Keadaan Perekonomian KEADAAN UMUM KABUPATEN PONOROGO

41

IV. KEADAAN UMUM KABUPATEN PONOROGO

A. Keadaan Perekonomian

1. Pertumbuhan Ekonomi Produk Domestik Regional Bruto PDRB merupakan indikator ekonomi utama untuk mengukur sejauh mana suatu daerah melakukan pembangunan. Sebagaimana negara yang menggunakan Produk Domestik Bruto PDB sebagai alat untuk mengukur kinerja, maka PDRB juga digunakan sebagai tolok ukur untuk mengukur kinerja daerah dalam membangun daerah yang dihitung dengan menggunakan data PDRB dari tahun ke tahun. Sejalan dengan kondisi perekonomian nasional, kinerja perekonomian Kabupaten Ponorogo pada tahun 2005 mengalami peningkatan, hal ini disebabkan oleh perkembangan sektoral yang dipengaruhi oleh keadaan situasi perekonomian yang berkembang secara bertahap. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai nominal PDRB baik atas dasar harga konstan maupun harga berlaku serta laju pertumbuhan perekonomiannya. PDRB atas dasar harga berlaku pada tahun 2005 mencapai 3.684.693.426 juta rupiah dibandingkan tahun 2004 yang bernilai 3.105.089.608 juta rupiah. Nilai PDRB Tahun 2005 atas dasar harga konstan tahun 2000 mencapai 2.495.949.943 juta rupiah. Nilai ini jauh lebih tinggi dari pada tahun 2004 yang bernilai 2.397.416.139 juta rupiah. Nilai PDRB atas dasar harga berlaku lebih tinggi dari pada nilai PDRB atas dasar harga konstan karena pada pembentukan PDRB atas dasar harga konstan sudah dihilangkan pengaruh inflasi yang terjadi setiap tahunnya. Laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Ponorogo tahun 2005 mencapai 4,11 , lebih rendah dari pada tahun 2004 yaitu sebesar 4,28 . Laju pertumbuhan PDRB Kabupaten Ponorogo tahun 2003-2005 dapat dilihat pada Tabel 2 berikut 42 Tabel 2. PDRB Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000 dan Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Ponorogo Tahun 2003-2005 Tahun PDRB ADHK Nilai Juta Rupiah Pertumbuhan 2003 2004 2005 2.299.013.102 2.397.416.139 2.495.949.943 - 4,28 4,11 Sumber: BPS Kabupaten Ponorogo Tahun 2005 2. Pendapatan Per Kapita Salah satu fungsi penting PDRB adalah mengetahui perkembangan tingkat kemakmuran penduduk suatu wilayah sehingga tidak hanya keberhasilan pembangunan dari aspek perekonomian suatu wilayah saja akan tetapi lebih jauh dapat dilihat juga tingkat besarnya PDRBpendapatan per kapita. Pendapatan per kapita merupakan salah satu tolok ukur kesejahteraaan penduduk dimana pendapatan per kapita diperoleh dengan membandingkan pendapatan penduduk dengan jumlah penduduk pertengahan tahun. Tingkat perkembangan pendapatan penduduk suatu daerah secara rata-rata juga dapat diketahui dengan menggunakan angka PDRB perkapita. PDRB perkapita Kabupaten Ponorogo dapat dilihat pada Tabel 3 berikut. Tabel 3. PDRB Per Kapita Kabupaten Ponorogo Tahun 2003-2005 Berdasar Atas Harga Berlaku dan Harga Konstan Tahun 2000 PDRB Per Kapita Tahun Berlaku Rp Konstan Rp 2003 3.084.113,56 2.539.512,56 2004 3.412.662,66 2.634.890,96 2005 4.032.421,20 2.731.494,95 Sumber : BPS Kabupaten Ponorogo Tahun 2005 Besarnya pendapatan perkapita penduduk Kabupaten Ponorogo dari tahun 2003-2005 selalu mengalami peningkatan. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata pendapatan penduduk Kabupaten Ponorogo meningkat setiap tahunnya. Adanya peningkatan pendapatan ini berarti tingkat kesejahteraan penduduk Kabupaten Ponorogo meningkat setiap tahunnya. 43

B. Keadaan Sektor Pertanian

Dokumen yang terkait

Analisis Potensi Ekonomi Sub Sektor Industri Pengolahan Kota Tangerang Periode 2005-2010

2 15 161

Analisis potensi pertumbuhan ekonomi sektor industri pengolahan non migas di provinsi Jawa barat periode 2005-2009

0 5 134

Analisis potensi sektoral Kabupaten/Kota di wilayah III Cirebon Tahun 2006-2012

0 5 168

Peran sektor pertanian terhadap perekonomian Kabupaten Cilacap periode 2002-2013: dengan pendekatan tipologi klassen, shift share, dan loqation quetient

1 22 117

Analisis peran sektor pertanian dalam pembangunan daerah di Kabupaten Batang : Pendekatan location quotient dan shift share analysis

2 23 0

Analisis potensi wilayah kecamatan Berbasis komoditi pertanian Dalam pembangunan daerah di kabupaten cilacap (pendekatan location quotient dan shift share analysis)

11 63 180

PEMBANGUNAN WILAYAH KECAMATAN BERBASIS KOMODITI PERTANIAN DI KABUPATEN KUDUS (PENDEKATAN LOCATION QUOTIENT DAN SHIFT SHARE ANALYSIS)

1 4 128

ANALISIS IDENTIFIKASI PERANAN SEKTOR PERTANIAN DALAM PEMBANGUNAN WILAYAH DI KABUPATEN SERDANG BEDAGAI DENGAN PENDEKATAN LOCATION QUOTIENT DAN SHIFT SHARE

1 13 111

ANALISIS POTENSI EKONOMI KABUPATEN PONOROGO DENGAN METODE LOCATION QUOTIENT DAN SHIFT SHARE Analisis Potensi Ekonomi Kabupaten Ponorogo dengan Metode Location Quotient dan Shift Share Tahun 2011-2015.

0 2 15

ANALISIS POTENSI EKONOMI KABUPATEN PONOROGO DENGAN METODE LOCATION QUOTIENT DAN SHIFT SHARE Analisis Potensi Ekonomi Kabupaten Ponorogo dengan Metode Location Quotient dan Shift Share Tahun 2011-2015.

0 2 17