Hasil Penelitian .1 Deskripsi Lokasi Penelitian

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

5.1 Hasil Penelitian 5.1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian Penelitian ini diadakan di dua lokasi, yaitu Universitas Sumatera Utara yang berlokasi di Jalan Dr Mansyur No.5 Medan dan Poliklinik Kesehatan Mahasiswa yang terletak di Jalan Universitas pintu 1, Universitas Sumatera Utara. Pengambilan data dimulai pada tanggal 20 Oktober, 2011 dan berlangsung hingga akhir November, 2011. Jam Kerja Poliklinik Kesehatan Mata adalah setiap hari Selasa, Kamis dan Sabtu, dengan jam kerja dari pukul 09:00 WIB – 13:00 WIB. Dilakukan pemeriksaan terhadap 10 responden di setiap hari operasional Poliklinik Mata. 5.1.2. Deskripsi Karakteristik Responden Penelitian dilakukan pada 97 orang responden yang merupakan penarik beca mesin yang berpangkalan di sekitar Universitas Sumatera Utara. Responden yang memenuhi kriteria inklusi menjalani pemeriksaan mata umum dan slit-lamp. Hal-hal yang diamati adalah usia, jam kerja per hari, tingkat keparahan dan lokasi dari pterygium. Tabel 5.1 Distribusi Responden Berdasarkan Usia Usia N 20 20 –30 31 31,90 31 – 40 41 42,27 41 – 50 17 17,53 51 – 60 8 8,34 Jumlah 97 100 Pada penelitian ini, jenis kelamin dari total responden adalah pria, sehingga tidak dibuat tabel distribusi untuk variabel jenis kelamin. Peneliti juga membatasi usia minimal subjek penelitian. Hal ini sesuai dengan peraturan legal Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara lalu lintas yang mengharuskan seorang pengemudi yang berizin harus berusia 18 tahun ke atas. Pada data dan digambarkan dengan tabel 5.1, responden dengan usia 18 tahun dianggap dalam range usia 20 tahun untuk menyeragamkan interval pada variable usia 10 tahun. Karena pada penelitian ini tidak terdapat responden dalam interval usia di bawah 18 tahun, maka kategori ini tidak akan diikutsertakan dalam tabel-tabel berikutnya. Meskipun jam kerja merupakan salah satu variabel pada penelitian ini, peneliti memutuskan untuk tidak memasukkan variabel tersebut dalam pembahasan karena jam kerja ataupun jam operasionil dari penarik beca mesin bukanlah suatu hal yang mutlak atau tetap pada satu hari ke hari berikutnya, sehingga jika digunakan untuk mengukur durasi paparan terhadap faktor-faktor resiko dan kemudian dihubungkan dengan kejadian prevalensi, peneliti khawatir akan dapat memberi hasil yang tidak akurat. Tabel 5.2 Distribusi Responden Berdasarkan Ada atau Tidaknya Pterygium Pterygium N Ada 24 24,74 Tidak Ada 73 75,25 Jumlah 97 100 Berdasarkan tabel 5.2 di atas, dapat dilihat bahwa jumlah responden dengan pterygium yang terdapat oculi dextra, oculi sinistra dan bilateral digabungkan adalah 24 orang dari total populasi 97 N responden 24,74 , Tabel 5.3 Distribusi Responden Dengan Pterygium Berdasarkan Usia Pterygium n 20 – 30 3 12,50 31 – 40 6 25,00 41 – 50 13 54,17 51 – 60 2 8,33 Jumlah 24 100 dan tabel 5.3 menyatakan bahwa dari 24 orang tersebut n paling banyak dijumpai pada usia 41-50, yaitu sebanyak 13 orang 54,17 dan yang paling Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara sedikit pada usia 51-60, yaitu sebanyak 2 orang 8,33. Kelompok usia dibawah 20 tahun tidak dimasukkan kedalam tabel data karena tidak terdapat responden dengan usia tersebut. Tabel 5.4 Distribusi Responden Berdasarkan Derajat Pterygium Pterygium n T1 4 16,67 T2 11 45,83 T3 9 37,50 Jumlah 24 100 Berdasarkan tabel 5.4 diatas, dapat dilihat bahwa jumlah responden dengan pterygium derajat T1 lesi dengan pembuluh darah episklera yang terlihat dengan jelas pada bagian body adalah sebanyak 4 orang 16,67, jumlah responden dengan pterygium derajat T2 lesi dengan pembuluh darah episklera yang tidak dapat terlihat denga jelas atau terlihat secara parsial adalah 11 orang 45,83 dan jumlah responden dengan derajat T3 lesi yang tebal, dimana pembuluh darah episklera tidak dapat terlihat sama sekali adalah 9 orang 37,50. Tabel 5.5 Distribusi Responden Berdasarkan Lokasi Ptergyium Lokasi Pterygium n Mata Kanan Oculi Dextra 17 70,83 Maka Kiri Oculi Sinistra 6 25,00 Bilateral 1 4,61 Jumlah 24 100 Dari tabel 5.5 diatas, didapati pada sampel penelitian, lokasi yang paling sering terdapatnya pterygium adalah pada oculi dextra, atau mata kanan, yaitu sebanyak 17 orang 70,83, diikuti dengan pterygium pada oculi sinistra atau mata kiri, yaitu sebanyak 6 orang 25,00. Yang paling jarang ditemukan adalah kejadian pterygium pada kedua mata, atau yang disebut bilateral, yaitu hanya 1 orang 4,61. Tabel 5.5 akan dibagi lagi menjadi 2 tabel untuk menggambarkan lokasi spesifik pada setiap mata dimana lesi pterygium ditemuka n. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara Tabel 5.5.1 Lokasi Lesi Pada Oculi Dextra Mata Kanan Dari tabel 5.5.1 diatas, pasien yang menderita pterygium di mata kanan sebagian besar mempuyai lesi pada area nasal, yaitu 10 orang 55,55, lokasi yang berikutnya sering terdapat adalah pada area temporal dengan 5 orang 27,77, sedangkan lesi secara duplex paling sedikit ditemukan, dengan 3 orang responden 16,66. Tabel 5.5.2 Lokasi Lesi Pada Oculi Sinistra Mata Kiri Pterygium Pada Mata Kiri Oculi Sinistra n Nasal 5 71,42 Temporal 2 28,57 Duplex Jumlah 7 100 Dari tabel 5.5.2 diatas, pasien yang menderita pterygium di mata kiri, sama hal nya dengan mata kanan, sebagian besar mempuyai lesi pada area nasal yaitu 5 orang 71,42, lokasi yang berikutnya sering terdapat adalah pada area temporal dengan 2 orang 28,57, sedangkan lesi secara duplex tidak ditemukan. Pterygium Pada Mata Kanan Oculi Dextra n Nasal 10 55,55 Temporal 5 27,77 Duplex 3 16,66 Jumlah 18 100 Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

5.2 Pembahasan