63
3 menyelenggarakan pendidikan budi pekerti pada setiap kegiatan pembelajaran.
4 menyelenggarakan
pendidikan kecakapan
hidup. 5
menyelenggarakan ekstrakurikuler.
6
Melaksanakan gerakan peduli lingkungan secara berkala untuk menciptakan lingkungan
sekolah yang
bersih dan
indah serta
menanamkan sikap peduli lingkungan pada warga sekolah.
4.2. Hasil Penelitian
4.2.1 Konteks Program Manajemen Berbasis Sekolah di SD 1 Purwosari
Program manajemen berbasis sekolah di SD 1 Purwosari sudah dilaksanakan hampir 10 tahun.
Sebelum manajemen berbasis sekolah dilaksanakan di SD 1 Purwosari, pengelolaan pendidikan masih bersifat
sentralistik sehingga menempatkan sekolah sebagai penyelenggara pendidikan tergantung pada keputusan
birokrasi. Sekolah tidak mempunyai kuasa untuk melakukan pengelolaan pendidikan secara mandiri
sehingga sekolah tidak berkembang yang berdampak terhadap mutu sekolah.
Peran serta masyarakat khususnya orang tua siswa dalam pelaksanaan pendidikan sangat minim.
Partisipasi guru dalam pengambilan keputusan sering
64
diabaikan, partisipasi masyarakat selama ini diartikan hanya sebatas sebagai penggalangan dana. Oleh karena
itu, program manajemen berbasis sekolah sangat dibutuhkan
di SD
1 Purwosari,
sebagaimana dikemukakan oleh Kepala SD 1 Purwosari sebagai
berikut: “
Ya, program manajemen berbasis sekolah sangat dibutuhkan di SD 1 Purwosari, mengingat sebelum
adanya program manajemen berbasis sekolah semuanya bersifat sentralistik, apa-apa menganut
wewenang dari pusat, kita yang di bawah hanya sebagai pelaksana tidak bisa urun rembug terhadap
pelaksanaan
pendidikan yang
tiap hari
kita kerjakan, yang tahu persis tentang apa yang terjadi
di sekolah tentunya orang-orang yang terlibat langsung dalam proses pendidikan di SD tersebut,
kepala sekolah, guru, penjaga, siswa serta komite
sekolah” Wawancara tanggal 15 April 2016.
Pernyataan tersebut diperkuat oleh salah satu guru SD 1 Purwosari:
“Kebutuhan akan program manajemen berbasis sekolah cukup tinggi. Hal ini karena munculnya
kesadaran semua pihak sekolah kepala sekolah, guru, penjaga, komite sekolah serta siswa untuk
memajukan sekolah. Menurut saya dengan adanya program manajemen berbasis sekolah semua pihak
yang terlibat di sekolah bisa saling sharing untuk meningkatkan pelayanan pendidikan dan tentunya
dengan adanya keterlibatan secara langsung komite sekolah, sekolah menjadi lebih tahu apa yang akan
dilakukan
demi menjaga
kualitas pelayanan
pendidikan” Wawancara tanggal 16 April 2016.
Pernyataan tersebut juga diperkuat oleh salah satu pengurus Komite Sekolah SD 1 Purwosari:
65
“Manajemen berbasis sekolah memang dibutuhkan, karena dengan adanya manajemen berbasis sekolah,
wali murid bisa ikut menyampaikan pendapatnya sehingga akan terlihat peran wali murid dengan
adanya komunikasi antara sekolah dengan wali murid. Hal ini menjadikan wali murid secara tidak
langsung ikut bertanggung jawab dalam proses pendidikan yang terjadi di SD 1 Purwosari, apalagi
posisi SD yang terletak di tengah pemukiman warga, apapun yang terjadi di SD 1 Purwosari pasti wali
murid bahkan warga masyarakat sekitar tahu apa
yang terjadi di SD” Wawancara tanggal 18 April 2016.
Dari beberapa
pernyataan di
atas dapat
dinyatakan bahwa
program manajemen
berbasis sekolah dibutuhkan di SD 1 Purwosari karena
munculnya kesadaran semua pihak sekolah kepala sekolah, guru, penjaga, komite sekolah serta siswa
untuk memajukan sekolah. Dengan adanya program manajemen berbasis sekolah semua pihak yang terlibat
di sekolah
bisa saling
berkomunikasi untuk
meningkatkan dan
menjaga kualitas
pelayanan pendidikan.
Upaya pengelolaan pendidikan yang profesional di SD 1 Purwosari menyebabkan penerapan manajemen
berbasis sekolah menjadi prioritas utama. Hal ini sebagaimana dikemukakan oleh Kepala SD 1 Purwosari
sebagai berikut:
“Tujuan dari manajemen berbasis sekolah antara lain meningkatkan mutu sekolah itu sendiri. Hasil
peningkatan mutu itu bisa dilihat dari lulusannya, nilai ujian dan prestasi pada waktu diadakan lomba-
lomba untuk siswa, dan yang lebih penting lagi
66
warga sekolah khususnya guru-guru dan penjaga dapat melaksanakan tupoksinya masing-masing
sehingga apa yang diprogramkan sekolah bisa tercapai
” Wawancara tanggal 15 April 2016.
Pernyataan tersebut diperkuat oleh salah satu guru SD 1 Purwosari:
“Ya, memang benar. Tujuan utama dari manajemen berbasis sekolah adalah meningkatkan mutu karena
boleh dikatakan manajemen berbasis sekolah
memberikan otonomi yang besar kepada sekolah untuk mendayagunakan semua yang ada di sekolah.
Pemanfaatan otonomi sekolah yang benar bisa meningkatkan prestasi
” Wawancara tanggal 16 April 2016.
Pernyataan tersebut
diperkuat oleh
salah satu
pengurus Komite Sekolah SD 1 Purwosari:
“Memang benar, tujuan dengan adanya manajemen berbasis sekolah meningkatkan mutu, prestasi
akademik meningkat sesuai dengan tujuan sekolah yaitu sekolah yang mempunyai nilai sejajar dengan
sekolah lain di Kecamatan Bulu sehingga tidak tertinggal dengan sekolah-sekolah yang lain dan
orang tua siswa tentunya akan merasa bangga
dengan hasil prestasi yang dicapai” Wawancara tanggal 18 April 2016.
Pada intinya
tujuan penerapan
program manajemen berbasis sekolah untuk mendayagunakan
sekolah melalui
otonomi kepada
sekolah dan
mendorong sekolah untuk melakukan pengambilan keputusan
secara partisipatif.
Manfaat dari
pendayagunaan sekolah secara maksimal tersebut diharapkan dapat meningkatkan mutu sekolah.
67
Pengelolaan pendidikan memerlukan dukungan aset yang memadai, begitu pula dalam program
manajemen berbasis sekolah di SD 1 Purwosari. Hal ini sebagaimana diungkapkan oleh Kepala SD 1 Purwosari
sebagai berikut:
“Pelaksanaan manajemen berbasis sekolah di SD 1 Purwosari ini didukung oleh aset yang memadai
Mbak, terutama aset sumber daya manusianya. Sumber Daya Manusia SDM merupakan aset yang
sangat berharga atau sebuah investasi besar yang akan menjadi faktor utama yang menentukan suatu
keberhasilan sebuah program. Bisa dilihat aset di SD 1 Purwosari, sumber daya manusianya: potensi
guru dan penjaga apalagi siswanya. Pembentukan karakter dan potensi siswa sangat bagus, karena
disini anak-anaknya belum terkontaminasi hal-hal yang
buruk. Sumber
sarprasnya semakin
meningkat, saat ini SD 1 Purwosari mempunyai gedung dengan 2 lantai, lantai bawah untuk kelas
rendah kelas 1 dan 2 sedangkan lantai atas untuk ke
las 3, 4, 5 dan 6” Wawancara tanggal 15 April 2016.
Pernyataan tersebut diperkuat oleh salah satu guru SD 1 Purwosari:
“Memang benar aset di SD 1 Purwosari ini mendukung dan memadai, mulai dari potensi
gurunya yang mau diajak untuk maju. 2 orang guru sudah mendekati masa purna bakti, akan tetapi
kalau ada workshop mereka semua mau ikut untuk menambah pengetahuan mereka. Jika mereka tidak
tahu, mereka tidak malu untuk bertanya kepada yang muda sampai mereka tahu. Untuk siswa
potensi mereka sangat berkembang dan mereka mau dan mampu untuk mempelajari hal yang baru.
Untuk sarprasnya berkembang dengan sangat pesat. Wawancara tanggal 16 April 2016.
68
Pernyataan tersebut
diperkuat oleh
salah satu
pengurus Komite Sekolah SD 1 Purwosari:
“Apa yang dikatakan oleh Bapak Kepala Sekolah dan Pak Guru memang betul adanya, saya lihat guru-
guru di SD 1 Purwosari itu potensinya bagus, walaupun sebagian besar guru di SD 1 Purwosari
adalah guru honorer. Dari 8 guru 4 guru PNS dan 4 tenaga honorer. Potensi siswa dapat mudah
dikembangkan karena anak-anak Purwosari itu belum banyak terkontaminasi oleh dunia luar,
mereka hidup di wilayah pedesaan yang agamis. Sarprasnya meningkat pesat, komite setiap kegiatan
sekolah pasti diikutsertakan ” Wawancara tanggal 18 April 2016.
Dari beberapa pernyataan wawancara dapat disimpulkan bahwa program manajemen berbasis
sekolah di SD 1 Purwosari didukung aset yang memadai diantaranya potensi guru dan siswa, sarana dan
prasarana dari tahun ke tahun yang semakin meningkat.
Pemahaman terhadap
kondisi faktual
dan karakteristik
lingkungan pendidikan
merupakan prasyarat utama yang harus dilakukan sebelum konsep
manajemen berbasis sekolah tersebut dilaksanakan. Hal ini sebagaimana dikemukakan oleh Kepala SD 1
Purwosari sebagai berikut:
“Pelaksanaan manajemen berbasis sekolah di SD 1 Purwosari ini karena adanya peluang yaitu: adanya
orang-orang pihak internal: guru, penjaga, siswa, pihak eksternal: komite sekolah dan wali siswa yang
kompeten di sekolah untuk mengambil keputusan yang akan meningkatkan mutu sekolah, seluruh
anggota sekolah dapat terlibat langsung dalam pengambilan keputusan penting, adanya rencana
69
anggaran yang lebih nyata tentang program sekolah, sekolah dapat melakukan persaingan yang sehat
dengan sekolah-sekolah
yang lain
dalam peningkatan mutu pendidikan” Wawancara tanggal
15 April 2016.
Pernyataan tersebut diperkuat oleh salah satu guru SD 1 Purwosari:
“Saya membenarkan pernyataan Bapak Kepala Sekolah.
Adanya peluang
melatarbelakangi manajemen berbasis sekolah di SD 1 Purwosari ini
diantaranya: kepala sekolah, guru, penjaga, siswa dan didukung komite dan wali siswa sangat
kompeten untuk meningkatkan mutu sekolah, pengambilan keputusan dalam sistem manajemen
berbasis sekolah lebih cocok untuk memenuhi kebutuhan sekolah, adanya rencana anggaran yang
lebih realistik tentang program sekolah” Wawancara tanggal 16 April 2016.
Pernyataan tersebut diperkuat oleh salah satu pengurus Komite Sekolah SD 1 Purwosari:
“Memang benar, dengan adanya peluang melatar belakangi manajemen berbasis sekolah di SD 01
Purwosari. Diantaranya: adanya keterlibatan kepala sekolah, guru, penjaga, siswa, orang tua siswa dan
masyarakat
Purwosari dalam
pengambilan keputusan,
adanya tanggung
jawab sekolah
terhadap mutu pendidikan khususnya kepada wali siswa dan masyarakat pada umunya, dengan adanya
aspirasi masyarakat yang mendukung terhadap proses
pendidikan, sekolah
tentunya dapat
merespon semua permasalahan dengan cepat”. Wawancara tanggal 18 April 2016.
Kesadaran dari pihak internal dan eksternal sekolah untuk meningkatkan mutu sekolah dan
menjadikan SD 1 Purwosari tidak terlalu ketinggalan dengan sekolah lain di Kecamatan Patebon menjadi
70
salah satu peluang pelaksanaan program manajemen berbasis sekolah.
Berdasarkan hasil wawancara kepala sekolah, guru, dan komite sekolah diperoleh informasi bahwa
selain sesuai kebijakan, program manajemen berbasis sekolah memang diperlukan di SD 1 Purwosari dengan
didukung aset dan peluang yang ada. Dengan berbagai konteks
yang ada,
mendorong pihak
sekolah mengkondisikan manajemen berbasis sekolah di SD 1
Purwosari.
4.2.2 Input Program Manajemen Berbasis Sekolah di SD 1 Purwosari