1. Kebijakan Insentif Pajak
Variabel independen dari penelitian ini adalah kebijakan insentif pajak. Kebijakan insentif pajak merupakan sebuah fasilitas yang diberikan pemerintah, berupa
pengecualian dan pengurangan dasar pengenaan pajak serta diskresi administrasi pemenuhan hak dan kewajiban perpajakan, dengan tujuan tidak hanya agar
investor tertarik untuk menanamkan modalnya disuatu negara, tapi juga merupakan alat untuk mempengaruhi perilaku investor dalam menentukan
kegiatan usahanya. Kebijakan insentif pajak yang diberikan pada pelaku sektor industri pengolahan
kelapa sawit diharapkan dapat membawa pengaruh positif terhadap investasi dan produktivitas di sektor industri tersebut. Kegiatan investasi fisik maupun investasi
sosial yang dilakukan, diharapkan mampu meningkatkan hasil produksi. Kebijakan insentif pajak yang diberikan pemerintah di berbagai negara, pada
umumnya memiliki pola yang sama, hanya saja dalam penerapannya terdapat berbagai macam variasi yang disesuaikan dengan kondisi. Secara umum terdapat
empat macam bentuk insentif pajak, yaitu pengecualian dari pengenaan pajak, pengurangan dasar pengenaan pajak, pengurangan tarif pajak, dan penangguhan
pajak. Kebijakan insentif pajak dalam penelitian ini adalah kebijakan insentif yang
diberikan pemerintah sebagaimana di atur dalam ketentuan undang-undang perpajakan. Indikator dari variabel kebijakan insentif pajak dalam penelitian ini,
adalah : 1. Pengurangan dasar pengenaan pajak;
2. Pengecualian dari pengenaan pajak;
Universitas Sumatera Utara
3. Diskresi administrasi pemenuhan hak dan kewajiban; variabel kebijakan insentif pajak diukur dengan menggunakan skala ordinal, yaitu
responden diminta menjawab kuesioner yang jawabannya diukur menggunakan skala likert 1 sampai 5.
2. Investasi Sosial
Perusahaan sebagai suatu oraganisasi yang berada di tengah-tengah masyarakat dituntut menjadi organisasi dengan sistem terbuka, yang berarti bahwa
organisasi merupakan subsistem dari lingkungannya, sehingga organisasi dapat dipengaruhi maupun mempengaruhi
lingkungannya. Sistem terbuka memungkinkan adanya tuntutan stakeholder terkait dengan kepedulian terhadap
lingkungan perusahaan semakin besar, dalam hal ini pandangan pemegang saham dan pengguna laporan keuangan telah berubah. Mereka tidak hanya memfokuskan
pada perolehan laba perusahaan, tetapi juga memperhatikan tanggung jawab dan lingkungan perusahaan.
Secara yuridis formal, pemerintah telah memberikan pengakuan dan mewajibkan partisipasi pengelolaan sosial bagi semua pihak lewat ketentuan Pasal
66 ayat 2b dan Pasal 74 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Kedua pasal tersebut menjelaskan bahwa laporan tahunan
perusahaan harus mencerminkan kinerja sosial perusahaan. Investasi sosial sebagai variabel moderator dalam penelitian ini adalah
bentuk kegiatan ataupun pengeluaran kepada lingkungan sosial social environment
sekitarnya, yang digunakan sebagai strategi untuk menguatkan pencapaian tujuan goal perusahaan atau organisasi. Indikator dari variabel
investasi sosial dalam penelitian ini adalah :
Universitas Sumatera Utara
1. Pemberian beasiswa dan biaya penelitian dan pengembangan; 2. Pelatihan teknologi ramah lingkungan;
3. Pendampingan kegiatan pemanfaatan limbah; 4. Perbaikan sarana umum;
variabel investasi sosial diukur dengan menggunakan skala ordinal, yaitu responden diminta menjawab kuesioner yang jawabannya diukur menggunakan
skala likert 1 sampai 5.
3. Produktivitas