Hasil Evaluasi Diri PS S-2 Biologi JB-UB

6.3 Hasil Evaluasi Diri PS S-2 Biologi JB-UB

Hasil evaluasi diri PS S-2 Biologi dilakukan berdasarkan kondisi riil internal (Kekuatan dan Kelemahan) serta eksternal (Peluang dan Tantangan) yang dihadapi. Rangkuman analisis KKPA tersebut adalah sebagai berikut:

6.3.1. Kekuatan

1. Program S-2 Biologi mempunyai visi yang menunjukkan sebuah cita-cita untuk meningkatkan profesionalisme dengan mengembangkan dan menerapkan IPTEK untuk pengembangan biologi sebagai sain dasar dan mengaplikasikannya sebagai teknologi terapan untuk menjawab persoalan yang dihadapi oleh masyarakat. Visi ini juga mempunyai keunggulan kompetensi yang menguntungkan guna mendapatkan dana penelitian baik di tingkat nasional maupun internasional

2. Mempunyai tenaga dosen yang sebagian besar masih muda dan bergelar doktor serta berdedikasi tinggi untuk mengembangkan diri di bidang penelitian, pendidikan dan pengajaran serta pengabdian kepada masyarakat.

3. Semua dosen yang sudah bergelar doktor pernah berpengalaman ilmiah (shortcourse, seminar international, pendidikan doktor dan post doctoral) di luar negeri, sehingga pemahaman integral tentang pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi cukup baik untuk mendukung pengembangan program studi.

4. Mempunyai akademik atmosfir yang sangat baik untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

5. Kurikulum yang telah dikembangkan memiliki relevansi yang tinggi dengan visi, misi, tujuan dan sasaran PS, serta secara rutin dilakukan revisi untuk menyesuaikan perkembangan kebutuhan masyarakat.

6. Fasilitas laboratorium, ruang kelas, perpustakaan (Digital library, CD room, ruang baca khusus biologi), akses internet di semua labarotorium, jurusan, maupun diPS S-2, telah memenuhi syarat untuk mengimplementasikan kurikulum yang ada.

7. Banyak dosen yang mempunyai proyek-proyek penelitian kompetitif pada tingkat nasional (PHB, RUT, dan lainnya), serta JB-UB menerima proyek-proyek pengembangan pendidikan TPSDP dan I- MHERE.

6.3.2. Kelemahan

1. Pemahaman konsep biologi sebagai sain dan teknologi yang dapat memberikan kontribusi besar terhadap keanekaragaman hayati dan biokonservasi sebagai salah satu aplikasi dan penjabaran akan pemahaman konsep biologi modern masih sering dipermasalahkan, terutama kemampuan PS mengaplikasikannya untuk menjawab permasalahan di masyarakat.

2. Ada beberapa dosen muda yang masih belum berpengalaman di dunia pendidikan (belum ikut AA atau PEKERTI) serta beban kerja dosen yang tinggi untuk mendukung PBM PS S-1, S-2, dan S-3.

3. Meskipun upaya-upaya penentuan indikator telah dilakukan, namun perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat menyebabkan upaya benchmarking khususnya dalam kinerja akademik agak sulit dilakukan.

4. Fasilitas yang ada belum dikelola dengan menggunakan prinsip- prinsip manajemen yang efisien.

5. Kurang aktifnya terlibat dalam penelitian-penelitian di laboratorium.

6. Dosen yang sudah memiliki jabatan fungsional guru besar dan lektor kepala masih sedikit, sehingga beban guru besar terlalu berat untuk membimbing mahasiswa S1, S2 dan S3 dari berbagai Bidang ilmu.

6.3.3. Peluang

1. Kebutuhan Magister Biologi untuk akademisi, peneliti dan praktisi di wilayah Jawa Timur dan Indonesia Bagian Timur secara umum cukup tinggi.

2. Permasalahan biologi sangat banyak yang pada umumnya dipecahkan oleh pakar yang berkecimpung di applied science. Oleh karena itu kebutuhan adanya pemecahan secara mendasar merupakan peluang bagi program studi untuk menjalin kerjasama dengan pemerintah dan masyarakat.

3. Banyak futurolog memprediksi bahwa abad mendatang adalah abad bioteknologi dan bioekonomi. Pendapat ini menunjukkan peluang pengembangan ilmu di bidang bioteknologi.

4. Potensi sumber daya alam Indonesia belum banyak dimanfaatkan secara optimal dengan konsep pengembangan biologi modern.

5. Era Otonomi Daerah berpeluang untuk mendorong peningkatan kerjasama antara program studi dengan pemerintah daerah dalam hal peningkatan kinerja dan kualitas SDM.

6. Kerjasama dengan instansi pemerintah dan swasta dalam menangani masalah-masalah biologi sangat terbuka luas. Hal ini juga sangat bermanfaat untuk peningkatan kemampuan penelitian para civitas akademikanya.

7. Kerjasama international dengan perguruan tinggi luar negeri, lembaga swadaya masyarakat international, asosiasi-asosiasi masyarakat ilmiah yang terkait dengan biologi sangat terbuka luas.

6.3.4. Ancaman/Tantangan

1. Perkembangan ilmu biologi sangat cepat, sehingga perlu diantisipasi oleh PS dengan mengikuti perkembangan-perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang relevan.

2. Perkembangan Ilmu Biologi perlu diantisipasi oleh PS S-2 Biologi.

3. Pemahaman masyarakat akan konsep biologi modern dalam bentuk penjabarannya yaitu peranan biologi dalam pengembangan biokonservasi dan kenekaragaman hayati masih sangat rendah.

4. Belum banyak industri-industri swasta di Indonesia yang mengembangkan produk industrinya melalui perencanaan yang dilakukan dengan riset dan pengembangan, umumnya industri di Indonesia hanya mengadopsi teknologi dari luar negeri tanpa adanya proses penelitian.

5. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang amat pesat menyebabkan relevansi misi dan tujuan akan sulit diukur karena bisa saja berubah dengan cepat.

6. Adanya perkembangan kebutuhan masyarakat dan tuntutan otonomi daerah yang mengancam kemampuan PS untuk terus mengevaluasi diri dan menyesuaikan misi dan tujuannya dengan perkembangan tersebut.

7. Pemahaman masyarakat yang rendah terhadap ilmu-ilmu dasar, serta anggapan bahwa ilmu-ilmu dasar adalah ilmu yang sulit serta kurang applikatif dan berguna, serta lulusannya sulit mencari kerja.

8. Persaingan ketat para alumni terdidik di dunia kerja.