untuk dimuat dalam register umum
wakaf yang tersedia pada kantor Departemen Agama dan BWI.
55
Masyarakat dapat mengetahui atau mengakses informasi tentang wakaf benda bergerak selain
uang yang termuat dalam register umum yang tersedia pada kantor Departemen Agama dan BWI.
56
Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2004 memberi pengertian yang lebih luas dari kriteria harta benda wakaf yang ada sebelumnya. Dalam Undang-Undang
ini ditentukan bahwa harta benda wakaf adalah harta benda yang memiliki daya tahan lama danatau manfaat jangka panjang serta mempunyai nilai ekonomi
menurut syariah yang diwakafkan oleh wakif. Dengan kriteria seperti ini, maka harta benda yang diwakafkan harus memiliki daya tahan lama atau manfaat jangka
panjang, dan mempunyai nilai ekonomi secara syariah. Dengan kriteria seperti ini, semakin banyak jenis benda yang dapat diwakafkan. Selain memenuhi kriteria
seperti di atas, sebagai unsur penting dalam perwakafan ialah harus jelas keberadaan dan status harta benda wakaf pada masa terjadi ikrar wakaf, dan harta
benda wakaf harus harta yang dimiliki dan dikuasai sepenuhnya oleh orang yang berwakaf secara sah.
57
53
Ibid, Pasal 16
54
Ibid, Pasal 38 ayat 1
55
Ibid, Pasal 44 ayat 1
56
Ibid, Pasal 44 ayat 2
57
Bambang Sujatmiko, Pembaharuan Perwakafan di Indonesia, http:bambangsujatmiko 605.blogspot.com201206pembaharuan-perwakafan-di-indonesia.html, diakses tanggal 25 April
2015
45
Selain untuk kepentingan ibadah dan sosial, kegunaan harta benda wakaf juga diarahkan untuk memajukan kesejahteraan umum dengan cara meningkatkan
potensi dan manfaat ekonomi benda wakaf. Dalam hal ini, pentadbiran benda wakaf dimungkinkan untuk memasuki wilayah kegiatan ekonomi dalam erti luas,
sepanjang pentadbirannya sesuai dengan prinsip pengurusan dan ekonomi syariah. Sebagai salah satu lembaga sosial ekonomi Islam, pentadbiran dan pengembangan
harta benda wakaf oleh nazhir dilakukan secara produktif sesuai dengan prinsip syariah. Pentadbiran secara produktif dilakukan antara lain dengan cara
pengumpulan, pelaburan, produksi, kemitraan, perdagangan, agrobisnis, pertambangan, perindustrian, pengembangan teknologi, pembangunan gedung,
apartemen, rumah susun, pasar swalayan, pertokoan, perkantoran, sarana pendidikan, sarana kesehatan dan usaha-usaha yang tidak bertentangan dengan
syariah. Pengertian harta benda wakaf sendiri juga mengalami pergeseran arti
kearah yang lebih baik dan memudahkan, yakni bahwa harta benda wakaf ialah harta benda yang diwakafkan oleh wakif, yang memiliki daya tahan lama danatau
manfaat jangka panjang serta mempunyai nulai ekonomi menurut syariah. Harta benda wakaf tersebut dapat berupa harta benda tidak bergerak maupun
yang bergerak. Dalam hal pengelolaan harta benda wakaf sebagaimana dimaksudkan oleh
undang-undang wakaf, yakni agar dapat berkembang dan dapat dimanfaatkan secara maksimal bagi kesejahteraan sosial. Penekanan akan kewajiban pendaftaran
dan pengumuman wakaf yang pelaksanaannya dilakukan sesuai dengan tata cara yang diatur dalam peraturan perundang-undangan mengenai wakaf. Kewajiban
46
pendaftaran dan pengumuman ini tidak memisahkan antara wakaf ahli yang pada umumnya pentadbiran dan pemanfaatan benda wakaf terhad untuk kaum kerabat
atau ahli waris dengan wakaf khairi yang dimaksudkan untuk kepentingan masyarakat umum sesuai dengan tujuan dan fungsi wakaf. Pelaksanaan
pendaftaran dan pengumuman adalah untuk menciptakan tertib hukum dan pentadbiran wakaf guna melindungi benda wakaf.
58
PPAIW atas nama Nazhir mendaftarkan harta benda wakaf kepada Instansi yang berwenang paling lambat 7 tujuh hari kerja sejak akta ikrar wakaf
ditandatangani.
59
Dalam pendaftaran harta benda wakaf PPAIW menyerahkan: salinan akta ikrar wakaf dan surat-surat danatau bukti-bukti kepemilikan dan
dokumen terkait lainnya.
60
Instansi yang berwenang menerbitkan bukti pendaftaran harta benda wakaf.
61
Bukti pendaftaran harta benda wakaf disampaikan oleh PPAIW kepada Nazhir.
62
Dalam hal harta benda wakaf ditukar atau diubah peruntukannya, Nazhir melalui PPAIW mendaftarkan kembali kepada Instansi
yang berwenang dan Badan Wakaf Indonesia atas harta benda wakaf yang ditukar atau diubah peruntukannya itu sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam tata
cara pendaftaran harta benda wakaf.
63
Menteri dan Badan Wakaf Indonesia mengadministrasikan pendaftaran harta benda wakaf.
64
58
Bambang Sujatmiko, Pembaharuan Perwakafan di Indonesia, melalui http:bambang sujatmiko605.blogspot.com201206pembaharuan-perwakafan-di-indonesia.html, diakses tanggal
25 April 2015
59
Undang-undang No.41 Tahun 2004 Tentang Wakaf, Pasal 32
60
Ibid, Pasal 33
61
Ibid, Pasal 34
62
Ibid, Pasal 35
63
Ibid, Pasal 36
64
Ibid, Pasal 37
Menteri dan Badan Wakaf Indonesia mengumumkan kepada masyarakat harta benda wakaf yang telah
47
terdaftar.
65
Ketentuan lebih lanjut mengenai PPAIW, tata cara pendaftaran dan pengumuman harta benda wakaf diatur dengan Peraturan Pemerintah.
66
Menurut beberapa warga masyarakat Tionghoa tanah tersebut adalah tanah nenek moyang. Masyarakat Tionghoa yang berhak mengelola tanah perkuburan
dengan menggunakan sebuah yayasan, hingga saat ini tidak diketahui nama yayasan tersebut. Tokoh masyarakat etnis Tionghoa menanyakan surat asal muasal
tanah tersebut kepada kepemilikan tanah wakaf tersebut, sebagai bukti milik keluarganya. Apabila masyarakat Tionghoa tidak dapat menunjukan surat surat
bykti kepemilikan tanah perkuburan tersebut. Warga Etnis Tionghoa di Kota Medan, mengharapkan, agar pihak pemerintah dapat segera turun tangan,
mengambil tindakan tegas terhadap masyarakat Tionghoa, terhadap pengutipan biaya penguburan dari Rp.10 juta sampai Rp.50 juta, tanpa diberi kwitansi tanda
pembayaran. Pihak berwajib kami inginkan agar segera menyikapi suara sumbang masyarakat Tionghoa sesumbar mencuat dari mulutnya, tidak pernah takut kepada
pihak berwajib, semua mudah diatur.
67
E. Pelaksanaan Wakaf Tanah di Kota Medan