Keunikan kenampakan peta pada peta di media massa

3.6 Keunikan kenampakan peta pada peta di media massa

Sebagaimana dikemukakan sebelumnya peta merupakan alat bantu atau media penyampaian informasi kepada masyarakat (pembaca). Keakurasian penyusunan dan kelengkapan Sebagaimana dikemukakan sebelumnya peta merupakan alat bantu atau media penyampaian informasi kepada masyarakat (pembaca). Keakurasian penyusunan dan kelengkapan

Kesadaran akan kebutuhan akan peta dengan fungsi informasi yang maksimal sudah mulai banyak dipahami oleh kalangan media massa. Sehingga tidak mengherankan, bila muncul kreativitas kalangan media dalam menampilkan kenampakkan peta di media massa.

Seiring dengan hal ini, dapat dikemukakan beberapa hal penting yang terkait dengan kenampakkan peta di media massa saat ini.

a. Melebarnya Fungsi Peta

Dalam era informasi peta sudah merupakan satu bagian informasi yang dianggap tepat untuk membantu penjelasan yang akan disampaikan media massa. Baik media massa nasional maupun media massa lokal, banyak menggunakan jasa pembuat peta untuk menyampaikan informasi. Hal ini mereka gunakan bukan hanya untuk menjelaskan distribusi dan letak lokasi suatu daerah, namun digunakan pula untuk menjelaskan berbagai kasus Dalam era informasi peta sudah merupakan satu bagian informasi yang dianggap tepat untuk membantu penjelasan yang akan disampaikan media massa. Baik media massa nasional maupun media massa lokal, banyak menggunakan jasa pembuat peta untuk menyampaikan informasi. Hal ini mereka gunakan bukan hanya untuk menjelaskan distribusi dan letak lokasi suatu daerah, namun digunakan pula untuk menjelaskan berbagai kasus

Hal ini menunjukkan bahwa peta, bukan hanya digunakan untuk menggambarkan fenomena alam atau potensi alam, melainkan digunakan pula untuk menggambarkan berbagai peristiwa sosial yang terjadi di masyarakat.

Kesadaran penggunaan peta untuk kasus-kasus berita yang lain ini, dilatari oleh adanya asumsi bahwa apapun yang ada di muka bumi ini, pasti memiliki konteks ruang-waktu. Dengan adanya keterkaitan sesuatu hal tersebut dengan ruang-waktu, maka mereka pasti memiliki letak, lokasi dan posisi di muka bumi. Dengan kata lain, apapun yang ada di muka bumi, sesungguhnya bisa dipetakan dalam konteks ruang-waktunya. Oleh karena itu tidak mengherankan, bila menggambarkan berbagai peristiwa yang terjadi di muka bumi ini banyak menggunakan peta sebagai ’panggung’ peristiwa. Pada konteks itulah, media massa banyak yang mempublikasikan berita dengan menyertakan peta sebagai bagian dari informasinya.

Terkait dengan hal tersebut, jenis peta yang dikembangkan media massa merupakan jenis peta tematik. Beberapa tema khusus, baik yang terjadi di tingkat masyarakat ataupun tingkat Terkait dengan hal tersebut, jenis peta yang dikembangkan media massa merupakan jenis peta tematik. Beberapa tema khusus, baik yang terjadi di tingkat masyarakat ataupun tingkat

Dalam beberapa kasus, masalah kriminalitas atau wabah penyakit banyak dimunculkan pula oleh media massa dalam bentuk peta. Pada posisi tersebut, peta benar-benar dijadikan sebagai model ’teater’ perjalanan seorang tokoh yang sedang dibicarakan media massa. Misalnya kasus pelariannya seorang teroris dan pembunuh Budi Angsana.

b. Peta Tidak Mandiri

Bila mencermati kehadiran peta di media massa, tampaknya dapat dijelaskan status kehadiran peta sebagai bagian informasi media massa. Peta bukanlah informasi mandiri yang bisa dibaca langsung tanpa memperhatikan isi berita yang disampaikan media massa. Seseorang yang membaca peta di media massa, terpaksa harus memperhatikan isi berita yang disampaikan oleh media massa itu sendiri.

Kebutuhan untuk membaca isi berita media ditunjukkan dengan jarangnya (untuk tidak menyebut ”tidak ada”) menghadirkan legenda dalam peta di media massa. Pada peta di media massa ini, media massa jarang menghadirkan legenda.

Hal ini sangat mudah dipahami, karena legenda pada sebuah peta berfungsi untuk memberikan keterangan mengenai simbol-simbol yang digunakan dalam peta, sehingga keterangan simbol tidak ditulis secara berulang. Dengan adanya legenda, keterangan simbol dapat dilakukan satu kali untuk satu simbol yang sama. Namun demikian, peta di media massa pada umumnya, simbol-simbol peta lebih sering muncul satu kali untuk satu kasus, sehingga keefektivan memunculkan legenda pada peta menjadi sangat tidak efektif.

Pada konteks inilah peta di media massa merupakan bagian informasi yang tidak bisa dilepaskan dari isi berita yang disampaikan media massa tersebut. Peta adalah informasi berita itu sendiri.

Simpulan pemikiran ini sesungguhnya bukan sesuatu hal yang baru bagi dunia pendidikan atau kalangan geografi. Karena bagi mereka, peta tiada lain adalah alat bantu belajar dan media pembelajaran dalam menjelaskan berbagai fenomena geografi. Oleh karena itu, proses pembelajaran atau penyampaian informasi tidak cukup hanya dengan peta. Untuk menggenapkan informasi, dibutuhkan ada informasi lain yang dapat menjelaskan fenomena atau berita terkait. Dalam konteks inilah, maka peta adalah bagian dari informasi yang lain dan bukan sesuatu yang mandiri.

c. Keunikan Peta di Media Massa

Sebagaimana dikemukakan sebelumnya, peta di media massa jarang memunculkan kenampakkan peta sebagaimana yang dikemukakan oleh media massa. Untuk peta-peta yang sifatnya praktis, kadangkala jarak sesungguhnya dan jarak di peta tidak pernah memperhatikan skala. Hal yang dikejar oleh kalangan media adalah tersampaikannya informasi tanpa harus mengkernyitkan dahi. Kebutuhan dan sikap pragmatis seperti inilah, yang kadangkala melahirkan kenampakkan peta di media massa kurang relevan dengan kepentingan pendidikan.

Namun demikian, hal yang perlu mendapat perhatian pula, media massa pun telah mampu menunjukkan kreativitas yang tinggi dalam melahirkan kenampakkan peta yang unik, menarik dan memudahkan pembaca untuk memahami informasi yang disampaikannya.

Keunikan yang pertama, media massa menyertakan ilustrasi visual dalam sebuah peta. Kreativitas media massa seperti ini sudah tentu merupakan sesuatu hal yang baru dalam kenampakkan peta. Ilustrasi visual (seperti tabrakan, kebakaran, pelarian seorang buron) disematkan dalam sebuah peta dengan fungsi yang signifikan (nyata) dalam memperjelas dan mempertegas isi berita yang disampaikan kepada masyarakat.