Analisis Wacana Kritis van Dijk

a. Analisis Wacana Kritis van Dijk

Model yang dipakai oleh van Dijk adalah model sering disebut sebagai “kognisi sosial” (Eriyanto 2011). Menurut van Dijk, penelitian atas wacana tidak cukup hanya didasarkan pada analisis teks semata, karena teks hanya hasil dari suatu praktik produksi yang harus juga diamati. Dalam hal ini harus dilihat juga bagaimana suatu teks itu diproduksi. Proses produksi itu melibatkan suatu proses yang disebut sebagai kognisi sosial. Di sini ada dua bagian, yaitu teks yang mikro yang merepresentasikan suatu topik permasalahan dalam berita, dan elemen besar berupa struktur sosial.

Eriyanto (2011) menambahkan bahwa van Dijk melihat bagaimana struktur sosial, dominasi, dan kelompok kekuasaan yang ada dalam masyarakat dan bagaimana kognisi/ pikiran dan kesadaran membentuk dan berpengaruh terhadap teks tertentu. Wacana oleh van Dijk digambarkan mempunyai tiga dimensi/ bangunan: teks, kognisi sosial, dan konteks sosial. Inti analisis van Dijk adalah menggabungkan ketiga dimensi wacana tersebut ke dalam satu kesatuan analisis. Dalam dimensi teks yang pertama, yang diteliti adalah bagaimana struktur teks dan strategi wacana yang dipakai untuk menegaskan suatu tema tertentu. Pada level kognisi sosial dipelajari proses produksi teks berita yang melibatkan kognisi individu dari wartawan. Sedangkan aspek ketiga mempelajari bangunan wacana yang berkembang dalam masyarakat akan suatu masalah. Ketiga dimensi ini merupakan bagian yang integral dan dilakukan secara bersama-sama dalam analisis van Dijk.

Analisis wacana kognisi sosial yang dikemukakan van Dijk meliputi tiga level analisis, yaitu analisis teks, kognisi sosial, dan konteks sosial. Tidak satu pun dari ketiga dimensi wacana ini dapat dipahami tanpa yang lain (van Dijk, 2008).

1) Teks Van Dijk (dalam Eriyanto, 2011) melihat suatu teks terdiri atas beberapa struktur/tingkatan yang masing-masing bagian saling mendukung. Ia membaginya kedalam 3 tingkatan. Petama, struktur makro. Ini merupaka makna global/umum dari suatu teks yang dapat diamati dengan melihat topic atau tema yang dikedepankan dalam suatu berita. Kedua, superstruktur. Ini merupakan struktur wacana yang berhubungan dengan kerangka sutau teks, bagaimana bagian-bagian teks tersusun kedalam berita secar utuh. Ketiga, struktur mikro, yaitu makna wacana yang dapat diamati dari bagian kecil dari suatu teks yakni kata, kalimat, proposisi, anak kalimat, paraphrase, dan gambar.

2) Kognisi Sosial Kognisi sosial wartawan digambarkan dengan mengidentifikasi bentuk pengetahuan atau K-device yang digunakan dalam wacana. K-device merupakan bentuk strategi pengelolaan pengetahuan dalam interaksi. Wartawan dalam hal ini tidak dianggap sebagai individu yang netral tapi individu yang memiliki beragam nilai, pengalaman, dan pengaruh ideologi yang didapatkan dari kehidupannya. (van Dijk, 2008).

Analisis wacana tidak hanya membatasi perhatiannya pada struktur teks, tetapi bagaimana suatu teks diproduksi. Van Dijk menawarkan suatu analisis yang disebut sebagai kognisi sosial. Dalam kerangka analisis wacana van Dijk, perlu ada penelitian mengenai kognisi sosial. Kognisi sosial yang dimaksud yaitu kesadaran mental wartawan yang membentuk teks tersebut.

Eriyanto (2011) mengatakan bahwa suatu peristiwa dipahami dan dimengerti berdasarkan pada skema. Skema menggambarkan bagaimana sesorang menggunakan informasi yang tersimpan dalam memori dan bagaimana itu diintegrasikan dengan informasi baru yang menggambarkan bagaimana peristiwa dipahami, ditafsirkan, dan dimasukkan sebagai bagian dari pengetahuan kita tentang suatu realitas. Wartawan menggunakan model untuk memahami peristiwa yang tengah diliputnya. Model itu memasukkan opini, sikap, persektif, dan informasi lainnya. Strategi yang digunakan pertama yaitu seleksi. Seleksi merupakan strategi yang kompleks yang menunjukkan bagaimana sumber, peristiwa, informasi diseleksi oleh wartawan. Kedua yaitu Eriyanto (2011) mengatakan bahwa suatu peristiwa dipahami dan dimengerti berdasarkan pada skema. Skema menggambarkan bagaimana sesorang menggunakan informasi yang tersimpan dalam memori dan bagaimana itu diintegrasikan dengan informasi baru yang menggambarkan bagaimana peristiwa dipahami, ditafsirkan, dan dimasukkan sebagai bagian dari pengetahuan kita tentang suatu realitas. Wartawan menggunakan model untuk memahami peristiwa yang tengah diliputnya. Model itu memasukkan opini, sikap, persektif, dan informasi lainnya. Strategi yang digunakan pertama yaitu seleksi. Seleksi merupakan strategi yang kompleks yang menunjukkan bagaimana sumber, peristiwa, informasi diseleksi oleh wartawan. Kedua yaitu

3) Konteks Wacana adalah bagian yang berkembang dalam masyarakat, sehingga untuk meneliti teks perlu dilakukan analisis intertekstual dengan meneliti bagaimana wacana tentang suatu hal diproduksi dan dikonstruksi dalam masyarakat. Menurut van Dijk (dalam Eriyanto, 2011), dalam analisis mengenai masyarakat ini, ada dua poin yang penting yaitu kekuasaan (power), dan akses (acces).

1. Kerangka Teoritis van Dijk

Eriyanto (2011) strukutur teks, kognisi sosial, maupun konteks sosial adalah bagian yang integral dalam kerangka van Dijk. Suatu teks mempunyai kecenderungan pemberitaan tertentu, hal ini menandakan adanya dua hal. Pertama teks tersebut merefleksikan struktur model mental wartawan ketika memandang suatu peristiwa atau persoalan. Kedua, teks tersebut merefleksikan pandangan sosial secara umum, skema kognisi masyarakat atas suatu persoalan. Untuk itulah diperlukan analisis yang luas bukan hanya pada teks, tetapi juga kognisi individu wartawan dan masyarakat. Apabila digambarkan, maka skema penelitian dan metode yang bisa dilakukan dalam kerangka van Dijk adalah sebagai berikut

Tabel 1. Kerangka Teoritis van Dijk

METODE Teks

STRUKUTR

Menganalisis bagaimana strategi wacana yang dipakai untuk menggambarkan seseorang atau peristiwa tertentu. Bagaimana strategi tekstual yang dipakai untuk menyingkirkan atau memarjinalkan

suatu kelompok, gagasan, atau peristiwa tertentu. Critical linguistics

Kognisi Sosial

Menganalisis bagaimana kognisi wartawan dalam memahami seseorang atau peristiwa tertentu yang

Wawancara mendalam akan ditulis.

Analisis Sosial

Menganalisis bagaimana wacana yang berkembang dalam masyarakat, proses produksi dan reproduksi

Studi pustaka, seseorang atau peristiwa digambarkan.

penelususran sejarah