DINAMIKA INSTRUMENT,PENGGUNAAN DAN FUNGSI NAZARETH MUIK TIUP DALAM UPACARA ADAT MASYARAKAT KARO

3.3.2 Pengunaan Nazareth Musik Tiup dalam Upacara Perkawinan

Selain digunakan dalam upacara kematian, Nazareth Musik Tiup juga digunakan dalam upacara perkawinan atau lebih tepatnya dikatakan upacara pemberkatan karena proses ini terjadi di gereja yang dipimpin oleh seorang pendeta dalam ruang lingkup GBKP pada khususnya.

Secara singkat kronologis dari upacara pemberkatan ini dimulai dari rumah pihak mempelai wanita yang sebentar lagi akan menuju ke gereja untuk upacara pemberkatan. Mereka berjalan kaki dari rumah pihak mempelai wanita menuju gereja yang jaraknya tidak terlalu jauh. Nazareth Musik Tiup meminpin barisan paling depan dengan memainkan beberapa lagu rohani dan dari belakang diikuti oleh pengantin, pihak keluarga, dan juga beberapa petugas gereja. Sesampainya di gereja Nazareth Musik Tiup pun membawakan beberapa lagu pemberkatan yang sudah diaturkan terlebih dahulu oleh pihak gereja dan juga pendeta

3.4 Perubahan Instrumentasi Nazaret Musik Tiup

Di dalam perjalanan aktifitas musiknya, Nazaret musik tiup telah mengalami perkembangan dan perubahan dari segi instrumentasi.

Pada tahun 1967 : Misionaris berkebangsaan Jerman menyerahkan beberapa alat musik Brash kepada masyarakat Desa surbakti dan beberapa desa yang lain seperti :Kabanjahe kota, Tanjung barus dan Tiga nderket yang berjumlah 8 buah yaitu :

5. dan alto. Dari sinilah muncul ide dari masyarakat Surbakti untuk membentuk suatu

grup yang bertujuan untuk memberikan pelayanan di Gereja maka terbentuklah grup musik tiup Surbakti pertama yang dipimpin oleh Pt.em.Drs.Yohannes Sembiring.

Grup musik tiup generasi pertama memulai aktifitasnya pada tahun 1967 sampai tahun 1980. Selain melakukan pelayanan rutin setiap minggu di gereja, grup ini juga melakukan aktifitas musiknya dalam acara pernikahan (pasu-pasu) yang dilakukan di gereja. Generasi pertama ini berangotakan :

1. Pt.em.Drs Yohannes Sembiring

2. Pt.Japorman Sinaga

3. Hesron Purba

4. Edison Surbakti

5. Eliakim Surbakti

6. David Ginting

7. Eden Ginting

8. Bebas Sitepu

9. Penerangen Sitepu Pada tahun 1980 akhir, musik tiup Surbakti generasi pertama ini mulai

vakum, di karenakan oleh faktor kesibukan dari setiap anggotanya.

Pada tahun 1985, terbentuklah grup musik tiup Surbakti generasi kedua yang di pimpin oleh bapak Iswanta Sembiring. Grup ini pun mulai aktif kembali dalam melayani acara gereja, pernikahan dan kematian dengan alat istrument ; terompet, horn, tuba, sopran dan alto. Seiring dengan perjalanan aktifitas musiknya, Pt.Iswanta Sembiring merasa perlu untuk menambahkan alat musik lain kedalam bentuk musik tiup mereka dengan menambahkan alat musik drum dengan tujuan untuk mengatur tempo permainan musik mereka maka pada tahun 1987 grop Musik Tiup Nazareth pun membeli seperangkat alat musik drum yang digabungkan dengan musik brash lainnya seperti terompet, horn, tuba, sopran, dan alto sehingga bertambahlah instrument mereka yaitu

1. Terompet

2. Horn

6. Drum Disini bisa kita lihat bahwa Nazareth Musik Tiup telah mengalami

perkembangan secara instrument dan mereka tetap memakai nama musik tiup sebagai suatu grup.

Kemudian pada tahun 1995, musik tiup toba datang ke tanah Karo secara khusus untuk mengiringi acara kematian dengan konsep musiknya berasal dari perbaduan alat instrumentasi seperti suling toba, tagading, drum, gitar Bass, dan semua alat musik Brush seperti terompet, horn, tuba, sopran dan alto. Grup musik toba ini mulai sering diundang oleh masyarakat Karo untuk mengiringi acara kematian.

Melihat dari kemajuan grup musik toba ini, maka bapak Iswanta Sembiring terinspirasi untuk menambah alat instrumennya sehingga pada tahun 1997 dilakukan penambahan alat musik berupa gitar bass yang digunakan untuk menggantikan fungsi tuba. Hal ini dilakukan karena memiliki body yang besar dan sulit dibawa disaat Nazareth Musik Tiup dipanggil untuk bermain dengan jarak yang cukup jauh sehingga format instrument dari Nazareth Musik Tiup pun mengalami perubahan yang dapat dituliskan secara ringkas sebagai berikut

1. Terompet

2. Horn

3. Tuba Digantikan Oleh Gitar bass

4. Sopran

5. Alto

6. Drum Karena permintaaan yang Semakin bertambah dan Nazareth mulai dikenal

di kalangan GBKP pada awalnya mereka pun sering diundang untuk bermain dari desa desa yang lain dan cukup eksis sampai saat ini karena mereka selalu mendapatkan undangan untuk bermain sampai saat ini

Pada akhir tahun 1997, grup musik ini mengadakan pergelaran musik tiup pertama di sentrum Kabanjahe yang bertujuan untuk menggalang dana untuk kemajuan grup musik ini, dan pada tahun ini jugalah grup ini sepakat untuk memberi nama Nazareth Musik Tiup.

Sejak terbentuknya nama baru grup mereka dan aktifnya kegiatan mereka maka grup musik ini mulai melakukan aktifitasnya di luar desa Surbakti untuk memenuhi panggilan dari konsumen. Berikut merupakan daerah-daerah yang pernah menjadi tempt pelayanan mereka

1. Gereja Pasar 2 yang beralamatkan Jalan Jamin Ginting Padang bulan pasar 2 Medan

2. Gereja KM 7 yang beralamatkan Jalan Jamin Ginting Simpang Pos Medan,

3. Gereja pokok mangga Medan yang beralamatkan Jalan Jamin Ginting Simpang Simalingkar Medan

Seiring dengan perkembangan musik modern dan juga bertambahnya permintaan dari konsumen untuk pelayanan musik tiup mereka maka grup musik Seiring dengan perkembangan musik modern dan juga bertambahnya permintaan dari konsumen untuk pelayanan musik tiup mereka maka grup musik

Namun keterbatasan dana menghambat keinginan grup ini sehingga grup ini berinisiatif untuk menyewa sebuah keyboard pada tahun 1998. Dengan suatu konsep manajemen yang bisa dikatakan bagus dimana pimpinan dari Musik Tiup Nazareth yaitu Pt.iswanta Sembiring mengadakan iuran dari honor yang diterima setiap anggota setelah selesai mengadakan pelayanan musik tiup mereka akhirnya pada tahun 2000 Keinginan grup musik ini untuk menambahkan keyboard pada permainannya tercapai pada tahun 2000 dengan membeli sendiri alat musik keyboard KN 2000 sehingga format instrumental pun mengalami penambahan lagi yang dapat dituliskan secara singkat seperti berikut

1. Terompet

2. Horn

3. Gitar bass

7. Keyboard Grup Nazareth Musik Tiup masih aktif hingga saat ini dengan struktur

anggotanya yaitu :

Pimpinan : Pt.Iswanta Pelawi ( memainkan saxophone)

Anggota :

1. Pilus Ginting ( memainkan Horn )

2. Pt. Markus Surbakti ( memainkan Terompet,drum ) Pada upacara kematian Pt.Markus surbakti bertugas ganda dimana saat acara

adat dia memainkan instrument drum dan ketika jenazah akan dimakamkan dia pun membawa terompet untuk mengiringi jenazah sampai ke makamnya.

3. Julius Ginting ( memainkan Alto )

4. Dani Irfanta Pelawi ( memainkan Keyboard )

5. Mejon Tianus Surbakti ( memainkan guitar bass )

6. Drs. Samion Pinem ( memainkan Sopran )

3.5. Sistem Perekrutan Anggota

Di dalam sebuah grup yang ingin dibentuk pasti ada cara-cara bagaimana grup ini mendapatkan personil dan personil tersebut mau bergabung dengan grup mereka. Sama halnya dengan Nazareth Musik Tiup. Dalam pembahasan ini penulis juga sempat melakukan wawancara dengan bagaimana Nazareth Musik Tiup terbentuk dan bagaimana cara Nazareth Musik Tiup mendapatkan personil. Sistem perekrutan anggota Nazareth Musik Tiup yaitu ada beberapa yang masih memiliki hubungan kekerabatan yang cukup dekat, ada juga yang menawarkan diri untuk bergabung dengan grup ini, dan ada juga yang direkrut berdasarkan latar belakang kemampuan musikal mereka sebagai contoh pak Samion Pinem yang memiliki latarbelakang pendidikan musik yang merupakan lulusan ISI Yogyakarta. Dari ketiga latar belakang sistem perekrutan inilah Nazareth musik Tiup merekrut anggota mereka

3.6 Keberadaan

Sebahagian besar personil dari Nazareth Musik Tiup bertempat tinggal di Desa Surbakti. Di Desa inilah pertama kalinya mereka mengapresiasikan diri hingga terbentuknya Nazareth Musik Tiup yang tepatannya berada di rumah pimpinan dari Nazareth Musik Tiup yaitu pak Iswanta Sembiring yang sampai ini merupakan sekertariat sekaligus menjadi tempat latihan rutin.

Gambar 3.1: Rumah Kediaman Pak Iswanta Sembiring

Dokumentasi Penulis

Selain beraktivitas musik dalam grup Nazareth masing masing dari personil Nazareth Musik Tiup juga memiliki aktivitas lain yang mayoritas bertani sebagai pekerjaan utamanya. Artinya mereka tidak diwajibkan untuk mengabdi di Nazareth Musik Tiup saja tetapi boleh cari rezeki di tempat lain. Yang penting niat untuk meneruskan dan membangun Nazareth Musik Tiup harus dihidupkan terus.

3.7 Sistem Pembelajaran dan Proses Latihan

Dalam kelompok musik Nazareth Musik Tiup ini, sebagian besar belajar di dalam grup, sebagian besar belajar secara otodidak dan ada juga yang belajar secara formal. Pak Iswanta Sembiring merupakan arranger dan pimpinan Nazareth Musik Tiup. Meskipun bertindak sebgai arranger pak Iswanta Sembiring masih menerapkan sistem demokrasi sebab anggota sering juga dipercayakan untuk mengarasemen musik-musik yang akan mereka bawakan.

Pak Iswanta juga menambahkan bahwa semua personil Marsada adalah orang-orang yang memang memiliki bakat dalam membuat sebuah komposisi musik, Dari wawancara yang pernah dilakukan , penulis menyimpulkan dengan jelas bahwa cita rasa musik dan lagu yang dipilih sebelum dibawakan dalam berbagai acara sudah didiskusikan dan dimusyawarahkan di antara sesama personil Nazareth Musik Tiup. Jadi mereka percaya bahwa masalah cita rasa estetika musikal sudah bisa diwakili oleh para personil grup musik ini.

3.8 Alat-alat Musik Nazareth Musik Tiup

Alat-alat musik dari Nazareth terdiri dari Horn, Guitar bass, Tuba, trombone, keyboard, Drum, saxophone, saxophone sopran

Gambar 3.2:

Salah satu Personil Nazareth Musik tiup yang memaikan Horn pada salah satu upacara kematian dii jambur adil makmur Kabanjahe pada tanggal 26 juli 2013.

Dokumentasi penulis

Gambar 3.3.

Salah satu personil Nazareth Musik Tiup yang memainkan Guitar Bass pada salah satu upacara kematian dii jambur adil makmur Kabanjahe pada tanggal 26 juli 2013.

Dokumentasi Penulis

Gambar 3.4:

Salah satu personil Nazareth Musik Tiup yang memainkan Tuba pada salah satu upacara kematian dii jambur adil makmur Kabanjahe pada tanggal 26 juli 2013.

Dokumentasi Penulis

Gambar 5:

Salah satu personil Nazareth Musik Tiup yang memainkan Trombone pada salah satu upacara kematian dii jambur adil makmur Kabanjahe pada tanggal 26 juli 2013.

Dokumentasi Penulis

Gambar 6 :

Salah satu personil Nazareth Musik Tiup yang memainkan Keyboard pada salah satu upacara kematian dii jambur adil makmur Kabanjahe pada tanggal 26 juli 2013.

Dokumentasi Penulis

Gambar 7 :

Salah satu personil Nazareth Musik Tiup yang memainkan Drum pada salah satu upacara kematian dii jambur adil makmur Kabanjahe pada tanggal 26 juli 2013.

Dokumentasi Penulis

Gambar 8 :

Salah satu personil Nazareth Musik Tiup yang memainkan Alto Saxophone pada salah satu upacara kematian dii jambur adil makmur Kabanjahe pada tanggal 26 juli 2013.

Dokumentasi Penulis

Gambar 9 :

Salah satu personil Nazareth Musik Tiup yang memainkan Sopran saxophone pada salah satu upacara kematian dii jambur adil makmur Kabanjahe pada tanggal 26 juli 2013.

Dokumentasi penulis

Semua alat musik ini selalu digunakan oleh Nazareth Musik tiup dalam bermusik.

3.9 Manajemen Pertunjukan

Dari sisi manajemen, menurut Dosen Sekolah Tinggi Seni Indonesia Bandung, Dadang Suganda, di negara-negara Barat, organisasi kesenian ditangani secara lebih profesional dengan adanya pemisahan antara manajer yang bertanggung jawab di bidang artistik dan di bidang nonartistik. Sedangkan di Indonesia, pada umumnya, organisasi-organisasi kesenian khususnya organisasi seni pertunjukan tradisional Fungsi artistik meliputi pengendalian mutu, koordinasi, dan integrasi, serta upaya membantu artis, aktor, penari, pemusik, serta para pendukung lainnya dalam pementasan.

Fungsi nonartistik (manajerial) meliputi upaya manajemen kebutuhan penonton/sponsor, pengelolaan anggota organisasi, pengelolaan anggaran, promosi, serta perencanaan pengembangan organisasi yang dipimpinnya. Pimpinan organisasi (sutradara, koreografer, komposer, dalang) memiliki peran ganda, yaitu fungsi artistik dan fungsi nonartistik.

Dari Kondisi manajemen yang dijelaskan di atas ada beberapa yang diterapkan dalam Nazareth Musik Tiup yang. Untuk fungsi artistik yang dijelaskan diatas nazareth Musik Tiup menerapkan beberapa fungsi tersebut yaitu terlihat dengan kegiatan –kegiatan peningkatan mutu serta kualitas permainan Dari Kondisi manajemen yang dijelaskan di atas ada beberapa yang diterapkan dalam Nazareth Musik Tiup yang. Untuk fungsi artistik yang dijelaskan diatas nazareth Musik Tiup menerapkan beberapa fungsi tersebut yaitu terlihat dengan kegiatan –kegiatan peningkatan mutu serta kualitas permainan

Koordinator di bidang artistik dan nonartistik dalam Nazareth musik Tiup pada saat pertunjukan di atas panggung adalah pak Iswanta Sembiring. Beliau tidak hanya bertugas di bidang artistik tetapi juga merangkap dalam bidang non artistik Adapun tugas-tugas yang ditangani oleh Beliau di bidang artistik meliputi peningkatan mutu serta kualitas permainan Nazareth musik Tiup dan tugas beliau di dalam bidang non artistik adalah mengelola keuangan dan administrasi untuk menunjang aktifitas Nazareth Musik Tiup dalam bermusik.