Tatacara penyimpanan pakan Uraian Materi

150 h Ventilasi cukup, untuk keperluan sirkulasi udara i Pintu kuat dan rapat agar tidak mudah dimasuki tikus,serangga dan binatang pengerat lainnya j Penerangan di luar dan di dalam cukup k Pintu keluar dan masuk terpisah l Ruang harus bersih dan rapi m Memiliki tempat khusus untuk bongkar muat bahan pakan dan pakan n Perlengkapan gudang cukup lengkap 3 Jenis-jenis Bangunan Penyimpanan a Bangunan Gudang Bangunan gudang digunakan untuk penyimpanan dalam karung dengan cara penumpukan dengan sistem pallet, staffel maupun curah. b Silo Silo merupakan bangunan untuk gudang yang berbentuk seperti silinder. Digunakan untuk penyimpanan bahan yang berbentuk biji- bijian dan tepung dengan model curah tidak dikemas. Di Indonesia silo banyak dgunakan pada pabrik pakan besar, dengan kapasitas 20 ton perjam produksi pakan. Silo dipakai untuk menyimpan bahan pakan dalm jumh sebagai cadangan untuk menjaga kontinyiutas produksi pabrik pakan. c Bin Bin merupakan tempat penyimpanan bahan pakan atau pakan untuk sementara sebelum mengalami mengalami proses selanjutnya. Bin biasanya berbentuk silinder atau tabung yang ditempatkan dengan posisi vertikal 151 d Tangkidrum Tangki merupakan bangunan untuk menyimpan bahan pakan yang berbentuk cair. Misal tetes, minyak dan lemak binatang. 4 Peralatan dan Kelengkapan Ruang Penggudangan Alat dan kelengkapan yang diperlukan untuk mendukung kegiatan penggudangan antara lain : a Alat transportasi di dalam gudang: Lorihand palet atau whel barrow, Forklift b Kelengkapan penyimpanan: Pallet, Kartu stok, Kelengkapan lain: Alat kebersihan, Termometer ruangan , Hygrometer, AC, ATK 5 Tata Cara Penggudangan Penggudangan bahan pakan dan pakan dapat dilakukan dengan berbagai macam cara. Cara-cara penggudangan ini disesuaikan dengan jenis dan spesifikasi bahan pakan untuk mempermudah proses penyimpanan dan pembongkaran kembali bahan yang disimpan. Beberapa cara penyimpanan tersebut antara lain penyimpanan dalam karung, penyimpanan dalam bentuk curah di lantai gudang penyimpanan dalam bentuk curah di dalam tangki dan penyimpanan dalam bentuk curah di dalam silo. a Penyimpanan Dalam Karung Yang dimaksud penyimpanan di dalam karung adalah bahwa sebelum disimpan di dalam gudang, bahan pakan dan pakan terlebih dahulu harus dikemas di dalam karung. Jenis karung yang digunakan dapat berupa karung plastik maupun karung goni. 152 b Penyimpanan Dalam Bentuk Curah di Dalam Gudang Penyimpanan dalam bentuk curah di dalam gudang artinya bahwa bahan pakan ditumpah di lantai gudang yang sudah diberi sekat atau tanpa sekat. c Penyimpanan Dalam Bentuk Curah di Dalam Silo Penyimpanan dalam bentuk curah di dalam silo artinya bahwa bahan pakan disimpan dalam bentuk curah di lantai di dalam ruang penyimpanan khusus yang berbentuk silinder yang disebut dengan silo. Lantai gudang lantai silo membentuk kerucut dengan posisi yang runcing berada di bawah, sehingga bahan pakan akan mengumpul ke bawah. Proses penyimpanan dan pembongkarannya memerlukan bantuan sistem transport conveyor yang dijalankan secara otomatis dengan menggunakan tenaga listrik. Penyimpanan cara ini biasanya dilakukan untuk bahan pakan yang berbentuk biji- bijian, seperti jagung kuning. d Penyimpanan dalam Bentuk Curah di dalam Tangki Penyimpanan cara ini digunakan untuk bahan pakan yang berbentuk cair. Seperti tetes molasses atau minyak nabati. Penyimpanan cara ini biasanya dilengkapi dengan pompa untuk mempermudah proses pengeluaran bahan yang akan digunakan dalam pembuatan pakan. e Penyimpanan Dalam Bentuk Lain Bahan pakan yang akan digunakan dalam pembuatan pakan tidak selamanya dalam bentuk kemasan karung, baik karung goni, karung plastik, maupun kantong zak yang terbuat dari kertas, ataupun dalam bentuk curah. Ada kalanya bahan pakan tersebut dikemas dengan menggunakan kardus, kaleng maupun drum. Bahan-bahan ini biasanya terdiri dari obat-obatan, vitamin dan asam amino. 153 Untuk bahan-bahan ini sistem penyimpannya sama seperti di dalam gadung, tetapi memerlukan persyaratan dan perlakuan khusus sesuai karakteristik bahannya, misalnya harus di rung ber-AC. 6 Syarat Penyimpanan Beberapa persyaratan penyimpanan pakan bahan pakan agar kualitasnya tetap stabil antara lain: a Jumlah pakan yang disimpan tidak melebihi kapasitas gudang penyimpanan b Kadar air bahan pakan pakan tidak lebih dari 14 c Kemasan yang berkualitas. d Ruang penyimpanan yang sejuk, kering, sirkulasi udara baik dan tidak terkena sinar matahari langsung. e Tumpukan pakan sebaiknya tidak terlalu tinggi, sebaiknya tidak langsung menyentuh lantai atau menggunakan alas berupa pallet terbuat dari kayu. f Jarak antara lantai dan tumpukan pakan 10–15 cm, untuk menjamin terjadinya sirkulasi udara di antara tumpukan pakan dan lantai sehingga tidak lembab. g Jika perlu lantai ditutup dahulu dengan plastik. h Penerapan manajemen penggunaan pakan dengan sistem fifo first in first out, yaitu pakan yang datang pertama digunakan pertama kali.

e. Jenis - Jenis Pengawetan Pakan Hijauan

Salah satu faktor penting yang harus diperhatikan dalam usaha ternak ruminansia adalah penyediaan pakan hijauan sepanjang tahun baik kualitas maupun kuantitas. Padahal ketersediaan hijauan sepanjang tahun tidak 154 selalu mudah didapat. Pada musim kemarau hijauan sulit diperoleh dan jumlahnya tidak mencukupi kebutuhan ternak, sebaliknya pada musim penghujan sangat mudah didapat dan bahkan melimpah jumlahnya. Hal ini dimungkinkan bila kita mampu mengelola strategi penyediaan pakan hijauan. Untuk menyediakan kebutuhan hijauan sepanjang tahun, maka kelebihan produksi hijauan di musim hujan dapat dilakukan penanganan dengan suatu teknologi melalui pengawetan atau pengolahan. Pengawetan hijauan adalah suatu proses, cara, perbuatan menjadikan hijauan awet dan tahan lama dalam penyimpanan, atau upaya menyimpan hijauan yg berlebih pd musim yg baik untuk digunakan pada saat kritis. Cara yang biasa dilakukan antara lain adalah: 1 pengawetan adalah dikeringkan, yang dikenal dengan istilah hay hooi. 2 pembuatan silase 3 amoniasi jerami Proses pengawetan hijauan pakan ini mempunyai beberapa tujuan, di antaranya adalah : 1 meningkatkan kualitas bahan; 2 memudahkan penyimpanan; 3 pengawetan; 4 meningkatkan palatabilitas; 5 meningkatkan efisiensi pakan 6 memudahkan penanganan dan pencampuran pada pembuatan pakan jadi.