155626251 Buku Pedoman Jbub Edit 21 Juli 2010

PEDOMAN PENDI DI KAN JURUSAN BI OLOGI FAKULTAS MI PA UNI VERSI TAS BRAWI JAYA MALANG 2010

PEDOMAN PENDI DI KAN JURUSAN BI OLOGI FAKULTAS MI PA

Kode Dokumen

0090104000

Revisi : 0 Tanggal : 2 Mei 2010

Diajukan oleh

Tim Unit UJM JB- UB

Disetujui oleh

Ketua Jurusan Biologi JB- UB

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Jurusan Biologi Fakultas MIPA Universitas Brawijaya (JB-UB) menyiapkan sumber daya manusia yang dibutuhkan untuk menunjang kegiatan pembangunan dalam bidang sain dan teknologi untuk menyongsong kegiatan pembangunan dalam era industrialisasi di Indonesia. Kurikulum pendidikan tingkat S-1, S-2 dan S-3 JB-UB menitikberatkan pada pembelajaran konservasi keanekaragaman hayati menggunakan konsep biologi modern untuk memenuhi kebutuhan stakeholder dan keperluan pembangunan masa sekarang dan yang akan datang.

Dalam memberikan perkuliahan dan praktikum biologi diperlukan buku pedoman pendidikan. Buku ini diharapkan sebagai acuan bagi dosen, tenaga kependidikan dan mahasiswa dalam pelaksanaan PBM.

1 1 . . 1 1 Sejarah Jurusan Biologi Universitas Brawijaya

Jurusan Biologi Fakultas MIPA Universitas Brawijaya (JB-UB) berada di Kota Malang Propinsi Jawa Timur, mulai menyelenggarakan pendidikan dan pengajaran untuk mahasiswa Strata 1 (S-1) sejak bulan Agustus 1987 dengan diterbitkannya SK Rektor nomor 70/SK/1987 di bawah Program MIPA kemudian diperkuat dengan SK Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi No.22/DIKTI/Kep/1989. Saat ini, JB-UB mempunyai satu Program Studi (PS) S-1, yaitu PS S-1 Biologi dan satu PS S-2 Biologi Reproduksi. Sementara itu, pendirian PS S-3 masih dalam proses pengajuan. Dengan hibah TPSDP Batch I (2001-2006), I-MHERE Batch II (2007- 2010), dan dana penelitian kompetitif, JB-UB secara signifikan telah berhasil meningkatkan kualitas PBM. Sementara itu, dalam penyelenggaraan pendidikan S-1 sejak 17 Juni 2004 program studi ini telah mendapatkan nilai akreditasi A berdasarkan surat dari Badan Akreditasi Nasional No. 06455/Ak-VII-S1-021/UBGBLI/VI/2004 yang berlaku hingga 2009, selanjutnya nilai akreditasi ini dipertahankan hingga tahun 2014.

Sejak tahun 2007 kurikulum di PS S-1 Biologi mengacu kepada kurikulum berbasis kompetensi (KBK) dengan pendekatan student centered learning (SCL), problem based learning (PBL), dan problem solving learning (PSL) serta pelaksanaan perkuliahannya didasarkan pada RPKPS. Untuk membekali mahasiswa menembus pasar global, diselenggarakan matakuliah bahasa asing (Inggris dan non Inggris: Perancis, Jepang dan Jerman), kewirausahaan serta Biologi Komputasi dan Informatika.

Kurikulum ini dievaluasi setiap empat tahun. Dalam penyelenggaraan PBM, PS S-1 Biologi didukung oleh 36 dosen tetap terdiri atas seorang profesor, 55,56 % doktor (delapan belas orang sudah lulus sertifikasi dosen), dan sembilan orang (25%) sedang studi lanjut (delapan orang studi S-3). Dosen di JB-UB dikelompokkan menjadi tiga working group yaitu Biomedik dan Reproduksi, Bioteknologi, dan Biologi Konservasi. Pengembangan aktivitas akademik juga didukung oleh enam laboratorium dan ruang baca yang memadai. Prasarana dan sarana yang sangat memadai baik dalam kuantitas maupun kualitas memungkinkan terciptanya suasana kerja dan belajar yang nyaman serta dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas PBM maupun produktivitas dosen. Penyelenggaraan program di JB-UB juga didukung oleh pengelola, perangkat lunak, basis data, serta sarana (seperti tersedianya interkom, telepon, faksimil, komputer, LAN dan Internet) yang memadai dan memungkinkan terjaminnya kualitas sistem informasi. Kegiatan akademik dimonitor dan dievaluasi oleh Ketua Jurusan dan Unit Jaminan Mutu (UJM). Penjaminan kualitas pengelolaan PS S-1 Biologi dilakukan melalui Audit Internal Mutu Akademik (AIMA) oleh UJM dan Pusat Jaminan Mutu (PJM) UB. Pada AIMA 2007/2008 dan 2008/2009 PS S-1 Biologi telah mendapatkan UB Annual Quality Award (UBAQA). Perencanaan dan pengembangan PS S-1 Biologi disesuaikan dengan Renstra fakultas MIPA, Renstra UB, serta program kerja rektor dan dekan. Pelaksanaan program dilakukan dengan menerapkan sistem kerja tim (team work) berdasarkan manual prosedur dan instruksi kerja.

1.2 Visi, Misi dan Tujuan

1.2.1 Visi, Misi dan Tujuan JB-UB

Visi:“Menjadi jurusan teladan dalam menyelenggarakan pendidikan biologi

sesuai dengan standar internasional terbaik, tempat melakukan penelitian untuk mengembangkan konsep biologi modern, dan memiliki kesadaran tinggi untuk melestarikan biodiversitas, serta mampu mendukung perkembangan ilmu-ilmu terapan untuk memenuhi kebutuhan dan kesejahteraan manusia”.

Misi:

1. Mendidik mahasiswa menjadi sarjana, magister dan doktor yang memiliki pemahaman menyeluruh mengenai konsep biologi modern (konsep paling mutakhir yang berlaku pada saat ini) dan biokonservasi. Sarjana biologi tersebut harus memiliki profil/prestasi akademik yang baik, menjunjung tinggi etika 1. Mendidik mahasiswa menjadi sarjana, magister dan doktor yang memiliki pemahaman menyeluruh mengenai konsep biologi modern (konsep paling mutakhir yang berlaku pada saat ini) dan biokonservasi. Sarjana biologi tersebut harus memiliki profil/prestasi akademik yang baik, menjunjung tinggi etika

2. Memainkan peran penting sebagai institusi pelopor pendidikan dan penelitian biologi, yang mampu menggali dan menemukan pengetahuan baru, serta berpartisipasi aktif dalam mengembangkan ide dan konsep tersebut untuk mendukung perkembangan ilmu- ilmu hayati terapan (antara lain pertanian, peternakan, perikanan, kedokteran umum, kedokteran hewan dan kedokteran gigi). Melayani program pendidikan dan keahlian biologi sepanjang hayat kepada masyarakat profesional maupun awam. Lulusan JB- UB diharapkan dapat mengamalkan ilmunya untuk membantu meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan pelestarian lingkungan selama hidupnya.

3. Bertindak sebagai pelopor (memiliki kepekaan tinggi dan cepat bertindak) dalam membantu memecahkan permasalahan biologi umat manusia.

Tujuan:

1. Menghasilkan sarjana, magister dan doktor yang berkompeten, memiliki prestasi akademik yang tinggi, dan memiliki ketrampilan komunikasi untuk bersaing di pasar kerja baik dalam negeri maupun luar negeri.

2. Menciptakan suasana akademis yang kondusif untuk meningkatkan kreativitas dan produktivitas.

3. Menyempurnakan organisasi, sistem manajemen dan efisiensi internal sesuai Standar Mutu UB dan Standar Mutu Jurusan UB

yang telah dituangkan dalam Manual Mutu (MM), Manual Prosedur (MP) dan Instruksi Kerja (IK).

4. Menjamin keberlanjutan layanan pendidikan, laboratorium, penelitian dan publikasi berskala nasional dan internasional, serta pengabdian kepada masyarakat.

5. Meningkatkan efisiensi dan produktivitas fasilitas yang dimiliki untuk meningkatkan kualitas PBM serta untuk melaksanakan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.

6. Meningkatkan kompetensi dan kepuasan pelayanan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan inovasi baru dalam bidang

biologi untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan manusia.

1.2.2. Visi, Misi dan Tujuan PS S-1 JB-UB

Visi: “Menjadi program studi teladan dalam menyelenggarakan pendidikan S-1 biologi sesuai dengan standar internasional terbaik melalui penelitian dan berpartisipasi dalam pengembangan konsep biologi modern untuk pelestarian biodiversitas dan kesejahteraan manusia”.

Misi :

1. Menyelenggarakan pendidikan sarjana yang menguasai konsep biologi modern, memiliki profil akademik yang baik, menjunjung tinggi etika dan mampu bekerja sama secara interdisiplin.

2. Mendidik mahasiswa untuk memiliki ketrampilan praktis, mampu melakukan supervisi dalam penelitian dan pengembangan biologi.

3. Mendidik mahasiswa agar mampu bekerja dalam tim dan belajar dengan kemadirian penuh untuk mengembangkan ilmu dan menyelesaikan masalah terkait bidang biologi atau multidisiplin.

Tujuan :

1. Menghasilkan sarjana biologi yang berkualitas, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berjiwa entrepreneur, sehingga menjadi tenaga kerja profesional yang mampu bersaing di tingkat internasional.

2. Mengembangkan konsep biologi modern untuk mendorong pembangunan berkelanjutan.

3. Mempunyai kemampuan dalam pemberdayaan masyarakat melalui penerapan inovasi biologi modern.

1.2.3. Visi, Misi dan Tujuan PS S-2 JB-UB

V V i i s s i i : : “Menjadi program studi teladan dalam menyelenggarakan pendidikan S-2 Biologi Reproduksi sesuai dengan standar internasional terbaik melalui inovasi penelitian dan pengembangan konsep biologi modern untuk memahami makna kehidupan, fungsi penciptaan dan berperan aktif dalam memecahkan masalah biologi yang dihadapi masyarakat.”

Misi:

1. Menyelenggarakan pendidikan magister agar lulusan memiliki pemahaman menyeluruh tentang konsep biologi modern dan profil akademik yang baik, menjunjung tinggi etika dan mampu bekerja sama secara interdisiplin untuk konservasi biosfer.

2. Mendidik mahasiswa untuk memiliki ketrampilan dan kemahiran inovasi penelitian dalam pengembangan biologi reproduksi.

3. Mendidik mahasiswa agar mampu bekerja dalam tim dengan kemadirian penuh, mempunyai tanggung jawab dalam pengambilan keputusan untuk mengembangkan ilmu dan menyelesaikan masalah terkait bidang biologi atau multidisiplin.

Tujuan :

1. Menghasilkan magister biologi yang berkualitas, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berjiwa entrepreneur, sehingga menjadi tenaga kerja profesional yang mampu bersaing di tingkat internasional.

2. Mengembangkan IPTEK berdasarkan konsep biologi modern yang dipublikasikan secara ilmiah dan bermanfaat untuk membantu

masyarakat.

3. Melakukan upaya-upaya untuk menerapkan IPTEK hasil-hasil penelitian melalui program pengabdian kepada masyarakat.

1.2.4. Visi, Misi dan Tujuan PS S-3 JB-UB

Visi : “Menjadi pusat pendidikan doktor unggulan dan pusat pengembangan ilmu yang berorientasi pada konservasi hayati melalui upaya berupa eksplorasi, modeling dan perencanaan maupun Rekayasa Hayati.”

Misi :

1. Menyelenggarakan program doktor yang berorientasi konservasi hayati

2. Menyelenggarakan pendidikan program doktor berkualitas yang transparan, akuntabel, efisien dan efektif dalam mengembangkan ilmu dan teknologi hayati

3. Mengembangkan inovasi penelitian untuk menghasilkan ide baru yang dipublikasikan secara ilmiah dan/paten yang bermanfaat untuk menyelesaikan masalah-masalah dalam bidang hayati sesuai dengan orientasi dalam visi.

Tujuan :

1. Menghasilkan doktor yang memiliki sudut pandang (kearifan) biologi dalam setiap aspek pemikirannya, mampu merancang dan menerapkan konsep biologi yang berorientasi pada konservasi untuk menjawab permasalahan masyarakat.

2. Menghasilkan doktor yang dapat mengembangkan peranan besar di bidang keahliannya, mampu menggali dan menemukan pengetahuan baru serta berpartisipasi aktif dalam mengembangkan ide-ide dan konsep-konsep biologi untuk memecahkan masalah di masyarakat.

3. Menghasilkan doktor yang inovatif dan mampu mengorganisasi penelitian di bidang keahliannya dengan memberdayakan sumberdaya manusia dan fasilitas yang terkait dengan kegiatan penelitiannya.

4. Menghasilkan doktor dengan profil akademik yang baik, menjunjung tinggi etika dan mampu bekerja sama dengan lingkungannya.

1.3 Fasilitas Pendidikan

1.3.1 Gedung

Prasarana di JB-UB antara lain meliputi ruang kuliah, ruang praktikum dan penelitian, ruang baca, rumah kaca, akuakultur, kebun botani dan konservasi, rumah jamur, kandang hewan, ruang himpunan mahasiswa, ruang ketua jurusan, ruang tata usaha, ruang dosen dan tenaga pendukung, kamar mandi, ruang sholat, dan dapur. Prasarana tersebut berada di tiga gedung yang terpisah yaitu di Gedung Fakultas MIPA, Gedung Jurusan Biologi, dan Gedung Biologi Molekular. Prasarana untuk ruang dosen dan tenaga pendukung sudah memadai baik dari segi kualitas bangunan maupun rasio luas terhadap jumlah staf (2,85-22,32 m2/staf). Tempat untuk menyelenggarakan perkuliahan khususnya untuk PS S-1 Biologi ada lima ruang, sedangkan untuk kuliah layanan diselenggarakan di ruang kelas yang dikelola oleh fakultas dan universitas. Kualitas ruang kelas yang baik dan rasio luas terhadap jumlah mahasiswa (1,13 – 4,33 m2/mahasiswa) sudah mencukupi untuk tercapainya suasana belajar yang nyaman. Kondisi ruang TU yang baik dan rasio luas terhadap tenaga pendukung (7,75 m2/staf) sangat mendukung penyelenggaraan administrasi yang baik di JB-UB. Prasarana untuk menyelenggarakan praktikum dan atau penelitian baik untuk mahasiswa maupun dosen berdasarkan kualitas dan rasio luas ruangan terhadap pengguna sudah baik (1,64-7,92 m2/orang).

1.3.2 Laboratorium

Ruang untuk praktikum dan atau penelitian di JB-UB dikelola oleh enam laboratorium yaitu Lab. Biologi Dasar; Lab. Fisiologi, Struktur, Perkembangan Hewan dan Biologi Molekular; Lab. Fisiologi, Kultur Jaringan dan Mikroteknik Tumbuhan; Lab. Ekologi dan Diversitas Hewan; Lab. Mikrobiologi; dan Lab. Taksonomi, Struktur dan Perkembangan Tumbuhan. Untuk meningkatkan produktivitas dan kualitas penelitian mahasiswa dan dosen, JB-UB bekerjasama dengan laboratorium di luar JB- UB. Laboratorium-laboratorium tersebut meliputi: Lab. Sentral Ilmu Hayati UB, Lab. Biomedik di Fakultas Kedokteran-UB, Lab. Biokimia di Jurusan Kimia UB, Lab. Kimia di Perum Jasa Tirta, Kebun Raya Purwodadi, dan Balai Inseminasi Buatan-Singosari. Kualitas pembelajaran, penelitian dan kompetensi mahasiswa juga ditingkatkan melalui penyediaan ruang baca, ruang mikroskop, kebun percobaan, taman konservasi, akuakultur, rumah

kaca, kandang hewan, dan rumah jamur.

Untuk memudahkan dalam berkomunikasi antar anggota di JB-UB, di setiap gedung dilengkapi dengan infrastruktur interkom dan telepon. Selain itu, sebagian besar prasarana sudah dilengkapi dengan infrastruktur jaringan listrik, dan atau pipa air, dan atau pipa gas, dan atau AC, fiber optic untuk jaringan internet, Local Area Network dan finger print on line local Fakultas MIPA yang memadai.

1.3.3 Ruang Baca

Jurusan Biologi memiliki ruang baca yang dilengkapi dengan berbagai pustaka dengan jumlah buku dan judul yang memadai serta komputer untuk administrasi dan akses internet. Ruang baca di JB-UB melayani pengunjung mulai hari Senin sampai dengan Sabtu dari pukul 08.00 sampai dengan

17.00 WIB. Jumlah pengunjung di ruang baca JB-UB rata-rata antara 409- 700 orang/bulan. Pengadaan buku di ruang baca tersebut antara lain dari PNBP, TPSDP, I-MHERE, dan hibah dari perpustakaan di luar JB-UB. Ruang baca JB-UB sudah terintegrasi melalui jaringan internet dengan perpustakaan UB, sehingga memudahkan dosen dan mahasiswa untuk mendapatkan informasi pustaka yang dibutuhkan (resources sharing).

1.3.4 Sistem Informasi Jurusan

Informasi akademik JB-UB sejak tahun 2004 dikelola dengan menggunakan sistem informasi akademik (SIAKAD) yang diselenggarakan oleh UB dan dikoordinasi Fakultas MIPA bekerja sama dengan Pusat Komputer (Puskom) dan Unit Pengkajian dan Penerapan Teknologi

Informasi (UPPTI) UB. Sistem ini memungkinkan seluruh sivitas akademika dapat mengakses, memantau, dan mencetak informasi akademik yang dibutuhkan, serta pembayaran dan pendaftaran ulang mahasiswa dan wisuda secara online. Sejak tahun 2007 manajemen sistem informasi di setiap unit di UB dikembangkan dan diintegrasikan ke dalam program Indonesian Higher Education Network (INHERENT) UB. Sistem informasi di JB-UB sudah sangat baik yang didukung sarana yang memadai seperti tersedianya interkom, telepon, faksimil, komputer, LAN dan Internet. Jurusan Biologi telah memiliki pangkalan data mengenai administrasi akademik, profil mahasiswa dan lulusan, sistem pembelajaran, sumber daya manusia, serta prasarana dan sarana yang terdapat dalam sistem informasi terintegrasi dengan pangkalan data di fakultas dan universitas. Setiap gedung di JB-UB telah memiliki jaringan terminal internet atau terjangkau hotspot. Selain itu untuk memperlancar komunikasi internal maupun eksternal JB-UB didukung oleh empat nomor saluran telepon dan tujuh nomor saluran interkom.

1.3.5 Sumber Daya Manusia

Dosen di JB-UB berjumlah 36 orang. Sebagian besar dosen berusia muda (89 % berusia 30 - 50 tahun, 30 % di antaranya berusia 28 - 40 tahun) dan memiliki kualifikasi doktor (55,6 %) lulusan dari berbagai universitas di luar (70 %) dan dalam negeri (30%), magister 33,4%, dan hanya 11% (4 orang) memiliki kualifikasi sarjana. Diprediksi pada tahun 2012 jumlah doktor di PS S-1 Biologi akan meningkat menjadi 77 % (28 dosen).

Dari keseluruhan 36 dosen, PS S-1 Biologi sudah memiliki satu profesor serta 66,7 % (24 dosen) Lektor atau Lektor Kepala, 18 dosen telah lulus sertifikasi dosen, jumlah dosen yang telah mengikuti pelatihan Pekerti/Applied Aproach sebanyak 28 orang. Dengan kualifikasi tersebut maka PS S-1 Biologi telah memenuhi persyaratan nasional sebagai program studi yang siap menyelenggarakan international faculty.

Dosen JB-UB terbagi di dalam tiga kelompok bidang minat (working group) yaitu bidang Biologi Konservasi 15 orang, Bioteknologi 10 orang serta Biomedik dan Reproduksi 11 orang. Banyaknya dosen lulusan luar negeri, adanya program TPSDP, I-MHERE, dan DIKTI telah mendukung pengembangan kualitas dosen baik melalui kunjungan dosen ke luar negeri, kerjasama penelitian yang melibatkan stakeholder, maupun publikasi ilmiah dalam seminar serta jurnal nasional dan internasional.

Penyelenggaraan PS S-1 Biologi juga didukung oleh 14 orang tenaga pendukung, 13 orang di antaranya (92,9 %) telah menjadi pegawai negeri Penyelenggaraan PS S-1 Biologi juga didukung oleh 14 orang tenaga pendukung, 13 orang di antaranya (92,9 %) telah menjadi pegawai negeri

1.4 Kegiatan Civitas Akademika

Berdasarkan UU No. 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional, maka kegiatan di JB-UB didasarkan pada Tri Dharma Perguruan Tinggi yaitu pendidikan dan pengajaran, penelitian serta pengabdian kepada masyarakat.

1.4.1 Pendidikan dan Pengajaran

Salah satu misi JB-UB adalah membentuk sarjana yang mempunyai pemahaman menyeluruh tentang konsep biologi modern dan biokonservasi, serta mampu menyelesaikan permasalahan dalam bidang biologi sehingga dapat memiliki kompetensi dan mampu berkompetisi di pasar kerja. Untuk mencapai misi JB-UB menyelenggarakan pendidikan yang efisien dan relevan yang disusun dalam KBK 2008. Pengembangan rancangan pembelajaran maupun pelaksanaan proses pembelajaran yang meliputi rencana pembelajaran, metode evaluasi hasil belajar mahasiswa, persyaratan kelulusan dan penyelesaian studi, mengacu pada Buku Pedoman Pendidikan Fakultas MIPA yang selalu diupdate setiap tahun. Pengembangan bahan ajar, penggunaan media pembelajaran dan sistem evaluasi pembelajaran dilakukan menggunakan panduan Satuan Acara Perkuliahan (SAP) dan Rencana Program dan Kegiatan Pembelajaran Semester (RPKPS) yang mengacu kepada kebijakan dan standar akademik UB yang disosialisasikan melalui pelatihan PEKERTI, Applied Aproach (AA) dan workshop yang dikelola oleh LP3 UB.

Pelaksanaan pedoman pengembangan rancangan pembelajaran dimonitor dan dievalusi setiap semester melalui Audit Internal Mutu Akademik (AIMA) oleh UJM dan PJM UB. Kuliah dan praktikum dilaksanakan berdasarkan metode SCL, dengan pemberian tugas terstruktur (membuat studi pustaka, ringkasan jurnal dan mempresentasi di kelas, membuat model pembelajaran, ringkasan materi kuliah). Kegiatan-kegiatan PBM dilakukan secara bilingual untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa berbahasa Inggris dan menulis abstrak berbahasa Inggris. Untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa dan performance menuju standar internasional, JB-UB melalui Proyek TPSDP dan I-MHERE meningkatkan kualitas ruang baca, ruang kelas, TU, dan laboratorium. Mahasiswa juga didorong untuk aktif mengikuti kegiatan yang dapat meningkatkan Pelaksanaan pedoman pengembangan rancangan pembelajaran dimonitor dan dievalusi setiap semester melalui Audit Internal Mutu Akademik (AIMA) oleh UJM dan PJM UB. Kuliah dan praktikum dilaksanakan berdasarkan metode SCL, dengan pemberian tugas terstruktur (membuat studi pustaka, ringkasan jurnal dan mempresentasi di kelas, membuat model pembelajaran, ringkasan materi kuliah). Kegiatan-kegiatan PBM dilakukan secara bilingual untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa berbahasa Inggris dan menulis abstrak berbahasa Inggris. Untuk meningkatkan kompetensi mahasiswa dan performance menuju standar internasional, JB-UB melalui Proyek TPSDP dan I-MHERE meningkatkan kualitas ruang baca, ruang kelas, TU, dan laboratorium. Mahasiswa juga didorong untuk aktif mengikuti kegiatan yang dapat meningkatkan

1.4.2 Penelitian

Budaya meneliti telah berkembang dengan baik di JB-UB karena dalam tiga tahun terakhir lebih dari 75 % dosen memiliki penelitian yang didanai oleh universitas, DIKTI dan instansi lain baik secara nasional maupun internasional. Dalam tiga tahun terakhir jumlah penelitian dosen meningkat sebesar 114 % jika dibandingkan tahun 2000/2001- 2002/2003 yaitu dari 21 judul menjadi 45 judul pada tahun 2005/2006 - 2007/2008 dengan melibatkan lebih dari 75% dosen, demikian juga jumlah dana yang diperoleh meningkat lebih dari 83 % yaitu dari sekitar Rp 1,3 milyar menjadi Rp 2,2 milyar. Dana penelitian tersebut lebih dari 75 % berasal dari luar UB. Hasil penelitian dosen yang dipublikasikan pada tahun 2000/2001- 2002/2003 sebanyak 8 artikel menjadi 40 artikel ( 24 di jurnal internasional dan 16 di jurnal nasional) pada tiga tahun terakhir. Hasil penelitian yang dipublikasikan di seminar juga meningkat dari 21 judul menjadi 113 judul (49 di seminar internasional dan 64 di seminar nasional).

Masing-masing dosen dalam proyek penelitiannya melibatkan mahasiswa S1, S2, atau S3 sehingga sangat membantu mahasiswa untuk mengerjakan skripsi, thesis atau disertasi. Hal ini sangat menguntungkan bagi proses pembelajaran dan pembangungan pola pikir mahasiswa dalam penelitian. Jurusan Biologi melalui kelompok studi (working group) beserta mahasiswa yang menjadi team penelitiannya aktif melakukan dan terlibat sebagai nara sumber dalam lokakarya atau seminar-seminar di tingkat regional, nasional dan internasional. Tingginya produktivitas dosen dalam penelitian dan publikasi menjadikan suasana akademik di PS Biologi semakin baik.

1.4.3 Pengabdian kepada Masyarakat

Jumlah kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) di PS Biologi selama tiga tahun terakhir (2005/2006 - 2007/2008) sebanyak 17 judul (meningkat >400%) jika dibanding tahun 2000/2003 sebanyak tiga judul, yang sebagian besar biayanya (>75 %) berasal dari luar UB. Kegiatan PKM pada tiga tahun terakhir telah melibatkan lebih dari 75% dosen dan lebih dari 10 % mahasiswa khususnya mahasiswa yang memprogram Kuliah Kerja Nyata. Bentuk kegiatan PKM di JB-UB saat ini antara lain berupa pelatihan dan penyuluhan di daerah binaan yaitu di Rabupane Kabupaten Lumajang, Ngadas dan Jarak Ijo di Kabupaten Malang, dan Saradan

Kabupaten Madiun; pembinaan kepada guru-guru biologi SMU, serta pembinaan siswa SMP dan SMA peserta Olimpiade Sains Nasional (OSN).

1.5 Keuangan/Pendanaan JB-UB

Jurusan Biologi merupakan program studi pertama dan satu satunya di UB yang berhasil mendapatkan dana kompetisi Technological Professional Skill Development Project (TPSDP) batch I, yang bersumber dari Asean Development Bank (ADB), selama jangka waktu 4 tahun ( 2001 – 2004 ). Dalam tiga tahun terakhir, sumber pendanaan untuk peyelenggaraan program JB-UB cenderung meningkat (>80 %) yaitu sebesar Rp 343.195.000 (2006/2007), Rp 2.113.918.830 (2007/2008), dan Rp 3.916.276.360 (2008/2009), dengan dana untuk penyelenggaraan pendidikan sebesar Rp 15.062.000/mahasiswa/tahun pada tahun 2008/2009. Sebagian besar dana tersebut (> 72 %) berasal dari dana penelitian kompetitif dan PHK I-MHERE. Dana untuk tujuan proses kuliah dan praktikum termasuk Alat Tulis Kantor (ATK) di PS S-1 Biologi berasal dari PNBP yang jumlahnya tidak memadai. Pendanaan penelitian dosen sebagian besar diperoleh secara kompetitif yang sekaligus digunakan untuk mendanai penelitian skripsi, tesis, dan disertasi mahasiswa. Sumber pendanaan untuk pengabdian kepada masyarakat sebagian besar diperoleh dari PNBP, dan Olimpiade Sains Nasional, sedangkan pendanaan untuk meningkatkan kualifikasi dosen (studi lanjut, pelatihan, penelitian dan publikasi) dan tenaga kependidikan (pelatihan/magang), pengadaan sarana dan pustaka antara lain berasal dari hibah TPSDP, I-MHERE, Dikti dan beasiswa luar negeri. Pengelolaan dana tersebut selalu diaudit setiap tahun dan digunakan untuk berbagai aspek PBM, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, pengembangan SDM, serta pengadaan dan atau perawatan prasarana dan sarana.

Penerimaan anggaran JB-UB melalui hibah-hibah kompetisi yang diselenggarakan oleh Ditjen Dikti melalui dana penelitian dan melalui bentuk kerjasama cenderung meningkat. Hal ini menunjukkan semakin kuatnya potensi JB-UB dalam menuju pengelolaan jurusan yang semakin sehat dan berkualitas. Meskipun hal ini merupakan salah satu aspek positif, namun JB-UB harus terus meningkatkan kualitasnya karena semakin kompetitifnya untuk memperoleh dana-dana ini. Perkembangan institusi pendidikan lain bisa menjadi potensi ancaman apabila tidak disikapi dengan peningkatan mutu yang memadai.

Anggaran untuk pemeliharaan prasarana dan sarana serta pengadaan bahan kimia yang dikelola universitas sangat terbatas. Untuk mengurangi Anggaran untuk pemeliharaan prasarana dan sarana serta pengadaan bahan kimia yang dikelola universitas sangat terbatas. Untuk mengurangi

1.6 Tata Pamong (Governance)

Organisasi JB-UB ditetapkan berdasarkan atas rencana program dan personil yang bertanggung jawab, sehingga saat ini penanggung jawab JB- UB terdiri atas: a) Ketua Jurusan, b) Sekertaris Jurusan, c) Ketua Program S-2 Biologi, d) Kepala Laboratorium, e) Unit pelaksana administrasi, dan f) Unit Jaminan Mutu. Saat ini, JB-UB memiliki satu PS S-1 Biologi, satu PS S-2 Biologi Reproduksi dan satu PS S-3 Biologi. Ketua dan Sekretaris PS S-1 Biologi dijabat oleh Ketua dan Sekretaris JB-UB. Ketua jurusan dengan masa tugas selama empat tahun dipilih oleh seluruh dosen secara demokratis, disetujui oleh dekan dan diangkat oleh rektor. Tata cara pemilihan ketua dan sekretaris jurusan berpedoman kepada panduan yang ditetapkan oleh rektor. Selain itu, secara informal di JB-UB telah dibentuk bendahara jurusan untuk membantu kelancaran pelaksanaan kerumahtanggaan.

Gambar 1. Struktur organisasi Jurusan Biologi Fakultas MIPA UB

Aktivitas pengembangan bidang ilmu di JB-UB dilakukan dalam tiga kelompok studi (working group), sedangkan pengembangan aktivitas akademik didukung oleh enam laboratorium yang masing-masing dipimpin oleh kepala laboratorium. Pengelolaan administrasi PS S-1 Biologi dilakukan oleh bagian tata usaha sedangkan penjaminan kualitas pengelolaan PS S-1 Biologi dilakukan oleh Unit Jaminan Mutu (UJM). Masing-masing komponen organisasi saling menjalin koordinasi dan bertanggung jawab langsung kepada ketua jurusan. Penanggung jawab dan atau anggota setiap unit kerja di JB-UB sudah memiliki deskripsi kerja yang jelas, serta manual prosedur dan instruksi kerja untuk koordinasi dalam pelaksanaan tugas. Evaluasi, perencanaan dan pengembangan program studi melibatkan seluruh dosen dan tenaga pendukung melalui rapat jurusan yang dilakukan setiap bulan. Kerjasama eksternal yang dibangun oleh jurusan secara kelembagaan dinyatakan dalam bentuk nota kesepahaman (MOU) yang disahkan oleh fakultas atau universitas.

BAB II SISTEM PENDIDIKAN

Universitas Brawijaya telah menganut Sistem Kredit Semeter (SKS) yang ditetapkan dengan Surat Keputusan Rektor Nomor 22/SK/1976 tangal

3 Mei 1976. Dengan memperhatikan Undang-undang No. 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Peraturan Pemerintah nomor 60 tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi dan Keputusan Mendiknas Nomor 232/U/2000 tentang Pedoman Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa, nomor 045/U/2002 tentang Kurikulum Inti Pendidikan Tinggi, serta memperhatikan pula Petunjuk Pelaksanaan Sistem Kredit Untuk Perguruan Tinggi, Pedoman Penyelenggaraan Proses Pendidikan Tinggi atas Dasar Sistem Kredit Semester dan Petunjuk untuk Tenaga Pengajar dalam Sistem Penyelenggaraan Pendidikan atas dasar Sistem Kredit Semester, maka diterbitkan Pedoman Pelaksanaan SKS.

Universitas sebagai lembaga pendidikan tinggi, selalu memperhatikan enam faktor, yaitu :

1. Mahasiswa sebagai anak didik, yang secara kodrati memiliki perbedaan-perbedaan individual baik dalam bakat, minat maupun kemampuan akademik.

2. Tuntutan kebutuhan masyarakat akan tenaga ahli yang semakin meningkat.

3. Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat.

4. Sarana pendidikan seperti ruang kuliah, perpustakaan, laboratorium yang memadai.

5. Tenaga administrasi yang mempengaruhi kelancaran penyelenggaraan acara-acara akademik.

6. Dosen sebagai pelaksana pendidikan yang dalam penyelenggaraan proses belajar mengajar atas dasar SKS, merupakan komponen yang sangat mempengaruhi hasil proses itu.

Dengan demikian, sistem pendidikan yang tepat ialah sistem pendidikan yang memperhatikan dan mempertimbangkan secara optimal ke enam faktor tersebut. Salah satu sistem yang dipandang sesuai adalah Sistem Kredit Semester.

2.1 Pengertian Dasar Sistem Kredit Semester (SKS)

2.1.1 Tujuan Umum

Agar Perguruan Tinggi dapat lebih memenuhi tuntutan pembangunan, maka perlu disajikan program pendidikan yang bervariasi dan fleksibel. Dengan cara tersebut akan memberi kemungkinan lebih luas kepada tiap mahasiswa untuk menentukan dan mengatur strategi proses studinya agar diperoleh hasil yang sebaik-baiknya sesuai dengan rencana dan kondisi masing-masing peserta didik.

2.1.2 Tujuan Khusus

a. Memberi kesempatan kepada para mahasiswa yang cakap dan giat belajar agar dapat menyelesaikan studi dalam waktu sesingkat– singkatnya.

b. Memberi kesempatan kepada para mahasiswa agar dapat mengambil matakuliah yang sesuai dengan minat, bakat dan kemampuannya.

c. Memberi kemungkinan agar sistem pendidikan dengan input dan output majemuk dapat dilaksanakan.

d. Mempermudah penyesuaian kurikulum dari waktu ke waktu dengan perkembangan ilmu dan teknologi yang sangat pesat dewasa ini.

e. Memberi kemungkinan agar sistem evaluasi kemajuan belajar mahasiswa dapat diselenggarakan dengan sebaik-baiknya.

f. Memberi kemungkinan pengalihan (transfer) kredit antar program studi atau antar fakultas dalam suatu PT atau antarPT.

g. Memungkinkan perpindahan mahasiswa dari PT satu ke PT lain atau dari suatu PS ke PS lain dalam suatu PT tertentu.

2.1.3 Sistim Kredit Semester

Sistem Kredit Semester adalah suatu sistem penyelenggaraan pendidikan dengan menggunakan satuan kredit semester (sks) untuk menyatakan beban studi mahasiswa, beban kerja dosen, pengalaman belajar dan beban penyelenggaraan program.

a. Semester adalah satuan waktu kegiatan yang terdiri atas 16 sampai 19 minggu kuliah atau kegiatan terjadwal lainnya, berikut kegiatan iringannya, termasuk 2 sampai 3 minggu kegiatan penilaian.

b. Satuan kredit semester (sks) adalah takaran penghargaan terhadap pengalaman belajar yang diperoleh selama satu semester melalui kegiatan terjadwal per minggu sebanyak 1 jam perkuliahan atau 2 jam praktikum, atau 4 jam kerja lapangan yang masing-masing diiringi oleh b. Satuan kredit semester (sks) adalah takaran penghargaan terhadap pengalaman belajar yang diperoleh selama satu semester melalui kegiatan terjadwal per minggu sebanyak 1 jam perkuliahan atau 2 jam praktikum, atau 4 jam kerja lapangan yang masing-masing diiringi oleh

Ciri-ciri sistem kredit semester ialah : • Dalam setiap semester disajikan sejumlah matakuliah dan setiap matakuliah mempunyai bobot yang dinyatakan dalam sks, sesuai

dengan yang ditetapkan dalam kurikulum masing-masing PS. • Banyaknya nilai kredit untuk matakuliah yang berlainan tidak perlu sama. • Banyaknya nilai kredit untuk masing-masing matakuliah ditentukan atas dasar besarnya usaha untuk menyelesaikan tugas-

tugas yang dinyatakan dalam kegiatan perkuliahan, praktikum, kerja lapangan atau tugas-tugas lain.

2.2 Beban dan Masa Studi

2.2.1 Beban studi S-1 sekurang-kurangnya 144 (seratus empat puluh empat) sks dan sebanyak-banyaknya 160 (seratus enam puluh) sks yang dijadwalkan untuk 8 (delapan) semester dan dapat ditempuh dalam waktu kurang dari 8 (delapan) semester dan selama-lamanya 14 (empat belas) semester setelah pendidikan menengah.

2.2.2 Beban studi S-2 sekurang-kurangnya 38 (tiga puluh delapan) sks dan sebanyak-banyaknyta 50 (lima puluh) sks yang dijadwalkan untuk 4 (empat) semester dan dapat ditempuh dalam waktu kurang dari 4 (empat) semester dan selama-lamanya 8 (delapan) semester setelah pendidikan sarjana.

2.2.3 Beban studi S-3 sekurang-kurangnya 40 (empat puluh delapan) sks dan sebanyak-banyaknyta 50 (lima puluh) sks yang dijadwalkan untuk

6 (enam) semester dan dapat ditempuh dalam waktu kurang dari 6 (enam) semester dan selama-lamanya 10 (sepuluh) semester setelah pendidikan magister.

2.3 Kurikulum Inti dan Kurikulum Institusional

Kurikulum pendidikan tinggi yang menjadi dasar penyelenggaraan program studi terdiri atas :

a. kurikulum inti

b. kurikulum institutional

2 2 . . 3 3 . . 1 1 K K u u r r i i k k u u l l u u m m i i n n t t i i merupakan kelompok bahan kajian dan pelajaran yang harus dicakup dalam suatu program studi yang dirumuskan dalam kurikulum yang berlaku secara nasional.

a) Kurikulum inti terdiri atas kelompok matakuliah pengembangan kepribadian, kelompok matakuliah yang mencirikan tujuan pendidikan dalam bentuk penciri ilmu pengetahuan dan ketrampilan, keahlian berkarya, sikap prilaku dalam berkarya dan cara berkehidupan bermasyarakat, sebagai persyaratan minimal yang harus dicapai peserta didik dalam penyelesaian suatu program studi.

b) Kurikulum inti program sarjana dan program diploma terdiri atas : • kelompok MKP (Matakuliah Pengembangan Kepribadian) • kelompok MKK (Matakuliah Keilmiuan dan Keterampilan) • kelompok MKB (Matakuliah Keahlian Berkarya)

• kelompok MPB (Matakuliah Perilaku Berkarya) • kelompok MBB (Matakuliah Berkehidupan Bersama)

c) Kurikulum inti program sarjana sebagaimana dimaksud diatas berkisar antara 40 % - 80 % dari jumlah SKS kurikulum program sarjana.

d) Kurikulum inti program diploma sekurang-kurangnya 40 % dari jumlah sks kurikulum program diploma.

2 2 . . 3 3 . . 2 2 K K u u r r i i k k u u l l u u m m i i n n s s t t i i t t u u s s i i o o n n a a l l merupakan sejumlah bahan kajian dan pelajaran yang merupakan bagian dari kurikulum pendidikan tinggi, terdiri atas tambahan dan kelompok ilmu dalam kurikulum inti yang disusun dengan memperhatikan keadaan dan kebutuhan lingkungan serta ciri khas perguruan tinggi yang bersangkutan.

Kurikulum institusional program sarjana dan program diploma terdiri atas keseluruhan atau sebagian dari :

a) Kelompok MKP yang terdiri atas matakuliah yang relevan dengan tujuan pengayaan wawasan, pendalaman intensitas pemahaman dan penghayatan MPK inti.

b) Kelompok MKK yang terdiri atas matakuliah yang relevan untuk memperkuat penguasaan dan memperluas wawasan kompetensi keilmuan b) Kelompok MKK yang terdiri atas matakuliah yang relevan untuk memperkuat penguasaan dan memperluas wawasan kompetensi keilmuan

c) Kelompok MKB yang terdiri atas matakuliah yang relevan, bertujuan untuk memperkuat penguasaan dan memperluas wawasan kompetensi keahlian dalam berkarya di masyarakat sesuai dengan keunggulan kompetitif serta komparatif penyelenggaraan program studi bersangkutan.

d) Kelompok MPB yang terdiri atas matakuliah yang relevan, bertujuan untuk memperkuat penguasan dan memperluas wawasan perilaku berkarya sesuai dengan ketentuan yang berlaku di masyarakat untuk setiap program studi.

e) Kelompok MBB yang terdiri atas matakuliah yang relevan dengan upaya pemahaman serta penguasaan ketentuan yang berlaku dalam berkehidupan di masyarakat, baik secara nasional maupun global, yang membatasi tindak kekaryaan seseorang sesuai dengan kompetensi keahliannya.

2.3.3 Matakuliah Kelompok

a) Kelompok MPK pada kurikulum inti yang wajib diberikan dalam kurikulum setiap program studi/kelompok program studi terdiri atas Pendidikan Pancasila, Pendidikan Agama, dan Pendidikan Kewarganegaraan.

b) Kelompok MPK pada kurikulum institusional dapat termasuk bahasa Indonesia, bahasa Inggris, dan sebagainya.

c) Kurikulum inti untuk setiap program studi pada program sarjana, program magister, program doktor, dan program diploma yang ditetapkan oleh Menteri sesuai UU no. 232/U/2000 tetap berlaku hingga ditetapkannya kurikulum inti oleh kalangan perguruan tinggi bersama masyarakat profesi dan pengguna lulusan.

d) Kurikulum institusional untuk setiap program studi pada program sarjana,

program magister, program doktor, dan program diploma ditetapkan oleh masing-masing perguruan tinggi.

2.4 Kompetensi

Adalah seperangkat tindakan cerdas, penuh tanggungjawab yang dimiliki seseorang sebagai syarat untuk dianggap mampu oleh masyarakat dalam melaksanakan tugas-tugas di bidang pekerjaan tertentu.

2.4.1 Kompetensi hasil didik suatu program studi terdiri atas : o Kompetensi utama

o Kompetensi pendukung o Kompetensi lain yang bersifat khusus dan gayut dengan kompetensi utama

2.4.2 Elemen-elemen kompetensi terdiri atas : o Landasan kepribadian

o Penguasaan ilmu dan ketrampilan o Kemampuan berkarya o Sikap dan perilaku dalam berkarya menurut tingkat keahlian berdasarkan ilmu dan keterampilan yang dikuasai o Pemahaman kaidah berkehidupan bermasyarakat sesuai dengan pilihan keahlian dalam berkarya.

2.4.3 Kurikulum inti merupakan penciri dari kompetensi utama. Kurikulum inti suatu program studi bersifat :

a. Dasar untuk mencapai kompetensi lulusan

b. Acuan baku minimal mutu penyelenggaraan program studi

c. Berlaku secara nasional dan internasional

d. Lentur dan akomodatif terhadap perubahan yang sangat cepat di masa datang

e. Kesepakatan bersama antara kalangan perguruan tinggi, masyarakat profesi dan pengguna lulusan

2.4.4 Kompetensi pendukung, dan kompetensi lain yang bersifat khusus dan gayut dengan kompetensi utama suatu program studi ditetapkan oleh institusi penyelenggara program studi.

2.5 Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa

Terhadap kegiatan dan kemajuan belajar mahasiswa dilakukan penilaian secara berkala yang dapat berbentuk ujian, pelaksanaan tugas, dan pengamatan oleh dosen. Ujian dapat diselenggarakan melalui ujian tengah semester, ujian akhir semester, ujian akhir program studi, ujian skripsi, ujian tesis dan ujian disertasi.

2.6 Beban Studi dalam Semester

Beban studi mahasiswa dalam satu semester ditentukan atas dasar rata-rata waktu kerja sehari dan kemampuan individu. Pada umumnya orang bekerja rata-rata 6 – 8 jam selama enam hari berturut-turut. Seorang mahasiswa Beban studi mahasiswa dalam satu semester ditentukan atas dasar rata-rata waktu kerja sehari dan kemampuan individu. Pada umumnya orang bekerja rata-rata 6 – 8 jam selama enam hari berturut-turut. Seorang mahasiswa

Besarnya indek prestasi (IP) dapat dihitung sebagai berikut : ∑ n

K i NA i

IP i = 1 =

dimana IP

Indeks Prestasi, dapat berupa indek prestasi semester atau indeks prestasi kumulatif K

jumlah sks masing-masing matakuliah NA

nilai akhir masing-masing matakuliah n

banyaknya matakuliah diambil Besarnya beban studi pada semester pertama ditentukan sama untuk setiap

mahasiswa, kemudian dengan IP yang dicapai pada semester tersebut diperhitungkan beban studi pada semester berikutnya dengan berpedoman pada tabel berikut ini :

Indeks Prestasi (IP)

Beban Studi (sks)

2.7 Penilaian Kemampuan Akademik

2.7.1 Ketentuan Umum

a) Kegiatan penilaian kemampuan akademik suatu matakuliah dilakukan

melalui tugas terstruktur, quiz, ujian tengah semester, ujian akhir semester dan penilaian kegiatan praktikum.

b) Kegiatan terstruktur dalam kegiatan penilaian kemampuan akademik

suatu matakuliah pada suatu semester dilaksanakan sekurang-kurangnya

2 (dua) kali dalam satu semester.

c) Ujian tengah semester dan akhir semester dilaksanakan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan dalam kalender akademik.

d) Penilaian melalui tugas tugas terstruktur, quiz, ujian tengah semester,

ujian akhir semester dan ujian praktikum dimaksudkan untuk menentukan nilai akhir (NA) dengan pembobotan tertentu.

2.7.2 Nilai Akhir

a) Penilaian keberhasilan studi mahasiswa untuk setiap matakuliah didasarkan pada tiga alternatif penilaian, yaitu;

• Menggunakan sistem penilaian acuan patokan (PAP), yaitu dengan cara menentukan batas kelulusan.

• Menggunakan sistem penilaian acuan normal (PAN), yaitu dengan cara membandingkan nilai seorang mahasiswa dengan nilai kelompoknya.

• Menggunakan sistem gabungan antara PAP dan PAN, yaitu menentukan nilai batas kelulusan terlebih dahulu, kemudian

membandingkan nilai yang lulus relatif dengan kelompoknya. Disarankan dalam sistem penilai mengggunakan PAN atau gabungan antara PAN dan PAP.

b) Hasil penilaian akhir matakuliah dinyatakan dalam Huruf Mutu (HM) dan angka Mutu (AM) seperti tertera dalam tabel berikut :

Huruf Mutu

Angka Mutu

Golongan Kemampuan

A 4,0

Sangat baik

B+

Antara sangat baik dan

Antara baik dan cukup D+

Antara cukup dan kurang

E 0 Kurang gagal

c) Pemberian Nilai pada tiap kegiatan dapat dilakukan dengan Huruf Mutu (E – A) yang kemudian dikonversikan ke Angka Mutu (0 – 4).

d) Bobot suatu kegiatan penilaian matakuliah ditentukan menurut perimbangan materi kegiatan dengan materi matakuliah secara keseluruhan dalam satu semester.

e) Penghitungan Nilai Akhir dilakukan dengan memberikan bobot pada

setiap kegiatan perkuliahan dalam semester tersebut dengan menggunakan rumus :

Bt i . Nt i + Bq i . Nq i + Bm . Nm + Ba . Na + Bp . ∑ Np

NA =

Bt i + Bq i + Bm + Ba + Bp

dengan Bt i =

bobot nilai tugas terstruktur ke i

bobot nilai quiz ke i Bm

Bq i =

bobot nilai ujian tengah semester

bobot nilai ujian akhir semester Bp

Ba =

= bobot nilai praktikum Nt i , Nq I , Nm, Na, Np

nilai setiap kegiatan akademik

f) Dari hasil perhitungan rumus pada butir e, apabila diperlukan konversi ke huruf mutu, dapat digunakan acuan sebagai berikut :

Kisaran Angka Mutu

Huruf Mutu

Kisaran Nilai

A > 80 - 100 3,25 – 3,74

> 75 - 80 2,75 – 3,24

B+

B > 69 - 75 2,25 – 2,74

> 60 - 69 1,75 – 2,24

C+

C > 55 - 60 1,25 – 1,74

> 50 - 55 0,75 – 1,24

D+

D > 44 - 50 < 0,75

E 0 - 44

2.7.3 Ujian Perbaikan dan Ujian Khusus

Ujian perbaikan dan ujian khusus ditujukan untuk memperbaiki nilai akhir sesuatu matakuliah yang pernah ditempuh dengan :

a. Mengikuti semua kegiatan akademik yang berkaitan dengan perkuliahan pada semester dimana matakuliah yang akan diperbaiki ditawarkan. Ujian perbaikan diperuntukan bagi matakuliah dengan nilai paling tinggi C, sedangkan nilai akhir diambil yang terbaik.

b. Ujian khusus bagi mahasiswa yang telah mengumpulkan kredit 144 – 160 sks dan telah menyelesaikan tugas akhirnya tetapi IPK yang diperoleh kurang dari 2,00.

c. Ujian khusus berlaku bagi matakuliah dengan nilai maksimum C+.

2.8 Sanksi Akademik

Sanksi akademik dikenakan kepada mahasiswa yang melakukan pelanggaran ketentuan akademik

a. Mahasiswa yang mengikuti perkuliahan kurang dari 80 %, tidak diperbolehkan menempuh ujian akhir semester untuk matakuliah yang bersangkutan.

b. Mahasiswa yang membatalkan sesuatu matakuiah di luar waktu yang telah ditentukan, maka matakuliah tersebut tidak dapat dibatalkan dan tetap diperhitungkan untuk menentukan IP.

c. Mahasiswa yang curang dalam ujian akan mendapat sanksi dapat berupa pengguguran seluruh matakuliah yang di programkan pada semester tersebut atau sanksi lain yang ditentukan oleh Fakultas.

d. Mahasiswa yang mengerjakan ujian mahasiswa lain dan atau mahasiswa yang ujiannya dikerjakan orang lain akan dikenai sanksi pembatalan ujian semua matakuliah dalam semester yang bersangkutan.

e. Mahasiswa yang melakukan perubahan KRS secara tidak sah akan dikenai sanksi pembatalan KRS untuk semua matakuliah dalam semester yang bersangkutan.

f. Mahasiswa yang melakukan perubahan nilai secara tidak sah akan dikenai sanksi skorsing paling lama 2 (dua) semester dan tidak diperhitungkan sebagai terminal.

g. Mahasiswa yang melakukan pelanggaran-pelanggaran tersebut apabila disertai ancaman kekerasan atau pemberian sesuatu, atau janji atau tipu muslihat akan dikenai sanksi dikeluarkan dari Fakultas.

h. Mahasiswa yang diketahui melakukan kecurangan dalam pembuatan skripsi, maka seluruh rencana studi semester yang bersangkutan dibatalkan.

2.9 Ujian Tugas Akhir Program Sarjana

Untuk menyelesaikan pendidikan program sarjana dan pascasarjana di Universitas Brawijaya, pendidikan diselenggarakan dengan Sistem Kredit Semester dan diakhiri dengan ujian tugas akhir.

2.9.1 Ujian Tugas Akhir Program Sarjana

Untuk menempuh ujian tugas akhir program sarjana, seorang mahasiswa ditugaskan membuat tugas akhir yang berbentuk skripsi. Karya ilmiah yang sesuai bidang ilmu ditulis berdasarkan hasil penelitian yang ditentukan oleh PS.

a. Syarat-syarat membuat Tugas Akhir

Seorang mahasiswa diperkenankan membuat tugas akhir bilamana memenuhi syarat-syarat :

1. Terdaftar sebagai mahasiswa pada tahun akademik bersangkutan.

2. Mengumpulkan 108 sks sesuai dengan ketetapan JB-UB.

3. IP kumulatif sekurang-kurangnya 2,00.

4. Tidak ada nilai akhir E.

5. Memenuhi syarat-syarat lain yang ditentukan JB-UB.

b. Tata Cara dan Metode pembuatan Tugas Akhir

Tata cara dan metode pembuatan tugas akhir diatur dalam buku tersendiri.

c. Nilai Kredit Tugas Akhir

Nilai kredit tugas akhir program sarjana 6 (enam) sks; untuk program magister (S-2) 12 (dua belas) sks; untuk program doktor (S3) 32 (tiga puluh dua) sks.

d. Waktu Penyelesaian Tugas Akhir

1. Tugas akhir S-1 harus sudah diselesaikan dalam waktu 6 (enam), S-2 selama 9 bulan, S-3 selama 15 bulan sejak tugas akhir diprogramkan dalam KRS.

2. Perpanjangan waktu, harus mendapat persetujuan ketua PS dengan tata cara yang ditentukan.

e. Pembimbing Tugas Akhir

Untuk membuat tugas akhir, seorang mahasiswa dibimbing oleh 2 atau 3 orang yang terdiri dari seorang Pembimbing Utama dan seorang atau 2 orang pembimbing pendamping. Penyimpangan persyaratan di atas ditentukan oleh Dekan atas usul Ketua PS dan atau Ketua Jurusan.

1. Syarat-syarat Pembimbing

Pembimbing Utama serendah-rendahnya mempunyai jabatan fungsional akademik Lektor, dengan tambahan gelar Magister/sederajat. Pembimbing Pendamping serendah-rendahnya mempunyai jabatan fungsional Lektor dengan tambahan gelar Magister/sederajat atau Asisten Ahli dengan tambahan gelar Doktor/sederajat. Penentuan pembimbing diluar persyaratan diatas ditentukan oleh Dekan atas usul Ketua Jurusan.

2. Penentuan Pembimbing Dekan/Ketua Jurusan menentukan Pembimbing Utama dan Pembimbing Pendamping atas usul Ketua Jurusan/Ketua Program Studi. Dosen luar biasa/dosen tamu dapat diusulkan menjadi Pembimbing Utama atau Pembimbing Pendamping.

3. Tugas dan Kewajiban Pembimbing Tugas dan kewajiban Pembimbing Utama adalah :

a. Membantu mahasiswa dalam mencari permasalahan yang dijadikan dasar pembuatan Tugas Akhir.

b. Membimbing mahasiswa dalam pelaksanaan tugas akhir.

c. Membimbing mahasiswa dalam penulisan tugas akhir. Tugas dan kewajiban Pembimbing Pendamping adalah membantu Pembimbing utama dalam melaksanakan bimbingan tugas akhir mahasiswa.

2.9.2 Sifat dan Tujuan Ujian Tugas Akhir Program Sarjana

a. Ujian tugas akhir program sarjana adalah ujian terakhir yang wajib ditempuh mahasiswa sebagai syarat untuk mendapatkan gelar kesarjanaan.

b. Ujian tugas akhir program sarjana bersifat komprehensif.

c. Ujian dilaksanakan secara lisan dan bertujuan untuk mengevaluasi mahasiswa dalam penguasaan ilmu dan penerapan teknologi sesuai dengan bidang keahliannya.

d. Ujian tugas akhir program sarjana juga bertujuan membekali mahasiswa terhadap hal-hal yang dianggap lemah.

2.9.3 Syarat-syarat Menempuh Ujian Tugas Akhir Program Sarjana

Seorang mahasiswa diperkenankan menempuh Ujian Tugas Akhir program sarjana bilamana memenuhi syarat-syarat :

a. Terdaftar sebagai mahasiswa pada tahun akademik yang bersangkutan.

b. Mengumpulkan sejumlah sks tertentu sesuai dengan yang ditetapkan fakultas masing-masing.

c. IP Kumulatif sekurang-kurangnya 2,00.

d. Tidak ada nilai akhir E.

e. Nilai D/D+ tidak melebihi 10 % dari beban kredit total.

f. Telah menyelesaikan Tugas Akhir.

g. Memiliki sertifikat TOEFL ekivalen dengan nilai minimal 450.

h. Memiliki sertifikat kursus komputer untuk 2 aplikasi.

i. Memenuhi syarat-syarat lain yang ditentukan fakultas.

2.9.4 Tata Cara Permohonan Ujian Tugas Akhir Program Sarjana

Tata cara permohonan ujian tugas akhir ditentukan oleh fakultas dengan memperhatikan persyaratan administrasi dan akademik.

2.9.5 Majelis Penguji Ujian Tugas Akhir Program Sarjana

a. Majelis penguji ditetapkan oleh Ketua Jurusan atas usul pembimbing Utama.

b. Susunan majelis penguji terdiri dari seorang ketua merangkap anggota, seorang sekretaris merangkap anggota dan ditambah minimal 3 orang anggota sehingga jumlah keseluruhan penguji adalah minimal 5 orang.

c. Ketua dan sekretaris majelis penguji adalah Ketua dan Sekretaris Jurusan/Program Studi atau dosen lain yang ditunjuk oleh Ketua Jurusan.

d. Majelis Penguji adalah dosen yang memenuhi persyaratan sebagai berikut :

Serendah-rendahnya mempunyai jabatan fungsional akademik Lektor

Kepala bagi pemegang ijazah S-1 (Sarjana) atau Lektor bagi pemegang ijazah minimal S-2 (Magister), dan Asisten Ahli bagi pemegang ijazah S-

3 (Doktor). Penentuan majelis penguji diluar persyaratan diatas ditentukan oleh Dekan atas usul Ketua Jurusan.

e. Anggota penguji dapat terdiri dari pembimbing dan atau bukan pembimbing.

f. Penguji bukan pembibing dapat diangkat dari dosen jurusan/instansi yang bidang ilmunya sesuai dengan tugas akhir mahasiswa.

g. Tugas Majelis Penguji Ujian Tugas Akhir Program Sarjana.

1. Ketua Bersama sekretaris majelis penguji bertugas mengatur kelancaran pelaksanaan ujian.

2. Majelis penguji bertugas menguji dan memberikan penilaian.

2.9.6 Waktu Ujian Tugas Akhir Program Sarjana

Waktu yang disediakan untuk ujian tugas akhir paling lama 2 (dua) jam.

2.9.7 Penilaian