Keadaan Sektor Pertanian KEADAAN UMUM KABUPATEN PONOROGO

43

B. Keadaan Sektor Pertanian

Sektor pertanian yang meliputi sub sektor tanaman bahan makanan, sub sektor perkebunan, sub sektor perikanan, sub sektor peternakan dan subsektor kehutanan merupakan sektor yang mampu memberikan sumbangan terbesar terhadap PDRB Kabupaten Ponorogo yaitu sebesar 28,97 dibanding sektor-sektor perekonomian lainnya. Adapun produksi dari komoditi-komoditi yang dihasilkan di Kabupaten Ponorogo dari setiap sub sektor yaitu : 1. Sub Sektor Tanaman Bahan Makanan Komoditi yang dihasilkan sub sektor tanaman bahan makanan di Kabupaten Ponorogo meliputi padi dan palawija, sayur-sayuran, dan buah-buahan. Produksi terbesar pada komoditi padi dan palawija adalah ubi kayu yaitu 510.355.500 kg. Ubi kayu paling banyak di usahakan di Kecamatan Ngrayun yaitu sebesar 1.316.849 kw, sedangkan produksi terkecil adalah ubi jalar yaitu 1.701.100 kg, ubi jalar banyak diusahakan di Kecamatan Sambit yaitu sebesar 6.901 kw. Komoditi sayuran khususnya sawi mampu diproduksi sebesar 733.000 kg selama tahun 2005 yang merupakan komoditi yang dihasilkan paling banyak di Kabupaten Ponorogo, sedangkan bawang putih diproduksi paling kecil diantara komoditi sayuran lainnya yaitu sebesar 37.000 kg. Sentra produksi sawi dan bawang putih berada di Kecamatan Pudak yang mampu menghasilkan sawi sebesar 641.000 kw dan bawang putih sebesar 33.000 kw pada tahun 2005. Jenis buah yang paling banyak diproduksi di Kabupaten Ponorogo adalah mangga yaitu sebesar 59.258.000 kg. Tanaman mangga banyak di usahakan di Kecamatan Sukorejo. Produksi buah paling kecil adalah jambu air yaitu sebesar 145.600 kg. Kecamatan Kauman dan Badegan merupakan sentra komoditi jambu air di Kabupaten Ponorogo, yang pada tahun 2005 mampu menghasilkan jambu air sebanyak 32.100 kg. Hasil produksi sub sektor tanaman bahan makanan di Kabupaten Ponorogo seperti terlihat pada Tabel 4 berikut. 44 Tabel 4. Produksi Komoditi Sub Sektor Tanaman Bahan Makanan di Kabupaten Ponororgo Tahun 2005 No Jenis Komoditi Produksi kg A. B.

C. Padi dan Palawija

Dokumen yang terkait

Analisis Potensi Ekonomi Sub Sektor Industri Pengolahan Kota Tangerang Periode 2005-2010

2 15 161

Analisis potensi pertumbuhan ekonomi sektor industri pengolahan non migas di provinsi Jawa barat periode 2005-2009

0 5 134

Analisis potensi sektoral Kabupaten/Kota di wilayah III Cirebon Tahun 2006-2012

0 5 168

Peran sektor pertanian terhadap perekonomian Kabupaten Cilacap periode 2002-2013: dengan pendekatan tipologi klassen, shift share, dan loqation quetient

1 22 117

Analisis peran sektor pertanian dalam pembangunan daerah di Kabupaten Batang : Pendekatan location quotient dan shift share analysis

2 23 0

Analisis potensi wilayah kecamatan Berbasis komoditi pertanian Dalam pembangunan daerah di kabupaten cilacap (pendekatan location quotient dan shift share analysis)

11 63 180

PEMBANGUNAN WILAYAH KECAMATAN BERBASIS KOMODITI PERTANIAN DI KABUPATEN KUDUS (PENDEKATAN LOCATION QUOTIENT DAN SHIFT SHARE ANALYSIS)

1 4 128

ANALISIS IDENTIFIKASI PERANAN SEKTOR PERTANIAN DALAM PEMBANGUNAN WILAYAH DI KABUPATEN SERDANG BEDAGAI DENGAN PENDEKATAN LOCATION QUOTIENT DAN SHIFT SHARE

1 13 111

ANALISIS POTENSI EKONOMI KABUPATEN PONOROGO DENGAN METODE LOCATION QUOTIENT DAN SHIFT SHARE Analisis Potensi Ekonomi Kabupaten Ponorogo dengan Metode Location Quotient dan Shift Share Tahun 2011-2015.

0 2 15

ANALISIS POTENSI EKONOMI KABUPATEN PONOROGO DENGAN METODE LOCATION QUOTIENT DAN SHIFT SHARE Analisis Potensi Ekonomi Kabupaten Ponorogo dengan Metode Location Quotient dan Shift Share Tahun 2011-2015.

0 2 17