Bagan Vokal Bahasa Indonesia TB B

Tabel 2. Bagan Vokal Bahasa Indonesia TB B

Posisi Lidah

Depan Pusat Belakang Tinggi i u

Tengah e E o Bawah a

Sebagai ilustrasi, jika kita melafalkan

Pilihan Kata yang Tepat

kata yang mengandung bunyi [f] maka harus Dalam menjelaskan suatu materi dilafalkan sebagai bunyi yang labial frikatif

pelajaran, guru harus mampu menggunakan tidak bersuara, dan tidak boleh dilafalkan

pilihan kata yang tepat. Sebab, dengan sebagai labial hambat tidak bersuara.

menggunakan pilihan kata yang tepat, anak Misalnya kata sifat harus dilafalkan sebagai

didik akan dapat memahami materi pelajaran [sifat] bukan [sipat]. Demikian juga halnya

itu dengan baik dan cepat. Mereka tidak dengan bunyi vokal.

memerlukan waktu yang lama untuk Dalam setiap pengucapkan bunyi

menafsirkan atau menginterpretasikan apa yang terdapat dalam kata-kata, frasa-frasa,

yang ingin disampaikan oleh guru. Singkat klausa-klausa, dan kalimat-kalimat yang

didik tidak akan diucapkan harus mengacu kepada bagan

kata,

anak

menginterpretasikan secara berbeda apa yang konsonan dan vokal bahasa Indonesia di atas.

ingin disampaikan oleh guru. Jadi, pilihlah Sebab, lafal inilah yang nantinya harus diacu

kata yang mempunyai satu makna kata yang dalam pembentukan lafal bahasa Indonesia

satu makna kata yang tepat, makna kata yang yang standar.

tidak ambiguitas.

I Ny oman Suparsa - Penguasaan Bahasa Indonesia ….. Untuk mengatasi kesalahan dalam

pelaku aspek tindakan. Misalnya sudah saya menginterpretasikan hal yang dibicarakan

makan bukan saya sudah makan. Demikian oleh guru, guru dan juga anak didik harus

juga dalam membuat kalimat. Dalam senantiasa rajin membaca kamus bahasa

membuat kalimat guru tidak boleh Indonesia, kamus sinonim bahasa Indonesia.

kalimatnya dengan Apabila hal itu dilakukan, maka anak didik

mengawali

mengemukakan kata preposisi atau kata istimewa guru akan terindar dari kesalahan

depan. Sebab, hal itu menyebabkan fungsi dalam memilih kosa kata.

subjek tidak jelas dan masih banyak hal atau contoh yang dibicarakan dalam Tata Bahasa

Misalnya, kapan kita menggunakan Baku Bahasa Indonesia itu.

kata bisa dan kapan kita menggunakan kata dapat? Kata bisa mengandung makna yang

Oleh karena itu, tidak ada alasan bagi ambiguitas, yaitu dapat dan racun. Dalam

guru yang profesional untuk tidak dapat mengajar kita harus menggunakan kata dapat

mentransfer ilmunya kepada anak didiknya karena kata dapat mempunyai makna dapat

dengan baik. Harus ada keseimbangan antara tidak mempnuyai makna racum. Demikian

penguasan materi pelajaran, cara belajar- juga

mengajar dengan bahasa yang digunakan menggunakan

dalam berbicara

kita

harus

sebagai bahasa pengantar. Keseimbangan mengatakan dan tidak boleh mengatakan

itulah yang sebenarnya disebut sebagai guru bilang atau ngomong. Oleh karena, kedua

yang professional.

kata itu tidak standar.

Tata Bahasa Indonesia yang Standar

PENUTUP

Guru harus mampu menguasai dan Untuk menjadi guru yang professional

menggunakan frasa, klausa, kalimat (tata masa depan, tidak cukup hanya mengetahui

bahasa) yang standar dalam bahasa dan menguasai materi pelajaran yang sesuai

Indonesia. Untuk dapat menggunakan tata dengan kurikulum, silabus, SAP, dan RPP

bahasa yang standar dalam bahasa Indonesia, tetapi guru harus mempunyai kemampuan

anak didik teristimewa guru senantiasa harus menggunakan bahasa Indonesia yang standar

rajin membuka-buka dan membaca secara dalam menyampaikan materi pelajarannya

intensif buku Tata Bahasa Baku Bahasa kepada para anak didiknya. Kedua-duanya

Indonesia. Tata bahasa baku ini sudah mulai harus seiring dan sejalan. Semoga dan terima

diterapkan Sejak tahun 1988, tepatnya pada

kasih.

peringatan Hari Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1988. Buku ini sudah wajib dimiliki oleh setiap buku atau setidak-

Daftar Pustaka

tidaknya perpustakaan sekolah memilikinya. Azis, W. A. (ed.). (2008). Metode dan

Model-model Mengajar. Bandung: menggunakan frasa dalam bahasa Indonesia

Sebagai contoh

guru harus mengacu pada pola Aspek pelaku Lapoliwa, H. (1981). A Generative

tindakan dan bukan mengacu kepada pola Approach to The Phonology of Bahasa

Jurnal Santiaji Pendidikan, Volume 5, Nomor 1, Januari 2015 ISSN 2087-9016 Indonesia. Canberra: Research School

of Pacific Studies Department of Linguistics The Australian National University.

Moeliono, A. M. (Penyuntung Penyelia) (1988). Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Perum Balai Pustaka.

Sneddon, J. N. (1996). Indonesian Reference Grammar. Brisbane: Allen and Unwin Pty Ltd.

Trianto. (2007). Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivis.

Jakarta: Prestasi Pustaka.