29
dengan permintaan akan barang dan jasa dari luar daerah, namun kelemahan model ini didasarkan pada permintaan eksternal bukan internal.
Pada akhirnya akan menetabkan ketergantungan yang sangat tinggi terhadap kekuatan pasar secara nasional global Arsyad,1999.
7. Teori Komponen Pertumbuhan
Keragaman dalam struktur industri menimbulkan perbedaan pertumbuhan output produksi dan kesempatan kerja. Wilayah yang
tumbuh cepat disebabkan karena struktur industrisektornya mendukung dalam arti lain sebagian besar sektornya mempunyai laju pertumbuhan
yang cepat. Sedangkan bagi wilayah yang pertumbuhannya lamban, sebagian besar sektornya mempunyai laju pertumbuhan yang lamban.
Untuk mengidentifikasi sumber atau komponen pertumbuhan wilayah, biasa digunakan analisis
Shift Share
Budiharsono, 2001. Budiharsono 2001 menyatakan bahwa analisis
Shift Share
menganalisis perubahan berbagai indikator kegiatan ekonomi, seperti produksi dan kesempatan kerja, pada dua titik waktu di suatu wilayah.
Dari analisis ini akan diketahui bagaimana perkembangan suatu sektor di suatu wilayah jika dibandingkan secara relatif dengan sektor-sektor
lainnya, apakah bertumbuh cepat atau lamban. Hasil analisis ini juga dapat menunjukkan bagaimana perkembangan suatu wilayah dibandingkan
daerah lainnya, apakah bertumbuh cepat atau lamban. Dalam analisis ini diasumsikan bahwa perubahan tenaga kerjaproduksi di suatu wilayah
antara tahun dasar dengan tahun analisis dibagi menjadi tiga komponen pertumbuhan, yaitu : Komponen pertumbuhan nasional PN, komponen
pertumbuhan proporsional PP dan komponen pertumbuhan pangsa wilayah PPW.
Komponen pertumbuhan nasional PN adalah perubahan kesempatan kerja atau produksi suatu wilayah yang disebabkan oleh
perubahan kesempatan atau produksi nasional secara umum, perubahan
30
kebijakan ekonomi nasional atau perubahan dalam hal-hal yang mempengaruhi perekonomian semua sektor wilayah.
Komponen Pertumbuhan Proposional PP tumbuh karena perbedaan dalam permintaaan produk akhir, perbedaan dalam ketersediaan
bahan mentah, perbedaan dalam kebijakan industri misalnya kebijakan perpajakan, subsidi dan
price support
dan perbedaan dalam struktur dan keragaman pasar.
Komponen Pangsa Wilayah PPW timbul karena peningkatan atau penurunan PDRB atau kesempatan kerja dalam suatu wilayah
dibandingkan dengan wilayah lainnya. Cepat lambatnya pertumbuhan suatu wilayah dibandingkan dengan wilayah lainnya ditentukan oleh
keunggulan komparatif, akses ke pasar, dukungan kelembagaan, prasarana sosial dan ekonomi serta kebijakan ekonomi regional pada wilayah
tersebut. Untuk mengidentifikasi sumber atau komponen pertumbuhan
wilayah lazim digunakan analisis
Shift Share
. Analisis ini merupakan teknik yang sangat berguna dalam menganalisis perubahan struktur
ekonomi daerah dibandingkan dengan perekonomian nasional. Tujuan analisis ini adalah untuk menentukan kinerja atau produktivitas kerja
perekonomian daerah dengan membandingkan dengan daerah yang lebih besar regional atau nasional Arsyad, 1999. Analisis
Shift Share
membandingkan perbedaan laju pertumbuhan berbagai sektor industri antara wilayah dengan nasional. Metode ini lebih tajam dibanding dengan
metode LQ. Metode LQ tidak memberi penjelasan atas faktor penyebab perubahan itu atas beberapa variabel. Analisis ini menggunakan metode
pengisolasian berbagai faktor yang menyebabkan perubahan struktur industri sesuatu daerah didalam pertumbuhannya dari satu kurun waktu ke
kurun waktu berikutnya. Hal ini meliputi penguraian faktor penyebab pertumbuhan berbagai sektor di suatu daerah tetapi kaitannya dengan
ekonomi nasional. Ada juga yang menamakan model analisis ini sebagai “
Industrial Mix Analysis “ ,
karena komposisi industri yang ada sangat
31
mempengaruhi laju pertumbuhan wilayah tersebut. Analisis
Shift Share
ini dapat menggunakan variabel lapangan kerja atau nilai tambah. Apabila
menggunakan data harga konstan Tarigan, 2002. Analisis tersebut dapat digunakan untuk mengkaji pergeseran
struktur perekonomian daerah dalam kaitannya dengan peningkatan perekonomian daerah yang bertingkat lebih tinggi. Perekonomian daerah
yang didominasi oleh sektor yang lamban pertumbuhannya akan tumbuh di bawah tingkat perekonomian daerah diatasnya Bappenas, 2006.
C. Kerangka Teori Pendekatan Masalah